Anda di halaman 1dari 7

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HASIL DISKUSI

OLEH :
KELOMPOK 7

1. RESKY AMELIA (150 2014 0090)


2. ASKA SETIAWATI (150 2014 0097)

KELAS : C4

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
A. MATERI ANTITUMOR
1. Berapa persen Kadar acetogenin dapat menghambat pertumbuhan sel
kanker dan berapa LC50 nya ? (Aska setiawati 15020140097)
Jawaban : (Nur Lutfiah Damis 15020140098)

Pada jurnal Penggunaan Ekstrak Daun Sirsak sebagai Obat


Kemoterapi Kanker Payudara nilai LC50 pada fraksi n-heksan : 143,1
µg/mL, kloroform : 120,7 µg/mL, etil asetat 31,3 µg/mL, 45,0 µg/mL.
Kesimpulan :
Senyawa Acetogenin memiliki berbagai turunan diantaranya
Annopentocins, yang bekerja sebagai penghambat sel kanker seperti sel
kanker payudara, dengan kadar sebesar 17,93 % dan sel kanker paru-paru
sebesar 1,71X10-1. Dan nilai LC50 daun sirsak pada fraksi n-heksan yaitu
143,1 µg/mL, kloroform : 120,7 µg/mL, etil asetat 31,3 µg/mL, 45,0
µg/mL.
2. Bagaimana mekanisme kerja sarang semut dapat berfungsi sebagai
antikanker ? (Ni’mawati Yunus 15020140106)
Jawaban : (Miftahuljanna 15020140091)
Menurut jurnal “ Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Sitotoksik
dari Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia beccarii Hook.f.) Asal
Kabupaten Merauke”. Robinson (1991) flavonoid memiliki aktivitas
sebagai antikanker, dan ditemukan beberapa teori:
a. Flavonoid sebagai oksidan dimana melalui mekanisme kerja
pengaktifan jalur apoptosis sel kanker. Apoptosis sel merupakan
akibat fragmentasi DNA. Fragmentasi ini terjadi karena adanya
pelepasan rantai proksimal DNA oleh senyawa oksigen reaktif
seperti radikal hidroksil. Senyawa ini terbentuk dari reaksi redoks
Cu(II). Senyawa tembaga juga ini termobilisasi oleh flavonoid baik
dari ekstra sel maupun intra sel terutama dari kromatin.
b. Flavonoid memiliki mekanisme kerja sebagai penghambat proliferasi
tumor/kanker yang salah satunya dengan menginhibisi aktivitas
protein kinase sehingga dapat menghambat jalur tranduksi sinyal
dari membran sel ke inti sel.
c. Dapat menghambat aktivitas reseptor tirosin kinase. Karena aktivitas
reseptor tirosin kinase yang meningkat berperan dalam pertumbuhan
keganasan sel kanker.
3. Apa itu Acetogenins ? ( Novia Hajeriani 15020140102).
Jawaban : (Nur Lutfiah Damis 15020140098)
Acetogenins (Annonaceus acetogenins) yang merupakan golongan
dari suatu senyawa, dimana termasuk dari regnum Annonaceus.
Senyawa acetogenins adalah senyawa aktif yang mempunyai sifat
sitotoksik didalam tubuh. Dimana, mekanisme kerja dari acetogenin dapat
menghambat transport ATP. Beberapa turunanan senyawa acetogenins
adalah annopentocin-A, muricatocins A, muricatocins B, annonacin A,
trans-isoannonacin, annonacin-10-one, dan muricatocin.
4. Bagaimana mekanisme kerja acetogenin ? (Andi Novia Saftiani R
15020140095)
Jawaban : ( Nur Lutfiah Damis 15020140098)
Acetogenesin berperan sebagai senyawa sitotoksik, dimana
senyawa acetogenin dapat bersifat sitotoksik sebagai zat racun, maupun
sebagai zat yang dapat menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel-
sel kanker dan tumor. Dalam pertumbuhannya sel kanker membutuhkan
banyak energy, dan juga pertumbuhan dan perkembangan kanker akan
membutuhkan banyak adenosine trifosfat (ATP).
Senayawa acetogenins akan menghambat ATP yang menjadi
sumber energi untuk hidupnya sel kanker. Sel kanker tumbuh secara tidak
normal, sel membelah diri dengan begitu cepat, dimana keadaan ini
membutuhkan energi yang sangat besar. Sehingga setiap 2-5 jam sel
kanker akan membelah diri, sedangakan sel normal membutuhkan waktu
yang lebih lama. Disini senyawa acetogenins berperan sebagai inhibitor
sumber energi untuk pertumbuhan sel kanker. Kekurangan energi
menyebabkan sel tidak dapat membelah. Sel kanker gagal untuk
berkembang. Pada akhirnya sel kanker akan mati.
Senyawa acetogenins yang masuk kedalam tubuh akan menempel
pada dinding sel dan secara selektif berfungsi sebagai perusak ATP
didinding mitokondria. Mitokondria merupakan organ tempat dihasilkan
energy dalam bentuk ATP karena sel kanker butuh banyak energi untuk
berkembang, sedangkan sumber energi dalam sel berkurang dan bahkan
terhenti, maka sel kanker pun berhenti membelah dan selanjutnya akan
mati.
5. Apa itu tumor maligna ? (Rainy Adibah Widodo 15020140096)
Jawaban : ( Miftahuljanna 15020140091)
Tumor terdiri dari dua jenis, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Menurut Cheville (2006) tumor dapat diklafisikan berdasarkan aktivitas
dan asal sel tumor menjadi jinak ( benign) dan ganas (malignant). Kanker
( sebutan yang digunakan pada segala kasus tumor ganas (malignant)
merupakan penyakit yang sangat kronis dan pertumbuhannya dimulai
sebelum gejala klinis terlihat. Tumor maligna adalah sebuah tumor yang
terdiri dari sel-sel kanker dari jenis yang dapat menyebar pada bagian lain
dari tubuh yang tidak terjangkit.

B. MATERI ANTI HIPERTENSI


1. Bagaimana mekanisme senyawa sinensetin pada kumis kucing sebagai
antihipertensi ? (Supardi Sasube : 15020140092)
Jawaban : (Raudhatul Jannah N : 15020140094)
Sinensetin bekerja sebagai antihipertensi dengan bekerja seperti
agen diuretik. dimana sinensetin akan meningkatkan pengeluaran urin
dengan cara menghambat reabsorbsi air dan natrium kedalam sel, sehingga
volume darah dalam pembuluh darah akan menurun, dan menyebabkan
relaksasi otot polos pembuluh darah, dan pada akhirnya menurunkan
tekanan darah.
2. Pada biji pala efek sedative, apa kegunaannya pada penderita hipertensi ?
(Isti Aprilyanie R : 15020140113)
Jawaban : (Ni’mawati Yunus 15020140106)
Pada biji pala memiliki efek sedative dimana, efek sedative ini
dapat memberikan istirahat yang cukup bagi penderita hipertensi, serta
memberikan relaksasi pada otot-otot tubuh. Dimana penderita hipertensi
tidak bisa terlalu melakukan aktivitas dan pemikiran yang keras sehingga
dapat mempengaruhi naiknya tekanan darah.
3. Mengapa pada jurnal penelitian “Uji Antihipertensi Kombinasi Ekstrak
Herba Seledri, daun Kumis Kucing, dan buah Mengkudu pada Tikus
Galur Spargue Dawley normal dan Hipertensi” dilakukan kombinasi
ekstrak kumis kucing, daun seledri dan daun mengkudu ? (Litha Fajria
Makkatita : 15020130067)
Jawaban : (Raudhatul Jannah N : 15020140094)
Pada jurnal tersebut, dilakukan kombinasi ekstrak herba seledri,
daun kumis kucing dan buah mengkudu karena peneliti ingin mengetahui
pengaruh pemberian kombinasi ekstrak herba seledri, daun kumis kucing
dan buah mengkudu terhadap tekanan darah, dan juga untuk mengetahui
persentase penurunan tekanan darah pada kelompok normotensi dan
efektivitas penurunan tekanan darah dibandingkan kaptopril melalui
dosis yang diberikan pada kelompok hipertensi. Keberhasilan
pengkombinasian ketiga tanaman tersebut dapat digunakan sebagai
alternatif dalam pengatasan dan pengobatan penyakit hipertensi dan
diharapkan kombinasi tersebut dapat meningkatkan efek terapi pada
penyakit hipertensi dengan adanya 3 mekanisme berbeda dari kombinasi
tanaman tersebut.
Dimana Seledri (Apium graveolens) telah diketahui mempunyai
aktivitas antihipertensi dengan adanya kandungan apigenin yang
berperan sebagai antagonis kalsium sehingga mempunyai efek
vasodilatasi atau vasorelaksasi. Di dalam seledri juga terkandung
senyawa dengan aktivitas vasorelaksan. Sementara itu kumis kucing
(Orthosiphon stamineus) telah banyak digunakan sebagai diuretik di
beberapa negara Asia Tenggara terutama Indonesia. Aktivitas diuretik
ini disebabkan oleh adanya kandungan sinensetin yang mampu
menurunkan tekanan darah. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) juga
telah digunakan sebagai obat alternatif untuk antihipertensi. Adanya
kandungan skopoletin dalam buah mengkudu berperan penting dalam
menurunkan tekanan darah melalui efek vasodilatasi melalui aksi sebagai
ACE inhibitor.
4. Berapakah dosis efektif labu siam yang efektif sebagai antihipertensi?
Aska Setiawati : 15020140097
Jawaban : Nabila Adelina HM 15020140087
Dosis pada labu siam yang sangat efektif sebagai antihipertensi
adalah dosis 1, dimana dosis 1 berisi 0,033 g/kgBB. Dimana dosis ini
memiliki efektifitas yang sama dengan obat diuretik furosemid, sehingga
dosis 0,033 g/kgBB lebih unggul dibandingkan dengan dosis yang lain.
Dan juga dapat meningkatkan pengeluaran urin, menurunkan volume
darah, dan menurunkan tekanan darah.
5. Mengapa selain sebagai antihepatitis, dan sitotoksik, quarsetin pada
pegagan sebagai antihipertensi ? (Resky Amelia : 15020140090)
Jawaban : (Raudhatul Jannah N : 15020140094)
Quersetin dalam pegagan memiliki banyak fungsi dalam terapi.
Diantaranya sebagai antihepatitis, sitotoksik dan antihipertensi. Hal ini
karena kuersetin bekerja didalam tubuh dengan beberapa mekanisme.
Kuersetin adalah salah satu turunan flavonoid yang memiliki aktivitas
antioksidan, sehingga dapat menjadi senyawa terapi dalam berbagai
penyakit akibat radikal bebas seperti hepatitis dan tumor. Kuersetin juga
bekerja didalam tubuh sebagai penghambat ACE, dimana dengan
penghambatan ACE (Angiotensin Converting Enzim) ini, kuersetin
memiliki mekanisme kerja yang sama dengan obat penghambat ACE
seperti kaptopril. Sehingga kuersetin dalam daun pegagan juga menjadi
salah satu terapi antihipertensi.

Anda mungkin juga menyukai