Anda di halaman 1dari 3

3.

2 Instrument Penelitian
3.2.1 Bahan

1. Simplisia Daun Telang


2. Asam Klirida Encer
3. Etanol 95%
4. Klorofom P
5. Aquadest

3.2.2 Alat
1. Timbangan
2. Oven
3. Blender
4. Ayakan mesh 20
5. Krus Porselin
6. Cawan Porselin
7. Gelas Beaker
8. Kertas Saring
9. Corong Buchner
10. Penangas Air

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Pembuatan Simplisia Daun Telang

1. Daun Telang yang telah dikumpulkan, dicuci dan dipotong-potong.


2. Dikeringkan menggunakan oven pada suhu 650C sampai kering.
3. Simplisia yang telah kering diblender menjadi serbuk dan diayak menggunakan mash
20.
4. Serbuk yang telah diayak dimasukan kedalam toples kaca dan disimpan ditempat yang
terlindungi dari cahaya matahari, pada suhu ruangan.

3.3.2 Standarisasi Simplisia


3.3.2.1 Penetapan Susut Pengeringan

1. Timbang serbuk simplisia, sisihkan.


2. Krus porselin ditutup dipanaskan pada suhu 1050C selama 30 menit kemudian
ditara.
3. Masukkan serbuk simplisia yang telah ditimbang kemudian krus porselin.
4. Krus porselin dimasukan kedalam oven (krus porselin tiding ditutup),
kemudian panaskan pada suhu 1000C sampai dengan 1050C.
5. Timbang dan ulang pemanansan sampai diperoleh bobot yang konstan.
6. Hitung nilai susut pengeringan dengan rumus :
(𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 + 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝐴𝑤𝑎𝑙 ) − ( 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 + 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑎 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 )
𝑥 100%
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎

3.3.2.2 Penetapan Kadar Abu Total

1. Timbang serbuk simplisia, sisihkan.


2. Krus porselin dipijar dan ditara.
3. Masukan serbuk simplisia yang telah ditimbang kedalam krus porselin.
4. Krus porselin dimasukan kedalam oven dan dipanaskan pada suhu 6000C.
5. Setelah dipanaskan, abu yang diperoleh kemudian ditimbang.
6. Hitung kadar abu total dengan rumus :

(𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑟𝑢𝑠 + 𝐴𝑏𝑢 ) − 𝐾𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔


Kadar Abu Total = 𝑥 100%
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎

3.3.2.3 Penetapan Abu Tidak Larut Asam

1. Abu yang diperoleh dalam penetapan kadar abu total didihkan selama 5 menit
dengan 25 ml Asam Klorida.
2. Kumpulkan bagian yang tidak larut, kemudian disaring menggunakan Corong
Buchner.
3. Ampas yang diperoleh ditimbang dam dipijar hingga bobot tetap.
4. Kadar abu yang tidak larut dihitung terhadap berat simplisia, dinyatakan dalam
% b/b.
5. Kadar abu tidak larut asam dihitung dengan rumus :
(𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑟𝑢𝑠 + 𝐴𝑏𝑢 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡) − 𝐾𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
Kadar Abu Tidak Larut Asam = 𝑥 100%
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎

3.3.2.4 Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Etanol

1. Timbang sebanyak 5 gram serbuk simplisia.


2. Masukan serbuk simplisia yang telah ditimbang kedalam labu bersumbat.
3. Maserasi dengan 100 ml etanol selama 24 jam.
4. 6 jam pertama labu dikocok, dan diamkan kembali selama 18 jam.
5. Setelah 24 jam, hasil maserasi disaring cepat.
6. 20 ml filtrat diuapkan dalam cawan porselin diatas penangas air hingga kering.
7. Panaskan sisa pada suhu 1050C, kemudian hasil ditimbang.
8. Kadar dalam persen dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara.
9. Hitung kadar sari larut etanol dengan rumus :
(𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 + 𝐹𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡) − 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
Kadar Sari Larut Etanol = 𝑥 100%
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎

3.3.2.5 Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Air

1. Timbang sebanyak 5 gram serbuk simplisia, masukan kedalam labu


bersumbat.
2. Serbuk simplisia dimaserasi selama 24 jam dengan 100 ml Klorofom P (2,5 ml
Klorofom P dalam 100 ml Aquadest ).
3. 6 jam pertama labu dikocok dan didiamkan kembali selama 18 jam.
4. Setelah 24 jam, hasil maserasi disaring dengan Cawan Buchner, 20 ml filtrat
diuapkan dalam cawan porselin diatas penangas air hingga kering.
5. Panaskan sisa pada suhu 1050C, kemudian hasil ditimbang.
6. Kadar dihitung dalam persen terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara.
7. Hitung kadar sari larut air dengan rumus :
Kadar Sari Larut Air = (𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 + 𝐹𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡) − 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝑥 100%
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎

Anda mungkin juga menyukai