Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KEBUDAYAAN

2.1.1 Pengertian Kebudayaan

Menurut Edward Burnett Taylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,


yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan


adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-
benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

2.1.2 Unsur-Unsur Kebudayaan

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia


menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut
adalah :

1. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

2. Sistem teknologi dan peralatan


Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang barang dan sesuatu
yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam
makhluk hidup yang lain.

3. Sistem organisasi masyarakat


Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing
masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan
untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi


Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang barang dan sesuatu
yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam
makhluk hidup yang lain.

6. Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.

7. Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena
kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

2.1.3 Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Gagasan (Wujud ideal)


Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat
diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial
ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan.

3. Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal
mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

2.1.4 Faktor Yang Mendorong Dan Menghambat Perubahan Kebudayaan

1. Mendorong Perubahan Kebudayaan


Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,terutama
unsur-unsur teknologi dan ekonomi.adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-
unsur perubahan kebudayaan terutama generasi muda.

2. Menghambat Perubahan Kebudayaan


Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat
istiadat,dan keyakinan agama,adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur
perubahan terutama generasi kolot.

A. Faktor Internal

*Perubahan Demografis

Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,akan


mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan,contohnya : bidang
perekonomian, pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan,sandang dan papan.

*Konflik Social

Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu


masyarakat,contohnya : konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk
setempat didaerah transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk
setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.

*Bencana Alam

Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya :


banjir,bencana longsor,letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan
ketempat yang baru,disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan
budaya setempat sehingga terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.

*Perubahan Lingkungan Alam

Ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk


delta,rusaknya hutan karena erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini
disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
B. Faktor Eksternal

*Perdagangan

Indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dengan india, timur tengah bahkan
eropa barat,itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pendagang pendagang
besar,selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat
setempat sehingga terjadilah perubahan budaya.

*Penyebaran Agama

Masuknya unsur-unsur agama hindu dari india atau budaya arab bersamaan proses
penyebaran agama hindu dan islam ke indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur
budaya barat melalui proses penyebaran agama kristen dan kalonialisme.

*Peperangan

Kedatangan bangsa barat ke indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam


bentuk peperangan,dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing
ke Indonesia.

2.2 KEBUDAYAAN SUKU MINANGKABAU

2.2.1 Pakaian Adat Suku Minangkabau

1. Pakaian Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang.


Yang pertama adalah Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang atau sering pula disebut
pakaian Bundo Kanduang. Pakaian ini merupakan lambang kebesaran bagi para wanita yang
telah menikah. Pakaian tersebut merupakan simbol dari pentingnya peran seorang ibu dalam
sebuah keluarga. Limapeh sendiri artinya adalah tiang tengah dari bangunan rumah adat
Sumatera Barat. Peran limapeh dalam mengokohtegakan bangunan adalah analogi dari peran
ibu dalam sebuah keluarga. Jika limapeh rubuh, maka rumah atau suatu bangunan juga akan
rubuh, begitupun jika seorang ibu atau wanita tidak pandai mengatur rumah tangga, maka
keluarganya juga tak akan bertahan lama. Secara umum, pakaian adat Bundo Kanduang atau
Limpapeh Rumah Nan Gadang memiliki desain yang berbeda-beda dari setiap nagari atau
sub suku. Akan tetapi, beberapa kelengkapan khusus yang pasti ada dalam jenis-jenis pakaian
tersebut. Perlengkapan ini antara lain tingkuluak (tengkuluk), baju batabue, minsie, lambak
atau sarung, salempang, dukuah (kalung), galang (gelang), dan beberapa aksesoris lainnya.

2. Baju Tradisional Pria Minangkabau Pakaian Adat Sumatera Barat


Untuk para pria bernama pakaian penghulu. Sesuai namanya, pakaian ini hanya
digunakan oleh tetua adat atau orang tertentu, dimana dalam cara pemakaiannya pun di atur
sedemikian rupa oleh hukum adat. Pakaian ini terdiri atas beberapa kelengkapan yang di
antaranya Deta, baju hitam, sarawa, sesamping, cawek, sandang, keris, dan tungkek.

3. Pakaian Adat Pengantin Padang


Selain baju bundo kanduang dan baju penghulu, ada pula jenis pakaian adat Sumatera
Barat lainnya yang umum dikenakan oleh para pengantin dalam upacara pernikahan. Pakaian
pengantin ini lazimnya berwarna merah dengan tutup kepala dan hiasan yang lebih banyak.
Hingga kini, pakaian tersebut masih kerap digunakan tapi tentunya dengan sedikit tambahan
modernisasi dengan gaya atau desain yang lebih unik.
DAFTAR PUSTAKA

http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html#pengertian

http://muhamadganifharuman.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan-dan-7-
unsur.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

https://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/

Anda mungkin juga menyukai