KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan petunjuk-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Glikosida, Pengertian, Kegunaan, dan Sifatnya” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Dra.
Berna Elya, Apt. M.Si selaku dosen mata kuliah Farmakognosi serta semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Makalah ini membahas banyak hal berkaitan dengan glikosida. Materi-materi yang kami
bahas dalam makalah ini meliputi pengertian glikosida, kegunaan glikosida dan juga sifa-sifat
dari glikosida tersebut.
Banyak hal yang kami harapkan dapat kami peroleh dari makalah ini. Kami berharap dengan
adanya makalah ini, dapat memuaskan rasa keingintahuan teman-teman serta dapat
menambah pengetahuan mengenai glikosida. Kami juga berharap makalah ini dapat berguna
dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Kami berharap makalah ini dapat dipakai sebagai
petunjuk dan rujukan untuk mempelajari glikosida.
Kami tentu menyadari bahwa masih banyak ketidaksempurnaan yang terdapat dalam makalah
ini. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunan serta
penyampaian isi dalam makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
Struktur glikosida
Glikosida berbentuk kristal atau amorf. Umumnya mudah larut dalam air atau etanol encer
(kecuali pada glikosida resin). Oleh karena itu, banyak sediaan-sediaan farmasi mengandung
glikosida umumnya diberikan dalam bentuk ekstrak, eliksir ataupun tingtur dengan kadar
etanol yang rendah.
gula dapat mereduksi larutan Fehling• Tidak dapat mereduksi larutan Fehling, tapi setelah
dihidrolisa
• Dapat dihidrolisa dengan adanya enzim dan air dan asam.
Biosintesis Glikosida
Apabila bagian aglikon dari suatu glikosida juga merupakan gula, maka glikosida ini disebut
hollosida, sedang kalau bukan gula disebut heterosida. Pembicaraan tentang biosintesa dari
heterosida umumnya terdiri dari dua bagian yang penting. Yang pertama adalah reaksi umum
bagaimana bagian gula terikat dengan bagian aglikon, diperkirakan reaksi transfer ini sama
pada semua sistem biologik. Ini kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan secara mendetail
tentang jalannya reaksi biosintesa untuk berbagai jenis aglikon yang akan menyusun
glikosida.
Hasil-hasil penyelidikan telah menunjukkan bahwa jalan reaksi utama dari pembentukan
glikosida meliputi pemindahan (transfer) gugusan uridilil dari uridin trifosfat kesuatu gula-l-
fosfat. Enzim-enzim yang bertindak sebagai katalisator pada reaksi ini adalah uridilil
transferase (a) dan telah dapat diisolasi dari binatang, tanaman dan mikroba. Sedang gula
fosfatnya dapat pentosa, heksosa dan turunan gula lainnya. Pada tingkat reaksi berikutnya
enzim yang digunakan adalah glikolisis transferase (b), dimana terjadi pemindahan (transfer)
gula dari uridin difosfat kepada akseptor tertentu (aglikon) dan membentuk glikosida.
Apabila glikosida telah terbentuk, maka suatu enzim lain akan bekerja untuk memindahkan
gula lain kepada bagian monosakarida sehingga terbentuk bagian disakarida. Enzim serupa
terdapat pula dalam tanaman yang mengandung glikosida lainnya yang dapat membentuk
bagian di-, tri- dan tetrasakarida dari glikosidanya dengan reaksi yang sama.