PEKERJAAN :
Perkuatan Konstruksi Breakwater Kota Ternate
A. Umum
B. Dokumen Pengadaan
D. Dokumen Penawaran
1Volume yang dimaksud adalah perkalian antara satuan dengan kuantitas, masing-masing
dilakukan pembetulan.
2Harga satuan pekerjaan dilakukan pembetulan apabila terjadi kesalahan penempatan desimal.
29.6 Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah
nilai penawaran sehingga urutan peringkat
dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah
dari urutan peringkat semula.
29.7 Penawaran setelah koreksi aritmatik yang
melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.
29.8 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja
ULP menyusun urutan dimulai dari nilai
penawaranterendah terkoreksi.
29.9 Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui
aplikasi sistem pengadaan secara
elektroniksebagaimana tercantum dalam
LDP.
29.10 Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur
dilakukan oleh Pokja ULP untuk
mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang
memenuhi syarat yang dimulai dari
penawaran terendah setelah koreksi
aritmatik.
29.11 Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat
kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar
harga di bawah HPS maka proses lelang
tetap dilanjutkan dengan melakukan
evaluasi penawaran.
29.12 Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran
yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi harga.
29.13 Ketentuan umum dalam melakukan
evaluasi sebagai berikut:
a. Pokja ULP dilarang menambah,
mengurangi, mengganti
dan/ataumengubah kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti,
dan/atau mengubah isi Dokumen
Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan
ketentuan antara lain disampaikan oleh
penawar yang berhak,pada waktu yang
telah ditentukan, untuk paket pekerjaan
yang dilelangkan, memenuhi syarat-
syarat yang ditetapkan meliputi syarat
administrasi, syarat teknis dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan dan harga yang
wajar dapat dipertanggung jawabkan
tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran
bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat
adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen
Pengadaan yang mempengaruhi
lingkup, kualitas dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan
persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat dan/atau tidak adil
diantara peserta yang memenuhi
syarat.
e. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja ULP
selama proses evaluasi;
f. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti
adanya persaingan usaha yang tidak
sehat dan/atau terjadi pengaturan
bersama (kolusi/persekongkolan) antara
peserta, Pokja ULP dan/atau PPK, dengan
tujuan untuk memenangkan salah satu
peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang
terlibat dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam;
2) anggota Pokja ULP dan/atau PPK
yang terlibat persekongkolan diganti,
dikenakan sanksi administrasi
dan/atau pidana;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan
dengan menetapkan peserta lainnya
yang tidak terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain
sebagaimana dimaksud pada angka
3), maka pelelangan dinyatakan
gagal.
3 Dalam hal terdapat kesalahan penulisan nama Pokja dan/atau nama paket tidak dapat
dinyatakan gugur.
dalam huruf tidak jelas,
maka nilai yang diakui
adalah nilai yang
tertulis dalam angka;
atau
(c) apabila nilai dalam
angka dan nilai yang
tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka
penawaran dinyatakan
gugur.
(2) Bertanggal.
b) Jaminan Penawaran asli
memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
(1) diterbitkan oleh Bank Umum,
perusahaan penjaminan,
perusahaan asuransi,
konsorsium perusahaan
asuransi umum, konsorsium
lembaga atau konsorsium
perusahaan penjaminan,
yang mempunyai program
asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, atau telah
mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) apabila berbentuk
konsorsium;
(2) Jaminan Penawaran dimulai
sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan
masa berlakunya tidak
kurang dari waktu
sebagaimana tercantum
dalam LDP; atau
(3) nama peserta sama dengan
nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
(4) besaran nilai Jaminan
Penawaran tidak kurang dari
nilai sebagaimana tercantum
dalam LDP;
(5) besaran nilai Jaminan
Penawaran dicantumkan
dalam angka dan huruf;
(6) nama Pokja ULP yang
menerima Jaminan
Penawaran sama dengan
nama Pokja ULP yang
mengadakan pelelangan;
(7) paket pekerjaan yang dijamin
sama dengan paket pekerjaan
yang dilelangkan;
(8) Jaminan Penawaran harus
dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari
Pokja ULP diterima oleh
Penerbit Jaminan;
(9) Jaminan Penawaran atas
nama perusahaan kemitraan
(Kerja Sama Operasi/KSO)
harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO;
(10) Kriteria pencairan jaminan
penawaran sesuai dengan
persyaratan yaitu:
(a) peserta terlibat
KKN(yang dilakukan
oleh badan usaha non
kecil);
(b) peserta menarik
kembali penawarannya
selama
dilaksanakannya
pelelangan;
(c) tidak bersedia
menambah nilai
Jaminan Pelaksanaan
dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon
pemenang cadangan 1
dan 2harga
penawarannya di bawah
80% HPS;
(d) tidak hadir dalam
klarifikasi dan/atau
verifikasi kualifikasi
dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon
pemenang cadangan 1
dan 2dengan alasan
yang tidak dapat
diterima; atau
(e) mengundurkan diri
atau gagal tanda tangan
kontrak.
(11) substansi dan
keabsahan/keaslian Jaminan
Penawaran telah diklarifikasi
dan dikonfirmasi secara
tertulis oleh Pokja ULP
kepada penerbit jaminan.
c) surat kuasa (apabila dikuasakan):
(1) Harus ditandatangani
direktur utama / pimpinan
perusahaan;
(2) Nama penerima kuasa
tercantum dalam akte
pendirian/anggaran dasar ;
(3) Dalam hal kemitraan, surat
kuasa ditandatangani oleh
anggota kemitraan yang
diwakili menurut perjanjian
kerja sama.
d) surat perjanjian kemitraan/kerja
sama operasi (apabila bermitra)
memenuhi persyaratan antara
lain sebagai berikut:
(1) mencantumkan nama
kemitraan sesuai dengan data
kualifikasi;
(2) mencantumkan lead firm dan
mitra/anggota;
(3) mencantumkan modal
(sharing) dari setiap
perusahaan;
(4) mencantumkan nama pihak
yang mewakili
kemitraan/KSO;
(5) ditandatangani para calon
peserta kemitraan/KSO.
e) dokumen penawaran teknis.
(akan dievaluasi lebih lanjut
sesuai dengan kriteria
persyaratan teknis pada tahap
evaluasi teknis)
b. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi
secara tertulis terhadap hal-hal yang
kurang jelas dan meragukan namun
tidak boleh mengubah substansi;
c. peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis;
d. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
ada yang tidak memenuhi persyaratan
administrasi, Kelompok Kerja ULP
melakukan evaluasi administrasi
terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada);
e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)
peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan
f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka
pelelangan dinyatakan gagal.
29.15 Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap
peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis
sesuai dengan yang ditetapkan dalam
dokumen pengadaan ini;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem
gugur dengan ketentuan:
1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis
minimal yang harus dipenuhi dengan
membandingkan pemenuhan
persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP dan khusus
personil inti serta peralatan utama
minimal tercantum dalam LDK;
2) penilaian persyaratan teknis, minimal
dilakukan terhadap:
a) metode pelaksanaan pekerjaan
memenuhi persyaratan substantif
yang meliputi tahapan/urutan
pekerjaan dari awal sampai akhir
secara garis besar dan
uraian/cara kerja dari masing-
masing jenis pekerjaan utama
dan pekerjaan
penunjang/sementara yang ikut
menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama
yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis dan
diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan. Penilaian metode
pelaksanaan tidak mengevaluasi
job-mix/ rincian/ campuran/
komposisi material dari jenis
pekerjaan;
Jenis-jenis pekerjaan utama dan
pekerjaan penunjang/ sementara
yang ikut menentukan
keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan utama ditetapkan
dalam LDP. Pekerjaan
penunjang/ sementara
dimaksud, misalnya:
(1) Pembuatan saluran pengelak
(diversion channel);
(2) Pengeringan tempat
pekerjaan (dewatering /
unwatering) skala besar;
(3) Pembuatan konstruksi
pengaman (protection
construction);
(4) Pengaturan lalu lintas (traffic
management) pekerjaan skala
besar; atau
(5) Jalan pengalihan/ jembatan
sementara.
b) jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu (yaitu
sampai dengan serah terima
pertama/Provision Hand Over
(PHO) sebagaimana tercantum
dalam LDP.
c) Peralatan utama minimal: jenis,
kapasitas, komposisi dan jumlah
yang disediakan untuk
pelaksanaan pekerjaan
menggunakan data peralatan
yang tercantum pada isian
kualifikasi.
d) personil inti[dipilih Tenaga
ahli4/tenaga terampil5]:
tingkat
pendidikan, jabatan dalam
pekerjaan yang diusulkan,
pengalaman kerja, keahlian/
keterampilan, yang ditempatkan
secara penuh,menggunakan data
personil inti yang tercantum pada
isian kualifikasi;
e) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sebagai berikut:
(1) sebagian pekerjaan utama
disubkontrakkan kepada
penyedia jasa spesialis;
(2) penawaran di atas Rp.
25.000.000.000,00 (dua
puluh lima miliar rupiah)
sampai dengan Rp.
50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah)
mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Mikro
dan Usaha Kecil serta
koperasi kecil; dan/atau
(3) penawaran di atas
Rp. 50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah)
mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Mikro
dan Usaha Kecil serta
koperasi kecil dan dalam
penawarannya sudah
menominasikan sub penyedia
jasa dari lokasi pekerjaan
setempat, kecuali tidak
tersedia sub penyedia jasa
yang dimaksud.
f) RK3K memenuhi persyaratan
yaitu adanya sasaran dan
program K3 yang secara umum
menggambarkan penguasaan
dalam mengendalikan risiko
bahaya K3.
4Disyaratkan untuk pelelangan umum dengan nilai paket > Rp2.500.000.000 (usaha non kecil)
5Disyaratkan untuk pemilihan langsung dengan nilai paket < Rp2.500.000.000 (usaha kecil)
3) Pokja ULP dapat meminta uji
mutu/teknis/fungsi untuk
bahan/alat tertentu sebagaimana
tercantum dalam LDP;
d. apabila dalam evaluasi teknis terdapat
hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Pokja ULP melakukan
klarifikasi dengan peserta. Hasil
klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;
e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi
teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi
harga;
f. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik ada yang tidak
memenuhi persyaratan teknis, Pokja ULP
dapat melakukan evaluasi penawaran
terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada);
g. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)
peserta yang lulus evaluasi teknis, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi harga;
h. apabila tidak ada peserta yang lulus
evaluasi teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal.
F. Penetapan Pemenang
33. Penetapan 33.1 Pokja ULP membuat Surat Penetapan
Pemenang Pemenang, Pemenang Cadangan 1, dan
Pemenang Cadangan 2 (apabila ada
pemenang cadangan) untuk nilai penawaran
terkoreksi sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) berdasarkan Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP).
33.2 PA membuat Surat Penetapan Pemenang,
Pemenang Cadangan 1, dan Pemenang
Cadangan 2 (apabila ada pemenang
cadangan) untuk nilai penawaran terkoreksi
diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) setelah mendapat usulan dari Pokja
ULP, dengan ketentuan:
a. usulan penetapan pemenang
ditembuskan kepada PPK dan APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi; dan
b. apabila PA tidak setuju dengan usulan
Pokja ULP dengan alasan yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, maka PA memerintahkan
evaluasi ulang atau menyatakan
pelelangan gagal.
33.3 Dalam hal nilai penawaran terkoreksi
pemenang sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) dan nilai penawaran terkoreksi
pemenang cadangan diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah), maka penetapannya oleh PA setelah
mendapatkan usulan dari Pokja ULP.
33.4 Dalam hal hasil evaluasi peserta akan
diusulkan sebagai pemenang pada beberapa
paket pekerjaan, dan sisa kemampuan
menangani paket (SKP) tidak mencukupi
maka dilakukan klarifikasi untuk memilih
paket pekerjaan berdasarkan pilihan
penyedia jasa setelah mempertimbangkan
ketersediaan peralatan dan personil.
33.5 Dalam hal peserta mengikuti pelelangan
beberapa paket pekerjaan konstruksi dalam
waktu penetapan pemenang bersamaan:
a. menawarkan peralatan yang sama pada
masing-masing paket pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
setelah dilakukan klarifikasi untuk
menentukan peralatan tersebut akan
ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan
tidak ada dan dinyatakan gugur;
b. Ketentuan hanya dapat ditetapkan
sebagai pemenang pada 1 (satu) paket
pekerjaan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, dapat dikecualikan dengan
syarat waktu penggunaan alat tidak
tumpang tindih (overlap), ada peralatan
candangan yang diusulkan dalam
dokumen penawaran yang memenuhi
syarat, dan/atau kapasitas dan
produktifitas peralatan secara teknis
dapat menyelesaikan lebih dari 1 (satu)
paket pekerjaan;
c. menawarkan personil yang sama pada
masing-masing paket pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
setelah dilakukan klarifikasi untuk
menentukan personil tersebut akan
ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan personil
tidak ada dan dinyatakan gugur;
d. Ketentuan pada huruf c hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1
(satu) paket pekerjaan konstruksi,
dikecualikan apabila personil yang
diusulkan penugasannya sebagai Kepala
Proyek atau ada personil cadangan yang
diusulkan dalam dokumen penawaran
yang memenuhi syarat;
e. menawarkan personil yang sedang
bekerja di paket lain, maka pada saat
akan ditetapkan sebagai pemenang
dipastikan sudah tidak terikat pada paket
lain.
33.6 Penetapan pemenang disusun sesuai dengan
urutannya dan harus memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat Penyedia serta harga
penawaran atau harga penawaran
terkoreksi;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. hasil evaluasi penawaran administrasi,
teknis, harga; dan
e. evaluasi kualifikasi.
33.7 Data pendukung yang diperlukan untuk
menetapkan pemenang adalah:
a. Dokumen Pengadaan beserta adendum
(apabila ada);
b. BAPP;
c. BAHP; dan
d. Dokumen Penawaran dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan
2 (dua) wakil peserta/saksi.
33.8 Apabila terjadi keterlambatan dalam
menetapkan pemenang dan mengakibatkan
surat penawaran dan Jaminan Penawaran
habis masa berlakunya, dilakukan
konfirmasi kepada calon pemenang, calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dan Jaminan Penawaran sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan
kontrak. Calon pemenang, calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang tidak
bersedia memperpanjang surat penawaran
dan Jaminan Penawaran dapat
mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.
H. Pelelangan Gagal
J. Penandatanganan Kontrak
6Ketentuan bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan adalah bukan merupakan pekerjaan
utama, kecuali pekerjaan spesialis.
3. Sebagai pekerjaan utama7 adalah:
5. Identifikasi bahaya8
Identifikasi Jenis
Jenis/Tipe
No. Bahaya & Risiko
Pekerjaan
K3
1. Pemasangan & -Terpeleset : Luka
Pengisian Ringan/berat
Geobag -Tertimpah Bahan
Material : Luka
Ringan/berat
-Terjepit : Luka
Ringan/berat
2. Pasangan Batu -Terpeleset : Luka
100 Kg - 200 Kg Ringan/berat
(Dia 0.40 - 0.50) -Tertimpah Bahan
Material : Luka
Ringan/berat
3. Pasangan Batu -Terpeleset : Luka
400 Kg - 500 Kg Ringan/berat
(Dia 0.70 - 0.80) -Tertimpah Bahan
Material : Luka
Ringan/berat
-Terjepit : Luka
Ringan/berat
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]
Kepada Yth.:
Pokja SNVT PJSA & PJPA Maluku Prov. Maluku Utara ULP Maluku Utara pada
SNVT PJSA Maluku Prov. Maluku Utara
di
......................................................
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO).........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
B. BENTUK SURAT KUASA
CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., ..................20.....
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
9 Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian kerja
sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha KSO]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
1. Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan :....................................[Direktur Utama/
Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang/ wakil
kemitraan (KSO)]..................[nama
PT/CV/Firma]
2. Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan :....................................[Direktur Utama/
Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang/wakil
kemitraan (KSO)]..................[nama
PT/CV/Firma]
3. (dst.)
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................... ...................................
(nama dan jabatan) (nama)
Pemberi Kuasa 2
....................................
(nama dan jabatan)
Dst...
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI
(KSO)
CONTOH
SURAT KUASA10
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
10Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan kepada
yang mewakili kemitraan
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Catatan:
*) peserta wajib mencantumkan nama-nama sub penyedia jasa
lokasi setempat untuk penawaran di atas Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah)
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
Barang11
I. Material
langsung (1A) (1B) (1C) (1D)
(Bahan Baku)
II. Peralatan (2A) (2B) (2C) (2D)
(Barang Jadi)
A. Sub Total (3A) (3B) (3C) (3D)
Barang
Jasa12
III. Manajemen
Proyek dan (4A) (4B) (4C) (4D)
Perekayasaan
IV. Alat
Kerja/Fasilitas (5A) (5B) (5C) (5D)
Kerja
V. Konstruksi (6A) (6B) (6C) (6D)
dan Fabrikasi
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D)
CONTOH
TOTAL HARGA
CONTOH
I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN
13 diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, dan
Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
..............................................................................................................................
..................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan
K3 yang dilaksanakan secara konsisten]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada
kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan
penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat
penawaran berdasarkan identifikasi awal tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3,
Dan Program K3.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian
Risiko K3, dan Program K3 sesuai dengan format pada Tabel 1.
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO,PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PROGRAM K3.
[digunakan untuk usulan penawaran]
IDENTIFIKASI SASARAN K3
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
BAHAYA PROYEK
C. Pengendalian Operasional K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom
(5).
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penanggung
Jawab Kegiatan SMK3.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko pada
Tabel 1 kolom (5).;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
.........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
II. BENTUK RK3K PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dibuat oleh penyedia jasa pada saat pelaksanaan kontrak, dibahas
dan ditetapkan oleh PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan.
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten dan harus ditandatangani oleh manajer
proyek/kepala proyek]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada
kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. kepala proyek/project manager harus mengesahkan Kebijakan K3
A.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
B. ORGANISASI K3
Contoh:
Penanggung Jawab K3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pekerjaan galian 1.1. Penggunaan Seluruh Penggunaan - Bahan Sebelum Turap Checklist Pengawas
pada basement turap pekerjaan turap (Turap, bekerja terpasang /petugas
bangunan galian memenuhi peralatan harus sudah sesuai gambar terkait
gedung dengan dipastikan spesifikasi kerja, dll yang lengkap dan spesifikasi
kondisi tanah memenuhi …… terkait)
labil prinsip (ditetapkan - SDM sesuai
keselamatan quality dengan
enginering) kebutuhan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.4. Menggunakan Seluruh lokasi Rambu dan - Rambu dan Sebelum 100% sesuai Checklist Petugas K3
rambu peringatan galian barikade barikade bekerja standar
dan barikade diberikan standar - SDM sesuai harus sudah
rambu dan (Dicari contor dengan lengkap
barikade dari jasa kebutuhan
standar marga, NFPA)
1.5. Melakukan Seluruh Lulus tes dan Instruktur, Sebelum 100% lulus Evaluasi hasil Petugas K3,
pelatihan kepada pekerja terkait paham program, bekerja dan paham penyuluhan/ unit
pekerja telah mengenai materi/modul, harus sudah pelatihan pelatihan/HRD
mengikuti sistem tes terlatih
pelatihan dan keselamatan pemahaman,
penyuluhan galian dan peserta.
1.6 Pengunaan Seluruh - SNI helm, Masker, Sebelum 100% sesuai Disediakan Inspektor
APD yang sesuai pekerja masker & sepatu bekerja standar petugas yang K3/petugas
menggunakan sepatu keselamatan, harus sudah melakukan pengawas
APD standar (Dicari) pelindung lengkap pengawasan pelaksanaan
- Jumlah kepala selama pekerjaan
pekerja pekerjaan
galian
berlangsung
Ketentuan Pengisian Tabel 2.:
Kolom (1) : Nomor urut kegiatan.
Kolom (2) : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3
yang tertuang di dalam dokumen pelelangan.
Kolom (3) : Diisi pengendalian risiko merujuk pada Tabel 1. kolom (8).
Kolom (4) : Diisi uraian dari sasaran khusus yang ingin dicapai
terhadap pengendalian risiko pada kolom (3).
Kolom (5) : Tolok ukur merupakan ukuran yang bersifat kualitatif
ataupun kuantitatif terhadap pencapaian sasaran pada
kolom (4)
Kolom (6) : Diisi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
program kerja atas sasaran yang hendak dicapai dari kolom
(5)
Kolom (7) : Diisi jangka waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
program kerja atas sasaran khusus yang hendak dicapai.
Kolom (8) : Indikator pencapaian adalah ukuran keberhasilan
pelaksanaan program.
Kolom (9) : Diisi bentuk-bentuk monitoring yang dilaksanakan dalam
rangka memastikan bahwa pencapaian sasaran dipenuhi
sepanjang waktu pelaksanaan
Kolom (10) : Penanggung jawab pelaksana program
D. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2., diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam
Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh
Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh
Tabel 2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang
tertera pada contoh Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab.
F. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan
dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan
pada tabel 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja
dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.
Dibuat oleh,
( …………………………)
Penyedia Jasa
H. BENTUK RINCIAN/URAIAN HARGA SATUAN PEKERJAAN
(HSP)
CONTOH
Harga
Kuantitas/ Satuan Harga
No. Uraian Satuan
Koefisien Dasar (Rp)
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Upah/Tenaga
Kerja
-
-
Sub jumlah I .........
II Bahan/Material
-
-
Sub jumlah II .........
III Peralatan
-
-
Sub jumlah III .........
Sub jumlah (I+II+III) .........
IV Lain-lain
- Biaya umum14 .....% x Sub jumlah
- Keuntungan (I+II+III)
.....% x Sub jumlah
(I+II+III)
Sub Jumlah IV .........
Jumlah Harga = I+II+III+IV .........
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)
Catatan:
Hanya diperlukan untuk klarifikasi kewajaran harga, apabila harga
penawaran di bawah 80% dari HPS
14 Biaya umum termasuk biaya keperluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
I. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK
CONTOH
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ………………....
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
a. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
b. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya pelelangan;
c. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
d. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2dengan alasan yang
tidak dapat diterima; atau
e. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaanyang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : ………………....
Pada tanggal : ………………....
[Bank]
Materai Rp6000,00
CONTOH
JAMINAN PENAWARAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi ketentuan yaitu:
a. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya pelelangan;
b. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
c. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan
alasan yang tidak dapat diterima; atau
d. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
e. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ……. (………………..) hari kalender dan
efektif mulai tanggal ……………[diisi sesuaidengan tanggal batas akhir
pemasukan penawaran]
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
………………………… …………………………
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]
K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : ……………
Jabatan : ……………
Alamat : …………
E-mail : ...............
Nama
1. (PT/CV/Firma/ atau : ……………………………………………
lainnya)
2. Status : Pusat Cabang
E-mail : ……………………………………………
4. Alamat Kantor Pusat :
……………………………………………
E-mail : ……………………………………………
B. Izin Usaha
G. Data Keuangan
No.
No. Nama Persentase
KTP
2. Pajak
Jabatan
Pengalaman Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat dalam Profesi/
No Nama Kerja Sertifikat/
lahir Pendidikan pekerjaan keahlian
(tahun)15 Ijazah
(posisi)
1 2 3 4 5 6 7 8
I. DataPeralatan
Kapasitas
Merk Status Kepemilikan
Jenis atau output Tahun Kondisi Lokasi
No. Jumlah dan (Millik/Sewa
Peralatan pada saat pembuatan (%) Sekarang
tipe Beli/Sewa)
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi Tugas
/ Pejabat Tanggal Selesai
Kontrak
Pembuat Menurut
Nama Klasifikasi/Sub Komitmen
No. Paket klasifikasi Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat
Nomordan Nilai Serah
Nama dan Kontrak
Tanggal (Rp) Terima
Telepon
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat Kontrak/Subkontrak
Menurut
Komitmen
Nama Paket
No. Lokasi BA
Pekerjaan Alamat Nomor
Nilai Serah
Nama dan dan Kontrak
(Rp) Terima
Telepon Tanggal
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi
Tugas/Pejabat Kontrak
Pembuat Komitmen Rencana
Nama Paket
No. Lokasi tanggal
Pekerjaan
Nomor kontrak
Alamat Nilai
Nama dan berakhir
/Telepon (Rp)
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8
M. Modal Kerja
Nomor : ……………………
Tanggal : ……………………
Nama Bank : ……………………
Nilai : Rp………………. ( .……... dalam
huruf………..)
II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi
untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya dengan
petunjuk pengisian formulir kualifikasi sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail
badan usaha yang didaftar sebagai peserta.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail
kantor pusat yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus
kantor cabang.
B. Izin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal
penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan persentase kepemilikan
saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun
terakhir berupa SPT Tahunan.
I. Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat
dicapai pada saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan,
kondisi(dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan status
kepemilikan/dukungan sewa(dapat diisi sebagaimilik
sendiri/sewa beli/sewa/kontrak atau lainnya yang tidak sedang
digunakan dalam pelaksanaan)dari masing-masing
fasilitas/peralatan/perlengkapansesuai dengan yang
diperlukan untuk pekerjaan utama yang dilelangkan sesuai
ketentuan Dokumen Pengadaan. Pokja apabila diperlukan dapat
membuktikan keberadaan alat dan bukti status kepemilikan
harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
M. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang
mengeluarkan surat dukungan keuangan serta nilai dukungan
paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS.
N. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi
untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya.
BAB VII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
16
Disesuaikan dengan nama K/L/D/I
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintahyang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor ................... Tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat
untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket pekerjaan ..... [ditulis
nama paket pekerjaan] dengan syarat-syarat atau ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti
dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran
Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi
sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
adalah sebesar Rp...................... (........ditulis dalam
huruf ........rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank: … rekening
nomor: ............. atas nama penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan
untuk masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satukesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP,
BAPP.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama
lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam
suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain
maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana dimaksud
pada ayat (1);
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan
dalam Kontrak yang meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
Pasal 6
MASA KONTRAK
[tanda tangan dan cap (jika [tanda tangan dan cap (jika
salinan asli ini untuk Penyedia salinan asli ini untuk satuan kerja
maka rekatkan materai Rp6.000,- PPK maka rekatkan materai
)] 6.000,- )]
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
..........................
Nomor: ........................
17
Disesuaikan dengan nama K/L/D/I
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor ................... Tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat
untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket pekerjaan ..... [ditulis
nama paket pekerjaan] dengan syarat-syarat atau ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti
dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran
Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi
sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
adalah sebesar Rp...................... (.........ditulis dalam
huruf ..........rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor:
............. atas nama penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian
pendanaan untuk masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian[apabila ada];
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP,
BAPP.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama
lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam
suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain
maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana dimaksud
pada ayat (1);
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan
dalam Kontrak yang meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyediamempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam
negeri/TKDN secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau
dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian
dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta
membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup
pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung
sejak tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus
Kontrak dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama .........
(.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan
sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama
........ (.......dalam huruf......) hari kalender.
[tanda tangan dan cap (jika [tanda tangan dan cap (jika
salinan asli ini untuk Penyedia salinan asli ini untuk satuan kerja
maka rekatkan materai Rp6.000,- PPK maka rekatkan materai
)] Rp6.000,- )]
A. Ketentuan Umum
B.4 Adendum
36. Perubahan 36.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui
Kontrak adendum kontrak.
36.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan
apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh
sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam kontrak sehingga
mengubah lingkup pekerjaan dalam
kontrak;
b. perubahan harga kontrak akibat
adanya perubahan pekerjaan dan/atau
karena perubahan pelaksanaan
pekerjaan.
c. perubahan jadwal pelaksanaan
pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan
d. Perubahan harga kontrak akibat
adanya penyesuaian harga
(eskalasi/de-eskalasi).
36.3 Untuk kepentingan perubahan kontrak,
PPK menugaskan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak.
37. Perubahan 37.1 Apabila terdapat perbedaan yang
Lingkup signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan
Pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan spesifikasi yang ditentukan dalam
Dokumen Kontrak, maka PPK bersama
penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain:
a. menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak;
b. menambah atau mengurangi jenis
pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan
gambar pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang
belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan sesuai lingkup
kontrak awal.
37.2 Pekerjaan tambah harus
mempertimbangkan tersedianya anggaran
dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai kontrak awal.
37.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh
PPK secara tertulis kepada penyedia
kemudian dilanjutkan dengan negosiasi
teknis dan harga dengan tetap mengacu
pada ketentuan yang tercantum dalam
kontrak awal.
37.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam
Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum kontrak.
38. Perubahan 38.1 Perubahan kuantitas hanya dilakukan
Kuantitas dan apabila terdapat perubahan gambar dan
Harga spesifikasi (lingkup pekerjaan).
38.2 Harga satuan dalam daftar kuantitas dan
harga digunakan untuk membayar
prestasi pekerjaan.
38.3 Apabila kuantitas mata pembayaran
utama yang akan dilaksanakan berubah
lebih dari 10% (sepuluh perseratus) dari
kuantitas awal, maka pembayaran volume
selanjutnya dengan menggunakan harga
satuan yang disesuaikan dengan
negosiasi.
38.4 Apabila dari hasil evaluasi penawaran
terdapat harga satuan timpang, maka
harga satuan timpang tersebut hanya
berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
Untuk kuantitas pekerjaan tambahan
digunakan harga satuan berdasarkan
hasil negosiasi.
Apabila ada daftar item pekerjaan yang
masuk kategori harga satuan timpang,
maka dicantumkan dalam lampiran A
SSKK.
38.5 Apabila diperlukan mata pembayaran
baru, maka penyedia jasa harus
menyerahkan rincian harga satuannya
kepada PPK. Penentuan harga satuan
mata pembayaran baru dilakukan dengan
negosiasi.
39. Perubahan 39.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
Jadwal diberikan oleh PPK atas pertimbangan
Pelaksanaan yang layak dan wajar untuk hal-hal
Pekerjaan sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh
PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali
penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.
39.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar atau waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan pada 39.1.
39.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan
waktu pelaksanaan atas kontrak setelah
melakukan penelitian terhadap usulan
tertulis yang diajukan oleh penyedia.
39.4 PPK dapat menugaskan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti
kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.
39.5 Persetujuan perpanjangan waktu
pelaksanaan dituangkan dalam adendum
kontrak.
40. Penyesuaian 40.1 Ketentuan penggunaan rumusan
Harga Penyesuaian Harga (Price
(Eskalasi/De- Adjustment)adalah sebagai berikut:
eskalasi) a) Harga yang tercantum dalam kontrak
dapat berubah akibat
adanyapenyesuaian harga sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b) Penyesuaian harga diberlakukan pada
Kontrak Tahun Jamak yang
masapelaksanaannya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan diberlakukan mulai
bulanke-13 (tiga belas) sejak
pelaksanaan pekerjaan.
c) Penyesuaian harga berlaku bagi
seluruh kegiatan/mata pembayaran,
kecuali mata pembayaran Lump Sum
sertapekerjaan dengan Harga Satuan
timpang.
d) Penyesuaian Harga Satuan berlaku
bagi seluruh komponen harga satuan
(upah, bahan, peralatan, dan bahan
bakar), tidak termasuk komponen
keuntungan dan biaya operasional
sebagaimana tercantum dalam
penawaran.
e) Penyesuaian Harga Satuan
diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam
kontrak awal/adendum kontrak.
f) Penyesuaian Harga Satuan bagi
komponen pekerjaan yang berasal dari
luar negeri, menggunakan indeks
penyesuaian harga dari negara asal
barang tersebut.
g) Jenis pekerjaan baru dengan Harga
Satuan baru sebagai akibat adanya
adendum kontrak dapat diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke-13
(tiga belas) sejak adendum kontrak
tersebut ditandatangani.
h) Jenis pekerjaan yang terlambat
pelaksanaannya disebabkan oleh
kesalahan Penyedia diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan indeks
harga jadwal awal pelaksanaan
pekerjaan.
i) Jenis pekerjaan yang lebih cepat
pelaksanaannya diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan indeks
harga pada saat pelaksanaan.
40.2 Ketentuan lebih lanjut sebagaimana diatur
dalam SSKK.
B.5 Keadaan Kahar
H. Penyelesaian Perselisihan
Nama: ....................
Alamat: ....................
Website: ....................
E-mail: ....................
Faksimili: ....................
Penyedia:
Nama: ....................
Alamat: ....................
E-mail: ....................
Faksimili: ....................
Perhatian:
Pokja ULP menguraikan spesifikasi teknis dan gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan sebagai bagian dari dokumen pengadaan ini.
Lokasi Pekerjaan
LokasiStudi
Ruang Lingkup
SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Maluku Utara Provinsi Maluku Utara
merencanakan Perkuatan Konstruksi Breakwater untuk melindungi Permukiman. Secara
umum pekerjaan yang akan dilaksanakan dikelompokkan menjadi 2 (dua) pekerjaan utama,
yakni:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Konstruksi
Uraian Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan
a. Stockyard berfungsi sebagai lahan untuk direksi kit, gudang, parkir alat berat,
penumpukan bahan/material, serta lahan kerja untuk proses isian geobag yang akan
dijadikan material cover layer pada struktur Breakwater yang akan dibangun.
b. Causeway berfungsi sebagai jalan suplai alat berat dan material yang akan dibawa
menuju lokasi pembangunan Breakwater.
Material yang digunakan untuk Perkuatan Breakwater ini adalah Batu 100 Kg - 200 Kg
(Dia 0.40 - 0.50) sebagai Lapisan Pertama (Lapisan Primer) dan Batu 400 Kg - 500 Kg
(Dia 0.70 - 0.80) sebagai Lapisan Kedua (Lapisan Sekunder).
Metode Pelaksanaan
1. Metode pelaksanaan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut: Pelaksana Pekerjaan
diwajibkan membuat dan menyampaikan metode pelaksanaan yang rinci untuk setiap
jenis pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
2. Walaupun metode pelaksanaan telah mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan,
Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab penuh terhadap metode pelaksanaan yang
diusulkan. Bila akibat pelaksanaan metode tersebut timbul kerugian, maka hal tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
3. Apabila pelaksanaan di lapangan telah menyimpang dari jadwal yang telah diserahkan,
maka Pelaksana Pekerjaan harus memperbarui jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut
untuk menggambarkan seteliti mungkin kemajuan pekerjaan secara aktual, updating ini
terus dilakukan sampai pekerjaan selesai.
4. Jadwal kegiatan mingguan diserahkan pada Hari Senin pagi dimana ditunjukkan
bagian/komponen/jenis pekerjaan dan kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan
dalam minggu yang bersangkutan.
Jadwal kedatangan bahan bangunan dan peralatan harus disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan dibuat secara terpisah.
Jadwal penugasan personil inti harus disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Dalam jadwal harus udah termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan dan waktu-waktu
penambahan dan pengurangan personil yang dibutuhkan serta harus ada persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan mengenai jadwal penugasan personil tersebut.
Gambar Rencana dan Dokumen Pengadaan merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi. Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan, ketidaksesuaian
dan/atau keraguan pada setiap Gambar Rencana, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan
melaporkan kepada Pengawas Pekerjaan secara tertulis dan mengadakan pertemuan untuk
mendapatkan keputusan. Hal seperti ini tidak dapat dijadikan alasan oleh Pelaksana
Pekerjaan untuk memperpanjang waktu ataupun mengajukan tambahan biaya pekerjaan.
Pelaksana Pekerjaan wajib membuat Shop Drawing untuk setiap rencana yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar Perencanaan atau yang perlu disesuaikan dengan keadaan
lapangan dan gambar-gambar yang diminta oleh Pengawas Pekerjaan. Dalam Shop
Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan,
termasuk contoh bahan, keterangan produk, cara pemasangan, dan/atau
spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
Pada dasarnya semua ukuran yang berlaku adalah seperti yang tertera pada Gambar
Rencana. Ukuran-ukuran tersebut adalah ukuran jadi, yaitu ukuran seperti keadaan selesai.
Pelaksana Pekerjaan tidak dibenarkan mengubah dan/atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam Gambar Rencana atau Kontrak tanpa persetujuan tertulis dari
Pengawas Pekerjaan.
1. Laporan Harian
Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat catatan-catatan harian dalam bentuk Laporan
Harian yang berisi : pekerjaaan yang dilaksanakan hari itu, material yang didatangkan,
peralatan yang digunakan, tenaga kerja yang dikerahkan, keadaan cuaca, pasang surut
serta hal-hal lain yang perlu dilaporkan sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan.
2. Laporan Mingguan
Pelaksana Pekerjaan diwajibkan untuk membuat laporan mingguan yang berisikan
kemajuan fisik proyek yang dicapai pada minggu sebelumnya dan sampai minggu
dimaksud. Laporan ini harus dijilid sebanyak 5 (lima) set dan diserahkan kepada
Pengawas Pekerjaan paling lambat pada hari Senin siang.
3. Laporan Bulanan
Pelaksana Pekerjaan diwajibkan juga membuat laporan bulanan yang berisikan semua
kegiatan pada bulan yang bersangkutan termasuk hambatan-hambatan yang dihadapi,
perubahan-perubahan pelaksanaan yang telah mendapat persetujuan dari Pengawas
Pekerjaan yang dilengkapi dengan gambar. Laporan bulanan harus dijilid sebanyak 5
(lima) set dan harus diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan paling lambat tanggal 10
(sepuluh) pada bulan berikutnya.
Format Laporan Harian, Mingguan, dan Bulanan ditentukan oleh Pengguna Jasa. Pelaksana
Pekerjaan dapat mengusulkan format Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
Pelaksana Pekerjaan diwajibkan menyerahkan as built drawing yang telah disetujui oleh
Pengguna Jasa. As built drawing diserahkan dalam bentuk hardcopy sebanyak rangkap 5
(lima) dalam bentuk softcopy (format DWG dalam CD) dan diserahkan selambat-
lambatnya 5 (lima) hari sebelum berakhirnya Masa Pemeliharaan.
Rapat Berkala
Rapat berkala untuk membahas masalah pelaksanaan pembangunan akan diadakan secara
rutin (mingguan) dengan dikoordinir dan dipimpin oleh Pengawas Pekerjaan dan dihadiri
oleh fungsi yang langsung berkaitan.
Hasil rapat dituangkan dalam risalah rapat yang disahkan oleh semua pihak yang hadir.
Hasilnya akan menjadi bagian dari Dokumen Pelaksanaan.
Pelaksana Pekerjaan wajib menyiapkan semua perlengkapan untuk pengadaan rapat
berkala yang akan diadakan oleh Pengawas Pekerjaan.
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN
Pekerjaan Persiapan
Pengukuran
B. Bench Mark
1. Bench Mark (BM) yang disediakan di lapangan selama survai terdahulu harus digunakan
oleh Pelaksana Pekerjaan untuk Kontrak ini, semua jalur dan ketinggian yang ditunjukkan
pada gambar-gambar harus dihubungkan dengan titik ini. Sebelum dimulainya pekerjaan
seperti yang diisyaratkan, pemeriksaan seluruh lokasi dan ketinggian dari titik ini harus
dilaksanakan secara bersama-sama oleh Pengawas Pekerjaan dan Pelaksana Pekerjaan,
dan harus disetujui tempat dan ketinggian dari setiap titik.
2. Titik-titik selanjutnya harus dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan sebagaimana disyaratkan
oleh Pengawas Pekerjaan. Bench Mark (BM) akan terdiri dari baja yang berdiameter 25
mm, ditanam dalam blok beton sebagaimana disyaratkan oleh Pengawas Pekerjaan dan
disetujui tempat serta ketinggiannya.
3. BM ini harus didirikan dengan tingkat ketelitian paling tinggi dan sesuai dengan kebiasaan
yang berlaku. Pada BM harus ditulis nama dan ketinggian.
4. Pelaksana Pekerjaan harus melindungi semua BM dari kerusakan atau salah pemindahan.
Apabila suatu BM pindah atau rusak, Pelaksana Pekerjaan harus membetulkan, mengganti
dan/atau menempatkan kembali hingga memuaskan Pengawas Pekerjaan.
5. Suatu pemeriksaan bersama secara periodik atas semua lokasi Bench Mark dan
ketinggiannya harus dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan dan Pengawas Pekerjaan.
Tanpa pemeriksaan semacam itu Pelaksana Pekerjaan harus bertanggungjawab atas
ketelitian pelaksanaan pekerjaan tahap permanen.
Pembersihan
1. Selama jangka waktu kegiatan pembangunan, Pelaksana Pekerjaan harus menjaga agar
pekerjaan bebas dari penimbunan bahan-bahan yang tak terpakai, puing, sampah, yang
disebabkan oleh kegiatan pembangunan. Pada waktu pekerjaan selesai, semua bahan-
bahan yang tak terpakai dan yang berlebihan, sampah, alat-alat, perlengkapan, dan mesin-
mesin harus dikeluarkan/dipindahkan. Semua permukaan yang terlihat harus dibersihkan
dan proyek ditinggalkan dalam keadaan bersih.
2. Selama periode pembangunan Pelaksana Pekerjaan harus:
a. Melaksanakan kegiatan pembersihan dengan teratur untuk menjamin bahwa tempat
kerja, kantor dan tempat tinggal sementara terpelihara, bebas dari penimbunan
bahan-bahan yang tak terpakai, sampah, dan puing lainnya yang dihasilkan dari
kegiatan pekerjaan di lapangan. Pelaksana Pekerjaan harus memelihara lapangan
dalam keadaan rapih dan teratur sepanjang waktu.
b. Menyediakan drum dengan warna merah, kuning, dan hijau di lapangan untuk
mengumpulkan bahan-bahan yang tak terpakai, puing, sampah yang akan dibuang
dari lapangan.
c. Menyediakan tempat sampah di tempat-tempat yang ditentukan oleh Pengawas
Pekerjaan.
d. Membuang bahan-bahan yang tak terpakai, puing, dan sampah pada daerah-daerah
pembuangan yang ditunjuk dan sesuai dengan peraturan nasional, Propinsi dan kota
yang bersangkutan serta undang-undang anti pencemaran.
e. Tidak mengubur sampah dan bahan-bahan tak terpakai di lapangan proyek tanpa
persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
f. Tidak membuang bahan-bahan tak terpakai yang mudah menguap seperti cairan
mineral, minyak atau pengencer cat ke dalam saluran pembuangan air hujan atau
sanitasi.
g. Tidak membuang bahan-bahan yang tak terpakai ke dalam saluran aliran atau jalan
air.
3. Dalam jangka waktu kegiatan pembangunan, Pelaksana Pekerjaan harus menjaga agar
pekerjaan bebas dari penimbunan bahan-bahan yang tak terpakai, puing, sampah, yang
disebabkan oleh kegiatan pembangunan. Pada waktu pekerjaan selesai, semua bahan-
bahan yang tak terpakai dan yang berlebihan, sampah, alat-alat, perlengkapan, dan mesin-
mesin harus dikeluarkan/dipindahkan. Semua permukaan yang terlihat harus dibersihkan
dan proyek ditinggalkan dalam keadaan bersih
4. Pada saat pekerjaan selesai, lapangan harus ditinggalkan dalam keadaan bersih dan siap
digunakan oleh Pengguna Jasa. Pelaksana Pekerjaan juga harus memulihkan ke dalam
kondisi semula bagian-bagian lapangan yang tidak direncanakan berubah menurut
kontrak.
A. Komunikasi
1. Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan sarana komunikasi di lapangan.
2. Semua biaya komunikasi yang menyangkut pekerjaan yang dilakukan oleh Pengawas
Pekerjaan ditanggung oleh Pelaksana Pekerjaan.
Pelayanan Transportasi
Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan/menyewa sarana transportasi yang dapat digunakan
untuk keperluan operasi dan Pengawas Pekerjaan berupa 1 (satu) Unit Kendaraan roda dua
dan 1 (Satu) Unit Kendaraan roda empat. Sarana transportasi yang disediakan harus selalu
dijaga dalam keadaan siap pakai, selalu dalam keadaan bersih, disediakan bahan bakar yang
cukup, oli, suku cadang, dan perlengkapan lainnya. Kendaraan-kendaraan tersebut harus
disediakan berdekatan dengan kantor utama.
Perlindungan Lingkungan
1. Selama masa pelaksanaan pekerjaan Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan akibat operasi atau pelaksanaan pekerjaan terhadap bangunan yang ada.
Utilitas, jalan, saluran dan lain-lain yang ada di lokasi dan lingkungan pekerjaan, dimana
hal tersebut di atas tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan utama.
2. Pelaksana Pekerjaan juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi
atas perlengkapan umum seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang
disebabkan oleh Pelaksana Pekerjaan. Segala biaya untuk pemasangan kembali beserta
perbaikan-perbaikannya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
Tenaga Kerja
1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan masing-masing 1
(satu) orang manajer umum sebagai wakil Pelaksana Pekerjaan, tenaga administrasi,
engineer, drafter CAD, office boy serta tenaga pendukung lainnya.
2. Selain tenaga kerja yang disebutkan di atas, untuk tenaga kerja/buruh, Pelaksana Pekerjaan
juga harus menggunakan tenaga kerja/buruh setempat.
3. Pelaksana Pekerjaan wajib menjaga ketentraman kerja bagi pekerja/buruh-buruhnya,
dengan memenuhi tugas dan tanggung jawabnya terhadap perkerja/buruh tersebut,
sehingga tidak menimbulkan keresahan/keributan di antara pekerja/buruh tersebut.
4. SNVT. Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Propinsi Maluku Utara Bagian Pelaksana
Kegiatan Sungai dan Pantai II berhak atas nama Pelaksana Pekerjaan membayarkan gaji
buruh/pekerja Pelaksana dalam pekerjaan ini, berdasarkan laporan Pengawas Pekerjaan
Pekerjaan yang menyatakan bahwa Pelaksana Pekerjaan tidak memenuhi/menunda-nunda
kewajiban terhadap pekerja/buruh-buruhnya.
5. Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Maluku Utara Bagian Pelaksana Kegiatan
Sungai dan Pantai II sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada atau menurut perkiraan
yang wajar membebankan pembayaran tersebut kepada Pelaksana Pekerjaan sepenuhnya
dan akan dipotongkan dari harga borongan pada kesempatan pertama pembayaran
angsuran (termin) yang akan dilakukan.
6. Apabila benar-benar sangat diperlukan penggunaan tenaga ahli asing, Pelaksana Pekerjaan
berkewajiban untuk menyampaikan rencana penggunaan tenaga ahli asing yang
keahliannya belum dapat diperoleh di Indonesia. Pelaksana Pekerjaan tidak diperkenankan
menggunakan tenaga asing tanpa ijin tertulis dari Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan
Sumber Air Maluku Utara Bagian Pelaksana Kegiatan Sungai dan Pantai II. Semua tenaga
asing yang diperkirakan harus mempunyai ijin kerja di Indonesia dari pejabat yang
berwenang/Depsosnaker atas nama pribadinya, bukan atas nama perusahaan, dan wajib
dilaporkan kepada Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Maluku Utara Bagian
Pelaksana Kegiatan Sungai dan Pantai II. Tiap-tiap tenaga ahli asing diwajibkan
mempunyai pendamping dengan kualifikasi yang memungkinkan terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing ke tenaga ahli Indonesia.
7. Pelaksana Pekerjaan tidak dibenarkan mengadakan perjanjian-perjanjian tersendiri dengan
buruh-buruh/pekerja-pekerjanya yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku dalam pekerjaan borongan di Indonesia (ketentuan Depsos/Depnakertrans).
8. Pelaksana Pekerjaan berkewajiban mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program
jamsostek sesuai ketentuan pemerintah.
9. Kelalaian Pelaksana Pekerjaan akan hal-hal tersebut di atas, maka Pengawas Pekerjaan
berhak mengadakan tindakan-tindakan seperlunya dan semua akibatnya menjadi tanggung
jawab Pelaksana Pekerjaan sepenuhnya.
10. Pelaksana Pekerjaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawan/tenaga kerja sesuai
dengan Peraturan Perburuhan yang berlaku.
11. Pelaksana Pekerjaan turut mengawasi pengadaan makanan dan minuman yang sehat untuk
para karyawan/tenaga kerja di lapangan.
Pengamatan
1. Selama pelaksanaan proyek, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mencatat dan melaporkan
kondisi cuaca dan bencana setiap hari kerja. Kondisi cuaca yang diamati meliputi curah
hujan, arah dan kecepatan angin, serta temperatur. Sedangkan bencana yang dimaksud
adalah banjir, gempa, kebakaran, dan sebagainya yang terjadi diluar kekuasaan manusia.
2. Selama pelaksanaan proyek, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mengamati muka air
terendah dan tertinggi secara visual dengan menggunakan peilschaal. Skala pembacaan
yang terdapat di peilschaal harus diikatkan ke Bench Mark.
3. Selama pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mengamati tinggi
gelombang secara visual.
4. Hasil pengamatan seperti tersebut di atas harus dilaporkan setiap bulan kepada Pengawas
Pekerjaan.
A. Umum
1. Pada awal pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus menjamin adanya jalan masuk ke daerah
kerja yang memungkinkan untuk pemindahan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan.
2. Pelaksana Pekerjaan harus memperbaiki dan memelihara jalan masuk untuk menghindari
keterlambatan angkutan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
3. Jalan masuk yang dimaksud berupa jalan makadam. Peningkatan jalan masuk ini tidak
boleh mengganggu akses jalan-jalan yang ada.
4. Semua pengoperasian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dan pekerjaan
sementara harus memenuhi persyaratan kontrak. Persyaratan-persayaratan tersebut adalah
agar tidak menggangu fasilitas-fasilitas umum milik orang lain atau Pemilik Proyek.
Pelaksana Pekerjaan harus mengganti kerugian kepada Pemilik terhadap semua tuntutan-
tuntutan secara hukum, proses hukum, kerugian, biaya-biaya, ongkos-ongkos dan
pengeluaran apapun yang timbul atau dalam hubungannya dengan setiap hal semacam itu
sejauh masih menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
5. Pelaksana Pekerjaan harus menyesuaikan pekerjaannya dengan peraturan dari pejabat
Pengawas Pekerjaan, jalan raya, jalan kereta api dan harus mematuhi perintah-perintah
dari pejabat yang berwenang dari instansi tersebut tentang penggunaan jalan air, jalan
raya, jalan kereta api. Pelaksanaan pekerjaan harus bertanggung jawab agar pekerjaan
tersebut tidak mengganggu, merusak dan membahayakan penggunaan dan bekerjanya
fasilitas pelabuhan yang ada termasuk jalan air, jalan, jalan kereta api, dan lalu lintas
setempat, kecuali mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan.
6. Pelaksana Pekerjaan harus mengganti kerugian atas kerusakan pada jalan, jembatan dan
hak milik orang lain, sebagaimana tersebut diatas karena kelalaian Pelaksana Pekerjaan
atau Sub Pelaksana Pekerjaan dalam hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan.
7. Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab untuk membersihkan kembali pada waktu
penyelesaian proyek (serah terima) dan juga memperbaiki segala kerusakan akibat
pekerjaan konstruksi.
8. Pelaksana Pekerjaan harus mengerjakan jalan ini sesuai dengan yang telah ditentukan atau
sesuai dengan petunjuk Pengawas Pekerjaan.
Pekerjaan Geobag
A. Umum
Penyedia jasa harus mengerjakan dan menempatkan geobag sand container sebesar 1,2 m3
seperti yang tertera pada gambar atau ditentukan oleh Direksi/Pengawas Pekerjaan.
Pemakaian geobag sand container dipertimbangkan karena struktur ini lebih fleksibel
terhadap kemungkinan terjadinya deformasi. Selain itu karena terbuat dari material sintetik
akan terhindar resiko adanya masalah karat yang timbul jika menggunakan bronjong kawat.
Penggunaan geobag sand container cukup diperlukan material isian dari tanah setempat,
sehingga tidak diperlukan material batu atau beton yang berlebihan.
B. Persetujuan
Kontraktor harus mengajukan persetujuan pengadaan material kepada konsultan / pemilik
dengan disertai brosur, data teknikal dan sample yang telah dijahit. Kontraktor tidak
dibenarkan untuk melakukan pembelian material sebelum ada persetujuan dari
konsultan/pemilik proyek. Dalam pengajuan persetujuan material, kontraktor harus
memberikan waktu yang cukup untuk prosedur pengajuan tersebut dan juga harus
mempertimbangkan waktu pengadaan barang (impor), waktu produksi hingga pengiriman ke
lapangan. Keterlambatan yang disebabkan karena masalah persetujuan dan pengadaan barang
akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari kontraktor.
C. Pelaksanaan
Sebelum pengisian, harus dipersiapkan personel dan sarana untuk penutupan/penjahitan tutup
kantong Geotextile Woven 300 mg dari supplier yang disetujui oleh konsultan/ pemilik.
Kantong Geotextile Woven 300 mg hanya boleh diisi 80% dari volume maksimum dan tidak
boleh kurang dari 70%. Material pengisi yang direkomendasi adalah pasir (Sand). Apabila
material pengisi bukan dari pasir/sand, maka harus mendapat persetujuan sebelumnya dari
konsultan/pemilik proyek.
Pengisian geobag sand container ini diharuskan menggunakan corong pengisi seperti yang
tertera pada gambar desain. Corong pengisi harus mempunyai ketinggian minimal 0.5 m lebih
tinggi dari pada tinggi tertinggi geobag sand container. Pengadaan dan jumlah yang akan
disediakan untuk corong pengisi ini harus disetujui oleh konsultan/ pemilik proyek.
Setelah terisi pasir 80% dari volume maksimum, geobag sand container dapat diangkat
menggunakan batting belt dengan kekuatan minimum 4 ton atau dapat menggunakan jepit
kayu excavator yang telah dilindungi dari ketajamannya. Setiap alat pengangkat geobag sand
container ini harus mendapatkan persetujuan dari konsultan/ pemilik proyek.
Secara umum urutan pengerjaan geobag sand container sesuai gambar di bawah berikut ini:
To be sewed
C. PEMBAYARAN
Pekerjaan yang dilakukan dan pelengkapan material ada dalam persetujuan dengan item
ini, dan pengukuran yang disediakan dalam item “Pengukuran”, akan dibayar untuk harga
satuan untuk “Geotextile Woven 300 mg” Harga ini termasuk untuk pembersihan dan
persiapan subgrade; perabotan (furnishing), penggerekan (hauling), dan penempatan
semua material, ongkos pengangkutan, dan perkakas (tools), tenaga kerja, perlengkapan
(equipments) dan biaya diluar perkiraan (incidentals).
Metode Kerja Umum Perkuatan Konstruksi Breakwater
1. Pelaksanaan Pekerjaan Breakwater dilakukan dari arah darat ke laut.
2. Breakwater harus dipasang sesuai dengan gambar rencana.
Setelah selesai proses pembuatan dengan proses needlepunch, maka material nonwoven
tersebut harus di-test dengan metal detector untuk mengantisipasi adanya patahan jarum
yang tertinggal.
Ukuran container adalah 1.45 m x 2.40 m x 0.50 m. Sisi Geotextile Woven 300 mg
container yang terbuka untuk pengisian adalah sisi yang pendek.
2. Data Teknis
Hasil akhir dari material nonwoven harus memiliki karateristik fisik / data seperti berikut :
Ketahanan Abrasi :
Catatan : Toleransi hasil test tidak boleh melebihi 10% dari nilai tersebut diatas.
Geotextile Woven 300 mg container harus dijahit dengan type jahitan ganda (double lock
stitch) dan dengan menggunakan benang jahit dengan spesifikasi berikut (untuk kedua sisi
kantong) :
Bahan dasar polypropylene, single ply Z twisted.
Warna biru
Guarantee UV-treated
Dapat di-recycle
Tanpa sambungan
Tahan terhadap air laut
02. Twist / Mt 65 60 – 70
05. Lubrication 15 % 14 – 16
Untuk benang penutup kantong juga harus memiliki spesifikasi khusus sebagai berikut :
Terbuat dari benang Polyester 100%.
Type benang adalah staple spun polyester
Mass per unit benang adalah 300 gram / m2.
Tahan terhadap U.V. dan air laut.
Ukuran benang : Nm 20/5
Density liner benang adalah dtex 500x5.
Meter per kilo : 2.350 m +/- 3%.
Elongasi : 16% +/- 4%.
Kekuatan (strength) : 95 N (+/- 3%)
Supplier wajib memberikan surat asli dari manufaktur / pabrikan yang berisi /
menyebutkan beberapa hal di bawah ini:
1. Garansi ketahanan material selama 10 tahun untuk material yang terpasang di lapangan
sesuai dengan data teknis yang disebutkan.
2. Garansi tentang validasi Data teknis material sesuai dengan yang tercantum diatas.
3. Pernyataan penunjukan supplier sebagai penyalur resmi untuk proyek yang
bersangkutan.
4. Surat tersebut harus menyebutkan nama proyek yang bersangkutan beserta perkiraan
volumenya.
Surat ini harus dilampirkan oleh peserta tender (kontraktor utama) pada saat pengajuan
persetujuan material sebagai syarat kelengkapan.
Tujuan persyaratan ini: Untuk menjamin keaslian dan kesesuaian data dari material yang
akan digunakan (menghindari penyelewengan dari pihak kontraktor) dengan cara
melibatkan pabrikan dalam hal kontrol kualitas dan kuantitas suplai material.
Pada saat pengajuan tender, peserta harus melampirkan brosur, sampel material yang akan
dipakai (dalam bentuk sudah terjahit), serta surat dukungan dari supplier. Pengajuan /
pemilihan material ini akan bersifat mengikat pada saat aplikasinya.
6. Persetujuan Material dan supplier :
2
Prioritas - 2 Prioritas - 2
Sisi Darat U
SKALA 1 : 2000
0.00
ma. normal
ma.surut
-0.80
0.00
ma. normal
ma.surut -0.80
GASEBO
0.00 0.00
ma. normal ma. normal
0 20 40 100 200 m
SKALA 1 : 2000
CL
KONDISI RUSAK
skl 1 : 200
KONDISI NORMAL
skl 1 : 200
POTONGAN MELINTANG
BREAKWATER
LOKASI SOFIFI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
SNVT PELAKSANA PENGELOLAAN SDA MALUKU PROVINSI MALUKU UTARA
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN PENGAMANAN PANTAI MALUKU UTARA
0.40
0.40
CL Batu Pecah = Ø 0.40 - Ø 0.50
Lantai Kerja (Batu Split)
SISI DARAT +2.19 Beronjong Exsisting SISI LAUT
KONDISI NORMAL
skl 1 : 200
1.50 0.35
0.35
Besi Tulangan Ø 16 mm
Besi Tulangan Ø 16 mm
05
0.10
0.10
0.68
Beton K-300
0.28
0.20
0.28
0.20
0.63 0.77
0.63
0.77
0.63
0.63
0.63
BE
Detail Dimensi Reflector
0.63 Material Bedmattess
0.63
skl : nts
0.67
0.63 0 20 40 100 200 m
0.63
SKALA 1 : 2000
0.63
Pasangan Batu atau Beton K- 300
ANAK TANGGA PAS. BATU
TRAP / 63 cm
0.65
1
9.2
1.50
0.92
skala : nts
DETAIL BREAK WATER
LOKASI SOFIFI
BAB XII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
18Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
19Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga merupakanharga
sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Daftar 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: .................... 20
CONTOH
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
20 Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
21 Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga merupakan harga
sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Daftar 3: Mata Pembayaran .....................22
CONTOH
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
22 Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
23 Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga merupakan harga
sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Daftar Rekapitulasi CONTOH
Satuan Kerja : SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Maluku Provinsi Maluku Utara
Bagian Pelak. Kegiatan : Sungai dan Pantai II
Pekerjaan : Perkuatan Konstruksi Breakwater Kota Ternate
Lokasi : Kota Ternate
Tahun Anggaran : 2018
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1.00
2 Kantor Lap. Base Camp, Gudang dll Ls 1.00
Jumlah I
II PEKERJAAN KONSTRUKSI
Jumlah II
BAB XIII
BENTUK DOKUMEN LAIN
Kepada Yth.:
....................
di ....................
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................
Tembusan Yth. :
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
APIP ............... [Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi]
Unit Eselon 1
Unit Eselon 2………./Kepala Satuan kerja………..
....................[Pokja ULP]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA(SPMK)
Nomor: ....................
Paket Pekerjaan: ....................
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ........................................
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihanyang diikuti oleh Yang Dijamin.
Dikeluarkan di : .....................
Pada tanggal : .....................
[Bank]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk Materai Rp6000,00
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ……..[bank] ......................................
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut
supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat
melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH
Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
………………………… …………………………
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini
ke …… [Penerbit Jaminan]
Jaminan Uang Muka dari Bank
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang
Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : ………….
Pada tanggal : ………….
[Bank]
Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank ......................................
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ……..[bank]
Jaminan
Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan .................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No.
................... tanggal .................................
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
...................................... ......................................
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ........................................
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : ..........................
Pada tanggal : ..........................
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
Untuk keyakinan,
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )
mengkonfirmasi Garansi
ini ke …….[bank]
JAMINAN PEMELIHARAAN
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
...................................... ......................................
Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
……….[bank]
E. PENGUMUMAN [PELELANGAN UMUM/PEMILIHAN LANGSUNG] DENGAN
PASCAKUALIFIKASI
1. No Pengumuman :
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
2. Nama Pokja
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
3. Paket Pekerjaan
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
4. Persyaratan Peserta
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
5. Pelaksanaan Pengadaan
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]