BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salina Leach sebagai hewan uji merupakan salah satu metode yang
metode ini juga mudah dikerjakan, murah, cepat dan cukup akurat.
Lebih dari itu uji larva udang ini juga digunakan untuk praskrining
antitumor. Dengan kata lain, uji ini mempunyai korelasi yang positif
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui efek toksisitas dari
hewan uji yaitu larva udang laut (Artemia Salina L) berdasarkan metode
D. Prinsip percobaan
Salina L) ke dalam vial yang telah berisi ekstrak etanol buah sawo manila
dan air laut sebagai control dengan konsentrasi masing- masing 1, 10,
100, dan 1000 l. Kemudian diberikan 1 tetes ekstrak ragi sebagai sumber
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
maka senyawa yang lolos penyaringan ini akan diteliti lebih lanjut
(Gunawan, 2007).
dengan efek toksisnya. Pada hakikatnya setiap obat dalam dosis yang
(Tjay, 2007).
sediaan tak murni atau campuran dari beberapa zat aktif , metode
maka senyawa yang lolos penyaringan ini akan diteliti lebih lanjut
(Gunawan, 2007).
membunuh 50% dari sekelompok hewan coba (LD50). Pada tahap ini
obat ini secara teratur dalam jangka panjang dan dengan cara
(Gunawan, 2007).
ketat. Jika kadar obat melebihi batas terapeutik, maka efek toksik
1986) :
dari hewan dan tumbuhan laut serta senyawa racun dari tumbuhan
darat.
tanaman baru.
bulan kelahiran bayi. Sel sel yang bereproduksi, seperti sel hati, kulit
sebuah proses, yang disebut siklus sel. Sel sel yang tidak
siklus sel ini. Perjalanan siklus sel ini secara ketat dikontrol dan dapat
dihentikan atau dimulai bergantung pada kondisi sel dan sinyal yang
tahap gap (G1 atau G2). Sel sel yang membelah secara kontinu
tidak menghabiskan banyak waktu di tahap gap ini, dan sering kali
sel sel yang jauh, oleh faktor pertumbuhan yang diproduksi secara
lokal, dan oleh isyarat kimia yang dilepaskan dari sel sekitarnya,
termasuk sitokinin yang dihasilkan oleh sel imun dan sel radang.
mencapai inti sel. Protein tertentu yang ada di inti sel, yang disebut
2009).
yang penting. Akhirnya akan disajikan dua kategori besar gen yang
DIFERENSIASI SEL
Diferensiasi sel berarti bahwa suatu sel menjadi khusus dalam struktur
sel retina, selain yang lain ditakdirkan untuk menjadi sel kulit atau jantung.
Semakin tinggi diferensiasi sebuah sel, semakin jarang sel tersebut masuk
ke siklus sel untuk bereproduksi, dan membelah. Sel sel saraf, yang
yang jarang atau tidak pernah mengalami siklus sel tidak mungkin menjadi
sel kanker, sedangkan sel yang sering menjalani siklus sel lebih mungkin
supresi selektif gen tertentu pada beberapa sel, sedangkan pada sel lain,
gen yang sama tetap aktif. Diferensiasi setiap sel dan jaringan tampaknya
(Corwin, 2009).
1. Uraian Bahan
RM/BM : H2O/18,02
b. Air laut
Komposisi :
Air 96,5 %
Garam 3,5 %
a. Senyawa klorida 55 % wt
c. Sodium 30,6 % wt
d. Calsium 1,2 % wt
e. Potassium 1,1 % wt
f. Magnesium 3,7 % wt
g. Lain-lain 0,7 % wt
kuning
Klasifikasi hewan
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Arostracia
Familia : Artemiidae
Genus : Artemia
atau telur. Setelah 15-20 jam pada suhu 25C kista akan
masih akan tetap menempel pada kulit kista. Pada fase ini
kulit dan memasuki tahap larva kedua. Dalam fase ini mereka
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu air
laut, air suling, aluminium voil, ekstrak buah sawo manila, ekstrak ragi,
B. Prosedur Kerja
2. Ditimbang ragi 1 mg
homogen
250 ml air laut pada kondisi pH 8-9 dibawah cahaya lampu dan
b. Setelah 24 jam telur akan menetas dan menjadi larva. Larva yang
telah berumur 48 jam akan digunakan sebagai hewan uji untuk diuji
aktivitas toksisnya
masing vial yang berisi sampel uji (Ekstrak Metanol Buah Sawo
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
diketahui atau diukur dari kematian larva karena pengaruh bahan uji.
Adapun siklus hidup dari Artemia salina Leach , dimulai dari kista
atau telur, kemudian menjadi embrio, embrio ini masih akan melekat
pada kulit kista, setelah menjadi embrio dia akan menjadi nauplii,
nauplii inilah yang berenang bebas dan memulai hidupnya, dan dalam
fase ini mulai mencari makanan untuk dirinya sendiri. Setelah itu
hewan uji secara berkelompok yaitu pada saat hewan uji dipaparkan
suatu bahan kimia melalui udara maka hewan uji tersebut akan
antikanker.
dari sampel dan bukan dari laut. Selain itu digunakan ekstrak beruwas
BAB V
A. Kesimpulan
daun beruwas laut bersifat tidak toksik berdasarkan nilai LC50 = 1,18 g/ml
< 1000 g/ml dengan nilai SE tidak lebih LC50 dari sampel adalah 1,18
B. Saran
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI: Jakarta.
Mudjiman, A. 1998. Udang Renik Air Asin. Bhrata Karya Aksara, Jakarta.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC: Jakarta.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA