GASTROINTESTINAL
KULIAH 1-5
Usus buntu: bagian dari kolon.. merupakan perluasan caecum (awal kolon). Dia sama Jalur portal/kanal/segitiga kirnan : Terdiri cab.arteri hepatica, vena porta, lalu pembuluh
kayak kolon daerah lain, terdiri atas lapis mukosa selapis torak dengan sel goblet. Sama limf, dan duktus biliaris…khas karena selapis epitel kuboid.
semua. Kecuali di lamina proprianya dia punya banyak banget nodulus limfatikus. Hati yang besar dibagi jadi unit2.. lobulus klasik.lobulus portal. Dan asinus hati.
Tergantung dari aktivitas nodulus limfatikus melawan agen luar. Kalo dia jadi aktif gara2 Lobulus klasik.. bayangkanlah dia seperti segienam.. di hati babi, lobulus klasik jelas
mikroorganisme, maka terjadilah appendicitis. Fungsi appendik sampe sekarang belum banget. Kepentingannya secara histologis
ketauan. Pasti ada gunanya sih..entah apa Lobulus portal imajiner..dengan jalur portal sebagai pusatnya, bentuknya segitiga prisma.
Kebalikan lobulus klasik. Kalo klasik kan vena sentralis, sudut2nya portal. Sedangkan si
Anus portal pusatnya jalur portal dan sudut2nya vena sentralis. Lobulus portal memiliki makna
Epidermis dan dermis.. karena langsung bersambungan dengan kulit. Makin dia kearah fisiologis..karena memberikan penjelasan tentang arah aliran cairan empedu. Karena si
luar, maka lapisan gepengnya makin ada tanduknya. Tapi di lebih dalam epitel gepeng duktus biliaris kan masuk ke lobulus hati.
berlapis gak punya lapisan tanduk. Daerah dermisnya banyak kelenjar sirkum anal yg Asinus hati.. portal acinus of rappaport :
merupakan kelenjar apokrin. Lapisan muskularisnya khusus karena sangat tebal Ireguler tapi membayangkan seperti belah ketupat dengan sudut2nya 2 vena centralis
membentuk 2 bangunan yang disebut sfingter ani internum dan externum. Yang internum berhadapan dan 2 jalur portal. Bayangkan, sekali lagi, bayangkan.
terdiri dari otot polos yang tebal. Yang externum otot rangka yang tebal. Setelah internum Pentingnya..misal kalo kita minum obat dalam jumlah besar, sel2 yang rusak duluan adalah
terangsang karena feses udah deket, dia juga rangsang yang externum, penting dong kita sel yang lebih jauh dari daerah arteri hepatica.
menahan supaya feses ga keluar. Rapaport membagi 3 bagian.. 1,2,3.. … (baca sendiri deh kayaknya)….rapaport 1 adalah
daerah yang paling dekat arteri hepatica.. 2 yang deket vena centralis, 3 yang jauh bener.
Recto-Anal. Di dalam. Jadi gak ada lap.tanduk. tapi makin luar makin skuamosa. Yang necrosis duluan adalah sel2 yg deket vena centralis ato rapaport 3..
Gambar: (slide 59) - kiri atas, appendix.. gak ada vilus, di lamina propria banyak nodule Sel hati : polygonal yang mempunyai daerah berikatan dengan sel hepatosit sekitarnya
limfatikus; Yang bawah tengah.. ileum karena vilus panjang2 dan banyak; Yang kanan atas tapi ada yang bebas juga yang berhadapan dengan sinusoid terhadap penonjolan
kolon sitoplasma. Sedangkan di daerah yang berhubungan erat dengan sel hati di sebelahnya, di
tengahnya ada celah yang disebut kanalikuli biliaris.. sisanya daerah tautan/desmosom.
HATI Ada celah di tengahnya si kanalikuli itu. Sitoplasmanya banyak mengandung mitokondria
Saluran cerna juga punya kelenjar2. Ada liur dan kelenjar besar pencernaan:hati dan dan golginya ekstensif terutama di deket inti dan deket kanalikuli. Membrane selnya jelas.
pankreas. Vesica felea (kandung empedu) àCuma kantung penampung empedu.
Pankreas Pendahuluan
Usus Halus
Usus halus merupakan tempat utama terjadinya digesti dan absorpsi. Usus halus
terbagi menjadi 3: duodenum, jejunum, dan ileum.
MOTILITAS. Motilitas usus halus terdiri dari: segmentasi dan migrating motility complex.
1. Segmentasi
Merupakan primary method yang terjadi selama digesti makanan.
Mencampur dan mendorong kimus
Kerjanya adalah dengan kontraksi otot polos sirkuler sepanjang usus halus, di antara
area relaksasi terdapat kimus. Setelah beberapa waktu, area yg relaksasi akan
berkontraksi dan sebaliknya.
Kimus akan tercampur, terpecah-pecah.
Segmentasi diinisiasi oleh sel pacemaker usus halus yang memproduksi Basic
Electrical Rhythm (BER). Apabila BER usus halus membawa otot polos sirkuler usus
halus menuju threshold, terjadi stimulasi segmentasi dengan frekuensi segmentasi
sesuai dengan frekuensi BER.
Responsivitas otot polos dan intensitas kontraksi segmentasi dapat dipengaruhi oleh
Kontrol sekresi empedu distensi usus, hormon gastrin, dan aktivitas saraf ekstrinsik.
Segmentasi hanya sedikit terjadi atau bahkan tidak terjadi di antara waktu makan,
namun menjadi sangat aktif segera setelah makan.
Bilirubin
Duodenum dan ileum mulai bersegmentasi secara simultan ketika makanan pertama
Bilirubin adalah komponen utama empedu, tetapi tidak berperan dalam proses
masuk ke usus halus. Duodenum mulai bersegmentasi terutama karena respons
pencernaan. Bilirubin adalah pigmen empedu utama yang berasal dari penguraian bagian
heme (mengandung besi) dari hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah. distensi lokal karena adanya kimus. Ileum yang kosong juga bersegmentasi karena
Bilirubin diekstraksi dari darah oleh hepatosit dan secara aktif diekskresikan ke dalam adanya hormon gastrin yang disekresikan sebagai respons adanya kimus di gaster
empedu. Warna bilirubin yang kuning akan dimodifikasi oleh bakteri di usus besar (refleks gastroileal).
sehingga menjadi warna kecoklatan pada feses. Sejumlah kecil bilirubin direabsorbsi ke Parasimpatis --> meningkatkan segmentasi. Simpatis --> mengurangi segmentasi.
Fungsi segmentasi:
dalam darah dan dikeluarkan melalui urin, sehingga urin berwarna kuning.
o Mencampur kimus dengan getah sekret digesti
Penimbunan bilirubin di tubuh menyebabkan ikterus (jaundice). Ikterus dapat o Mengekspos kimus ke permukaan absorpsi
ditimbulkan oleh 3 mekanisme: o Mendorong kimus sepanjang usus halus secara perlahan
invaginasi yang disebut cryptus Lieberkuhn --> tidak mensekresi enzim (tidak seperti terdiri atas 3 otot longitudinal yg terpisah (taenia coli), yg berada sepanjang usus besar.
sumur gaster), namun mensekresi air dan elektrolit yang turut berperan dalam Taenia coli lebih pendek daripada otot polos sirkular dan lapis mukosa di bawahnya
pembentukan succus entericus. apabila lapisan tsb diregangkan. Karena itulah lapisan tsb membentuk kantong-kantong yg
Kriptus berfungsi sebagai tempat produksi sel pengganti. Sel epitel yang melapisi disebut sebagai haustra. Haustra tidaklah permanen pasif, tetapi secara aktif berganti
usus halus lepas dan digantikan dengan kecepatan tinggi karena aktivitas stem cell di lokasi sebagai akibat kontraksi dari lapis otot polos sirkular. Hampir sepanjang waktu,
dalam kriptus. Sel-sel baru diproduksi terus-menerus dalam kriptus, bermigrasi ke atas villi pergerakan usus besar lambat dan nonpropulsif, sesuai dengan fungsi absorpsi dan
dan akhirnya mendorong sel yang tua pada ujung villi menuju lumen. Dengan cara ini, storagenya.
lebih dari 100juta sel intestin lepas per menit. Perjalanan dari kriptus sampai puncak villi MOTILITAS. Motilitas utama kolon adalah kontraksi haustral yg diinisiasi oleh
berlangsung selama kurang lebih 3 hari, sehingga epitel tsb diganti tiap 3 hari. ritmik autonom sel otot polos. Kontraksi tersebut menyerupai segmentasi namun terjadi
Sel baru mengalami beberapa perubahan selama migrasi ke puncak villus. jauh lebih jarang. Antara kontraksi haustral terdapat jarak 30 menit. Pergerakan kontraksi
Konsentrasi enzim brush-border meningkat dan kapasitas absorpsi meningkat --> sel pada ini nonpropulsif; secara perlahan mencampur kimus maju-mundur yang mengekspos isi
puncak villus memiliki kemampuan digesti dan absorpsi paling optimal. kolon ke mukosa untuk absorpsi. Kontraksi haustral dikontrol oleh refleks lokal yg
Turnover yang cepat pada sel-sel usus halus penting karena kondisi lumen yang melibatkan pleksus intrinsik.
keras --> sel terekspos kepada isi lumen yang abrasif dan korosif --> mudah rusak dan tidak 3-4x sehari, umumnya setelah makan, terdapat peningkatan motilitas, yaitu
dapat hidup lama. Sel yang lepas didigesti kembali dengan konstituen sel diabsorpsi ke segmen ascendens dan transverse colon berkontraksi secara simultan, membawa feces
darah dan salah satunya dapat digunakan untuk sintesis sel baru. 1/3 – 3/4 dari panjang colon dalam beberapa detik. Kontraksi masif ini disebut dgn mass
tinggi menyebabkan ujung dari lubang anus bervibrasi, menimbulkan suara berfrekuensi
DEFINISI DASAR PROSES DIGESTI-ABSORBSI-TRANSPORTASI
rendah.
Pada dasarnya, nutrien yang terdapat dalam makanan terdiri dari dua jenis: makronutrien
dan mikronutrien. Proses digesti diperlukan oleh makronutrien, sementara absorpsi dan
KEBUTUHAN ENERGI transportasi dibutuhkan oleh keduanya. Alasannya tidak lain adalah bahwa mikronutrien
Kebutuhan energi dapat dihitung berdasarkan komponen-komponen dapat dengan mudah diserap, sementara makronutrien seringkali berukuran terlalu besar
penggunaan energi terdapat enam langkah dalam menghitung kebutuhan energi untuk untuk bisa diserap dan/atau dimanfaatkan, sehingga perlu direduksi menjadi partikel lebih
setiap atlet. Pertama, tentukan status gizi atlet dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh kecil lagi. Biasanya proses ini disebut proses hidrolisis.
(IMT). IMT merupakan pembagian berat badan dalam kg oleh tinggi badan dalam satuan Proses digesti, sebagaimana proses kimia lainnya, merupakan serangkaian reaksi kimia.
meter dikuadratkan. Oleh karena itu, proses digesti memiliki properti-properti yang sama, yaitu keperluan
Kedua, tentukan Basal Metabolic Rate (BMR) yang sesuai dengan jenis kelamin, untuk mengefisiensikan reaksi. Misalkan, proses digesti berlangsung lebih efektif pada
umur dan berat badan. Cara menentukan BMR dengan melihat BMR untuk laki-laki dan suhu tubuh dan diefektifkan dengan pengecilan ukuran partikel makanan (prinsip luas
permukaan reaksi)---terutama di lambung, di mana makanan dicairkan oleh gerak
perempuan berdasarkan berat badan. Tambahkan BMR dengan specific dynamic action
peristaltik dan lainnya menjadi cairan chyme. Untuk mempercepat reaksi, proses digesti
(SDA) yang besarnya 10 % BMR.
banyak dikatalisasi oleh enzim-enzim, yang sebagian besar merupakan enzim hidrolase.
Ketiga, tentukan aktivitas fisik setiap hari, kemudian hitung besarnya energi untuk
Perlu diketahui bahwa enzim pencernaan memiliki dua cara kerja: memutus ikatan di
aktivitas fisik tersebut (tanpa kegiatan olahraga). Keempat, kalikan faktor aktivitas fisik
tengah struktur dan menghasilkan beberapa rantai yang lebih pendek (endohidrolase)
dengan BMR yang sudah ditambahkan dengan SDA. Kelima, tentukan penggunaan energi atau memutuskan ikatan satu per satu dari ujung rantai (eksohidrolase).
PENCERNAAN KARBOHIDRAT
Karbohidrat memiliki tiga bentuk: polisakarida, yang
merupakan polimer dari berbagai jenis monosakarida;
oligosakarida; tri-/disakarida, dan monosakarida.
Bentuk karbohidrat terutama dalam makanan sehari-
hari adalah pati/amilum. Pencernaan karbohidrat
bertujuan memecah polisakarida menjadi bentuk
monomernya agar mudah diserap dan diutilisasi dalam
jaringan. Karbohidrat dicerna di mulut dan usus halus.
Proses pencernaan dasar karbohidrat:
amilum
tri-/disakaridase
Patut ditekankan bahwa aktivitas α-amilase tetap ada sepanjang usus halus dan malah
DIGESTI: Protein dicerna pertama kali di lambung. Sebelum dicerna, protein terlebih
cenderung meningkat secara progresif; tujuannya adalah untuk membatasi jumlah amilum
dahulu didenaturasi oleh HCl. Ini berguna supaya protein lebih mudah dicerna.
yang lolos tak tercerna.
Pencernaan dilakukan oleh enzim pepsin4, yang disekresikan dalam bentuk inaktif namun
(1) Pemecahan oligomer glukosa yang linear. (2) Pemecahan rantai -dextrin.
diaktifkan oleh HCl dan juga mampu melakukan autoaktivasi. Protein akan segera diubah
menjadi protein pendek yang dinamakan pepton. Pentingnya aktivitas pepsin bukan
Kaitan klinis
terletak pada jumlah hasilnya, namun lebih pada fungsi hasilnya sebagai salah satu
Defisiensi oligosakaridase mengakibatkan diare, flatulence, dan bloating.
secretagogue CCK di duodenum. Karena itu, pencernaan protein di lambung tidak bersifat
Defisiensi laktase biasanya berhubungan dengan intoleransi terhadap susu (lactose
esensial bagi hidup.
intolerance). Gangguan ini banyak dierita oleh orang kulit hitam, oriental dan
Beberapa enzim protease lainnya yang penting adalah renin dan gelatinase. Gelatinase
mengkatalisasi perombakan gelatin, sementara renin berfungsi mencerna kasein pada
1
Bekerja pada pH netral. Cara kerja: memutuskan ikatan α-1,4 normal dari dalam (endoglikosidase).
2
Aktivitas tertinggi di jejunum. 4
Bekerja pada pH asam. Bersifat endoprotease. Ada banyak jenis, namun yang terutama adalah
3
Aktivitas tertinggi di jejunum. Pada manula dan orang berkulit gelap, aktivitas menurun. pepsin A.
ABSORPSI DAN TRANSPOR: Absorpsi lipid sangat dibantu oleh garam empedu, terutama
untuk menembus daerah yang diam di atas epitel. Setelah itu, MAG, asam lemak bebas
(termasuk yang asam lemak rantai pendek), dan gliserol akan memasuki sel epitel.
Gliserol akan menembus epitel sampai ke daerah kontralumen tanpa hambatan. Namun
untuk sebagian besar asam lemak dan MAG, di dalam sel mereka akan dikembalikan
menjadi TAG sebelum akhirnya dikeluarkan ke sisi kontralumen.
7 8
Pada anak kecil dan bayi, justru enzim ini sangat aktif bekerja. Keduanya diaktifkan oleh garam empedu
Asam empedu adalah kolat, kenodeoksikolat, deoksikolat, dan litokolat. Asam garam
empedu adalah steroid dengan 24 atom karbon. Asam ini disintesis dari kolesterol oleh
hati.
Ada 2 macam asam empedu berdasarkan pembentukannya:
Asam empedu primer: Asam kolat (posisi α hidroksil: 3, 7, dan 12) dan kenodeoksiolat
(posisi α hidroksil: 3 dan 7 saja) dibentuk di hati.
Asam deoksikolat dan litokolat (asam empedu sekunder) dibentuk dari asam empedu
sekunder di usus halus bagian bawah (lower intestines) oleh bakteri.
Asam empedu berkonjugasi dengan glisin dan taurin di hati. Sebagai contohnya: asam
kolat à berkonjugasi dengan glisin dan taurin à glikokolat dan taurokolat à disekresikan
ke empedu à disimpan dalam kandung empedu à dilepaskan ke usus pada waktu makan
Sintesis pigmen empedu/katabolisme hem dan porfirin
à membantu pencernaan dan absorpsi lipid.
Biokimia pigmen empedu dan porfirin penting untuk dibahas karena heme disintesis dari
Perjalanan garam empedu:
porfirin dan besi sementara produk degradasi heme adalah pigmen empedu (bile
> 95% garam empedu direabsorpsi di ileum à ditranspor ke hati à sekresi kembali oleh
pigments) dan besi.
hati ke empedu à disekresikan ke usus saat diperlukan (siklus ini disebut sirkulasi
Pigmen empedu: bilirubin dan biliverdin. Prosesnya adalah ketika hemoglobin dihancurkan
enterohepatik).
terjadi:
< 5% garam empedu diekskresi bersama faeces à jalur utama ekskresi kolesterol.
(1) globin dipecah menjadi asam-asam amino
Kolesterol yang diekskresikan keluar dari tubuh kira-kira 1gram/hari.
(2) besi (Fe) dilepaskan dari hem dan bagian porfirin dikatabolisme menjadi biliverdin dan
Batu empedu (kolelitiasis/cholelithiasis dari kata chole = empedu dan lithos: batu):
bilirubin.
Empedu mengandung sejumlah kolesterol yang larut di dalamnya. Bila kadar kolesterol ini
Biliverdin (warna hijau) dihasilkan terutama di sel retikuloendotel hati, limpa, dan sumsum
meningkat à dapat terjadi pengendapan à terbentuk batu di saluran empedu/
tulang à biliverdin direduksi à bilirubin (warna kuning).
kolelitiasis.
Metabolisme Xenobiotik
Xenobiotik: zat/senyawa kimia yang berasal dari luar dan asing bagi tubuh (obat ,
pengawet, pewarna makanan, karsinogen, polutan, dan lainnya). Xenos sendiri artinya
adalah asing (Greek)
Xenobiotik dimetabolisme melalui 2 fase:
Fase 1:
Reaksi hidroksilasi terutama dikatalisis oleh monooksigenase (sitokrom
P450/CYP/P450, mixed function oxidase)
Reaksi: R-H + O2 + NADPH + H+ à R-OH + H2O + NADP+ ,
dimana RH adalah xenobiotik
Sitokrom P450 merupakan hemoprotein yang terdapat didalam retikulum
endoplasma, terbanyak di dalam hati.
KONSTIPASI
Penyebab Konstipasi:
1. Megakolon (pembesaran dan dilasi kolon)
2. Disinergi dinding pelvis
3. Lemahnya otot abdominal ISKEMI USUS
4. Lesi anal GEJALA KLINIK :
5. Low reside diet Iskemik : Nyeri 15-30 menit sesudah makan
6. Sedentary life style (sering duduk lama)
Infark: nyeri, demam, muntah, perut kembung, diare, shock, peritonitis
7. Depresi emosional
8. Pengaruh obat-obatan : opium, antikolinergik, dan antasida (kalsium karbonat, PERUBAHAN HISTOLOGIK DAN GEJALA KLNIK BRGT:
aluminium hidroksida) Luas
9. Penyakit sistemik : hipotiroidisme dan neuropati diabetik Lama
Akut/kronik
OBSTRUKSI USUS MAKROSKOPIK:
Usus bagian luar :
Licin
Kebiruan
Usus bagian mukosa:
Granuler
Lipatan usus
Nekrosis
MIKROSKOPIK :
Tahap I : NEKROSIS - KONGESTI
Tahap II : PEMULIHAN, JARINGAN GRANULASI
Tahap III : FIBROSIS