Anda di halaman 1dari 2

Epilepsi merupakan salah satu penyakit neurologi tertua, ditemukan pada

semua umur dan dapat menyebabkan hendaya serta mortalitas. Diduga terdapat sekitar 50
juta orang dengan epilepsi didunia(WHO, 2012). Populasi epilepsi aktif (penderita
dengan bangkitan tidak terkontrol atau yang memerlukan pengobatan) diperkirakan
antara 4 hingga 10 /.1000 penduduk /tahun, dinegara berkembang diperkirakan 6 hingga
10/1000 penduduk. Dinegara Asia, prevalensi epilepsi aktif tertinggi dilaporkan divietnam
10,7/1000 orang, dan terendah ditaiwan 2,8/1000 orang. Prevalensi epilepsi berdasarkan
jenis kelamin dinegara-negara asia, dilaporkan laki-laki sedikit lebih tinggi dari pada
wanita. Kelompok studi epilepsi perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Pokdi
Epilepsi PERDOSSI) mengadakan penelitian pada 18 rumah sakit di 15 kota pada tahun
2013 selama 6 bulan. Didapatan 2288 pasien terdiri atas 487 kasus baru dan 1801 kasus
lama. Rerata usia kasus baru adalah 25,06 16,9 tahun, sedangkan rerata usia pada
kasus lama adalah 29,2 16,5 tahun. Sebanyak 77,9% pasien berobat pertama kali
ke dokter spesialis saraf, 6,8% berobat ke dokter umum, sedangkan sisanya berobat
ke dukun dan tidak berobat.
Epilepsi adalah suatu kondisi neurologik yang mempengaruhi system saraf.
Epilepsi juga dikenal sebagai penyakit kejang. Epilepsi dapat didiagnosis paling tidak
setelah mengalami dua kali kejang yang tidak disebabkan oleh kondisi medis seperti
kecanduan alkhohol atau kadar gula yang sangat rendah (hipoglikemi). Terkadang menurut
International League Against Epilepsy, epilepsy dapat didiagnosis setelah mengalami satu
kali kejang, jika seseorang berada dalam kondisi dimana mereka memiliki risiko tinggi
untuk menderita kejang lagi. Kejang pada epilepsy mungkin berhubungan dengan trauma
otak atau kecenderungan keluarga tetapi kebanyakan penyebab epilepsy tidak diketahui .
Lebih dari 5% populasi didunia mungkin mengalami satu kali kejang dalam hidup
mereka. Kurang lebih sebanyak 50 juta orang didunia menderita epilepsy. Anak-anak dan
remaja lebih cenderung menderita epilepsy dengan sebab yang tidak diketahui atau murni
genetic daripada orang dewasa. Epilepsy dapat mulai terjadi pada semua usia. Pada
penelitian terbaru memperlihatkan bahwa 70% kejang yang terjadi pada anak-anak dan
dewasa yang baru terdiagnosis epilepsy dapat dikontrol dengan baik oleh pengobatan. Dan
30% orang yang mengalami kejang tidak memberikan respon yang baik dengan
pengobatan yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai