Anak-anak muda dari usia 3 tahun pada awal kutil yang paling rendah
kemungkinan telah memperoleh kutil mereka dari kontak seksual, sedangkan
anak-anak dengan onset setelah usia 5 tahun memiliki risiko yang jauh lebih besar
menderita kutil tersebut dari pelecehan seksual. Usia di antara dua kategori usia
tersebut mewakili zona abu-abu. Tanda-tanda lain dari pelecehan jarang akan
ditemukan untuk membantu dalam diagnosis, dan temuan human papillomavirus
tidak membantu dalam menegakkan diagnosa.6
1. Lichen Sclerosus
Anak –anak emaja juga dapat bisa menderita lichen sklerosis; dimana anak
perempuan lebih sering daripada anak laki-laki. Liken sklerosis adalah kondisi
kelainan kulit jinak, tetapi bersifat kronis yang ditandai dengan makula putih
mengkilap gading dan papula yang membentuk plak hipopigmentasi.8
Gambar 1. Lesi lichen sclerosus pada anak yang berusia 8 tahun.8
Pola angka delapan sering terlihat melingkari vulva dan anus. Selaput dara
biasanya terhindar. Kulit menjadi tipis dan rapuh dan terdapat fisura, memar,
ekskoriasi, dan mudah berdarah. Purpura juga mungkin bisa terlihat di area
tersebut.
Gejala khas ano-genital lichen sclerosus termasuk gatal, perdarahan, dan lecet
hemoragik; kondisi yang cukup membingungkan dengan pelecehan seksual.
Liken sklerosus dapat disertai dengan disuria yang yang dapat mengakibatkan
gangguan berkemih dan defekasi yang akan menyebabkan enuresis nokturnal,
encopresis, dan gangguan tidur. Perilaku ini dapat menimbulkan kewaspadaan
tentang perlecehan seksual. Setelah diamati, presentasi lichen sclerosus mudah
dikenali tapi awalnya mungkin sulit untuk mendiagnosa. Rujukan ke dermatologi
atau ginekologi pediatrik untuk konfirmasi diagnosis dan pengobatan yang tepat.8
2. Fissura ani
Biasanya orang tua tidak terlalu memerhatikan ukuran besar himen pada
anak-anak mereka. Lubang himen mungkin kelihatan seakan-akan besar jika
pemeriksa tidak berpengalaman dan mungkin menimbulakan kekeliruan
apakah hal tersebut adalah sebuah pelecehan seksual. Ukuran pembukaan
himen akan bervariasi pada anak yang sama berdasarkan bagaimana santai
anak saat sedang diperiksa.
Gambar 6. Robekan hymen pada arah jam 6 dan abrasi pada arah jam 7 pada
kasus perlecehan seksual anak berusia 6 tahun.17
Kegagalan garis tengah fusi terjadi di sepanjang garis tengah perineum antara
vagina / skrotum dan anus dan menghasilkan cacat.
5. Molluscum Contangiosum
6. Mongolian Spots
Mongolian spots adalah bentuk paling umum dari tanda lahir pada bayi baru
lahir. Ianya terjadi pada 70% sampai 90% dari ras Afrika Amerika, Asia, dan
penduduk asli Amerika bayi dan 5% sampai 13% dari white infant. Bintik-bintik
Mongolia adalah area abu-abu atau biru-abu-abu ditemukan paling sering di
lumbosakral dan daerah pantat tetapi juga dapat hadir di daerah perineum.
Karakteristiknya soliter atau multiple jumlahnya. Pada kebanyakan kasus, bintik-
bintik Mongolia menghilang pada usia 5 tahun, dan sebagian besar hilang pada
usia 10 tahun.
Gambar 12. Mongolian spots. 19
7. Nevi
Nevi yang terletak di daerah perineum, terutama pada area selaput dara, bisa
disalah erti sebagai memar. Nevi cenderung coklat / hitam dalam warna walaupun
pada selaput dara. Memar berkisar dalam warna sepanjang spektrum merah, biru,
hijau, dan coklat. Memar himen akan sering disertai dengan tanda-tanda lain dari
trauma seperti edema, eritema, atau perdarahan.
Gambar 13. Nevi di preputium.23
Straddle injury adalah jenis yang paling umum dari cedera yang tidak
disengaja melibatkan alat kelamin dan muncul ketika jaringan lunak dari alat
kelamin eksternal yang dikompresi antara objek dan tulang kemaluan
mengakibatkan hematoma dari eksternal struktur dengan terlihat bengkak dan rasa
sakit di bagian anterior dari genitalia eksternal. Kadang-kadang adanyan lecet
linear kecil yang terlihat di labia mayora dan minora, serta di fourchette posterior.
Sangat tidak mungkin bahwa cedera straddle akan menyebabkan kerusakan pada
membran himen. Straddle injury biasanya asimetris atau unilateral.
Gambar 18. Robekan vaginal karena straddle injury.
Infeksi saluran kemih dapat keliru untuk pelecehan seksual karena gejala
yang menyertainya. Gejala yang dapat seakan-akan pelecehan seksual
meliputi disuria, urine berbau busuk, genital eritema / iritasi, dan perdarahan.
Seorang anak yang dengan gejala-gejala ini harus dilakukan urinalisis dan
kultur urin untuk menentukan apakah infeksi saluran kemih memang ada. Jika
kultur positif untuk infeksi saluran kemih dan tidak ada masalah yang
disebutkan pelecehan seksual, anak tidak perlu lagi dinilai untuk pelecehan
seksual.
Sebuah benda asing dalam vagina, sering tisu toilet, dapat mengakibatkan
keputihan dan perdarahan, yang dapat keliru untuk pelecehan seksual. Sebuah
aspek penting dari penilaian fisik saat anak dengan sejarah keputihan dan / atau
perdarahan adalah pemeriksaan menyeluruh dari alat kelamin eksternal. Dengan
traksi labial dan pemisahan untuk memberikan pembukaan selaput dara dapat
memungkinkan visualisasi dari benda asing. Jika anak mampu bekerja sama,
benda asing bisa dikeluarkan dalam pengaturan rawat jalan dengan irigasi lembut
vagina dengan larutan garam atau air dengan anak dalam posisi telentang (.
Rujukan ke ginekologi pediatrik atau operasi mungkin diperlukan untuk
menghilangkan benda asing jika irigasi tidak berhasil.
Daftar Pustaka