Anda di halaman 1dari 9

92 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No.

2, Juli 2014

PENGARUH LOKASI USAHA PADA


VOLUME PENJUALAN
(Survei pada Restoran Kecil di Lingkungan Universitas Riau)
Relon Taufik Hidayat1
Sri Zuliarni2
1
Program Studi Administrasi Bisnis, Universitas Riau, Pekanbaru-Indonesia
2
Program Studi Administrasi Bisnis, Universitas Riau, Pekanbaru-Indonesia
e-mail: srizuliarni.ur@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan. Variabel
bebas adalah lokasi usaha (terdiri dari akses, visibilitas, tempat parkir, lingkungan dan persaingan) dan
volume penjualan sebagai variabel terikat. Penarikan sampel sebanyak 46 responden dengan
menggunakan metode survey dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi
sederhana. Setelah dilakukan uji korelasi dan uji koefisien determinasi, hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor yang sangat penting dalam pemilihan lokasi usaha secara berurutan adalah akses, visibilitas,
lingkungan dan tempat parkir. Sementara faktor yang dianggap penting bagi pemilik usaha adalah
persaingan. Realisasi penjualan restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru
berdasarkan tingkat kedatangan rata-rata pelanggan, tingkat laba bersih perhari dan tingkat penjualan
perhari dinilai sudah sesuai harapan pemilik restoran kelas kecil. Variabel lokasi usaha berpengaruh
positif dan signifikan terhadap volume penjualan.

Kata kunci: lokasi usaha, restoran kelas kecil, volume penjualan

ABSTRACT

This research aims to determine impact of business location and sales volume. Independent variable
is business location (with 5 sub-variables: access, visibility, parking area, environment and
competition) and sales volume as dependent variable. Sample as 46 respondents using survey
methods and data analysis used in this study is a simple regression model. After testing and test
correlation coefficient of determination, the results showed that a very important factor in the
selection of business locations in a sequence is the access, visibility, and neighborhood park.
While the factors that are considered important for business owners is competition. Realization of
small class restaurant sales in Pekanbaru Riau University campus by the average arrival rate of
customers, the level of net profit per day and the rate of sales per day is considered to be as
expected small restaurant owner class. Business location variable has positive and significant
impact on sales volume.

Keywords: business location, sales volume, small class restaurant

PENDAHULUAN

Kampus adalah sebuah wahana bernuansa ekonomi tersebut juga berdampak pada pemanfaatan
pendidikan sekaligus juga merupakan tempat ruang yang intensif hingga meluas sampai kepada
berkumpulnya beragam latar belakang insan civitas pemakaian badan jalan, karena mahalnya nilai lahan dan
akademika mulai dari latar belakang pendidikan yang ketatnya persaingan usaha dalam perekonomian
berbeda hingga latar belakang daerah asal mahasiswa. lingkungan sekitar kampus.
Hal ini ditempuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Secara khusus ketertarikan penelitian ini justru
dalam menuntut ilmu pada tingkat perguruan tinggi. terfokus pada daerah penelitian yang tersebar dalam
Adapun fenomena diatas yang selayaknya disebut sebagai batasan lingkungan Kampus Universitas Riau yang
pengkonsentrasian kegiatan ekonomi justru menjadi merupakan salah satu Universitas Negeri pilihan diluar
suatu kajian yang menarik untuk diteliti. Apabila ditinjau pulau Jawa. Dengan kata lain selayaknya sebuah
secara cermat, tingginya pengkonsentrasian aktivitas kampus besar, universitas negeri ini juga tidak terlepas
Relon Taufik Hidayat, Pengaruh Lokasi Usaha pada ... 93

dari adanya eksistensi fenomena konsentrasi dunia Pekanbaru? dan 3. Bagaimanakah pengaruh lokasi
bisnis seperti yang dijelaskan diatas. usaha terhadap volume penjualan pada restoran kelas
Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu kecil di lingkungan kampus Universitas Riau
faktor yang dipertimbangkan oleh seorang pengusaha Pekanbaru?
sebelum membuka bisnisnya. Hal ini terjadi karena Penelitian ini bertujuan; a.Untuk mengetahui
pemilihan lokasi yang tepat sering kali menentukan faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan
tingkat penjualan suatu bisnis. Salah satu bisnis yang lokasi usaha pada bisnis restoran kelas kecil
memerlukan adanya lokasi usaha yang tepat adalah dilingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru.
bisnis restoran kelas kecil. Menurut SK Menteri b. Untuk mengetahui realisasi volume penjualan pada
Pariwisata, Pos dan telekomunikasi No. KM 73/PW bisnis restoran kelas kecil dilingkungan kampus
105/MPPT-85 menjelaskan bahwa restoran adalah Universitas Riau Pekanbaru dan c. Untuk mengetahui
setiap tempat bisnis komersial yang ruang lingkup pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan
kegiatannya menyediakan hidangan dan minuman pada bisnis restoran kelas kecil dilingkungan kampus
untuk umum. Masing-masing jenis bisnis ini memiliki Universitas Riau Pekanbaru.
kategori dan karakteristik yang berbeda, baik dilihat Berkenaan dengan unsur bauran pemasaran
dari segi investasi maupun cara pengelolaannya. Ketiga yang keempat yaitu place (tempat) dapat diartikan
jenis bisnis tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. sebagai segala hal yang menunjukkan pada berbagai
Sebagai salah satu unsur dari bauran pemasaran, kegiatan yang dilakukan perbisnisan untuk membuat
lokasi atau tempat bisnis dihar apkan dapat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan
mendukung keberhasilan program pemasarannya. sasaran (Kotler, 1997). Lokasi usaha adalah pemacu
Lokasi yang tepat merupakan modal untuk mencapai biaya yang begitu signifikan, lokasi usaha sepenuhnya
tujuan demikian juga sebaliknya pemilihan lokasi yang memiliki kekuatan untuk membuat (atau
salah akan menghambat segala gerak-gerik bisnis menghancurkan) strategi sebuah bisnis. Penelitian
sehingga akan membatasi kemampuan memperoleh terdahulu menemukan bahwa lokasi usaha
keuntungan. Memilih lokasi usaha yang dekat dengan berhubungan dengan penjualan bisnis (Indarti, 2004).
target pasar merupakan salah satu strategi bisnis Namun, penelitian tersebut masih didominasi oleh
selain itu juga memudahkan konsumen dalam perusahaan pada sektor manufaktur, industri teknologi
mengkonsumsi produk restoran kelas kecil yang tinggi, dan perbisnisan besar, dimana pemilihan lokasi
diberikan. Selain kedekatan dengan target pasarnya, usaha tersebut didorong oleh pertimbangan besarnya
ketersediaan infrastruktur yang memadai juga perlu biaya transportasi bahan produksi.
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi usaha. Harding di dalam bukunya menjelaskan
Berdasarkan Lampiran 2 di atas dapat dilihat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
banyaknya berdiri bisnis restoran kelas kecil yang yakni lingkungan masyarakat, sumber-sumber alam,
berada dalam lingkungan kampus Universitas Riau tenaga kerja, pasar, transportasi, pembangkit tenaga
Pekanbaru. Data restoran kelas kecil diatas dibatasi listrik dan tanah untuk ekspansi (Harding, 1978).
oleh berbagai kriteria yang ditetapkan peneliti yaitu, Lingkungan masyarakat adalah kesediaan dari
restoran menyediakan makanan pokok seperti nasi masyarakat disuatu daerah untuk menerima segala
dan restoran tidak hanya aktif di malam hari. konsekuensi baik konsekuensi positif maupun
Sedangkan kriteria lingkungan kampus yang dipilih konsekuensi negatif atas didirikannya suatu tempat
adalah seluruh wilayah yang memiliki jalan masuk bisnis didaerah tersebut merupakan suatu syarat
langsung ke dalam kampus dan wilayah yang memiliki untuk dapat atau tidak didirikannya bisnis tersebut
pemukiman mahasiswa yang padat. didaerah itu. Pentingnya pemilihan lokasi usaha juga
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan dikemukakan oleh Kartajaya (1998) bahwa ada tiga
masalahnya adalah; 1. Faktor apakah yang menjadi unsur penting dalam bisnis yaitu lokasi, lokasi, lokasi.
pertimbangan dalam pemilihan lokasi usaha pada Menurut Alcacer (2008) dengan lokasi yang
bisnis restoran kelas kecil di lingkungan kampus berdekatan dengan pesaing bisnis, perbisnisan dapat
Universitas Riau Pekanbaru?; 2.B a g a i ma n a k a h melakukan strategi kompetisi total baik dalam
realisasi volume penjualan pada bisnis restoran kelas kepemimpinan harga atau produk lain yang diberikan.
kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Seorang pengusaha harus mengenali jumlah dan
94 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 2, Juli 2014

ukuran bisnis lain serta situasi persaingan yang ada di untuk mengukur penjualan suatu bisnis yakni, kinerja
daerah tersebut.Menurut Swastha & Irawan (2008) financial dan non-financial. Pengukuran financial
faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan merupakan pengukuran tradisional yang biasa
daerah bisnis adalah: a. Luas daerah perdagangan, b. digunakan untuk mengukur kinerja suatu bisnis,
Dapat dicapai dengan mudah, c. Potensi pertumbuhan biasanya berhubungan dengan tingkat profitabilitas
dan d. Lokasi saingan. bisnis (return on investment). Sedangkan pengukuran
Selain faktor tersebut diatas pilihan utama dalam non-financial dapat dilihat dari kualitas produk yang
memilih lokasi adalah yang berada dipusat kota dan dihasilkan, tingkat persediaan, produktivitas,
pusat perniagaan. Karena daerah yang memiliki fleksibilitas, kecepatan pengiriman dan pegawai. Selain
kepadatan yang besar memiliki kesempatan lebih pengukuran financial dan non-financial terdapat juga
besar mendapat perhatian konsumen untuk menarik pengukuran subjektif dan objektif. Pengukuran subjektif
minat mereka untuk melihat dan akhirnya timbul dapat didefinisikan sebagai penjualan yang diharapkan
keinginan membeli. diterima oleh pemilik bisnis, sedangkan pengukuran
Menurut Tjiptono (2007) pemilihan tempat atau objektif salah satunya dapat dilihat dari persentase
lokasi usaha memerlukan pertimbangan yang cermat aktual dari pertumbuhan penjualan atau tingkat
terhadap beberapa faktor berikut: a. Akses, misalnya keuntungan yang dicapai.
lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau Pada umumnya semua pengusaha atau pedagang
sarana transprotasi; b. Visibilitas, misalnya lokasi mempunyai tujuan yang sama yaitu mendapatkan
yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan; c. Lalu laba yang maksimal. Namun hal ini bisa terjadi bila
lintas (traffic), dimana ada duah hal yang perlu semua sesuai dengan yang sudah direncanakan.
dipertimbangkan; d. Banyaknya orang yang lalu lalang Menurut Swastha dan Irawan (2008) pada umumnya
bisa memberikan besar trerjadinya impulse buying; perbisnisan mempunyai tiga tujuan umum dalam
e. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula penjualan yaitu: a. Mencapai volume penjualan
menjadi hambatan, misalnya pelayanan kepolisian, tertentu; b. Mendapatkan laba tertentu; c. Menunjang
pemadam kebakaran, dan ambulans; f. Tempat parkir pertumbuhan perbisnisan.
yang luas dan aman; g. Ekspansi, yaitu tersedianya Menurut Taylor (2005), penjualan dipengaruhi oleh
tempat yang cukup luas untuk perluasan bisnis 2 faktor lingkungan yaitu a. Faktor lingkungan tak
dikemudian hari; h. Lingkungan, yaitu daerah sekitar terkendali terdiri dari: 1) Sumber daya dan tujuan
yang mendukung bisnis yang ditawarkan. Misalnya perusahaan, 2) Lingkungan persaingan, 3) Lingkungan
bisnis restoran kelas kecil yang berdekatan dengan ekonomi dan teknologi, 4) Lingkungan politik dan hukum
daerah kampus, sekolah, dan perkantoran; i. dan 5) Lingkungan sosial dan budaya. b. Faktor
Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam lingkungan terkendali terdiri dari: 1) Produk, 2) Harga
menentukan lokasi restoran kelas kecil, perlu jual, 3) Distribusi dan 4) Biaya promosi
dipertimbangkan apakah dijalan atau daerah yang Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada
sama banyak pula terdapat restoran kelas kecil Gambar 1 berikut:
lainnya dan j. Peraturan pemerintah
Menurut Swastha & Irawan (2008) penjualan
merupakan interaksi antara individu saling bertemu
muka yang ditunjukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai atau mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan
dengan pihak lain. Dalam pengukuran penjualan bisnis
Sumber: Data Olahan, 2013
dapat berbeda antara satu bisnis dengan yang lain
atau antara satu pemilik bisnis yang lainnya. Namun,
penjualan suatu bisnis dapat dilihat dari data subjektif Gambar 1.
ataupun objektif atas berbagai aspek, misalnya Kerangka Pemikiran Penelitian
pertumbuhan penjualan, pangsa pasar yang dimiliki,
dan tingkat keuntungan yang dicapai Dawes dalam
Indarti (2004). Dua pengukuran yang dapat dipakai
Relon Taufik Hidayat, Pengaruh Lokasi Usaha pada ... 95

METODE PENELITIAN tahun 2013. Sedangkan jumlah terkecil yakni 2


responden memulai usahanya antara tahun 1999
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bisnis hingga tahun 2003 yang lalu. Sementara 3 responden
restoran kelas kecil yang berada disekitar kampus memulai usaha sejak sebelum tahun 1999 dan sisanya
Universitas Riau Pekanbaru. Karena populasi kurang 19 responden memulai usaha nya antara 2004 sampai
dari 100 maka semua populasi menjadi sampel 2008. Dari kuestioner yang telah disebarkan, diketahui
penelitian. Sehingga semua populasi dalam penelitian bahwa 32 dari 46 responden pernah membuka usaha
ini dijadikan sampel penelitian dengan menggunakan lain sebelumnya, sedangkan 14 responden belum
metode survei. Untuk memperoleh data-data yang pernah membuka usaha lain sebelumnya.
diperlukan dalam penelitian ini menggunakan Karakteristik responden lain dilihat dari jumlah
beberapa metode pengumpulan data yaitu kuesioner, karyawan yang dimiliki. Mayoritas responden yakni
wawancara, dan observasi. Sementara data yang 32 responden memiliki karyawan antara 1 hingga 3
diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji validitas, orang dalam membantunya menjalankan usaha, dan
reliabilitas, deskriptif, regresi linier sederhana, uji hanya ada 3 responden yang memiliki karyawan lebih
korelasi dan koefisien determinasi. Analisis regresi dari 7 orang. Bahkan ada 7 responden menjalankan
linear sederhana digunakan untuk menentukan model usahanya sendiri tanpa ada karyawan. Dan sisanya
pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan. yakni 4 responden memiliki karyawan antara 4
Menguji kelayakan model regresi digunakan sampai 6 orang.
perhitungan ANOVA menggunakan SPSS 16. Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau
validnya suatu kuesioner mampu mengungkapkan
HASIL DAN PEMBAHASAN sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Jadi validitas ingin menguku r apakah pertanyaan
Karekteristik Responden berdasarkan data dalam kuesioner betul-betul dapat mengukur apa yang
yang diperoleh dari kuesioner yang telah diberikan hendak diukur (Ghozali, 2005). Pengujian validitas
kepada 46 orang pemilik usaha restoran kelas kecil dalam menggunakan korelasi pearson product
dilingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru, momment dan menggunakan SPSS 16.0 for
dapat diketahui bahwa pengusaha restoran kelas Windows. Jika ρ d” 0,05, maka item-item pertanyaan
kecil lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan. dinyatakan valid Jika ρ > 0,05, maka item-item
Dari 46 orang responden, 30 diantaranya laki-laki pertanyaan dinyatakan tidak valid.
dan sisanya 16 adalah perempuan. Jika dilihat dari Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui nilai ρ
kelompok usia, sebesar 16 responden berusia seluruh item pertanyaan d” 0,05. Artinya seluruh item-
diantara 25 sampai 34 tahun, yang merupakan jumlah item pertanyaan dinyatakan valid. Oleh karena itu,
terbesar. Sedangkan jumlah persentase terkecil dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada
yakni 5 responden berusia antara 15 hingga 24 kuesioner dalam penelitian ini adalah valid.
tahun, 13 responden berada pada rentang usia 35 Uji Reliabilitas data yang berasal dari kuesioner
sampai 44 tahun dan sisanya 12 responden berusia perlu dilakukan uji reliabilitas. Data tersebut
45 tahun keatas. dinyatakan reliabel jika memiliki Alpha > 0,6, dan jika
Sedangkan karakteristik responden berdasarkan nilai Alpha < 0,6 maka data tersebut dinyatakan tidak
tingkat pendidikan menunjukkan rata-rata pebisnis reliabel. Lampiran 4 adalah pengujian reliabilitas
restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas dengan menggunakan program SPSS 16 per masing-
Riau Pekanbaru adalah lulusan SMA yakni sebanyak masing variabel.
27 dari 46 responden, lulusan sarjana sebanyak 6 Berdasarkan Lampiran 4 dan 5 dapat dilihat bahwa
orang, lulusan magister hanya 1 orang saja, 3 responden uji reliabilitas variabel lokasi usaha (X) yang terdiri dari
lulusan DIII, lulusan SMP sebanyak 7 orang, dan sepuluh indikator adalah reliabel dengan nilai alpha 0,660.
lulusan SD sebanyak 2 orang. Sedangkan untuk uji reliabilitas variabel volume penjualan
Sebagian besar responden yakni sebanyak 22 (Y) yang terdiri dari tiga item pertanyaan memiliki nilai
orang telah memulai usahanya antara 2009 hingga alpha 0,624 yang dapat dinilai reliabel.
96 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 2, Juli 2014

Lokasi Usaha berdasarkan data yang diperoleh Angka indeks diperoleh dari perhitungan sebagai
dari kuesioner yang telah diberikan kepada 46 berikut : a. Tingkat kedatangan rata-rata konsumen
responden, maka dapat diketahui tanggapan responden per hari sesuai harapan = (1×0/46) + (2×0/46) + (3×5/
terhadap faktor-faktor yang menjadi pertimbangan 46) + (4×13/46) + (5×28/46) = 0,9; b. Tingkat
pemilihan lokasi usaha. Berikut adalah rekapitulasi pertumbuhan laba bersih usaha restoran sesuai
tanggapan responden mengenai lokasi usaha. harapan = (1×0/46) + (2×0/46) + (3×9/46) + (4×22/
Berdasarkan pada Lampiran 6 dan garis interval 46) + (5×15/46) = 0,83; c. Tingkat penjualan per hari
diatas, diperoleh akumulasi skor variabel lokasi usaha sesuai dengan harapan = (1×0/46) + (2×0/46) + (3×7/
yang terdiri dari 5 subvariabel yaitu akses, visibilitas, 46) + (4×22/46) + (5×17/46) = 0,84.
tempat parkir, lingkungan dan persaingan adalah sebesar Berdasarkan ketiga angka indeks diatas maka
1.966 dan berada pada garis interval antara nilai 1.932 dapat diperoleh rata-rata angka indeks volume
dan 2.300 yang berada pada kategori sangat penting. penjualan sebesar (0,9+0,83+0,84)/3=0,86 yang
Hal ini menunjukan bahwa secara umum responden artinya adalah volume penjualan usaha restoran kelas
sangat penting dalam mempertimbangkan lokasi usaha kecil mereka telah sesuai dengan harapan.
untuk mendirikan usaha restoran kelas kecil. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk
Skor tertinggi pada variabel lokasi usaha adalah menentukan model pengaruh lokasi usaha terhadap
pada indikator nomor 1 yaitu sebesar 216 tentang volume penjualan pada restoran kelas kecil
restoran terletak dilokasi yang mudah dilalui konsumen. dilingkungan Universitas Riau. Untuk menguji
Responden percaya dan yakin bahwa restoran terletak kelayakan model regresi maka digunakan perhitungan
dilokasi yang mudah dilalui konsumen sangat penting ANOVA menggunakan SPSS16 Uji ANOVA
untuk kesuksesan pemilihan lokasi usaha restoran kelas menghasilkan angka F sebesar 27,447 dengan tingkat
kecil. Skor terendah pada variabel lokasi usaha adalah signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,000.
pada indikator nomor 9 yaitu sebesar 149 mengenai Karena angka 0,000 < 0,05, maka model regresi
kedekatan dengan lokasi pesaing. Responden sudah layak digunakan untuk memprediksi pengaruh
menjawab ragu-ragu karena keberadaan pesaing tidak lokasi usaha terhadap volume penjualan. Sedangkan
begitu mempengaruhi usaha mereka sendiri dan tidak nilai konstanta sebesar 1,096. Artinya adalah apabila
menghalangi aktivitas usaha mereka. persepsi terhadap lokasi usaha diasumsikan nol (0),
Volume Penjualan berdasakan data yang diperoleh maka volume penjualan bernilai 1,096. Nilai koefisien
dari kuesioner yang telah diberikan kepada 46 regresi variabel lokasi usaha sebesar 0,275. Artinya
responden, maka dapat diketahui tanggapan mengenai adalah bahwa setiap peningkatan penilaian terhadap
volume penjualan per masing-masing item pertanyaan lokasi usaha sebesar 1 satuan maka akan
berurutan seperti Lampiran 8 dan 9. Untuk mendapatkan meningkatkan nilai volume penjualan sebesar 0,275.
gambaran mengenai derajat persepsi responden dan Koefisien korelasi (r) product momment digunakan
meminimalisir adanya bias maka akan digunakan analisis untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan atau
angka indeks. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak korelasi kedua variabel. Dengan menggunakan SPSS
Three-Box Method (Ferdinand, 2006). Analisis ini Statistics 16.0, nilai r menunjukkan korelasi antara
dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif variabel independen dengan variabel dependen. Dari
mengenai responden, khususnya mengenai variabel- output, diketahui nilai r sebesar 0,620. Artinya adalah
variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini dilakukan bahwa korelasi antara lokasi usaha dengan volume
dengan menggunakan teknik analisis indeks, untuk penjualan memiliki hubungan yang kuat. Hubungan yang
menggambarkan persepsi responden atas item kuat ini menunjukan bahwa bila lokasi usaha bagus maka
pertanyaan yang diajukan, dengan rentang sebesar 0,3 volume penjualan usaha restoran kelas kecil meningkat.
akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks Uji Koefisien Determinasi diketahui nilai R Square
sebagai berikut: sebesar 38,4. Artinya adalah bahwa sumbangan
0,1 – 0,40 = Tidak sesuai harapan pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan
0,41 – 0,70 = Netral adalah sebesar 38,4%, sedangkan sisanya sebesar
0,71 – 1,0 = Sesuai harapan 61,6 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model
Relon Taufik Hidayat, Pengaruh Lokasi Usaha pada ... 97

penelitian ini. Maka bisa dikatakan pengaruh DAFTAR REFERENSI


variabel lokasi usaha terhadap volume penjualan
cukup berarti. Alcacer, Juan. (2008). Location choices across the value
chain: how activity and capabality infuence
KESIMPULAN agglomeration an competition effects. New York
Stern School of Business New York University.
Ferdinand, Augusty. (2006). Metode Penelitian
Memperhatikan hasil analisis dan pembahasan
Manaj e me n. Sem a r a n g: Ba da n Pe n er bi t
yang dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik Universitas Diponegoro.
beberapa simpulan penelitian sebagai berikut: a. Faktor Ghozali, Imam. (2005). Structural Equation Modeling:
penentu dalam pemilihan lokasi usaha pada bisnis Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program Lisrel
restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas 8.54. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Riau Pekanbaru adalah akses, visibilitas, tempat parkir, Harding, H. A. (1978). Manajemen Produksi. Jakarta:
lingkungan dan persaingan. Dimana faktor yang sangat Balai Aksara.
penting dalam pemilihan lokasi usaha secara berurutan Indarti, Nurul. (2004). Business Location and Success:
The Case of Internet Cafe Business in Indonesia.
adalah akses, visibilitas, lingkungan dan tempat parkir.
Gadjah Mada International Journal of Business,
Sementara faktor yang dianggap penting bagi pemilik
6(2), 171-192.
usaha adalah persaingan. b. Realisasi penjualan Kartajaya, Hermawan. (1998). Marketing Plus 2000:
restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Siasat Memenangkan Persaingan Global. Jakarta:
Riau Pekanbaru berdasarkan tingkat kedatangan rata- PT Gramedia Pustaka Utama.
rata pelanggan, tingkat laba bersih perhari dan tingkat Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran (Wihelmus
penjualan perhari dinilai sudah sesuai harapan pemilik W. Bakuwatun, Trans.). Jakarta: Intermedia.
restoran kelas kecil dan c. Lokasi usaha memiliki Swastha, Basu, & Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran
pengaruh positif dan signifikan terhadap volume Modern. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Gajah Mada.
penjualan restoran kelas kecil di lingkungan kampus
Taylor, Marilyn. (2005). Strategic Management: Creating
Universitas Riau Panam. Koefisien determinasi pada Competitive Advantages. New York: Mc Graw-Hill.
penelitian ini sebesar 38,4% dan sisanya sebesar 61,6% Tjiptono, Fandy. (2007). Pemasaran Jasa. Malang:
dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Bayumedia Publishing.
98 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 2, Juli 2014

LAMPIRAN

Lampiran 1
Karakteristik Restoran Kelas Kecil, Menengah, dan Besar

Sumber: (www.budpar.go.id, 1998)

Lampiran 2
Persebaran Restoran Kelas Kecil di Lingkungan Kampus Universitas Riau Pekanbaru

Sumber : Data Olahan, 2013


Relon Taufik Hidayat, Pengaruh Lokasi Usaha pada ... 99

Lampiran 3
Hasil Uji Validitas

Sumber : Data Olahan, 2013

Lampiran 4 Lampiran 5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lokasi Usaha Hasil Uji Reliabilitas Variabel Volume
Penjualan

Sumber : Data Olahan, 2013


Sumber : Data Olahan, 2013

Lampiran 6
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Lokasi Usaha

Sumber : Data Olahan, 2013


100 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 2, Juli 2014

Sumber : Data Olahan, 2013

Lampiran 7
Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kedatangan Konsumen per hari

Sumber : Data Olahan, 2013

Lampiran 8
Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pertumbuhan Laba Bersih

Sumber : Data Olahan, 2013

Lampiran 9
Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Penjualan

Sumber : Data Olahan, 2013

Anda mungkin juga menyukai