Anda di halaman 1dari 6

1.

Rangkuman seminar nasional wirausaha “Create your self by Your Own


Creative Idea to be an Entrepreneur” dan tanggapan tentang topic dari
masing-masing pembicara!

Dari seminar yang saya ikuti pada tanggal 4 Desember 2016 di Aula Lantai 3
Gedung AD Politeknik Negeri Ujung Pandang, saya dapat menyimpulkan bahwasanya

berusaha itu bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Memang untuk memulai suatu
usaha itu tidaklah mudah, tapi juga tidak sesulit yang kita bayangkan. Hal-hal dasar
yang harus kita perhatikan adalah bagaimana roda dari sistem usaha yang kita
jalankan harus mampu kita kuasai, agar kelak kita tidak kesusahan dalam mengontrol
usaha kita kedepannya.

Kita juga harus mengenal, memahami, bahkan sampai tahap mampu


menemukan keunggulan lebih terhadap apa yang akan kita jual, bukan hanya dengan
menyediakan suatu barang dan kemudian menjualnya kepada konsumen.

Menjadi seorang pengusaha tidaklah mudah. Kita betul-betul harus mampu


mengalahkan ego dan mengatur waktu sedemikian rupa sehingga semua aktifitas
yang kita harapakan dapat terlaksana tanpa menghambat jalannya bisnis yang
sedang kita geluti.

Dalam memulai usaha memang kita harus berhati-hati akan tetapi jangan
menjadikan hal tersebut sebagai halangan yang besar bagi kita dalam memulai suatu
usaha. Sebelum memulai usaha, jangan hanya mengenali dan memahami produk apa
yang akan kita jual, tetapi kita juga harus menguasai pasar atau lokasi penjualan
produk kita kelak.

Dalam membangun suatu usaha, kita harus komitmen dengan brand yang
kita pasarkan. Harus yakin dengan apa yang kita jual. Jangan menjadi pengusaha
yang ditengah jalan tiba-tiba membanting stir untuk memulai usaha yang notabene
360 derajat berbeda dari usaha sebelumnya.

Senantiasa berprasangka baik terhadap apa yang kita pasarkan, jangan


mudah menyerah hanya dengan produk yang tidak laku di pasaran. Harus senantiasa
berusaha, karena itulah pengusaha.
PEMATERI:

 SEFTIAN CHOW dengan “Motivasi untuk Berusaha”


Hal-hal yang diterangkan oleh pemateri pertama ini adalah hal-hal
dasar bahkan terbilang sangat basic tetapi menjadi aspek yang paling
fundamental dan wajib untuk diketahui diluar kepala oleh seluruh calon-calon
pengusaha yang mungkin saja akan mengabaikannya.
Pemateri pertama ini menjelaskan tentang perbedaan dari seorang
Marketing, Sales, Finance, dan HRD. Marketing: Membuat orang yang tidak
tahu dengan produk yang kita jual menjadi tahu. Sales: Membuat orang yang
tahu dengan produk kita menjadi beli. Finance: Mengatur keuangan. HRD:
Bertugas mengelola karyawan. Pemateri juga menjelaskan tentang garis
besar management yaitu dari awal semuanya harus bisa diukur supaya bisa di
atur. Karena sesuatu yang tidak bisa diukur juga tidak bisa untuk diatur.
Harus ada edukasi produk oleh sales ke konsumen. Selain itu terdapat
juga 3 kesalahan fatal dalam memulai suatu usaha, yaitu:
1). Terlalu fokus terhadap produk sehingga konsumennya kurang,
karena yang harus kita lakukan adalah mencari produk untuk konsumen
bukan mencari konsumen untuk produk yang kita jual.
2). Terjebak dalam teknis sehingga sulit untuk mempertahankan
pelanggan yang mayoritas bersifat dinamis.
3). Tidak sabar dalam berproses sehingga produk yang dihasilkan dan
usaha yang dikeluarkan akan menjadi sia-sia.
Pemateri juga menambahkan bahwa kualitas produk yang kita jual
menentukan posisi marketing kita akan berada di tingkat yang mana. Apakah
itu diatas, tengah, atau bawah. Hal yang ditekankan oleh pemateri ini yang
menurut saya sangat bagus menjadi ‘note’ bagi semua calon pengusaha
adalah “Dalam berusaha, Harus mempunyai mental baja dan jeli dalam
melihat peluang”.
 OM BALDAN dengan “Cara Praktis Memulai Bisnis Minim Resiko”
Pemateri kedua ini lebih fokus dalam menjelaskan kiat-kiat sederhana
dalam memulai suatu usaha yang minim resiko, sebut saja sebagai bisnis
online (online shop). Tetapi sebelum itu, pemateri menjelaskan bahwa
sekarang banyak sekali kesalahan pada saat memulai usaha yang sering kita
tidak sadari, yaitu:
1). Masuk pasar tanpa riset
2). Memulai usaha yang harus bikin produk sendiri
3). Networking yang rendah
4). Selalu ingin memulai bisnis yang besar
Oleh sebab itu, pemateri ini dengan ringkas menjelaskan cara mudah
berbisnis yaitu dengan cara online. Kenapa bisnis online:
1). Modal kecil
2). Tidak perlu sewa tempat
3). Menjangkau sampai keluar negeri
4). Bisa dilakukan dari rumah
5). Bebas Macer, Banjr, Dll
6). Bisa atur waktu
7). Bisa sambil kerja, kuliah, dll.
Pemateri kedua ini juga menjelaskan untuk senantiasa mengetahui target
market yang tepat. Harus memberi makan pada market yang lapar dalam
artian dengan mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen saat itu, itulah
produk yang harus kita sediakan. Siapkan pasokan diatas penawaran.
Untuk urutan kerja bisnis online:
1). Riset target market anda
2). Bangun channel promosi anda
Dari keseluruhan materi yang disampaikan oleh pemateri 2 ini mencakup cara
giat yang wajib diketahui oleh orang yang akan membuka usaha bisnis online,
cara penyampaian pemateri pun sangat santai sehingga materi dapat kita
pahami karena adanya rasa ketertarikan dan nyaman terhadap cara
penyampaiannya.
 ISKANDAR CITA
Sedangkan pemateri ketiga ini membahas tentang pengalaman suka
dukanya saat memulai suatu bisnis. Yang tentu sangat menarik bagi kalangan
mahasiswa yang baru ingin memulai usaha. Pada dasarnya, pemateri ketiga
ini menjelaskan bahwa hakekatnya usaha tidak akan menghianati hasil.
Begitu pula sebaliknya. Beliau juga menerangkan sebelum memulai usaha kita
harus mengenali apa produk kita, siapa konsumen dari produk kita, dan pasar
lokasi penjualan produk kita guna mencapai keberhasilan dalam menjalankan
suatu usaha.
Pemateri ketiga ini juga menarik perhatian saya saat membahas
tentang brand. Ya, suatu produk yang tanpa brand tentu akan kurang bahkan
non peminat. Misalnya saja air putih yang dijual tanpa merk dan air putih
yang dijual dengan merk AQUA, tentu konsumen dari merk AQUA jauh lebih
pesat dibandingkan air putih tanpa merk. Dari sini kita diberi tahu bahwa
Brand juga salah satu aspek penting yang menentukan kepercayaan dari
pelanggan.
2. Pentingnya Entrepreneurship dari sisi pandang Mahasiswa!

Dilihat dari masa yang sekarang, para lulusan dari Universitas tidak lagi menjamin
bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan apabila hanya ditinjau dari ijazah yang mereka
miliki. Hal ini dikarenakan perusahaan atau tempat dimana para lulusan itu mendaftar
menerapkan standar yang tinggi bukan hanya dilihat dari nilai ijazah semata melainkan
banyak aspek lain yang juga diperhitungkan guna meningkatkan daya saing dan kualitas dari
perusahaan itu sendiri. Hal ini yang mendorong saya selaku mahasiswa untuk mulai
menyadari bahwan mensosialisasikan pentingnya sifat, prilaku, bahkan mindset dari suatu
hal yang kita sebut dengan “Entrepreneurship”.

Sekarang ini, saya selaku Mahasiswa sekaligus mewakili kebanyakan Mahasiswa yang
sementara menepuh pendidikan di bangku kuliah masih berpikir untuk sekolah saja baik-
baik sampai lulus kemudian bekerja ditempat yang sesuai keinginan dan berkarier disana.
Akan tetapi, walaupun kita menjadi manager di sebuah perusahaan bahkan menjadi
Executive Manager kita masih menyandang gelar sebagai “pesuruh”. Sehingga, untuk
beberapa orang yang ingin memiliki kapasitas mengatur keuangan (pendapatan)nya sendiri,
mengatur waktu libur sendiri, bahkan sampai mengatur jam kerja sendiri, mulai dari
sekarang dia harus berpikir untuk menjadi seorang entrepreneurship. Karena, meskipun
usaha yang dilakukan itu masih tergolong kecil, setidaknya kita lah yang menjadi “bos” di
pekerjaan yang kita geluti.

Akan tetapi, Mahasiswa dewasa kini senantiasa terkendala dengan masalah dengan
modal yang minim bahkan tidak ada modal hingga ke tidak matangnya jenis usaha apa yang
akan dijalankan oleh Mahasiswa yang bersangkutan. Pola pikir mahasiswa yang demikian
harus di ubah, agar dapat memahami betapa pentingnya peranan wirausaha dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya mindset entrepeneurship dikalangan
Mahasiswa, akan meminimalisir terjadinya pengangguran, sehingga terbatasnya lapangan
pekerjaan tidak lagi menjadi masalah besar karena mahasiswa sudah mampu menjalankan
usaha sendiri.

Akan tetapi menurut saya pribadi, pengenalan jiwa wirausaha bagi Mahasiswa harus
gencar sejak dini dilakukan agar kelak pada saat Mahasiswa telah lulus, mereka bukan hanya
berpikiran untuk “akan melakukan kerja apa” melainkan juga berpikir “akan membuka
usaha apa”. Dengan diperkenalkannya mindset Entrepreneurship sedini mungkin kepada
Mahasiswa, akan membuat Mahasiswa setidaknya memiliki pengetahuan teoritis terhadap
apa yang akan dia lakukan saat menghadapi kesulitan usaha maupun kesulitan hidup.

Seperti yang senantiasa disampaikan oleh Dosen kita Ibu Nurhayati, beliau
mengatakan bahwa walaupun profesi kita adalah seorang Guru, Dosen, Karyawan, bahkan
Mahasiswa akan tetapi dengan adanya jiwa entrepreneurship dalam diri kita, kita akan
menjadi pribadi yang senantiasa kreatif dan akan mampu melewati tiap-tiap masalah yang
dihadapi. Hal ini dikarenakan inti dari ENTREPRENEURSHIP adalah senantiasa menjadi
pribadi yang sabar, kreatif, dan mampu melewati masalah demi masalah dengan jalan
keluar yang baik.

Dengan memahami dan menanamkan mindset entrepreneurship sedari dini (masa


Mahasiswa) bukan hanya akan berdampak positif bagi diri sendiri melainkan juga akan
membawa dampak positif bagi orang lain. Misalnya saja jika kita berhasil membuka suatu
lapangan pekerjaan, tentu akan sangat bermanfaat bagi kehidupan orang lain.

Kemudian akhirnya, kita sebagai generasi muda (Mahasiswa) janganlah takut untuk
senantiasa bersaing dalam hal positif. Persaingan yang positif akan membawa kita menjadi
orang-orang yang siap lulus dan bersaing di kehidupan nyata yang lebih keras. Oleh karena
itu, inilah yang menurut saya dari sudut pandang seorang Mahasiswa tentang pentingnya
jiwa kewirausahaan dan mindset Entrepreneurship.

Anda mungkin juga menyukai