Kewarganegaraan, Pemilikan Tanah & Warisan Pada Perkawinan Campuran - Irma Devita - Info Kenotariatan Dan Pertanahan
Kewarganegaraan, Pemilikan Tanah & Warisan Pada Perkawinan Campuran - Irma Devita - Info Kenotariatan Dan Pertanahan
BREAKING NEWS !
PRINSIP PRINSIP PENGENALAN PENGGUNA JASA NOTARIS (http://irmadevita.com/2017/prinsip-prinsip-pengenalan-pengguna-jasa-notaris/)
(http://www.face
" #
Hukum-
Missing Plug-in Praktis/1753041
(https://twitte
(http://ir
AUDIO (HTTP://IRMADEVITA.COM/CATEGORY/AUDIO/)
Missing Plug-in
SEARCH
(http://irmadevita.com/wp- (http://irmadevita.com/2011/part-ii-
http://irmadevita.com/2012/kewarganegaraan-status-pemilikan-tanah-warisan-pada-perkawinan-campuran/ Page 1 of 5
Kewarganegaraan,Pemilikan Tanah & Warisan Pada Perkawinan Campuran – Irma Devita – Info Kenotariatan dan Pertanahan 12/21/17, 6(12 PM
Dengan adanya UU No. 12 tahun 2006, apakah wanita WNI yang menikah dengan pria
HOMESTAY DI JOGJA
WNA masih dapat menjadi WNI?
(http://irmadevita.com/wp-content/uploads/2012/08/document-21.jpg)Di
dalam penggunaan sistem hukum dari tempat suami-isteri berkediaman
tetap bersama setelah perkawinan (gamenschapelijke woonplaats/ joint
residence) atau tempat suami-isteri berdomisili di Indonesia, Pasal 26
ayat (1) dan (2) Undang-Undang nomor 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan menjelaskan bahwa pria atau wanita Warga Negara
Indonesia (WNI) yang menikah dengan pria atau wanita Warga Negara
Asing (WNA) akan kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia
jika menurut hukum negara asal suami atau isterinya, mengikuti (http://www.pesonajogja-homestay.com/)
kewarganegaraan suami atau isteri sebagai akibat perkawinan tersebut. Jika pria atau wanita
yang dimaksud dalam ayat (1) dan (2) tersebut ingin tetap menjadi berkewarganegaraan
Indonesia dapat mengajukan surat pernyataan ke pejabat atau Perwakilan Republik
KATEGORI
Indonesia yang wilayahnya meliputi tempat tinggal pria atau wanita tersebut, kecuali
Select Category
pengajuan tersebut mengabaikan kewarganegaraan ganda (Pasal 26 ayat (3)). Surat
pernyataan tersebut dapat diajukan setelah tiga tahun sejak tanggal perkawinan campuran
dilangsungkan (Pasal 26 ayat (4)). BLOG ROLL
Satu hal yang menarik di sini, seperti pernah saya bahas dalam artikel-artikel saya
sebelumnya, mengacu pada peraturan sejak jaman belanda, penduduk di Indonesia ini pada
dasarnya di golongkan dalam 3 golongan, yaitu:
1. Golongan pribumi non muslim yang tunduk pada hukum adat dan jika dia beragama Islam
juga tunduk pada agama Islam
2. Golongan penduduk Keturunan Chineese (istilahnya WNI Keturunan) yang tunduk pada
hukum perdata Barat dan
3. Golongan penduduk WNI keturunan Timur Asing (Arab, India, Pakistan, dll)
Untuk penduduk pribumi, tunduk yang pada hukum Adat dan UU Perkawinan No.1/1974,
masih dapat dianggap bahwa tanpa adanya perjanjian kawin pun, harta bawaan mereka
(dalam hal ini harta yang diperoleh sebelum perkawinan dan harta yang diperoleh dari
warisan) tetap berada di bawah penguasaan masing-masing pihak. Sedangkan untuk WNI
Keturunan Chineese dan Keturunan Timur Asing, tanpa adanya perjanjian kawin, maka yang
akan berlaku adalah persatuan harta bulat baik yang diperoleh sebelum perkawinan
berlangsung maupun setelah perkawinan berlangsung.
http://irmadevita.com/2012/kewarganegaraan-status-pemilikan-tanah-warisan-pada-perkawinan-campuran/ Page 2 of 5
Kewarganegaraan,Pemilikan Tanah & Warisan Pada Perkawinan Campuran – Irma Devita – Info Kenotariatan dan Pertanahan 12/21/17, 6(12 PM
Hal inilah yang sering membingungkan masyarakat dalam praktiknya. Namun demikian, pada
waktu pelaksanaannya di lapangan, sering akhirnya perlakuannya harus mengacu pada Tweets by @irmadevitacom
ketentuan yang diatur dalam KUHPerdata, yaitu “percampuran harta bulat” jika tidak dibuat
suatu perjanjian pra nikah. Jadi tidak ada pemisahan antara harta bawaan dan harta IrmaDevitaCom
@irmadevitacom
perolehan setelah perkawinan berlangsung.
4) Tono yg dihasut oleh salah satu keluarga
Bapak Winanto Wiryomartani – Seorang pesiunan Notaris Senior dan Ketua Majelis kandungnya menuntut bagian warisan yg
sama besarnya spt anak kandung. “Saya
Pengawas Pusat Notaris- dalam diskusi terbatas tentang Perkawinan Campuran dan
minta hak yg sama atas warisan ayah saya,
Pemilikan Tanah oleh WNA di Jakarta, Rabu (24/6) yang lalu dalam diskusi yang kan saya sudah diadopsi scr legal.” Kata
diselenggarakan Ikatan Advokat Universitas Indonesia (IKA-Advokat UI) itu, menyampaikan Ztono bersikeras. Benarkah dmkn?
bahwa kalangan notaris dan PPAT diingatkan untuk cermat dan berhati-hati dalam membuat 0s
akta-akta yang berkaitan dengan penguasaan aset oleh warga negara asing (WNA). Notaris
jangan terlalu gampang membuat akta hanya dari pernyataan pihak yang mendatanginya. IrmaDevitaCom
@irmadevitacom
Sebaliknya, notaris/PPAT harus memastikan ada dokumen tertulis yang mendukung
3) sudah memiliki anak kandung sendiri kedua
pernyataan tersebut.
pasangna tsb tetap menyayangi Tono sama
seperti anak kandungnya sendiri. Pada saat
anak2nya beranjak dewasa, Pak Iman
Bagaimana bagi WNI yang sudah terlanjur menikah tanpa perjanjian kawin? meninggal kena serangan jantung. Saat Ibu
Wita akan membagi warisan
(http://irmadevita.com/wp-content/uploads/2012/08/drawing-
1m
3.jpg)Menurut Winanto Wiryomartani di dalam artikel hukum
online, pasangan suami isteri menikah tanpa perjanjian kawin, IrmaDevitaCom
dan berlangsung sebelum jangka waktu satu tahun dicatatkan, @irmadevitacom
hak atas tanah masih dimungkinkan dialihkan kepada pihak 2)Tono adlh seorg anak yatim piatu yg
dimasukan kepanti asuhan stlh kedua orang
ketiga. Jika ternyata perkawinan sudah melewati masa satu
tuanya meninggal dunia. 2 Thn stlh
tahun, berlakulah ketentuan hak milik dan Hak Guna Bangunan dalam UUPA. Artinya, tanah mengadopsi Tono, Ibu Wita dikaruniai seorang
tersebut menjadi dikuasai negara. Bentuk pengalihan jual belinya bukan lagi dalam bentuk anak perempuan yg cantik dan diberi nama
Laras. Walaupun
akta PPAT, melainkan dengan akta notaril dengan judul ‘Jual Beli dengan Pelepasan Hak’.
Jadi, WNI yang sudah terlanjur menikah dengan WNA tanpa perjanjian kawin, sebaiknya
tanah yang dimiliki di Indonesia segera dipindah-tangankan dengan cara dijual atau
dihibahkan kepada orang tua, anak, saudara kandung atau kerabat sebelum diketahui oleh
pemerintah yang dapat menyebabkan hak atas tanah tersebut hapus dan jatuh kepada
Negara tanpa ganti rugi sesuai dengan peraturan Pasal 21 (ayat 3) UUPA.
Dari sisi saya sebagai Notaris/PPAT pun jika menemukan kepemilikan tanah dari seorang
WNI yang terikat perkawinan dengan WNA, harus cermat dan berhati-hati dalam membuat
akta-akta yang berkaitan dengan penguasaan aset oleh warga negara asing (WNA).
Notaris/PPAT harus memastikan ada dokumen tertulis yang mendukung pernyataan tersebut
dengan memperhatikan status hukum perkawinan campuran: apakah perkawinan itu
dilakukan dengan perjanjian kawin, atau apakah perkawinan tersebut sudah melebihi jangka
waktu satu tahun.
Nah pembaca, ada baiknya sebelum melangsungkan perkawinan campuran, WNI yang akan
menikah dengan WNA membuat perjanjian kawin pisah harta secara notaril supaya
mempermudah bila ada ada di masalah di kemudian hari.
Referensi:
www.hukumonline.com (http://www.hukumonline.com)
www.KabariNews.com
(http://irmadevita.com/wp-content/uploads/2012/08/next-
writer.jpg)BACA JUGA ARTIKEL INI:
http://irmadevita.com/2012/kewarganegaraan-status-pemilikan-tanah-warisan-pada-perkawinan-campuran/ Page 3 of 5
Kewarganegaraan,Pemilikan Tanah & Warisan Pada Perkawinan Campuran – Irma Devita – Info Kenotariatan dan Pertanahan 12/21/17, 6(12 PM
-Bagaimana agar anak yang lahir dari Perkawinan Siri Bisa Memperoleh Warisan dari ayah
kandungnya? http://bit.ly/HcMdJC (http://bit.ly/HcMdJC)
-Dampak Putusan MK bahwa anak luar kawin memiliki hubungan hukum dengan ayahnya
http://bit.ly/GZAL8o (http://bit.ly/GZAL8o)
(mailto:?
YOUR COMMMENT subject=Kewarganegaraan,Pemilikan
Tanah
Email (will not be published)
&
Warisan
Pada
Perkawinan
Campuran&body=http://irmadevita.com/2012/kewarganegaraan-
status-
pemilikan-
tanah-
Name * warisan-
pada-
Email * perkawinan-
campuran/)
Website
COMMENT
http://irmadevita.com/2012/kewarganegaraan-status-pemilikan-tanah-warisan-pada-perkawinan-campuran/ Page 4 of 5