HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DBD DENGAN
PERILAKU 3M PLUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINTU ANGIN
KEC.SIBOLGA UTARA , KOTA SIBOLGA TAHUN 2018
SKRIPSI BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam Berdarah Dangue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dangue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes agypti dan aedes albopictus , yang ditemukan pertama kali pada tahun 1950an di Philipina dan Thailand , dan saat ini dapat ditemukan disebagian besar Negara di Asia . Menurut World Health Organisation (WHO,2008) menyatakan saat ini belum tersedia obat untuk penyakit ini demikian dengan vaksinnya , sehingga penanggulangan penyakit ini , bergantung pada tata laksana penderita dan pengendalian vektor nyamuk sebagian besar kasus DBD menyerang anak-anak. Angka fatalitas kasus DBD dapat mencapai lebih dari 20% , namun dengan penaganan yang baik dapat menurun hingga 1% . Fervalensi demam berdarah dangue (DBD) di Indonesia pada tahun 2014 sampai pertengahan desember tercatat penderita DBD di 34 Provinsi di Indonesia sebanyak 641 dan diantaranya meninggal dunia . Angka tersebut lebih rendah dari angka sebelumnya yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak 112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita (DEPKES,2015). Salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit DBD yaitu perilaku masyarakat dalam melaksanakan dan menjaga kebersihan lingkungannya. Perilaku mencegah DBD berhubungan dengan sikap masyarakat tentang pencegahan DBD. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DBD serta kurangnya praktik atau peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dapat dilakukan dengan penyuluhan kesehatan, selain itu kita dapat mendemonstrasikan cara pencegahan dan penularan DBD kepada masyarakat. Sampai saat ini obat dan vaksin demam berdarah belum ditemukan dan masih dalam tahap penelitian. Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung vektornya. Pengendalian vektor ini dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui program 3M yaitu menutup rapat-rabat tempat penampungan air , menguras tempat-tempat penampungan air , dan mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan . Dengan demikian masyarakat harus dapat merubah perilaku hidup sehat , terutama untuk meningkatkan kebersihan lingkungan . Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “hubungan pengetahuan masyarakat tentang DBD dengan perilaku 3M Plus di wilayah kerja puskesmas Pintu Angin Kec.Sibolga Utara , Kota Sibolga Tahun 2018”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan masalah diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian adalah bagaimana hubungan pengetahuan masyarakat tentang DBD dengan perilaku 3M Plus di wilayah kerja puskesmas Pintu Angin Kec.Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2018 .
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum Untuk mengetahui “hubungan pengetahuan masyarakat tentang DBD dengan perilaku 3M Plus di wilayah kerja puskesmas Pintu Angin Kec.Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahun 2018”.
1.3.2. Tujuan Khusus
a Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan masyarakat tentang DBD dengan perilaku 3M Plus di wilayah kerja puskesmas Pintu Angin Kec.Sibolga Utara , Kota Sibolga Tahun 2018 . b Untuk mengidentifikasi perilaku 3M Plus di wilayah kerja puskesmas Pintu Angin Kec.Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahun 2018”. c Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan perilaku 3M Plus di wilayah kerja puskesmas Pintu Angin Kec.Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahun 2018”.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan dan ilmu yang telah diperoleh penulis selama perkuliahan di Institut Kesehatan Deli Husada Delitua . 1.4.2. Bagi Masyarakat Penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dipuskemesmas , karena memperoleh informasi tentang Penyakit DBD (penyebab, tanda, gejala, penanganan, pencegahannya) 1.4.3. Bagi Puskesmas Untuk meningkatkan upaya dalam penanganan 3M Plus serta mengupayakan peningkatan program penyehatan lingkungan pemukiman dengan sasaran 3M Plus yang berkelanjutan .