ABSTRAK
Pembelajaran MIPA terutama Biologi menganggap bahwa kemampuan mengklasifikasi adalah
kemampuan penting. Kemampuan tersebut akan membantu siswa dalam membedakan, mengelompokkan,
mengkategorisasi, menghubungkan konsep dan lain-lain Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
pada beberapa sekolah di daerah Sumedang, didapatkan data bahwa dalam mengajarkan materi
Klasifikasi Hewan, siswa mengalami kesulitan dalam memahami istilah yang digunakan dalam kunci
determinasi. Guru-guru yang diwawancarai pun mengaku pembelajaran mengenai klasifikasi hewan
hanya diajarkan melalui kunci determinasi, sehingga dalam proses pembelajaran sering ditemukan siswa
yang curang dalam mengklasifikasikan makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka penulis menginovasikan kunci determinasi sebagai media
pembelajaran untuk mengajarkan materi Klasifikasi Hewan dengan menciptakan kartu identifikasi filum.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Develpoment (R&D). Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat membantu siswa mengasah kemampuan mengklasifikasi dan membantu guru dalam
media pembelajaran pengklasifikasian hewan.
ABSTRACT
In science teaching and learning, especially Biology, ability to classify things is an important ability.
Those ability will help students to distinguishing, agglomerating, categorizing, connecting concepts with
or concepts and so on. Based on observation which done on Sumedang region’s schools, we discovered
that on Animal Classifications concepts, students have difficulty to understanding the terminology of
determination key. Besides, teachers also being interviewed and we collected data that in learning on
class, students apparently cheating the determination key to finish their work. From that observation and
interview data, we innovated determination key as a media to learn Animal Classifications with creating
card of phylum identification. This is a R&D model. The result of this research expected to help students
grow their classify ability and help teacher on teaching and learning as a learning media.
Berikut ini adalah tahap-tahap dalam google kemudian melihat dari bawah ke
pembuatan desain kegiatan laboratorium: atas untuk mengerjakan praktikum kunci
1. Menganalisis potensi materi determinasi.Kecurangan tersebut tentu
Menurut Novak (1984), menganalisis dapat dilakukan oleh siswa karena siswa
potensi materi berarti merekonstruksi sudah memiliki pengetahuan awal tentang
kerangka berpikir untuk menghasilkan hewan-hewan yang di sekitarnya, bahkan
produk kreatif. Diagram Vee berfungsi mungkin siswa lebih hapal nama
sebagai blue print atau perencanaan daerahnya dibandingkan dengan nama
untuk membantu guru dan siswa ilmiahnya. Jika siswa sudah memiliki
mengkonstruksi pengetahuannya. pengetahuan awal dan sudah memiliki
2. Memperbaiki kegiatan laboratorium, pengetahuan tentang hewan-hewan
kegiatan lapangan dan langkah kerja tersebut, mengapa praktikum pengamatan
Diagram Vee membantu menganalisis hewan harus tetap dilaksanakan?Watson &
konsep apa yang terlebih dahulu harus Miller (2009) menyatakan bahwa
siswa pahami sebelum melakukan penggunaan kunci determinasi dalam
kegiatan laboratorium. pembelajaran memiliki keunggulan karena
mengembangkan daya kreativitas dan
Dari hasil observasi yang dilakukan penalaran siswa, memotivasi siswa untuk
pada salah satu SMA di daerah Sumedang, belajar dan memudahkan siswa
didapatkan data bahwa kegiatan praktikum memahami, membandingkan dan
yang dilakukan di sekolah tersebut tidak menganalisis materi yang sedang
efektif. Data ketidakefektifan tersebut dipelajari.
didapatkan dari wawancara dengan guru Kemampuan dalam mengklasifikasi
biologi di kelas X. Praktikum hanya adalah kemampuan yang penting dalam
dilakukan sebagai syarat kegiatan ilmiah pembelajaran MIPA, terutama Biologi.
dalam biologi. Selebihnya, kegiatan Kemampuan tersebut akan membantu para
praktikum belum mampu menjembatani siswa dalam hal membedakan, melakukan
pengetahuan awal siswa dengan penge- pengelompokan, melakukan kategorisasi,
tahuan yang didapat setelah pengamatan menghubungkan konsep dan lain-lain.
dalam praktikum. Rata-rata kegiatan Kemampuan mengklasifikasi tersebut tidak
praktikum di kelas X hanya dilakukan terlepas dari pembelajaran yang telah
sebanyak 2 kali dalam 1 tahun. Pada dilakukan oleh siswa sejak bayi. Manusia
semester 1 siswa melakukan praktikum mengalami perkembangan dari waktu ke
mengenai pengenalan alat laboratorium. waktu. Perkembangan tersebut terjadi tidak
Kemudian pada semester 2, siswa hanya pada fisik, juga pada kemampuan
melakukan praktikum dengan bantuan berpikir atau kognitifnya. Kemampuan
kunci determinasi. Kunci determinasi yang kognitif mengikuti tahap perkembangan
diberikan oleh guru kepada siswa pada usia-usia tertentu. Piaget dalam
didapatkan dari searching pada situs Santrock (2011) menyatakan bahwa bayi
google. Kunci determinasi tersebut sudah memiliki kemampuan mengkonsep
memuat beberapa istilah yang bahkan guru dan mengkategorisasi. Kemampuan
biologinya sendiri pun harus mencari arti mengkonsep dan mengkategorisasi ini
kata dari istilah tersebut ke kamus biologi dimulai sejak tahap sensory motor (0-2
atau mencari kembali di situs google. tahun), kemudian dilanjutkan pada tahap
Masalah lain dari kunci determinasi pre-operational (3-5 tahun), concrete
tersebut adalah siswa yang tidak mampu operation (6-7 tahun), formal operation (7-
mengklasifikasi/ mengkategorisasi atau dst). Jadi, kemampuan mengkonsep dan
cenderung malas akan mencurangi kunci mengkategorisasi ini penting untuk
determinasi tersebut. Seperti misalnya membangun kemampuan berpikir kognitif.
mencari nama ilmiah hewan tersebut di Terlewatnya tahap-tahap tersebut akan
Pada kegiatan akhir, siswa diminta ketika penulis memeriksa hasil jawaban
untuk menggambar/memfoto hewan yang siswa, ternyata masih ada kelompok yang
diamatinya. salah mengelompokkan hewan-hewan
tersebut ke dalam kelompok yang salah.
Analisis Uji Coba pada Siswa Misalnya hiu, paus dan ikan badut dalam
Desain kegiatan laboratorim dan kelompok yang sama dan diberi nama
kartu identifikasi filum diujicobakan di kelompok ikan. Lobster, siput dan kerang
salah satu SMA di daerah Sumedang. dalam kelompok yang sama dan diberi
Tujuannya adalah untuk mengetahui nama kelompok hewan bercangkang.
kelayakan desain kegiatan laboratorium Laba-laba, semut, lebah, kecoak, dan
dan kartu identifikasi filum.Untuk uji coba caplak ke dalam kelompok serangga.
ini, penulis telah berkoordinasi dengan Kemudian lainnya, siswa hanya mampu
guru biologi di sekolah tersebut untuk mengelompokkan sebatas vertebrata dan
melaksanakan uji coba. Penulis bertindak invertebrata.
sebagai observer di kelas dan guru biologi Gambar fenomena di DKL terlalu
di sekolah tersebut melakukan mudah, siswa sudah dapat mengklasifikasi
pembelajaran di kelas, mengamati hewan-hewan tersebut meski pun belum
penggunaan kartu identifikasi filum. melakukan pengamatan dalam praktikum.
Setelah melakukan kegiatan uji Gambar yang ditampilkan merupakan
coba, berikut ini adalah analisis dari hasil hewan-hewan yang terlalu siswa kenal,
uji coba yang telah dilakukan pada 1 kelas. sehingga siswa tidak tertantang untuk
Dalam DKL yang penulis susun, penulis mengklasifikasi hewan-hewan tersebut.
membagi kegiatan laboratorium itu dalam Meski pun setelah penulis periksa, jawaban
beberapa bagian. siswa banyak yang salah/ miskonsepsi.
Berikut temuan-temuan tersebut
setelah melakukan uji coba: b. Temuan pada desain kegiatan
a. Temuan pada desain kegiatan laboratorium bagian 3
laboratorium bagian 1 dan 2 Ketika hendak memulai
Pada awal praktikum, penulis pengamatan, siswa tidak memperhatikan
berpikir siswa akan mengerjakan fenomena perbedaan dari kunci determinasi dengan
di DKL dengan benar, karena kartu identifikasi filum. Ketika praktikum
pengerjaannya terbilang cepat. Namun dimulai, siswa langsung mencari kunci
determinasi di buku paketnya. Hal ini DKL ini disesuaikan dengan kesulitan
dimungkinkan karena siswa tidak pernah yang siswa alami pada saat pembelajaran.
melihat kartu identifikasi filum
sebelumnya. KESIMPULAN DAN SARAN
Penggunaan kartu identifikasi filum
menghemat waktu praktikum, biasanya Kesimpulan
menggunakan kunci determinasi, siswa Berdasarkan hasil uji coba dapat
hanya mampu mengidentifikasi 3-5 jenis disimpulkan bahwa kartu identifikasi filum
hewan, namun pada praktikum membantu siswa untuk mengidentifikasi
menggunakan kartu identifikasi filum, hewan-hewan dan membantu siswa
siswa dapat mengerjakan mengidentifikasi mengkonstruksi ciri-ciri melalui berpikir
10 jenis hewan bahkan lebih, mengerjakan induktif dan deduktif. Media ini dapat
soal diskusi dan melakukan perbandingan membantu pemahaman siswa dan
dengan kelompok lain. mengurangi kecurangan siswa dalam
Siswa lebih teratur dalam mempelajari kunci determinasi. Kartu ini
mengerjakan praktikumnya. Guru tidak mudah digunakan karena bahasanya
kesulitan menjelaskan penggunaan kartu disesuaikan dengan pemahaman siswa.
identifikasi filum. Siswa lebih aktif Siswa cenderung dapat mengidentifikasi
berdiskusi di kelompoknya. hewan dengan jumlah yang banyak dalam
waktu praktikum yang sedikit. Kartu ini
c. Temuan pada soal diskusi kelompok merupakan solusi inovatif, namnn perlu
Penulis membuat kartu identifikasi diperbaiki karena belum dapat menilai
filum dengan tidak menjelaskan perbedaan apakah ada perubahan dari konsepsi siswa
masing-masing filum sejak dari bentuk sebelum praktikum dan sesudah praktikum.
simetri tubuh, sehingga siswa pun tidak
ada yang menyebutkan dasar utama Saran
pengelompokkan hewan adalah simetri Kartu identifikasi filum merupakan
tubuh. media inovatif untuk mengembangkan
kemampuan mengklasifikasi. Diperlukan
d. Temuan pada kartu identifikasi filum pengembangan lebih lanjut pada media
Kartu identifikasi filum perlu tersebut, karena dalam penelitian ini,
diperbaiki. Kontennya perlu ditambah observasi hanya dilakukan pada 1 sekolah
dengan detail-detail penting lain dari ciri sehingga tidak dapat menggeneralisasi
klasifikasi hewan.Berdasarkan catatan kesulitan istilah yang dialami oleh siswa.
yang diberikan oleh guru biologi di Selain itu perlu desain yang lebih menarik
sekolah tersebut, kartu identifikasi filum agar siswa lebih tertarik menggunakan
pun bentuknya belum menarik dan perlu media. Filum yang dimasukkan ke dalam
diperhatikan dalam segi bentuknya. kartu identifikasi perlu ditambah.