Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No.17 tahun 2001 tentang jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL),rencana kegiatan tambang
batubara yang akan dilaksanakan oleh PT. USAHA BARA SEJAHTERA pada lahan seluas ±
1000 Ha wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang disusun juga merupakan
salah satu syarat penerbitan / peningkatan status perizinan bagi PT. USAHA BARA
SEJAHTERA dari Kuasa Pertambangan (KP) Explorasi menjadi Kuasa Pertambangan (KP)
Eksploitasi.

Dalam penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) ini,dilakukan


kajian dan analisis terhadap rencana komponen kegiatan tambang batubara PT. USAHA
BARA SEJAHTERA yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap
komponen lingkungan hidup pada wilayah studi yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
Kerangka Acuan.

Dalam ANDAl ini juga akan diprediksi besaran dampak yang akan ditimbulkan oleh
komponen-komponen kegiatan tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA,ddengan
tolok ukur yang telah ada ,dan mengevaluasi tingkat kepentingan dampak,sehingga akan
diketahui dampak penting dan tidak penting yang diperkirakan akan terjadi.

Hasil studi dalam ANDAL tambang PT. USAHA BARA SEJAHTERA ini merupakan pedoman
dalam penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL) selanjutnya.

1
1.1.1. Peraturan perundang – undangan

Peraturan Perundang-undangan yang digunakan dalam penyusunan Analisis Dampak


Lingkungan Hidup (ANDAL) kegiatan tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA ini
adalah:

1. Undang–undang No.11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok


Pertambangan.
2. Undang-undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan
Ekosistemnya.
3. Undang-undang No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan hidup.
4. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1969 tentang pelaksanaan tentang undang-
undang No.11 tahun 1967.
5. Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No.7 Tahun 2000 tentang Ketentuan Jarak
Bagi Unit Pencucian Batubara dan Kolam Pengendapan (setting pond) Penambangan
Batubara yang terletak Dekat Sungai,danau dan laut di propinsi Kalimantan Timur.
6. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.KEP-299/11/2006
tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosiak Dalam Penyusunan AMDAL.
7. Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
8. Perda Propinsi Daerah tingkat I Kalimantan Timur No.12 tahun 1993 tentang rencana
Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Timur.
9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.113 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara.

1.1.2. Kebijakan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya bertujuan untuk


meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada masa kini dengan tetap menjamin
kelestarian sumberdaya alam bagi generasi yang akan dating.

Prinsip pembangunan yang mengedepankan pelestarian sumberdaya ala mini akan


menjadi salah satu pertimbangan bagi PT. USAHA BARA SEJAHTERA dalam melaksanakan
kegiatan tambang batubara.

Salah satu upaya ke arah tersebut adalah dengan penyusunan Analisis Dampak
Lingkungan Hidup (ANDAL) ini , yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
tambang nantinya.

2
1.1.3. Kaitan Rencana Kegiatan Dengan Dampak Penting Yang Mungkin Timbul

Isu pokok yang akan mengarah menjadi dampak penting yang mungkin terjadi,terkait
dengan kondisi lingkungan pada lokasi Kuasa Pertambangan PT. USAHA BARA SEJAHTERA
adalah sebagai berikut:

a. Penggalian dan pemindahan tanah penutup pada tahap operasi dapat menimbulkan
dampak perubahan bentang lahan (morfologi) yaitu timbulnya lubang-lubang galian
tambang,serta terjadinya penurunan kualitas air permukaan akibat air asam tambang
yang dihasilkan dari hidrolisa Pyrit (Fes) yang terdapat pada tanah penutup.

b. Penggalian batubara dapat menimbulkan dampak penurunan kualitas air sungai


disekitar sebagai akibat dari peningkatan lumpur karena erosi serta oleh adanya air asam
tambang. Penurunan kualitas air sungai selanjutnya dapat menimbulkan dampak
penurunan keaneka-ragaman biota air.

c.Pengangkutan batubara dapat menimbulkan dampak penurunan kualitas udara dan


selanjutnya berdampak pada penurunan kesehatan masyarakat,terutama yang bermukim
disekitar jalan angkut batubara.

d. Pengolahan batubara dapat menimbulkan dampak penting terhadap kualitas air


permukaan ,terutama akibat air asam tambang yang terlarut dalam air pencucian
batubara.Dampak ini dapat berlanjut pada punahnya biota air serta penurunan kesehatan
masyarakat yang mengkonsumsi air permukaan tersebut.

1.2. Tujuan Dan Kegunaan Studi

1.2.1 Tujuan studi ANDAL

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) rencana kegiatan tambang batubara PT. USAHA
BARA SEJAHTERA ini dilakukan dengan tujuan:

1.Mengidentifikasi rona lingkungan hidup awal ,yaitu kondisi dan tatanan lingkungan
wilayah setempat sebelum adanya kegiatan tambang,terutama yang akan terkena
dampak penting baik pada tahap persiapan penambangan ,tahap penambangan dan
tahap pasca tambang.

2.Mengidentifikasi komponen rencana kegiatan tambang yang potensial menimbulkan


dampak penting terhadap komponen lingkungan hidup sekitarnya .

3.Mengidentifikasi komponen /sub komponen / parameter lingkungan hidup yang


potensial terkena dampak.

3
4.Memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting akibat dilaksanakan rencana
kegiatan.

5.Merumuskan arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam rangka


penanggulangan dan pengendalian dampak negatif penting ,serta mengoptimalkan
pengembangan dampak positif penting,yang akan dijabarkan dalam Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

1.2.2 Kegunaan Studi Andal

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) rencana kegiatan tambang batubara PT. USAHA
BARA SEJAHTERA ini memiliki kegunaan antara lain:

1. Bagi pemrakarsa (PT. USAHA BARA SEJAHTERA)


a. Mengintegrasikan pertimbangan kelayakan lingkungan kedalam feasibility study
(studi kelayakan ) tambang.
b. Mengintegrasikan biaya pengelolaan lingkungan (biaya eksternal) akibat kegiatan
penambangan batubara kedalam biaya produksi (biaya internal).
2. Bagi Masyarakat
a. Sebagai informasi rencana kegiatan tambang batubara yang akan dilaksanakan oleh
PT. USAHA BARA SEJAHTERA , sehingga masyarakat dapat menghindari dampak
negatif dan dapat memanfaatkan dampak positif semaksimal mungkin.
b. Memberi ruang bagi masyarakat untuk berperan serta memberikan masukan
tentang keinginan dan kepentingan masyarakat sekitar terhadap rencana kegiatan
tambang.
3. Bagi Pemerintah
a. Sebagai masukan untuk mencegah kerusakan sumberdaya alam ,termasuk
didalamnya untuk mengendalikan dan menanggulangi kerusakan lingkungan
hidup,baik didalam maupun disekitar areal tambang.

4
BAB II

METODE STUDI

2.1. Dampak Penting Yang Ditelaah

Secara umum dalam studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) ini dampak penting yang
ditelaah,merupakan akibat yang diprediksi akan ditimbulkan oleh rencana rencana
kegiatan tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA ,baik pada tahap persiapan
,tahap operasi / penambangan maupun tahap pasca tambang.

Komponen kegiatan tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA yang akan menjadi
dasar telaahan dampak penting yang diperkiran akan timbul diuraikan sebagai berikut:

1.Tahap Persiapan

a. Pembebasan Lahan

Komponen kegiatan pembebasan lahan dengan berbagai pola penggunaan lahan yang
akan dilakukan berpotensi menimbulkan dampak social dan ekonomi terhadap
masyarakat pemilik lahan.

c. penerimaan tenaga kerja

Pengambilan tenaga kerja untuk pekerjaan pertambangan maupun pekerjaan konstruksi


dari luar daerah yang kemungkinan akan menyebabkan kecemburuan sosial disekitar
area penambangan. Ini akan menyebabkan timbulnya berbagai penyimpangan sosial
seperti pencurian, dan lain sebagainya.

d. Pembangunan instalasi pengolahan

Pembangunan tempat pengolahan, stockpile dan tempat pemurnian. Sama dengan


pembangunan sarana dan prasarana hanya saja jika pembuangan limbah dari system
pengolahan ini tidak diperhatikan dengan baik akan mencemari lingkungan di sekitarnya.

e. Pembersihan alat dan jalan

Pembersihan jalan dari debu dengan penyiraman air serta pembersihan dan pelumasan
mesin dan alat berat. Debu dari jalan dapat mencemari udara sekitar dan juga menutupi
tumbuhan disekitar jalan tersebut. Oli yang digunakan untuk membersihkan dan
melumas alat, jika dibuang sembarangan akan merusak lingkungan dan tanah ditambah
lagi oli tidak dapat dinetralisir oleh alam, sehingga kerusakannya tidak akan bisa
diperbaiki secara alami.

5
f. Mobilisasi Peralatan

Mobilisasi peralatan dari lokasi melintasi jalan tambang ,diperkirakan akan menimbulkan
dampak terhadap komponen fisik-kimia ,sosekbud dan kesehatan masyarakat.

g. Pembersihan lahan

Pembersihan lahan yang dilakukan sebelum pembangunan sarana dan prasarana


maupun operasional tambang dengan cara memotong pohon dan membersihkan semak
belukar berpotensi menimbulkan admpak fisik-kimia dan biologi serta kesehatan
masyarakat.

h. Pembangunan Sarana Dan Prasarana

Pembangunan sarana dan prasarana tambang terutama pembangunan jalan tambang


berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik-kimia ,sosekbud dan
kesehatan masyarakat.

2. Tahap Operasi / Penambangan

a. Pengupasan Tanah Pucuk Dan Tanah Penutup

Kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup yang dilakukan dengan menggunakan
alat bulldozer,shovel,whell loader dan ripper serta peledakan (blasting) berpotensi
menimbulkan dampak lingkungan pada komponen geo-fisik-kimia,sosekbud dan kesehatan
masyarakat.

b. Pemindahan Tanah Pucuk Dan Tanah Penutup

Tanah pucuk dan tanah penutup yang telah dikupas dan digali dipindahkan dengan
menggunakan dumb truck yang selanjutnya diangkut ketempat penimbunan (waste dumb) .
Komponen kegiatan ini berpotensi menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan
fisik-kimia,sosekbud dan kesehatan masyarakat.

c. Penimbunan Tanah Pucuk Dan Tanah Penutup

Komponen kegiatan penimbunan tanah pucuk dan tanah penutup pada lokasi penimbunan
sementara sebelum digunakan kembali untuk penimbunan lubang bukaan tambang
berpotensi menimbulkan dampak fisik-kimia,biologi,sosekbud serta kesehatan masyarakat.

d. Penambangan Batubara

Komponen kegiatan tambang dengan metode open pit berpotensi menimbulkan dampak
fisik-kimia , biologi,sosekbud dan kesehatan masyarakat.

6
e. Pengangkutan Batubara

Komponen pengangkutan batubara melintasi jalan tambang diprakirakan akan menimbulkan


dampak terhadap komponen fisik-kimia , sosekbud dan kesehatan masyarakat.

f. Penimbunan Batubara Di ROM Stockpile

Penimbunan batubara kotor diperkirakan akan menimbulkan dampak berupa penurunan


kualitas air permukaaan akibat pencucian batubara kotor oleh air hujan ,dimana lapisan
tanah dan air yang berasal dari tumpukan batubara bersifat asam.

g. Pengangkutan Batubara Menuju Kawasan Pelabuhan

Komponen pengangkutan batubara melintasi jalan,baik jalan angkut maupun perlintasan


jalan umum diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap komponen fisik-kimia
,sosekbud dan kesehatan masyarakat.

h. Proses Pengolahan

Proses pengolahan pengolahan batubara dalam unit pengolahan batubara,baik pada


crushing plant maupun washing plant,diperkirakan akan menimbulkan dampak berupa
penurunan kualitas air permukaan.

i. Pemeliharaan Peralatan Tambang

Kegiatan pemeliharaan peralatan tambang diperkirakan akan menimbulkan dampak berupa


penurunan kualitas air permukaan .

3.Tahap Pasca Tambang

Pada tahap pasca tambang ,komponen-komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan


dampak penting antara lain :

a. Reklamasi dan rehabilitasi lahan


Reklamasi pasca tambang dengan tanaman penutup tanah (covercrop) berpotensi
menimbulkan dampak lingkungan pada komponen fisik-kimia ,biologi ,sosekbud dan
kesehatan masyarakat .
b. Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja setelah kegiatan berakhir berpotensi menimbulkan
dampak terhadap sosial-ekonomi masyarakat,terutama yang bekerja pada kegiatan
tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA.

7
4. rona lingkungan awal yang akan terkena dampak

Rona lingkungan hidup awal dalam analisis dampak lingkungan (ANDAL) tambang batubara
PT. USAHA BARA SEJAHTERA terdiri dari tiga bagian yaitu :

a. Komponen fisik-kimia
b. Komponen biologi
c. Komponen sosekbud

Uraian komponen-komponen rona lingkungan hidup awal yang akan terkena dampak
tersebut adalah sebagai berikut:

a. Komponen fisik-kimia
Kom[ponen fisik-kimia yang akan terkena dampak penting,baik secara langsung
maupun tidak langsung akibat kegiatan tambang batubara PT. USAHA BARA
SEJAHTERA meliputi iklim , hidrologi , fisiografi serta ruang dan lahan.

1) Komponen Iklim

Komponen iklim yang akan terkena dampak penting adalah :

a. Suhu udara setempat


b. Kualitas udara
Rona lingkungan hidup awal dalam aspek kualitas udara yang akan terkena dampak
penting adalah pada parameter kebisingan , debu , CO (karbon monoksida),CO2
(karbon dioksida),NOX (oksida nitrogen),SOX (oksida sulfur) dan CXHY (hidokarbon)
sesuai pada buku Baku Mutu Lingkungan No.41 tahun 1999,sedangkan baku mutu
kebisingan sesuai Kep.Men LH No.48 tahun 1996.

2) Hidrologi

Rona lingkungan hidup awal yang akan terkena dampak penting dalam aspek hidrologi
adalah kualitas air permukaan dan sungai yang akan menerima limpasan air permukaan dari
lokasi tambang,dengan parameter yang sesuai dengan Baku Mutu Kualitas Air Permukaan
pada Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001.

3) Fisiografi

Rona lingkungan hidup awal yang akan terkena dampak penting dalam aspek fisiologi lahan
adalah bentang lahan serta kelerangan .

8
4) Tanah

Rona lingkungan hidup awal yang akan terkena dampak penting dalam aspek tanah adalah
bahaya erosi lahan.

5) Ruang dan Lahan

Rona lingkungan hidup awal yang akan terkena dampak penting dalam aspek ruang dan
lahan adalah perubahan pola pengguanaan lahan dan tata ruang setempat (untuk
sementara).

b. Komponen Biologi

Komponen biologi yang akan terkena dampak penting adalah:

1) Flora darat

Rona lingkungan hidup awal yang akan terkena dampak penting dalam aspek flora darat
meliputi tipe dan jenis vegetasi dan jenis vegetasi yang dilindungi.

2) Fauna darat

Rona lingkungan hidup awal yang akan terkena dampak penting dalam aspek fauna darat
meliputi penurunan populasi satwa liar serta punahnya jenis satwa yang dilindungi.

3) Biota perairan

Rona lingkungan hidup awal yang akan terkena dampak penting dalam aspek biota perairan
meliputi punahnya jenis-jenis biota air ,seperti benthos,nepthon dan plankton.

c. Komponen Sosekbudkesmas

Komponen sosekbudkesmas yang akan terkena dampak penting adalah:

1) Sikap dan presepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan

2) Lapangan kerja

3) Pendapatan dan tingkat ekonomi masyarakat

4) Kesehatan masyarakat

9
2.2. Wilayah Studi

Dalam Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) rencana kegiatan tambang batubara PT. USAHA
BARA SEJAHTERA lingkup wilayah studi merupakan batasan wilayah dimana penelitian akan
dilaksanakan . penetapan lingkup wilayah studi ini dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa lingkup wilayah berikut (Peta Wilayah Studi Terlampir):

2.2.1 Batas Proyek

Batas wilayah proyek adalah batas wilayah Kuasa Pertambangan (KP) PT. USAHA BARA
SEJAHTERA dimana tapak kegiatan / proyek akan dilaksanakan,yaitu meliputi areal seluas
± 1000 Ha.

2.2.2 Batas sosial

Batas sosial adalah batas- batas wilayah kegiatan yang dampaknya berkaitan dengan
kondisi sosial masyarakat yang bermukim disekitar tapak proyek.

2.3 Metode Pengumpulan dan Analisis Data

2.3.1 komponen geo- fisik- kimia

Data parameter lingkungan dan komponen iklim mencakup tipe iklim, suhu udara rata-
rata, kelembapan nisbi udara rata- rata dan curah hujan.

1. Iklim
a.Pengambilan data
Data parameter komponen iklim untuk suhu, kelembapan nisbi, dan curah hujan yang
dipergunakan data sekunder, sumber data adalah Kantor Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) kota Balikpapan.
b. Metode Analisis Data
Data parameter suhu udara, kelembapan nisbi dan curah hujan dihitung untuk
memperoleh data rata- rata tahunan dari parameter tersebut, sedangkan analisis tipe
iklim diperoleh dari perhitungan menggunakan klasifikasi iklim menurut Schmith dan
Ferguson, yaitu rata- rata jumlah bulan basah dibagi dengan rata- rata jumlah bulan
kering.
c. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh tim penyusun.

10
2. Kualitas Udara
Data kualitas udara yang diteliti adalah kualitas pameter kebisingan, debu,CO ( karbon
monoksida), CO2 (karbon dioksida), Nox (oksida nitrogen), Sox ( oksida sulfur), dan CxHy
(hidrokarbon).

3. Tanah dan Lahan


a. Tingkat bahaya erosi
Data tingkat erosi lahan diperoleh dari sampling tanah pada lokasi rncana penambangan.
b. Fisio terapi lahan
Data morfologi lahan diperoleh dari pengamatan langsung dilokasi rencana kegiatan
tambang, sedangkan data topografi lahan diperoleh dari pengamatan langsung.
c. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan tim penyusun

4. Hidrologi
Data hidrologi yang diteliti adalah kualitas air permukaan
a.Lokasi sampling
Lokasi pengambilan sample data kualitas air permukaan adalah pada aliran air badan air
yang berada dan keluar dari lokasi rencana tambang.
b. Peralatan pengambilan sample
yang digunakan dalam pengambilan data dan sample adalah stop watch, meteran, pH
meter dan jerigen. Sedangkan penelitian pola/ arah aliran air permukaan dilakukan oleh
tim studi ANDAL

2.3.2. Komponen biologi


1. flora darat
a. Lokasi sampling
lokasi sampling untuk komponen lingkungan biologi adalah daerah hutan.
b. Metode Analisis data
metode analisis sample adalah analisis jumlah dan jenis vegetasi
c. Peralatan pengambilan sample
Kompas, tali, pita ukur, hagameter, kamera, kantong, plastik, dan alkohol

11
2. Satwa liar
a. lokasi sampling
Lokasi sampling untuk satwa liar sama dengan lokasi sampling biologi (fauna), dengan
asumsi bahwa hutan merupakan habitat satwa liar.
b. Metode analisis sample data
Metode analisis sample adalah analisis jumlah dan jenis vegetasi.
c.Peralatan pengambilan sample.
Kamera dan binokuler.

3. Biota perairan.
a.Lokasi sampling
Lokasi sampling untuk biota perairan sama dengan lokasi hidrologi
b. Metode analisis sample data
Analisis data dengan perhitungan jumlah populasi per volume air
c. Peralatan pengambilan sample
Plankton net dan dradge.

2.3.3. komponen sosial


1. jumlah penduduk
a. Lokasi penelitian
lokasi penelitian untuk jumlah penduduk dekat lokasi tambang.
b. Pengumpulan data
pengumpulan data dilakukan oleh tim penyusun

2. jumlah tenaga kerja

a. Lokasi penelitian
lokasi penelitian untuk jumlah tenaga kerja.
b. Metode pengumpulan data
pencacatan secara langsung dari menografi kelurahan.
c. Pengumpulan data
pengumpulan dilakukan oleh tim penyusun.

12
3. persepsi masyarakat
a.Lokasi penelitian
lokasi penelitian untuk persepsi masyarakat dekat lokasi tambang.
c. Metode pengumpulan data
Pencacatan sacara langsung hasil tanya jawab dengan masyarakat.
d. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan oleh tim penyusun.

2.4. Metode perkiraan dampak penting


Dalam studi analisis dampak lingkungan (ANDAL) tambang batubara PT. USAHA BARA
SEJAHTERA ini, sasaran yang ingin dicapai dalam prakiraan dampak penting adalah:
1. Memprakirakan besarnya perubahan yang akan terjadi terhadap komponen
lingkungan pada kondisi tanpa proyek (rona awal) dan pada kondisi setelah ada
proyek.(rona proyek)
2. Memberi indikasi tentang arti pentingnya perubahan dampak dengan mengacu pada
kriteria menurut keputusan kepala bapedal no. Kep-056 tahun1994
3. Menjelaskan mengenai mekanisme aliran dampak yang bersifat langsung maupun
tidal langsung yaitu:
a. Kegiatan yang berdampak langsung terhadap komponen sosial
b. Kegiatan yang berdampak langsung terhadap komponen fisik-kimia yang
selanjutnya pada kompnen biologi dan akhirnya pada komponen sosial.
c. Kegiatan yang berdampak langsung terhadap komponen fisik-kimia yang
selanjutnya pada komponen sosial
d. Kegiatan yang berdampak berantai diantara komponen sosial itu sendiri
e. Kegiatan-kegiatan tersebut yang berdampak balik terhadp rencana kegiatan.

2.5. metode evaluasi dampak penting


Metode yang digukan dalam evaluasi dampak penting adalah matriks sederhana
evaluasi dampak penting, yang memperlihatkan tingkat kepentingan dampak baik
secara langsung maupun tidak langsung antara sumber dampak penting berupa
komponen rencana kegiatan tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA dengan
komponen lingkungan yang akan terkena dampak penting.
Penyusunan matrik evaluasi dampak penting dilakukan dengan tolak ukur keputusan
kepala bapedal no kep- 056 tahun 1994.
Bagan alir metode prakiraan dan evaluasi dampak penting disajikan pada gambar
berikut:

13
RONA LINGKUNGAN KEGIATAN YANG AKAN
DILAKUKAN
SAAT PENELITIAN

KOMPONEN LINGKUNGAN KOMPONEN KEGIATAN

KEPMENLH IDENTIFIKASI DAMPAK

NO.KEP-02/1988
PRAKIRAAN DAMPAK

KEPMENLH DAMPAK PENTING

NO.KEP-229/1996
EVALUASI DAMPAK PENTING

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN


HIDUP

NO.113 TAHUN 2003 ARAHAN PENGELOLAAN DAN


PEMANTAUAN

DAMPAK PENTING
SK GUB 7 TAHUN 2000

14
BAB III
DISKRIPSI KEGIATAN

3.1. Identitas Pemrakarsa Dan Penyusun ANDAL

A. Pemrakarsa (PT. USAHA BARA SEJAHTERA)

Nama : PT. USAHA BARA SEJAHTERA

Alamat : Jl. Mulawarman Blok M. No. 46, Kelurahan Manggar Baru

Balikpapan Timur.

Telphone/Fax : (0542) 229229, 229212

 Penanggung jawab
Nama : Dr. Farid Kundori, M.Eng
Alamat : Jl. Permata Indah,No.102 Surabaya
Telphone/Hp : (021) 415884/0852 7405 2766

B. Penyusun ANDAL

Nama : POLITEKNIK BALIKPAPAN.

Alamat : Jl. Soekarno-Hatta Km. 8 Balikpapan

Telphone/fax : (0542) 867905, 890765

 Penanggung Jawab
Nama : Dr.Alfredo Simatupang S.H
Alamat : Apartement Dimension off kemang, No. 255, Jakarta Pusat
Telphone/Hp : (021)333444/0852 464 90505
 Tim Penyususn
Ketua Tim : Drs. Bayu Pratama, S.E
Tim Geofisika-Kimia : Alfian S.Si
Tim Biologi : Andrian Agus Saputra S.H
Tim Soskes : Andrean , S.sos
Tim Teknis Keg : Doni Surya Bong M.T
Tim Geodesi : Prof. Andi Rahman

15
3.2. Tujuan dari rencana kegiatan
Tujuan utama dari kegiatan tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA tentunya
adalah untuk mengeksploitasi cadangan batubara yang berada pada lokasi kuasa
pertambangan (KP) yang dimiliki oleh PT. USAHA BARA SEJAHTERA.
3.3. Kegunaan dan keperluan rencana kegiatan
Kegunaan rencana kegiatan adalah untuk meningkatkan nilai tambah cadangan
batubara yang terdapat pada lokasi pertambangan dengan mengeksploitasi cadangan
batubara tersebut, mengolah dan menjualnya sehingga memberi keuntungan ekonomi
bagi pemrakarsa, pemerintah dan masyarakat.
3.4. Lokasi kegiatan
Secara administratif lokasi kuasa pertambangan (KP) eksplorasi batubara PT. USAHA
BARA SEJAHTERA seluas ± 100 ha berada di Solok Api Samboja, pada titik koordinat.
0°53'46.38" LS dan 117°10'22.67 BT (Titik Batas 1)
0°55'30.48” LS dan 117° 9'4.88” BT (Titik Batas 2)
0°52'48.83" LS dan 117° 9'17.95" BT (Titik Batas 3)
0°54'28.83" LS dan 117° 8'4.10" BT (Titik Batas 4)

16
Sebagaimana terlampir foto udara dibawah ini

17
3.5. Umur Kegiatan

JADWAL KEGIATAN PERTAMBANGAN PT. USAHA BARA SEJAHTERA

No Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Keterangan


1 Pembebasan Lahan Samboja 30 Hari (1 Bulan)
2 Pembuatan Struktur Jalan Untuk Pertambangan Samboja 60 Hari (2 Bulan)
3 Pembuatan Struktur Gedung Alat Dan MESS Samboja 60 Hari (2 Bulan)
367 Hari (12
4 Penggolahan Batu-Bara Samboja Bulan)
5 Reklamasi Samboja 90 Hari (3 Bulan)

3.6. Hubungan Antar Lokasi Kegiatan Dengan Sumberdaya Dan Kegiatan Lain Disekitarnya.

Hubungan Sumber Daya Alam dan sektor kehutanan Kegiatan ini selalu
berhubungan dengan sember daya alam karena merupakan kegiatan yang mengambil
hasil alam sehingga dalam penghasilannya harus diperhitungkan tiap bulan bahkan
pertahun agar semua yang dihasilkan dapat berguna bagi pendapatan perusahaan itu
sendiri dan pendapatan daerah tersebut.
Hubungan kegiatan ini dengan sektor kehutanan akan sedikit mengganggu
hutan karena pertambangan ini memerlukan perluasan wilayah yang akan dibangun
seperti Office, Mess Karyawan, Sarana Kesehatan, dan sarana lainnya yang dapat
mendukung kegiatan pertambangan ini agar mendapatkan hasil yang maksimal.

3.7 Sistem penambangan


Sistem penambangan yang direncanakan adalah tambang terbuka (surface minning),
dengan metode open pit mining, yaitu metode penambangan dengan menggali tanah
penutup, memindahkan tanah penutup kelokasi penumpukan sementara untuk
digunakan kembali menutup bukaan tambang selanjutnya.
3.8. Sarana can prasarana pendukung
Pembangunan sarana dan prasarana pendukung meliputi disposal area dan jalan
tambang.

18
3.9. Komponen kegiatan penambangan batubara
Pelaksanaan kegiatan tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA terbagi atas 3
tahap yaitu: tahap persiapan, tahap penambangan, dan tahap pasca tambang
Komponen kegiatan pada masing- masing tahapan adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan, terdiri dari:
a. Pembebasan lahan
Sebelum melaksanakan kegiatan pada tahap persiapan, terlebih dahulu PT.
USAHA BARA SEJAHTERA melakukan pendekatan kepada pemilik lahan untuk
menyampaikan rencana kegiatan tambang batubara.pemilik lahan akan
diberikan kesempatan untuk menyampaikan keinginan tentang pola yang akan
digunakan baik itu ganti rugi pemberian kontribusi atau sesuai dengan
keinginan masyarakat
b. Mobilisasi peralatan
Beberapa peralatan tambang seperti excavator, dump truck, dozer, ripper dll
akan digunakan dala operasi pertambangan
c. Pembersihan lahan (land clearing)
Sebelum pelaksanaan konstruksi sarana dan prasarana tambang dilakukan
pengupasan lahan terlebih dahulu. Kegiatan ini berupa pemotongan pepohonan
serta pembersihan semak belukar yang terdapat pada lokasi pertambangan.
d. Pembangunan sarana dan prasarana
Untuk menunjang kegiatan pertambangan PT, USAHA BARA SEJAHTERA akan
dibangun sarana dan prasarana pendukung seperti : jalan tambang, mess
karyawan, kantor dll
2. Tahap operasi, terdiri dari:
a. Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup
Penguasan tanah pucuk dan tanah penutup yang dilakukan memiliki ketebalan
bervariasi sesuai dengan keterdapatan lapisan serta kemiringan lapisan (DIP)
batubara.top soil atau tanah pucuk dikupas secara hati- hati, karena tanah yang
relatif subur ini akan digunakan kembali untuk menutup lubang bekas tambang
(back filling).Tanah penutup (over burden) yang relatif lunak digali dengan
excavator dan ripper, sedangkan tanah penutup berupa batuan keras digali
dengan sistem peledakan (blasting).
b. Pemindahan tanah pucuk dan tanah penutup
Tanah pucuk dan tanah penutup yang telah dikupas dipindahkan menggunakan
dump truck ketempat penimbunan tanah pucuk
c. Penimbunan tanah pucuk dan tanah penutup
Tanah pucuk dan tanah penutup yang telah dikupas dan digali ditimbun pada
lokasi penimbunan sementara yang telah dipersiapkan sebelumnya.

19
Lokasi penimbunan tanah pucuk terpisah dengan lokasi penimbunan tanah
penutup, untuk menjaga agar tanah pucuk yang subur tidak bercampur dengan
tanah yang subur.
d. Penambangan batubara
Setelah tanah penutup terkupas dilanjutkan dengan penambangan/ penggalian
batubara dengan metode open pit, dimana penggalian dapat dilakukan secara
single bench maupun secara multiple bench, tergantung pada posisis jumlah
lapisan batubara yang akan ditambang. Batubara yang sudah tersingkap diambil
dengan alat berat berupa excavator. Penggalian batubara dilakukan per blok
dan mengikuti arah kemajuan dari pengupasan tanah penutup.
e. Pengangkutan batubara
Setelah batubara tergali kemudian dimuat ke atas dump truck, yang selanjutnya
diangkut menuju tempat penimbunan batubara kotor (ROM Stockpile) yang
telah dipersiapkan sebelumnya.
f. Penimbunan batubara
Batubara kotor yang telah tergali kemudian ditimbun pada tempat penimbunan
batubara kotor (ROM Stockpile) yang telah dipersiapkan sebelumnya.
g. Pengangkutan batubara menuju kawasan pelabuhan
Setelah tonase batubara mencukupi, kemudian diangku menuju likasi
pelabuhan dengan menggunakan dump truck yang selanjutnya akan diproses
pada unit pengolahan.
h. Proses pengolahan
Batubara yang diangkut menuju kawasan pelabuhan, dilakukan proses
pengolahan dalam unit pengolahan batubara, yang terdiri dari crushing plant
dan washing plant.Yang merupakan rangkaian unit proses pengolahan
batubara. Proses pengolahan batubara di masing-masing unit pengolahan
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Washing plant
Washing plant merupakan salah satu instalasi pengolahan batubara, yang
bertujuan untuk mencuci batubara dan memisahkan batubara yang kotor
dan yang bersih
2. Crushing plant
Secara garis besar proses di cushing plant adalah penempatan batubara
didalam input hoper, dan kemudian diteruskan ke feeder breaker.pada
feeder breaker batubara diremukan sampai ukuran < 25 cm.Dengan
menggunakan delivery conveyor batu bara masuk ke single deck vibrating
screen yang sekaligus meremukan batubara menjadi ukuran <50mm dan >
50mm.

20
i. Pemeliharaan peralatan tambang
Kegiatan pemeliharaan peralatan tambang dilakukan di bengkel lapangan, yang
berguna untuk memelihara kesiapan peralatan yang akan digunakan baik untuk
penambangan maupun untuk kegiatan penunjang tambang

3. Tahap pasca operasi


a. Reklamasi/ rehabilitasi lahan
Kegiatan reklamasi dan rehabilitai lahan dilakukan untuk mengembalikan
kondisi lahan setelah penambangan. Kegiatan utamnya adalah pengembalian
tanah penutup (back filling) kedalam lubang tambang dan menyiapkan
penghijauan dengan penanaman cover cropp sebelum dilakukan pengembalian
fungsi lahan sesuai dengan rencana tata ruang setempat nantinya.
b. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
PT. USAHA BARA SEJAHTERA akan melakukan pemutusan hubungan kerja pada
akhir kegiatan pertambangan.

21
BAB IV
RONA LINGKUNAN AWAL

4.1. Komponen Fisik Kimia


4.1.1. Iklim
Pada wilayah daerah pertambangan ini cuaca iklim tidak menentu,walaupun
dijadwalkan musim hujan tetapi nyatanya musim kemarau sehingga
pencemaran udara semakin terjadi akibat kondisi iklim yang kurang baik
4.1.2. Kualitas Udara
Kualitas udara di sekitar lokasi pertambangan batubara PT. USAHA BARA
SEJAHTERA bahwa seluruh parameter yang diuji menunjukan kualitas yang
cukup baik, yaitu di bawah baku mutu udara ambien sesuai dengan PP No. 41
tahun 1999
Hasil penelitian ini nantinya akan menjadi dasar evaluasi hasil pengelolaan
lingkungan, terutama pengelolaan terhadap komponen kegiatan yang
berpotensi menimbulkan dampak terhadap penurunan kualita udara.
4.1.3. Kualitas Air
Kualitas air permukaan disekitar lokasi rencana kegiatan tambang batubara
berdasarkan parameter yang menjadi acuan baku mutu kualitas air permukaan
sesuai dengan peraturan pemerintah no.82 tahun 2001 menunjukkan kualitas
yang cukup baik.
Hasil penelitian ini nantinya akan menjadi dasar evaluasi hasil pengelolaan
lingkungan, terutama pengelolaan terhadap limbah/ air buangan setlling ponds,
khususnya untuk parameter total suspended solid (TSS),besi total (Fe), mangan
total (Mn) dan pH.
4.1.4. Tanah Dan Lahan
Secara fisiografi dan geologi tanah disekitar daerah pertambangan sangat baik
karena memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan tingkat kestabilan tanah yang
seimbang.
4.2. Komponen Biologi
Aspek inilah yang mempunyai dampak yang sangat besar akibat dari hasil
pertambangan baik dari pembukaan lahan tambang sampai pada saat jalannya
pertambangan, contohnya flora dan fauna sedikit demi sedikit akan punah
karena aktifitas pertambangan dan juga biota perairan tidak kalah parahnya
akibat dari hasil penambangan contohnya pembuangan oil bekas atau pelumas
mesin di sekitar air.

22
4.3. Komponen Sosial, Ekonomi, Budaya Dan Kesehatan
a. Jumlah penduduk
Menghitung seberapa besar tinglat kelahiran, umur, jenis kelamin, pendidikan,dan
mata pencaharian penduduk sekitar daerah pertambangan
b. Dalam pekerjaan tambang ini akan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat
sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar
c. Budaya
Dalam proses penambangan ini kita harus mengikuti norma-norma atau adat
istiadat masyrakat sekitar.
d. Kesehatan.
Tim andal juga menyediakan fasilitas kesehatan bagi masyarakat sekitar yang
terganggu akibat jalanya penambangan.

23
BAB V
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

5.1. Potensi Dampak Penting


Prakiraan dampak penting dalam penyusunan analisis dampak lingkungan (ANDAL)
tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA dilakukan dengan
1. Memprakirakan besarnya perubahan yang akan terjadi terhadap komponen
lingkungan dengan membandingkan kondisi sebelum kegiatan tambang berjalan
dengan prakiraan kondisi lingkungan setelah kegiatan tambang dilaksanakan
2. Memberi indikasi tentang pentingnya dampak atau perubahan lingkungan setelah
rencana kegiatan tambang berjalan dengan mengacu pada kriteria sesuai dengan
keputusan kepala badan pengendalian dampak lingkungan (BAPEDAL) No. Kep- 056
tahun 1994
3. Mengindentifikasi mekanisme aliran dampak yang bersifat langsung maupun tidak
langsung yaitu:
a. Kegiatan yang berdampak langsung terhadap komponen sosial
b. Kegiatan yang berdampak langsung terhadap komponen fisik-kimia yang
selanjutnya pada komponen biologi dan akhirnya pada komponen sosial
c. Kegiatan yang berdampak langsung terhadap komponen fisik- kimia yang
selanjutnya pada komponen sosial
d. Kegiatan yang berdampak berantai diantara komponen sosial itu sendiri
e. Kegiatan- kegiatan tambang batubara yang berdampak balik terhadap rencana
kegiatan tambang itu sendiri.

Dalam memprakirakan besarnya dampak penting digunakan parameter lingkungan yang


ditetapkan pada analisa rona awal untuk memprediksi perubahan akibat kegiatan
tambang.

5.2. Penentuan Arti Pentingnya Dampak

Penentuan arti pentingnya dampak dalam ANDAL rencana kegiatan tambang batubara
PT. USAHA BARA SEJAHTERA mengacu pada pedoman mengenai ukuran dampak
penting, yaitu keputusan kepala badan pengendalian dampak lingkungan No.Kep-056
Tahun 1994, sebagaimana uraian berikut:

1. Jumlah manusia yang terkena dampak, menjadi penting apabila manusia di wilayah
di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak menikmati
manfaat dari usaha atau kegiatan, jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah
manusia yang menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di wilayah studi

24
2. Luas persebaran dampak, menjadi penting apabila rencana usaha atau kegiatan
mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan mendasar dari segi
intensitas dampak atu tidak berbaliknya dampak atu segi komulatif dampak
3. Lamanya dampak berlangsung, menjadi penting apabila rencana usaha atau kegiatan
mengakibatkan timbulnya perubahan mendasar dari segi komulatif dampak yang
berlangsung hanya pada saat satu atau lebih tahapan kegiatan
4. Jumlah komponen lingkungan lainya yang terkena dampak , menjadi penting apabila
rencana usaha atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan
lainya yang jumlah komponennya lebih atau sama dengan komponen lingkungan
yang terkena dampak primer
5. Intensitas dampak, menjadi penting apabila:
a. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan pada sifat- sifat fisik
dan atau hayati lingkungan yang melampaui baku mutu lingkungan menurut
peraturan perundang- undangan yang berlaku
b. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar pada
komponen lingkunganyang melampaui kriteria yang diakui, berdasarkan
pertimbangan ilmiah
c. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan spesies- spesies yang langka
atau dilindungi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku terancam
punah atau habitat alaminya mengalami kerusakan
d. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan kerusakan pada kawasan
lindung
e. Rencana atau usaha kegiatan akan merusak atau memusnahkan benda-benda
dan bangunan sejarah yang bernilai tinggi
f. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik atau kontroversi
dengan masyarakat, pemerintah daerah atau pemerintah pusat
g. Rencana usaha atau kegiatan mengubah atau memodifikasi areak yang
mempunyai nilai keindahan alami yan tinggi.
6. Sifat komulatif dampak, menjadi penting apabila:
a. Dampak lingkungan berlangsung berulang kali dan terus- menerus, sehingga
pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau
sosial yang menerimanya
b. Beragam dampak lngkungan bertumpuk dalam suatu ruang tertentu sehingga
tidak dapat di asimilasi oleh lingkungan alam atau yang menerimanya
c. Efek lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek yang saling
memperkuat (sinergitik)

25
7. Berbalik dan tidak berbaliknya dampak, menjadi penting apabila perubahan yang
akan dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali
walaupun dengan intervensi manusia.
5.3. Perumusan Dampak Langsung Dan Tidak Langsung
Perumusan kategori dampak langsung dan tidak langsung antara kegiatan dengan
komponen lingkungan terkena dampak ditetapkan sebagai berikut:
1. Kegiatan yang diperkirakan akan berdampak langsung terhadap komponen sosial
2. Kegiatan yang diperkirakan akan berdampak langsung terhadap komponen biologi
3. Kegiatan yang di perkirakan akan berdampak langsung terhadap komponen fisik-
kimia yang selanjutnya pada komponen biologi dan akhirnya pada komponen sosial
4. Kegiatan yang diperkirakan akan berdampak langsung terhadap komponen fisik-
kimia yang selanjutnya pada komponen sosial

5.4 Prakiraan Dampak Penting


Prakiraan hasil dari prakiraan dampak akibat komponen kegiatan tambang batubara
PT. USAHA BARA SEJAHTERA terhadap komponen lingkungan hidup, kemudian
dilakukan prakiraan penting dampak tersebut, dengan menggunakan penilaian dari tim
studi ANDAL.
Prakiraan dampak penting terhadap rona lingkungan hidup pada tiap tahap kegiatan
pertambangan batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA adalah sebagai berikut:
1. Fisik- Kimia
a. Iklim
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan tambang, diprakirakan iklim akan terkena dampak
penting secara langsung dari kegiatan pembersihan lahan, terutama dengan
hilangnya vegetasi yang dapat meningkatkan suhu udara daerah sekitar
proyek.
2. Tahap pasca operasi
Pada tahap pasca operasi kegiatan reklamasi dan rehabilitasi lahan akan
berdampak penting secara langsung terhadap perubahan iklim ,dimana
dengan adanya vegetasi suhu udara dikaweasan sekitar akan membaik
dibanding pada saat operasional
b. Kualitas udara
1 Tahap persiapan
Dampak penting secara langsung terhadap kualitas udara pada tahap
persiapan diprakirakan akan timbul akibat dari kegiatan pembersihan lahan,
akibat debu yang beterbangan dari aktivitas peralatan dan juga dari

26
pemotongan pepohonan, serta peningkatan konsentrasi SO2 dan CO akibat
asap peralatan yang digunakan
2 Tahap operasi
Dampak penting secara langsung terhadap kualitas udara pada tahap
operasi diprakirakan akan timbul akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk
dan tanah penutup, penggalian batubara serta pengakutan material tanah
dan batubara. Hal ini terjadi adanya debu yang beterbangan, serta akibat
dari aktifitas peralatan, serta peningkatan konsentrasi SO2 dan CO akibat
asap peralatan yang digunakan
3. Tahap pasca operasi
Kegiatan vegetasi lahan pada tahap pasca operasi akan menimbulkan
dampak penting secara tidak langsung terhadap pemulihan kualitas udara
c. Kualitas air
1. Tahap persiapan
Kualitas air permukaan akan menurun pada tahap persiapan, yang
merupakan dampak tidak langsung dari adanya erosi akibat dari akibat
pembersihan lahan, yang menyebabkan meningkatnya konsentrasi padatan
terlarut dan padatan tersuspensi, sehingga pH air menjadi sangat rendah.
Dampak penurunan kualitas air permukaan ini secara tidak langsung dapat
menjadi dampak penting pada kondisi kesehatan masyarakat, terutama
yang mempergunakan air permukaan dalam sehari-hari
2. Tahap operasi
Penurunan kualitas air permukaan pada tahap operasi merupakan dampak
tidak langsung dari peningkatan laju erosi dan air asam tambang akibat
pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup.serta penggalian batubara
3. Tahap pasca operasi
Pada tahap pasca operasi, dengan adanya reklamasi dan vegetasi
diprakirakan laju erosi tanah akan menurun, sehingga berdampak positif
terhadap peningkatan kualitas air permukaan
d. Tanah dan lahan
1. Tahap persiapan
Dampak penting tidak langsung berupa erosi pada tahap persiapan
diprakirakan akan timbul akibat pembersihan lahan, diman dengan
hilangnya vegetasi penutup tanah tingkat bahaya erosi akan semakin
meningkat.
2. Tahap operasi

27
Dampak erosi pada tahap operasi diprakirakan terjadi secara langsung pada
kegiatan pengupasanpanah pucuk dan tanah penutup serta penimbunannya
yang diakibatkan oleh gerusan air hujan.
3. Tahap pasca operasi
Kegiatan vegetasi lahan pada tahap pasca operasi akan menimbulkan
dampak penting terhadap penurunan laju erosi partikel tanah, terutama
dengan meningkatnya daya ikat tanah oleh perakaran vegetasi.
2. Biologi
a. Flora dan fauna
1. Tahap persiapan
Kegiatan pembersihan lahan akan menimbulkan dampak penting secara
langsung karena dapat menghilangnya flora dan fauna yang hidup di sekitar
areal pertambangan
2. Tahap operasi
Dampak penting terhadap flora dan fauna akan terjadi pada saat
pengakutan batubara, pembuangan oil bekas yang sembarangan akan
mengganggu kehidupan flora dan fauna di daerah sekitar
3. Tahap pasca operasi
Kegiatan reklamasi dan vegetasi lahan akan berdampak secara tidak
langsung terhadap keberadaab flora dan fauna. Revegetasi lahan yang
dilakukan akan memulihkan kehidupan flora dan fauna di daerah sekitar
pertambangan.
4. Sosial
a. Pembebasan lahan
Dampak sosial ekonomi akan terjadi secara langsung pada saat diambil
kesepakatan rencana pembebasan lahan masyarakat baik dengan adanya ganti
rugi lahan dan atau tanam tumbuh dan bangunan, sewa lahan dan atau
pemberian keuntungan hasil penjualan batubara
b. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
Kegiatan pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat menimbulkan dampak
penting secara langsung terhadap lingkungan sosial, terutama karena adanya
ketidak puasan nilai pesangon dan atau kekhawatiran kehilangan pekerjaan.

28
BAB VI
EVALUASI DAMPAK PENTING

Dari hasil prakiraan dampak penting, selanjutnya dengan metode matriks sederhana
dilakukan eveluasi dampak penting tersebut, untuk melihat sifat dampak (positif atau
negatif) sarta besaran dampak (besar, sedang atau kecil)

Tolak ukur yang digunakan adalah Keputusan Kepala Bbadan Pengendalian Dampak
Lingkungan (BAPEDAL) No.Kep- 056 Tahun 1994

6.1 Telaahan Terhadap Dampak Penting

Telaahan terhadap dampak penting (positif, negatif, kecil, sedang dan besar) kegiatan
tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA adalah sebagai berikut:

1. Dampak penting terhadap aspek Fisik-Kimia


a. Iklim
1. Tahap persiapan
Dampak terhadap iklim berupa perubahan suhu udara sekitar akibat kegiatan
pada tahap persiapan diprakirakan hanya pada saat pembersihan
lahan.Ditinjau dari lamanya dampak berlangsung cukup penting, karena
berlangsung lama sebelum reklamasi atau tahap direvegetasi.
Secara keseluruhan dampak pembersihan lahan terhadap iklim bersifat negatif
tidak penting (-TP) dan bobot dampak adalah kecil (K)
2. Tahap pasca operasi
Kegiatan pada tahap pasca operasi berupa reklamasi dan revegetasi dapat
menimbulkan banyak dampak positif terhadap komponen iklim, khususnya
penurunan udara sekitar.
Secara keseluruhan dampak kegiatan reklamasi dan revegetasi terhadap iklim
bersifat positif tidak penting (+ TP) dan bobot dampak adalah sedang (S)
b. Kualitas udara
1. Tahap persiapan
Dampak terhadap kualitas udara pada tahap persiapan terjadi pada saat
kegiatan mobilisasi peralatan, pembersihan lahan, serta pembangunan sarana
dan prasarana
a. Mobilisasi peralatan
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena peningkatan
parameter pencemaran udara seperti debu, CO2 dan CO akan melampaui
baku mutu.
29
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang ditimbulkan oleh
kegiatan mobilisasi peralatan bersifat negatif penting (-P) dengan bobot
dampak adalah kecil (K)
b. Pembersihan lahan
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena peningkatan partikel
dan parameter pencemaran udara seperti debu, CO2 dan CO akan
melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang ditimbulkan oleh
kegiatan pembersihan lahan bersifat negatif penting (-P) dengan bobot
dampak bersifat sedang (S)
c. Pembersihan lahan
Ditinjau dari intensitas dampak tidak penting, karena peningkatan partikel
dan parameter pencemaran udara seperti debu, CO2 dan CO tidak akan
melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang ditimbulkan oleh
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana bersifat negatif tidak penting
(-TP) dengan bobot dampak bersifat kecil (K)
2. Tahap operasi/ penambangan
Dampak terhadap kualitas udara pada tahap operasi / penambangan
disebabkan oleh kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup,
pemindahan tanah pucuk dan tanah penutup, penimbunan tanah pucuk dan
tanah penutup, penambangan batubara, pengangkutan batubara,
penumpukan batubara di ROM Stocpile, pengolahan batubara, serta
penumpukan batubara di stockpile
a. Pengupasan tanah pucuk
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena parameter
pencemaran udara akan melampaui baku mutu.Banyaknya komponen
lingkungan yang terkena dampak menjadi tidak penting, karena dampak
hanya terjadi pada komponen lingkungan udara.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang di timbulkan
oleh pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup bersifat negatif penting
(-P) dengan bobot dampak adalah sedang (S)
b. Pemindahan tanah pucuk ban tanah penutup
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena parameter
pencemaran udara akan melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang di timbulkan
oleh pemindahan tanah pucuk dan tanah penutup bersifat negatif penting
(-P) dengan bobot dampak adalah sedang (S)

30
c. Penimbunan tanah pucuk dan tanah penutup
Ditinjau dari intensitas dampak tidak penting, karena parameter
pencemaran udara tidak akan melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang di timbulkan
oleh pemindahan tanah pucuk dan tanah penutup bersifat negatif tidak
penting (-TP) dengan bobot dampak adalah kecil (K)
d. Penambangan batubara
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena parameter
pencemaran udara akan melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang di timbulkan
oleh penambangan batubara bersifat negatif penting (-P) dengan bobot
dampak adalah sedang (S)
e. Pengangkutan batubara
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena parameter
pencemaran udara akan melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang di timbulkan
oleh pengangkutan batubara bersifat negatif penting (-P) dengan bobot
dampak adalah sedang (S)
f. Penumpukan batubara di ROM Stockpile
Ditinjau dari intensitas dampak tidak penting, karena parameter
pencemaran udara tidak akan melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang di timbulkan
oleh penumpkan batubara di ROM Stockpile bersifat negatif tidak penting
(-TP) dengan bobot dampak adalah kecil (K)
g. Pengolahan batubara
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena parameter
pencemaran udara akan melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang di timbulkan
oleh pengolahan batubara bersifat negatif penting (-P) dengan bobot
dampak adalah kecil (K).
h. Penumpukan batubara di Stockpile
Ditinjau dari intensitas dampak tidak penting, karena parameter
pencemaran udara tidak akan melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kualitas udara yang di timbulkan
oleh penumpkan batubara di Stockpile bersifat negatif tidak penting (-TP)
dengan bobot dampak adalah sedang (S).
3. Tahap pasca operasi

31
Kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan pada tahap pasca operasi berdampak
positif terhadap kualitas udara.
Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak menjadi penting, karena
dirasakan oleh masyarakat yang berada di sekitar wilayah KP.Berdasarkan dari
luas wilayah sebaran dampak menjadi penting,karena wilayah revegetasi
meliputi seluruh wilayah penambangan. Ditinjau dari lamanya dampak
berlangsung menjadi penting karena berlangsung terus selama vegetasi masih
terpelihara.Ditinjau dari intensitas dampak menjadi penting, karena kualitas
udara akan membaik dan merubah sifat- sifat fisik udara di sekitarnya yang
telah tercemar oleh akibat dari penambangan.banyaknya komponen
lingkungan yang terkena dampak menjadi tidak penting, karena meningkatnya
kualitas udara hanya akan berdampak lanjut pada komponen sosial. Sifat
komulatif dampak penting, karena akan terjadi terus selama vegetasi masih
terpelihara. Berbalik tidaknya dampak tidak penting, karena dapat berbalik
apabila vegetasi di musnahkan kembali.
Secara keseluruhan sifat dampak terhadap kualitas udara yang ditimbulkan
oleh reklamasi dab revegetasi adalah positif penting (+P) dengan bobot sedang
(S).

c. Kebisingan

1. Tahap persiapan

Dampak terhadap kebisingan pada tahap persiapan terjadi pada saat kegiatan
mobilisasi peralatan, pemberihan lahan dan pembangunan sarana dan prasarana

a. Mobilisasi perlatan
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena bebisingan akan
melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kebisingan yang ditimbulkan oleh
kegiatan mobilisasi peralatan bersifat negatif penting (-P) dengan bobot
dampak adalah sedang (S)
b. Pembersihan lahan
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena bebisingan akan
melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kebisingan yang ditimbulkan oleh
kegiatan pembersihan lahan bersifat negatif penting (-P) dengan bobot
dampak adalah sedang (S).
c. Pembangunan sarana dan prasarana

32
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena bebisingan tidak akan
melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak terhadap kebisingan yang ditimbulkan oleh
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana negatif tidak penting (-TP)
dengan bobot dampak adalah kecil (K).
3. Tahap operasi / Penambangan
Dampak terhadap kebisingan pada tahap operasi / penambangan disebabkan
oleh kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup, pemindahan tanah
pucuk dan tanah penutup, penambangan batubara, pengankutan batubara,
serta pengolahan batubara.
a. Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena kebisingan akan
melampaui baku mutu.
Secara keseluruhan dampak kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan
pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup bersifat negatif penting (-P)
dengan bobot dampak adalah sedang (S)
b. Pemindahan tanah penutup dan tanah pucuk
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting karena kebisingan akan
melampaui baku mutu
Secara keseluruhan dampak kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan
pemindahan tanah pucuk dan tanah penutup bersifat negatif penting (-P)
dengan bobot dampak adalah sedang (S)
c. Penambangan batubara
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting karena kebisingan akan
melampaui baku mutu
Secara keseluruhan dampak kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan
penambangan batubara bersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak
adalah sedang (S).
d. Pengankutan batubara
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting karena kebisingan akan
melampaui baku mutu
Secara keseluruhan dampak kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan
pengangkutan batubara bersifat negatif penting (-P) dengan bobot
dampak adalah sedang (S).
e. Pengolahan batubara
Ditinjau dari intensitas dampak menjadi penting karena kebisingan akan
melampaui baku mutu

33
Secara keseluruhan dampak kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan
pengolahan batubara bersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak
adalah kecil (K)

d. Erosi dan sedimentasi


1. Tahap persiapan
Dampak erosi dan sedimentasi pada tahap persiapan terjadi pada saat kegiatan
pembersihan lahan
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena erosi akan melampaui
baku mutu dan akan merubah sifat- sifat fisik lingkungan sekitarnya.Dan juga
akan berdampak pada berkurangnya kesuburan tanah yang akan habitat flora
dan fauna serta menyebabkan pencemaran air.
Secara keseluruhan dampak erosi dan sedimentasi yang ditimbulkan oleh
pembersihan lahan bersifat negatif penting (-P) denagn bobot dampak adalah
sedang (S)
2. Tahap persiapan
Dampak erosi dan sedimentasi pada tahap operasi disebabkan oleh kegiatan
pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup, penimbunan tanah pucuk, dan
tanah penutup, penggalian batubara, penimbunan batubara di ROM Stockpile,
pengolahan batubara dan penumpukan batubara di Stockpile.
a. Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena erosi akan
melampaui baku mutu dan akan merubah sifat- sifat fisik lingkungan
sekitarnya dan mengurangi kesuburan tanah
Secara keseluruhan dampak erosi dan sedimentasi yang ditimbulkan oleh
pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup bersifat negatatif penting (-P)
dengan bobot dampak adalah sedang (S)
b. Penimbunan tanah pucuk dan tanah penutup
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena erosi akan
melampaui baku mutu dan akan merubah sifat- sifat fisik lingkungan
sekitarnya dan mengurangi kesuburan tanah
Secara keseluruhan dampak erosi dan sedimentasi yang ditimbulkan oleh
penimbunan tanah pucuk dan tanah penutup bersifat negatif penting (-P)
dengan bobot dampak adalah sedang (S)
c. Penambangan batubara
Ditinjau dari intensitas dampak tidak penting, karena erosi tidak akan
melampui ambang batas erosi dan tidak akan merubah sifat- sifat fisik
lingkungan sekitarnya.

34
Secara keseluruhan dampak erosi dan sedimentasi yang ditimbulkan oleh
penambangan batubara bersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak
adalah kecil (K)
d. Pengolahan batubara
Ditinjau dari intensitas dampak penting karena sedimentasi dan/ atau TSS (
Total suspended solid) melampaui ambang batas dan akan mengganggu
komponen lingkungan lainnya.
Secara keseluruhan dampak erosi dan sedimentasi yang ditimbulkan oleh
pengolahan batubara bersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak
adalah sedang (S)
3. Tahap pasca operasi / pasca tambang
Kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan pada tahap pasca operasi / pasca
tambang berdampak positif terhadap erosi dan sedimentasi
Ditinjau dari intensitas dampak menjadi penting, karena penurunan laju erosi
dan sedimentasi partikel tanah dan batubara akan merubah sifat- sifat
lingkungan sekitarnya yang telah tercemar akibat erosi dan sedimentasi
partikel tanah dan batubara.
Secara keluruhan sifat dampak erosi dan sedimentasi yang ditimbulkan oleh
reklamasi dan revegetasi adalah positif penting (+P) dengan bobot sedang (S)
e. Kualitas air permukaan
1. Tahap persiapan
Penurunan kualitas permukaan pada tahap persiapan disebabkan oleh kegiatan
pembersihan lahan
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena penurunan kualitas air
permukaan melampaui baku mutu. Penurunan kualitas air permukaan akan
berdampak lanjut pada komponen lingkungan seperti flora dan fauna
biotaperairan dan manusia yang mempergunakan air permukaan.
Secara keseluruhan dampak penurunan kualitas air permukaan oleh
pembersihan lahan bersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak adalah
sedang (S)
2. Tahap operasi
Penurunan kualitas air permukaan pada tahap operasi diakibatkan oleh
kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan
batubara, penumpukan batubara di ROM Stockpile, pengolahan batubara,
penumpukan batubara di stockpile dan pemeliharaan peralatan.
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting karena penurunan kualitas
permukaan air permukaan melampaui baku mutu,yang akan berdampak pada
flora dan fauna dan manusia yang mempergunakan air permukaan tersebut.

35
Secara keluruhan dampak Penurunan kualitas air permukaan pada tahap
operasi diakibatkan oleh kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah
penutup, penambangan batubara, penumpukan batubara di ROM Stockpile,
pengolahan batubara, penumpukan batubara di stockpile dan pemeliharaan
peralatan bersifat negtif penting (-P) dengan bobot dampak adalah sedang (S).
3. Tahap pasca tambang
Dampak terhadap kualitas air permukaan pada tahap pasca operasi disebabkan
oleh kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang bersifat positif, karena
dengan revegetasi akan mengurangi erosi dan sedimentasi akan mengurangi
erosi dan sedimentasi serta menginfiltrasi dan menetralisir air permukaan
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena pemulihan kualitas air
permukaan mencakup banyak parameter seperti BOD,COD, TSS, minyak dan
lemak, logam berat serta pH, dan akan memulihkan sifat- sifat fisik kimia air
permukaan
Secara keseluruhan dampak peningkatan kualitas air permukaan oleh
revegetasi bersifat positif penting (+P) dengan bobot dampak adalah sedang (S)
f. Kualitas air tanah
1. Tahap persiapan
Penurunan kualitas air tanah pada tahap persiapan disebabkan oleh kegiatan
pembersihan lahan. Penurunan kualitas air tanah ini meliputi berkurangnya
volume air tanah dan penurunan pH air
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting,karena penurunan kualitas air
tanah melampaui baku mutu.
abersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak adalah sedang (S)
2. Tahap operasi
Penurunan kualitas air tanahpada tahap operai diakibatkan oleh kegiatan
pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan batubara,
penumpukan batubara di ROM Stockpile, pengolahan batubara, penumpukan
batubara di Stockpile dan pemeliharaan peralatan tambang.
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena penurunan kualitas air
tanah melampaui baku mutu serta berdampak pada manusia yang
menggunakan air tanah tersebut.
Secara keseluruhan dampak Penurunan kualitas air tanahpada tahap operai
diakibatkan oleh kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup,
penambangan batubara, penumpukan batubara di ROM Stockpile, pengolahan
batubara, penumpukan batubara di Stockpile dan pemeliharaan peralatan
tambang bersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak adalah sedang (S)
3. Tahap pasca operasi / pasca tambang

36
Dampak terhadap kualitas air tanah pada tahap pasca tambang / pasca operasi
disebabkan oleh kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang bersifat positif,
karena dengan revegetasi akan meningkatkan infiltrasi air permukaan serta
menetralisir kualitas air permukaan
Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak menjadi penting
karena dampak pemulihan dan volumenya akan dirasakan oleh komponen
sosial.
Secara keseluruhan dampak peningkatan kualitas air permukaan oleh
revegetasi bersifat positif penting (+P) dengan bobot dampak adalah sedang (S)

2. Aspek biologi
a. Flora dan fauna
1. Tahap persiapan
Dampak terhadap flora dan fauna pada tahap persiapan disebabkan oleh
kegiatan pembersihan lahan. Dampak ini merupakan dampak langsung dan
bersifat negatif, karena pembersihan lahan menhilangkan sebagian besar flora
dan fauna yang ada.
Ditinjau dari intensitas dampak menjadi penting, karena akan merubah
komponen lingkungan secara mendasar,seperti tingginya tingkat bahaya erosi
lahan, pencemaran air.Dan juga dapat memusnahkan atau menghilangkan
flora dan fauna di sekitar lokasi tambang.
Secara keseluruhan dampak kegiatan pembersihan lahan terhadap flora dan
fauna bersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak adalah sedang (S)
2. Tahap operasional / penambangan
Dampak terhadap flora dan fauna yang disebabkan oleh kegiatan tambang
pada tahap operasional pertambangan merupakan dampak lanjutan dari erosi
dan sedimentasi serta penurunan kualitas air permukaan yang mengundang
padatan terlarut dan tersuspensi, logam berat serta bersifat asam, yang
mengalir ke dalam dan / atau melintasi lahan- lahan bervegetasi
Sumber- sumber dampak penting terhadadap flora dan fauna pada tahap
operasional / penambangan adalah pengupasan tanah pucuk dan tanah
penutup, penambangan batubara, penumpukan batubara di ROM Stockpile,
pengolahan batubara, penumpukan batubara di Stockpile dan pemeliharaan
peralatan.
Ditinjau dari intensitas dampak angat penting, karena akan merubah
komponen lingkungan secara mendasar, dan juga merusak vegetasi dan
musnahnya satwa.

37
Secara keseluruhan dampak penting terhadadap flora dan fauna pada tahap
operasional / penambangan adalah pengupasan tanah pucuk dan tanah
penutup, penambangan batubara, penumpukan batubara di ROM Stockpile,
pengolahan batubara, penumpukan batubara di Stockpile dan pemeliharaan
peralatan bersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak adalah kecil (K)
3. Tahap pasca operasional / pasca tambang
Dampak terhadap flora dan fauna pada tahap pasca tambang adalah adanya
reklamasi dan revegetasi. Dampak ini bersifat positif karena akan memulihkan
keberadaan dan memperkaya jenis- jenis flora dan fauna.
Ditinjau dari intensitas dampak menjadi penting, karena akan merubah sifat
fisik dan/ atau perubahan mendasar kondisi lingkungan dan memperkaya jenis
tanaman, memulihkan habitat satwa , menurunkan bahaya erosi serta menjaga
kualitas air permukaan.
Secara keseluruhan dampak terhadap flora dan fauna oleh kegiatan reklamasi
dan revegetasi bersifat positif penting (+P) dengan bobot adalah (S).

3. aspek sosial

a. Kesempatan Kerja

Dampak sosial terhadap kesempatan kerja hanya terjadi pada tahap pasca
tambang, yaitu pada saat pemutusan hubungan kerja. Beberapa pertimbangan
analisis dampak kesempatan kerja ini adalah :

1) Adanya selisih antara jumlah penduduk usia kerja serta jumlah penduduk yang
telah memiliki pekerjaan (data jenis mata pencahrian penduduk), dimana masih
terdapat penduduk usia kerja yang belum memiliki pekerjaan.
2) Potensi hilanhnya mata pencahrian penduduk lokal yang telah bekerja pada
kegiatan tambang.

Ditinjau dari intensitas dampak menjadi penting, karena dpat memicu konflik sosial.

Secara keseluruhan dampak terhadap komponen sosial khususnya kesempatan


kerja bersifat negatif penting (-P) dengan bobot dampak adalah besar (B).

b. Perekonomian Lokal
1) Tahap Persiapan

38
Dampak sosial untuk komponen perekonomian Lokal pada tahap persiapan
terjadi pada saat pembebasan lahan. Pertimbangan analisis dampak terhadap
perekonomian lokal ini adalah :
a) Adanya penduduk yang mata pencahriannya memanfaatkan lahan yang
dimiliki sebagai lahan perkebunan dan pertanian, yang lahannya akan
dialihfungsikan sebagai lahan tambang.
b) Terbukanya isolasi daerah, serta potensi tumbuhnya mata pencahrian baru
sebagai efek samping keberadaan efek samping keberadaan kegiatan
tambang (pedagang, pemasok kebutuhan pekerja tambang, penyediaan
tempat tinggal bagi pekerja tambang dll).
c) Adanya penduduk pendatang yang bekerja pada kegiatan tambang, yang
berpotensi memanfaatkan hasil bumi dan budi daya masyarakat lokal.
Ditinjau dari intensitas dampak menjadi penting, karena dapat merubah
kehidupan sosial masyarakat lokal
Secara keseluruhan dampak terhadap perekonomian lokal bersifat positif
penting (+P) dengan bobot dampak adalah besar (B)
2) Tahap Pasca Tambang
Dampak sosial untuk komponen perekonomian lokal pada tahap pasca
tambang terjadi pada saat pemutusan hubungan kerja (PHK).pertimbangan
analis dampak terhadap perekonomian lokal ini adalah hilangnya mata
pencaharian penduduk yang telah bekerja pada kegiatan tambang.
Ditinjau dari intensitas dampak menjadi penting karena dapat merubah
kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal
Secara kaseluruhan dampak terhadap perekonomian lokal bersifat negatif
penting (-P) dengan bobot dampak adalah besar (B).
c. Sikap / Persepsi Masyarakat
Dampak sosial terhadap sikap/persepsi masyarakat dapat terjadi sepanjang
kegiatan tambang,dari tahap persiapan sampai tahap tambang.Pertimbangan
analis dampak terhadap sikap dan persesepsi masyarakat ini adalah:
1) Ter bukanya mata pencaharian baru untuk masyarakat lokal.
2) Adanya pembebasan lahan ,dengan berbagai pola yang mungkin
dilaksanakan.
3) Ketersediaan sarana dan prasarana kebutuhan masyarakat lokal,dengan
adanya program Commnity Development.
4) Terbukanya isilasi daerah dengan adanya jalan tambang.
5) Bertambahnya jumlah penduduk serta keanekaragaman budaya,dengan
adanya pekerja tambang yang bukan dari asyarakat lokal.

39
6) Adanya potensi dampak pencemaran air permukaaan dan air tanah
,pencemaran udara dan kebisingan yang dirasakan oleh masyarakat lokal.

1) Tahap Persiapan Dan Operasional /Penambangan


Dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada tahap persiapan dan
operasional/penambangan ,terjadi akibat komponen kegiatan pembebasan
lahan,
penerimaan tenaga kerja ,mobilisasi peralatan ,pembersihan lahan
,pembangunan sarana dan prasarana ,pengupasan tanah pucuk dan tanah
penutup, pemindahan tanah puncuk dan tanah penutup, penimbunan tanah
pmenjadi penting ucuk dan tanah penutup, penambangan batubara,
pengakutan batubara, penumbukan batubara di ROM Stockpile, pengolahan
batubara, penumpukan batubara di stockpile, dan pemeliharaan peralatan
tambang.
Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak menjadi penting, karena
jum;ah manusia yang terkena dampak lebih besar dari jumlah manusia yang
menikmati hasil tambang secara langsung, Berdasarkan luas wilayah persebaran
dampak menjadi penting karena akan meliputi seluruh masyarakat lokal,
ditinjau dari lamanya dampak berlangsung menjadi penting karena akan terjadi
terus selama kegiatan tambang, ditinjau dari intensitas dampak cukup penting,
karena dapat memicu konflik sosial, banyaknya komponen lingkungan yang
terkenadampak menjadi tidak penting, karena hanya diperkuat oleh dampak
dari sumber lain. Berbalik tidaknya dampak tidak penting, karena persepsi
masyarakat menjadi positif apabila kegiatan tambang memberikan keuntungan
baik secara ekonomi mauoun sosial kepada masyarakat lokal.
Secara keseluruhan dampak terhadap sikap / persepsi masyarakat akibat
komponen kegiatan pembebasan lahan, penerimaan tenaga kerja,mobilisasi
peralatan, pembersihan lahan, pembngunan sarana dan prasarana,pengupasan
tanah pucuk dan tanah penutup,penimbunan tanah pucuk dan tanah
penutup,penumpukan batubara di ROM Stockpile, pengolahan
batubara,penumpukan batubara di Stockpile, dan pemeliharaan
peralatantambang bersifat negatif penting (-P) dengan bobok dampak adalah
edang (S).

40
2. Tahap pasca tambang

a. Reklamasi dan revegetasi

Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena dapat meredam


konflik sosial.

Secara keseluruhan dampak terhadap sikap / persepsi masyarakat akibat


komponen kegiatan reklamasi dan revegetasi bersifat positif penting (+P)
dengan bobot dampak adalah sedang (S)

b. Pemutusan hubungan kerja (PHK)

Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena dapat memunculkan


konflik sosial.

Secara keseluruhan dampak terhadap sikap / persepsi masyarakat akibat


komponen kegiatan pemutusan hubungan kerja bersifat negatif penting (-P)
dengan bobot dampak adalah sedang (S)

c. Kesehatan masyarakat

Dampak sosial kesehatan masyarakat dapat terjadi sepanjang kegiatan


tambang, dari tahap persiapan sampai pasca tambang.analisis dampak
terhadap kesehatan masyarakat ini adalah potensi pencemaran air permukaan
dan air tanah serta pencemaran udara

1. Tahap persiapan dan operasional / penambangan


Dampak terhadap kesehatan masyarakat pada tahap persiapan dan
operasional / penambangan, terjadi akibat komponen kegiatan mobilisasi
peralatan, pembersihan lahan, pengupasan tanah pucuk dan tanah
penutup, pemindahan tanah pucuk dan tanah penutup,penimbunan tanah
pucuk dan tanah penutup,penambangan batubara, pengangkuan
batubara, penumpukan batubara di ROM Stockpile, pengolahan batubara,
penumpukan batubara di stockpile, dan pemeliharaan peralatan tambang.
Secara keseluruhan dampak terhadap kesehatan masyarakat akibat
komponen kegiatan mobilisasi peralatan, pembersihan lahan, pengupasan

41
tanah pucuk dan tanah penutup, pemindahan tanah pucuk dan tanah
penutup,penimbunan tanah pucuk dan tanah penutup,penambangan
batubara, pengangkuan batubara, penumpukan batubara di ROM
Stockpile, pengolahan batubara, penumpukan batubara di stockpile, dan
pemeliharaan peralatan tambang bersifat negatif penting (-P) dengan
bobot dampak adalah kecil (K)
2. Tahap pasca tambang
Dampak terhadap kesehatan masyarakat tahap pasca tambang terjadi
akibat komponen reklamasi dn revegetasi yang memulihkan vegetasi dan
mencegah terjadinya pencemaran air dan udara
Ditinjau dari intensitas dampak cukup penting, karena dapat menghindari
konflik sosial
Secara keseluruhan dampak terhadap kesehatan masyarakat akibat
kegiatan reklamasi dan revegetasi bersifat positif penting (+P) dengan
bobot dampak adalah kecil (K)

6.2 Telaahan Dan Arahan Sebagai Dasar Pengelolaan

Prinsip dasar pegelolaan dalam analisis dampak lingkungan adalah pengelolaan hanya
pada dampak yang bersifat penting. Arahan sebagai dasar pengelolaan pada kegiatan
tambang batubara PT. USAHA BARA SEJAHTERA adalah sebagai berikut:

1. Aspek Fisik- Kimia


a. Kualitas udara
1. Menggunakan kendaraan angkut peralatan yang baik jalan serta mengatur
kecepatan kendaraan (rendah) pada saat mobilisasi peralatan
2. Menyiram lahan sebelum dibersihkan vegetasinya
3. Menggunakan filter gas buang pada peralatan yang dipergunakan di lokasi
tambang
4. Semaksimal mungkin menyisakan vegetasi dan pepohonan
5. Menggunakan pohon berdaun lebar pada saat revegetasi

b. Kebisingan
1. Menggunakan filter / peredam suara pada gas buang peralatan
2. Mengatur jadwal kerja peralatan agar tidak beroperasi secara bersamaan

c. Erosi dan sedimentasi


1. Menimalkan pembukaan lahan

42
2. Mengatur timbunan tanah pucuk dan tanah penutup serta tumpukan batubara
agar tidak mudah terobsesi oleh air hujan
3. Membuat cek dam parit sedimen di sekeliling timbunan tanah pucuk dan tanah
penutup serta tumpukan batubara
4. Membuat setting ponds di beberapa titik out put aliran air permukaan dari
lokasi tambang ke badan air umum

d. Kualitas air permukaan


1. Mengatur timbunan tanah pucuk dan tanah penutup serta tumpukan batubara
agar tidak tererosi oleh air hujan
2. Membuat cek dam parit sedimen di sekeliling timbunan tanah pucuk dan tanah
penutup serta tumpukan batubara
3. Membuat settling ponds di beberapa titik out put aliran air permukaan dari
lokasi tambang ke badan air umum dengan melakukan pengolahan terhadap
air limpasan dari lokasi tambang

2. Aspek biologi

a. Semaksimal mungkin mengurangi bukaan lahan yang menghilangkan / memusnahkan


vegetasi

b. Menghindari pencemaran air permukaan dan air tanah

3. Aspek sosial

a. Dalam penggunaan lahan masyarakat diupayakan adanya kesepakatan yang saling


menguntungkan bagi masyarakat dan penambang

b. mengadakan program comunity development untuk masyarakat lokal

c. pemutusan hubungan kerja (PHK) hendaknya dengan pesangon / uang saku yang
memadai sebelum mendapat pekerjaan baru / atau sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

43
GAMBAR DAN PETA LOKASI

Gambar . 1

44
Gambar . 2

45
Gambar . 3

46

Anda mungkin juga menyukai