Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KIMIA DASAR I

Disusun oleh :

Santoso Nico 1401083


Hayyul 1401236
Ilham Rifaldi 1401200
Taufik Ariesta 1401266
M.Fahreza Hayoran 1401429
Achmad Wisnu 1201131

S1 TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

BALIKPAPAN

2017
PERCOBAAN 1

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa diharapkan mampu :
 Mengklasifikasikan alat dan bahan kimia
 Mengetahui cara menggunakan dan fungsi dari beberapa alat kimia

B. DASAR TEORI
Secara umum peralatan yang digunakan di lab kimia di kelompokkan menjadi tiga, yaitu
peralatan gelas peralatan nongelas dan peralatan mekanik/elektronik.

B.1. Sifat Peralatan Gelas

Peralatan lab kimia sebagian terbuat dari gelas. Gelas dipilih sebagai bahan pembuatan
peralatan karena memiliki sifat yang menguntungkan. Adapun sifat yang dimaksud adalah :
 Tembus cahaya atau tembus pandang (opaque)
 Bersifat kaku (rigid)
 Tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia
 Memiliki titik didih tinggi sehingga mudah meleleh terutama pada pemanasan biasa
di bawah suhu 1000C
 Mudah dilas jika retak dan tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak

Bahan gelas ada banyak jenisnya. Untuk keperluan pembuatan peralatan lab terdapat dua
jenis yang umum digunakan, yaitu :

 Boroksilat memiliki sifat tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak, tahan
terhadap asam tapi kurang tahan terhadap senyawa alkali
 Sodali memiliki sifat dapat dipanaskan dengan pembakar Bunsen tanpa menjadi
kusam, tahan terhadap senyawa alkali dan kurang tahan terhadap senyawa asam

2. Jenis dan Fungsi Peralatan Gelas

Peralatan ini disebut peralatan gelas memang sebagian besar terbuat dari gelas/kaca.
Akan tetapi sebagian kecil dari peralatan ini ada yang terbuat dari bahan plastic/polimer
 Gelas Beker/Gelas Piala

Gelas ini tersedia dengan berbagai ukuran : 25ml, 100ml, 250ml, 500ml, dan 1000ml.
gelas ini digunakan untuk melarutkan suatu padatan untuk mencampurkan cairan, untuk
memanaskan, untuk mengatur volume kasar suatu zat cair atau larutan tertentu.

 Gelas Ukur (Graduated Cylinder)

Gelas ukur memiliki bentuk seperti pipa yang memiliki kaki/dudukan sehingga dapat
ditegakkan. Pada bibir atas terdapat bibir tuang untuk memudahkan dalam menuang
larutan atau cairan. Gelas ukur terbuat dari gelas, tetapi tersedia juga dari plastic yang
tahan terhadap bahan kimia. Pada badannya terdapat skala dann bagian atas terdapat
tulisan yang menyatakan kapasitas gelas ukur tersebut.. alat ini digunakan untuk
mengukur suatu larutan dengan volume tertentu yang tidak memerlukan ketelitian tingkat
tinggi.

 Tabung Reaksi (Test Tube)

Tabung reaksi memiliki bentuk pipa dengan alas tumpul. Digunakan untuk mereaksikan
larutan atau cairan. Kadang proses reaksi harus dilakukan pemanasan dengan
menggunakan tabung reaksi, dan gunakan tabung reaksi dengan merk pyrex.
B.2. Peralatan Non-Gelas

Peralatan Non-Gelas merupakan peralatan yang biasanya digunakan dalam percobaan di


Lab Kimia. Peralatan ini bukan merupakaan peralatan yang utama dan tidak harus
tersedia di Lab. Hal ini dikarenakan keberadaan alat ini dapat digantikan dengan alat lain
yang memiliki fungsi yang sama, akan tetapi keberadaan alat ini harus diusahakan ada
sehingga tidak mengganggu jalannya kegiatan praktikum.

 Kawat Kassa (Wire Gauze)


 Klem (Clamp)
 Lumpang dan Alu (Mortar and Pestle)
 Pembakar Bunsen
 Pembakar Spiritus
 Penjepit Krus Porselin
 Gunting
 Rak Tabung Reaksi
 Statif

B.3 Peralatan Mekanik/Elektronik

Peralatan ukur : Neraca Analitis dengan tiga buah lengan ayun berskala, neraca analitis
dengan tempat berbentuk bandul, neraca analitis digital dengan penutup, piknometer,
thermometer, pH-meter, Dll.

C. ALAT
1. Peralatan yang terdapat di Lab. Kimia
2. Botol-botol bahan Kimia

D. PROSEDUR KERJA
1. Pengenalan Alat
a. Amati dan Gambar
b. Catat hal-hal yang perlu, seperti spesifikasinya, fungsi dan cara penggunaanya
2. Pengenalan Lambang dan sifat bahan kimia
a. Amati dan Gambar
b. Catat hal-hal yang perlu, seperti gambar, lambing, spesifikasi dan contoh bahan
kimianya
E. HASIL PENGAMATAN
Pengenalan Alat

No Gambar Nama Alat Spesifikasi Alat

1 Lumpang & Alu Terbuat dari Porselin

2 Neraca Terbuat dari Logam

3 Pipet Tetes Terbuat dari Kaca

4 Pemanas Air Terbuat dari Logam


Elektronik / Terbuat
5 pH Meter
dari Logam

6 Rak Tabung Reaksi Terbuat dari Kayu

Pengenalan Bahan Kimia

1 Ammoniumoxalat Bahan Kimia Cairan

2 Asam Sulfat Bahan Kimia Cairan


3 Toluena Bahan Kimia Cairan

4 Asam Nitrat Bahan Kimia Cairan

5 Etanol Bahan Kimia Cair

6 Sodium Hidroksida Bahan Kimia Padatan


PERCOBAAN 2

PEMBUATAN LARUTAN

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari cara pembuatan dari bahan cair dan padat dengan konsentrasi tertentu

B. DASAR TEORI
Untuk menyatakan kepekatan suatu larutan dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari
tujuan dan penggunaannya. Adapun satuan yang sering digunakan untuk menentukan kepekatan
larutan adalah molaritas, normalitas, fraksi mol, persen berat, persen volume, ppm, dll.

Banyak reaksi, baik di laboratorium maupun di alam lingkungan kita, satu atau lebih pereaksi
berada di dalam larutan-pereaksi tersebut larut dalam bermacam-macam cairan, misalnya air.
Dalam badan kita misalnya, makanan larut dalam darah dan dibawa kedalam sel yaitu terjadi
reaksi rantai yang komplek dan disebut metabolism. Larutan hendaknya dibuat secukupnya saja,
misalkan untuk keperluan satu semester. Tetapi ada juga larutan yang tidak tahan disimpan lama,
misalkan larutan kanji, larutan kalium heksasinoferat (III). Larutan yang tidak tahan lama
hendaknya dibuat pada saat akan digunakan saja. Banyaknya jumlah larutan yang akan dibuat
bergantung pada jumlah pecobaan yang akan dilakukan serta jumlah praktikan yang akan
melakukan percobaan itu.

Dalam reaksi kimia kita menggunakan lambing. Aq untuk memperlihatkan zat tersebut berada
dalam keadaan larut dalam pelarut air. Lambing s memperlihatkan zat tersebut dalam keadaan
padat. Suatu reaksi kimia dalam larutan tidak selalu dilihat dengan terbentuknya suatu endapan.
Dalam beberapa reaksi terbentuk gas. Larutan adalah suatu campuran yang homogeny yang
komposisinya dapat berbeda, misalnya sejumlah garam larut dalam sejumlah air yang diketahui,
dapat berbeda dari satu larutan kelarutan lainnya.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Batang Pengaduk 9. Pipet Skala
2. Botol Reagen 10. Timbangan
3. Botol Semprot
4. Corong Saring
5. Gelas Kimia
6. Kaca Arloji
7. Label
8. Labu ukur
b. Bahan
1. Aquades
2. Padatan Sodium Hidroksida, NaOH padat

D. PROSEDUR KERJA
Pembuatan 100ml, larutan NaOH 0.05M dari padatan NaOH
a. Hitung berat padatan NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 100ml larutan NaOH 0.05M
b. Timbang padatan NaOH sejumlah hasil perhitungan
c. Masukan Padatan NaOH yang telah ditimbang kedalam gelas kimia, tambahkan aquades dan
aduk sampai larut
d. Bilas botol timbang dengan Aquades dan hasil bilasan dimasukan kedalam gelas kimia yang
berisi larutan Sodium Hidroksida.
e. Dinginkan larutan dan masukkan kedalam labu ukur 100ml. tambahkan aquades sampai batas
f. Homogenkan dan pindahkan larutan ke botol yang telah dicuci bersih dan kering
g. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal pembuatan dan sifat
larutan.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan larutan
2. Perhitungan :

𝑔𝑟𝑎𝑚 1000 % × 1000 × 𝑏𝑗


𝑀= × ,𝑀 = , 𝑀1 × 𝑣1 = 𝑀2 × 𝑉2
𝑀𝑟 𝑉 𝑀𝑟

𝑏 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑣 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


%( ) = × 100% , % ( ) = × 100%
𝑣 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑣 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
0.05 = ×
400 100
400 × 0.05
𝑔𝑟𝑎𝑚 = = 2 𝑔𝑟𝑎𝑚
10
LAMPIRAN
PERCOBAAN 3
SIFAT-SIFAT UNSUR

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari beberapa sifat unsur golongan IA dan IIA

B. DASAR TEORI
Dalam system periodic unsur-unsur alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam unsur
alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk
senyawa. Unsur yang paling banyak ditemukan adalah Na dan K. kedua unsur ini banyak
ditemukan dalam air tanah dalam bentuk garam tanah yang terdapat pada silvite (KCl), karnalite
KMgCl36(H2O)

Karena sangat reaktifnya unsur alkali dengan air, maka gas hydrogen yang dihasilkan akan segera
terbakar dan menyala dan disertai dengan ledakan, dan larutan yang terbentuk akan besifat basa
dengan berubahnya warna larutan menjadi merah saat ditetesi dengan indicator pp

Unsur golongan IIA memiliki susunan electron gas mulia dan bersifat reduktor, karena mudah
melepaskan dua electron ada kulit terluarnya. Golongan IA lebih kuat daripada golongan IIA.
Disamping itu unsur alkali tanah pada suhu biasa dapat bereaksi dengan air membentuk basa dan
hydrogen. kecuali Mg hanya bereaksi hanya dengan air mendidih membentuk oksida dan gas H 2
sedangkan Be tidak dapat bereaksi baik dengan air biasa maupun dengan air panas.

C. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
a. Tabung Reaksi
b. Cawan Penguap
c. Bunsen/Lampu Spiritus

2. BAHAN
a. Pita Mg

D. PROSEDUR KERJA
Reaktifitas Unsur
Siapkan dua tabung reaksi yang berisi air 2 ml
a. Isi tabung pertama dengan pita Mg dan Tabung kedua dengan pita Mg yang telah digerus
b. Amati dan perhatikan reaksi yang terjadi, jika belum terjadi gelembung gas maka panaskan
larutan tersebut.
E. HASIL PENGAMATAN
Air
Unsur Air Dingin Setelah +PP Keterangan
panas/Dipanaskan
Mg Berbuih Makin Berbuih -

F. REAKSI KIMIA YANG TERJADI


Mg + H2O

G. PEMBAHASAN

Mg adalah unsur alkali tanah , pada umumnya alkali tanah bereaksi dengan air menghasilkan basa
dan gas hydrogen, buih yang makin banyak pada saat air dipanaskan menunjukkan bahwa suhu
dapat mempercepat terjadinya reaksi.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai