Anda di halaman 1dari 18

Motor bakar adalah suatu mesin yang mengkonversi energi dari

energi kimia yang terkandung pada bahan bakar menjadi energi mekaik
pada poros motor bakar. Jadi daya yang berguna yang langsung
dimanfaatkan sebagai penggerak adalah daya pada poros. Proses
perubahan energi dari mulai proses pembakaran sampai menghasilkan
daya pada poros motor bakar melewati beberapa tahapan dan tidak
mungkin perubahan energinya 100%. Selalu ada kerugian yang
dihasilkan selama proses perubahan, hal ini sesuai dengan hukum
termodinamika kedua yaitu "tidak mungkin membuat sebuah mesin yang
mengubah semua panas atau energi yang masuk memjadi kerja". Jadi
selalu ada "keterbatasan" dan "keefektifitasan" dalam proses perubahan,
ukuran inilah yang dinamakan efisiensi.
Kemampuan mesin motor bakar untuk mengubah energi yang
masuk yaitu bahan bakar sehingga menghasilkan daya berguna
disebut kemampuan mesin atau prestasi mesin. Gambar 12.1
menggambarkan proses perubahan energi bahan bakar.
Berdasarkan gambar 12.2 terlihat jelas bahwa tidak
mungkin mengubah semua energi bahan bakar
menjadi daya berguna. Daya berguna hanya
sebesar 25%, yang artinya mesin hanya mampu
menghasilkan 25% daya berguna yang dapat
dipakai sebagai penggerak dari 100% bahan bakar.
Energi yang lainnya dipakai untuk menggerakkan
asesoris atau peralatan bantu, kerugian gesekan
dan sebagian terbuang ke lingkungan sebagai
panas gas buang dan melalui air pendingin. Jika
digambar dengan hukum termodinamika dua
adalah sebagai berikut :
Propertis Geometri Silinder

Bahan bakar dibakar di dalam silinder untuk menghasilkan energi. Jadi


silinder adalah komponen utama sebagai tempat proses pembakaran.
Gambar di atas adalah propertis dari geometri silinder motor bakar. Adapun
definisi dari masing-masing propertis atau komponen adalah:

1. Silinder, adalah bagian yang memindahkan panas ke tenaga mekanik


dengan menggunakan piston atau torak yang bergerak bolak balik di
dalam silinder. Gerakan piston akan bersinggungan dengan dinding
silinder.
2. Kepala silinder, terdiri dari ruang bakar (Vc), lubang-lubang untuk
busi atau nosel injeksi dan makanik katup (hisap dan buang).
3. Diameter silinder (d ), adalah ukuran melebar dari silinder.
4. Panjang langkah (L), adalah jarak terjauh piston bergerak di dalam
silinder, atau jarak gerakan piston dari Titik Mati Bawah (TMB) ke Titik
Mati Atas ( TMA)
5. Poros engkol dan batang torak, adalah komponen pengubah gerak
bolak balik piston menjadi gerak putar atau rotasi
6. Sudut engkol q adalah sudut perputaran poros engkol pada langkah
tertentu, satu putaran penuh adalah 3600.
Dari rumus efisiensi termal dapat dilihat
bahwa dengan menaikkan rasio kompresi akan
menaikkan efisiensi, dengan kata lain tekanan
pembakaran bertambah dan mesin akan
menghasilkan daya berguna yang lebih besar.
Akan tetapi, kenaikan tekanan pembakaran di
dalam silinder dibarengi dengan kenaikan
temperatur pembakaran dan ini menyebabkan
pembakaran awal, peristiwa tersebut dengan
knocking danmeyebabkan daya mesin turun.
Pada mesin diesel rasio kompresi lebih tinggi
dibanding dengan mesin bensin. Rasio kompresi
semakin tinggi pada mesin diesel dibarengi
dengan kenaikan efisiensi. Kenaikan rasio
kompresi akan menaikkan tekanan pembakaran,
kondisi ini akan memerlukan material yang kuat
sehingga dapat menahan tekanan dengan
temperatur tinggi. Material yang mempuyai
kualitas tinggi harus dibuat dengan teknologi
tinggi dan harganya mahal, sehingga secara
keseluruhan menjadi tidak efektif.
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan
kerja, jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah
besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung
energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada
porosnya. Adapun perumusan dari torsi adalah sebagai berikut.
Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya
sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan
jari-jari sebesar b, maka torsinya adalah:

T = Fxb (N.m)

dengan T = Torsi benda berputar (N.m)


F = gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
b = jarak benda ke pusat rotasi (m)
Pada motor bakar, daya dihasilkan dari
proses pembakaran di dalam silinder dan
biasanya disebut dengan daya indikator. Daya
tersebut dikenakan pada torak yang bekerja
bolak-balik di dalam silinder mesin. Jadi di
dalam silinder mesin, terjadi perubahan energi
dari energi kimia bahan bakar dengan proses
pembakaran menjadi energi mekanik pada
torak.
Daya indikator merupakan sumber tenaga per
satuan waktu operasi mesin untuk mengatasi semua
beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai
komponen-komponen yang saling berkaitan satu
dengan lainnya membentuk kesatuan yang kompak.
Komponen-komponen mesin juga merupakan beban
yang harus diatasi daya indikator. Sebagai contoh
pompa air untuk sistem pendingin, pompa pelumas
untuk sistem pelumasan, kipas radiator, dan lain
lain, komponen ini biasa disebut asesoris mesin.
Asesoris ini dianggap parasit bagi mesin karena
mengambil daya dari daya indikator.
Seperti telah diuraikan di atas, daya
indikator adalah daya yang dihasilkan di dalam
silinder pada proses pembakaran. Untuk
menghitung daya indikator, perlu ditentukan
terlebih dahulu tekanan indikator rata-rata
yang dihasilkan dari proses pembakaran satu
siklus kerja.
Cara memperoleh siklus kerja dari suatu
mesin adalah dengan menggunakan sebuah motor
atau mesin uji yang dipasang seperangkat alat
untuk mencatat setiap kondisi kerja mesin pada
semua langkah. Dengan mesin uji tersebut dapat
dihasilkan diagram indikator satu siklus kerja.
Pada gambar berikut adalah mesin uji yang
digunakan untuk menggambarkan diagram
indikator satu siklus kerja mesin, jenis mekanis
dan jenis elektrik. Gambar diagram indikator
adalah sebuah grafik hubungan p dan V, jadi
setiap tekanan pada kedudukan tertentu dari
piston dapat diketahui.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai