Anda di halaman 1dari 44

PROPOSAL

ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN GLASS BREAK

DETECTOR BERBASIS ANDROID

Pankrasius R. One/2013 321199

PRODI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS FLORES

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akibat dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia, banyak

masyarakat yang kehilangan pekerjaan dikarenakan pengurangan

karyawan yang dilakukan oleh banyak perusahaan,sehingga semakin

menambah tingkat pengganguran yang cukup tinggi

,maka rata-rata tindak kejahatan semakin meningkat, khususnya tindakan

pencurian atau perampokan yang semakin meningkat yaitu dilakukan di

kompleks perumahan,rumah atau perkantoran dengan alasan desakan

ekonomi yang dikarenakan tidak adanya pekerjaan yang bisa diandalkan

untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.Banyak kejadian tindakan

pencurian terjadi saat penghuni rumah sedang berpergian atau tingkat

kesibukan masyarakat akan pekerjaan yang menyebabkan kurangnya

perhatian terhadap keamanan rumah dari bahaya tindakan kriminal

pencurian,sehingga ada perasaan khawatir atau was-was saat akan

meninggalkan rumah atu perkantoran baik dalam waktu yang lama

maupun waktu yang relatif sebentar. Untuk mengatasi hal itu diperlukan

suatu penjagaan atau menyewa sekuriti atau private guard untuk menjaga

keamanan kompleks perumahan,rumah ataupun perkantoran.Dengan

langkah ini harus ditebus dengan harga yang mahal,dan kurang efektif

karena kemampuan sekuriti sangat terbatas.

Dengan kemajuan teknologi saat ini masalah tersebut bisa diatasi


dengan”Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Glass Break Detector

Berbasis Android ” sistem keamanan menggunakan Glass break detector

Adalah alat yang bisa digunakan sebagai pengaman biasanya terpasang

pada jendela, pintu dan akses keluar masuk seseorang ke dalam ruangan

tertentu, sehingga apabila ada pembobolan dan cara masuk yang

memaksa maka alarm akan berbunyi dengan sangat keras sehingga akan

mencegah tindakan kejahatan yang dilakukan oleh orang lain. ,dan alat

tersebut akan merespon kepada pemilik rumah melalui smartphone

android yang mana memanfaatkan aplikasi ini untuk menerima responan

dari pendeteksi suara yang terpasang di rumah serta menangkap gambar

rekaman orang yang mencoba masuk rumah.[1]

Diharapkan dengan sistem keamanan ini bisa mengurangi resiko akan

tindak kejahatan pencurian pada saat pemilik rumah berpergian dalam

jangka waktu yang lama

A. TUJUAN & MANFAAT

Adapun tujuan dan manfaat dari Tugas Akhir “Sistem Keamanan Rumah

Menggunakan Glass Break Detector Berbasis Android”, yaitu

1. Tujuan

Membantu keamanan rumah agar terhindar dari tindak kejahatan

pencurian atau perampokan serta membuat pemilik rumah merasa

nyaman dan tidak khawatir saat berpergian dalam jangka waktu yang

cukup lama.

2. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari proposal adalah memberikan suatu


informasi kepada pengguna tentang alat glass break detector untuk

mendapatkan nilai yang sesuai diinginkan dari hasil kerja sistem alat glass

break detector berbasis android tersebut.Serta memudahkan pemilik

rumah untuk menjaga keamanan rumah

A. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas dapat diketahui permasalahan yang dapat dikaji lebih

lanjut:

“Bagaimana merancang dan membuat sistem keamanan rumah

menggunakan alat glass break detector berbasis android, dengan biaya

yang relatif murah serta cara kerja sistem tersebut ?

B. BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah dari Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut:

1. Bahasa pemograman yang akan digunakan yaitu java dengan

android studio.

2. Hanya akan dibahas mengenai konsep keamanan rumah dengan

menggunakan glass break detector berbasis android.

3. Smartphone yang akan di gunakan user hanya untuk mengirim

gambar pencuri dan menerima informasi alarm bunyi dari glass

break detector yang terpasang pada kaca jendela atau pintu

untuk keamanan rumah.

4. Sistem keamanan rumah menggunakan glass break detector

berbasis android.
d. METODOLOGI

5. Metode penelitian merupakan metode yang digunakan dalam

melaksanakan penelitian serta merupakan dasar penyusunan

rancangan dalam sebuah penulisan proposal.Dengan

penggunaan metode penelitian diharapkan menggunakan langkah

dalam penyusunan dan penulisan praproposal.Metode yang akan

digunakan pada penyelesaian Tugas Akhir ini yaitu metode

pelaksanaan dimana metode ini bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru , atau

produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah

dengan penerapan langsung di dunia aktual(lapangan).

Gambar 1. Desain Metode Penelitian Tindakan model DPAER

Dalam model DPAER ((diagnosis, design, action and

observation, evaluation, reflection)) peneliti tindakan dimulai dari

diagnosis masalah sebelum tindakan dipilih. Setelah masalah

didiagnosis, peneliti mengidentifikasi tindakan dan memilih salah


satu tindakan yang layak untuk mengatasi masalah.

6. Tahapan Metode Penelitian Tindakan

a. Diagnosis Masalah

Diagnosis masalah dilakukan paling awal ,pada saat peneliti

melakukan pekerjaan

.Peneliti mengamati komponen pembelajaran yang belum

optimal sehingga dapat memungkinkan diperbaiki lagi.

b. Perancangan Tindakan

Dimulai sejak seorang peneliti menemukan masalah dan

merumuskan cara pemecahan masalahnya melalui

tindakan.peneliti menetapkan tindakan ,membuat

perancangan tindakan dan menyusun perangkat yang

diperlukan selama tindakan berlangsung.memiliki susunan

tindakan yaitu Skenario tindakan yaitu pada penelitian tindakan

kelas.dimana skenario pembelajaran berisi langkah-langkah

tindakan yang dilakukan seorang peneliti ketika menerapkan

suatu tindakan. Instrumen pengumpulan data penelitian.

peneliti tidak kehilangan informasi yang penting selama

momen tindakan berlangsung maka alat pengumpul data

sudah disiapkan pada tahap perancanaan.Perangkat tindakan

disini kesiapan perangkat pembelajaran menentukan tindakan

layak atau tidaklayak untuk dilaksanakan.karna perngkat


pembelajaran yang lengkap turut menentukan kesuksean suatu

tindakan.Simulasi tindakan . Peneliti belum yakin terhadap

kesuksesan tindakan yang telah direncanakan peneliti dapat

melaksanakan simulasi pada teman sejawat atau kelas kecil.

c. Pelaksanan Tindakan dan Observasi

Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengna skenario

yang telah dibuat perangkat yang telah disiapkan. Lembar

observasi sudah disiapkan peneliti namun bisa dikembangkan

lebih lanjut selama tindakan berlangsung apabila terdapat

kejadian menarik yang belum terungkap dalam lembar

observasi. Observasi dilaksanakan untuk mengamati proses

dan dampak. Observasi proses merekam apakah proses

tindakan sesuai dengan skenarionya, dan gejala-gejala apa

yang muncul selama proses tindakan, baik pada peneliti

sebagai aktor, sasaran tindakan, atau situasi yang

menyertainya. Observasi dampak merekam hasil atau dampak

dari pelaksanaan tindakan tersebut. Apabila selama tindakan

terjadi kejadian unik yang tidak diduga sebelumnya, peneliti

sebaiknya langsung mendiskusikan dengan seluruh personal

yang terlibat dalam penelitian.

d. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan dapat dilakukan

secara deskriptif kuantitatif maupun kualitatif tergantung pada

tujuan penelitian. Penyajian data dapat dilakukan secara


deskriptif kuantitatif maupun kualitatif. Penyajian data menjadi

lebih bermakna apabila peneliti memaparkan kejadian-kejadian

yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pelaksanaan

tindakan. Laporan hasil analisis data menjadi lebih lengkap

apabila dilakukan pengukuran tentang ketercapaian hasil

tersebut pada setiap siklus tindakan.

e. Evaluasi dan Refleksi

Evaluasi merupakan proses penemuan, penyediaan data

dan informasi untuk menetapkan keputusan yang rasional dan

objektif. Tujuan dinyatakan telah tercapai dan kegiatan

dinyatakan efektif apabila telah memenuhi indikator kualitas

yang ditetapkan

dengan menggunakan kriteria-kriteria baku.

Refleksi pengkajian terhadap keberhasilan dan kegagalan

dalam mencapai tujuan sementara, dan untuk menentukan

tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Evaluasi dan

refleksi mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk menetapkan

keputusan keberlanjutan setelah tindakan dilaksanakan. Dalam

tahap refleksi, keputusan perlu didiskusikan dengan seluruh

personal yang terlibat dalam penelitian. Dalam tahap ini,

tindakan pada siklus kedua atau seterusnya mulai dirancang

dan ditetapkan. Rencana tindak lanjut diputuskan jika hasil dari

siklus pertama belum memuaskan dan berdasarkan refleksi


ditemukan hal-hal yang masih dapat dibenahi atau

ditingkatkan.

SISTEMATIKA PENULISAN

Berdasarkan bahan-bahan yang akan disusun untuk

penulisan dan penyusunan Laporan Tugas Akhir sesuai aturan

per bab dan setiap bab saling berhubungan dalam

penyusunannya. Adapun sistematika penulisan Laporan Tugas

Akhir ini secara garis besar disusun beberapa bab. Pada Bab 1

terdapat Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat Perancangan,

Rumusan Masalah, Batasan-batasan Masalah, Metode

Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Pada Bab 2 Dasar teori

dan kajian yang berkaitan den gan topik Tugas Akhir serta

untuk perancangan penyusunan sistem ini .Bab 3 Model

Perancangan berisi tentang analisis sistem

, langkah perancangan sistem,tahap desain ,dan perancangan

antarmuka dalam sistem yang akan dibuat sebagai pengerjaan

Tugas Akhir Mata Kuliah. Pada Bab 4 Bentuk Keluaran/Hipotesa

berisi mengenai penjelasan hasil pengujian atau output dan

analisa sistem serta pembahasan prinsip kerja alat secara

keseluruhan. untuk Bab 5 berisi tentang Jadwal Pelaksnaan

sistem penyusunan Tugas Akhir yang di buat dari awal sampai

akhir .

pada bagian Kesimpulan secara keseluruhan dari proses

pengerjaan tugas akhir dan saran agar sistem ini dapat


dikembangkan menjadi lebih baik.dan untuk Daftar Pustaka

pada bagian ini akan dipaparkan sumber-sumber literatur yang

telah digunakan dalam pembuatan laporan ini.[2]


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 SISTEM KEAMANAN RUMAH

Sistem adalah kumpulan atau group atau komponen apapun baik fisik

yang saling berhubungan sayu sama lain dan bekerja sama secara

harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.Sistem juga merupakan

suatu jaringan kerja dari procedure-procedure yang saling

berhubungan ,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang

tertentu.sistem kupulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistem Keamanan adalah sistem yang digunakan untuk memberikan

rasa bebas dari bahaya, tidak merasa takut, resah, atau gelisah

terhadap barang berharga yang ditinggalkan.sistem keamanan dapat

mengetahui kemungkinan terjadinya pencurian terhadap barang

berharga.

Rumah adalah bangunan yang berfungsi untuk tempat tinggal atau

hubungan dan sarana pembina keluarga.

2.2 GLASS BREAK DETECTOR

Glass Break Detector merupakasn sistem keamanan rumah yang

mampu mendeteksi objek dengan jarak 1 m dan memiliki

sensor rekam , wirelless .Glass break detector sangat peka pada


sebuah getaran,bunyidisekitar rumah sehingga akan otomatis

membunyikan sinyal alarm yang lagnsung memberi peringatan

kepada pelaku dan mengasih pemberitahuan kepada pemilik rumah.

Penempatan lokasi pemasangan detector sangatlah penting karena

sangat berhubungan dengan keamanan dan keefektifitasan alat

detector .Dengan cara mengetahui range atau jarak lingkup yang

dapat di cover oleh sebuah alat detector.

Gambar 2.2 Glass Break Detector

2.3 SENSOR

Sensor merupakan alat yang mampu menangkap fenomena fisik atau

kimia dan mengubanya menjadi sinyal electrik baik arus listrik

ataupun tegangan .Fenomena fisik yang mamou menstimulasi

sensor untuk menghasilkan sinyak

electrik seperti
temperatur,tekanan,gaya,medan magnet cahaya,pergerakan, dan

sebagainya.

Gambar 2.3 Sensor

2.4 GETARAN

Getaran adalah gerak berkala atau gerak berulang yang di pengaruhi

oleh suatu gaya dengan waktu perulangan yang tetap.Getaran dapat

merambat dari sumber getaranya ke tempat lainnya dalam bentuk

gelombang.

2.5 ANDROID

android merupakan salah satu sistem operasi dengan berbasiskan linux

,sistem operasi yang dirancang untuk mengembangkan perangkat seluler

layar sentuh seperti smartphone dan juga komputer tablet.android

menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasiuntuk digunakan oleh bermacam piranti gerak.Android

menggunakan bahasa pemogrraman java serta kelebihannya sebagai

software yang menggunakan basis kode komputer yang bisa didistribusikan


secara terbuka(open source)sehingga pengguna dapat membuat aplikasi

baru didalammnya.android memiliki empat karakteristik yaitu :

1. Terbuka

Android dibangun untuk terbuka sehingga sebuah aplikasi dapat memanggil

salah satu fungsi inti ponsel seperti membuat panggilan , mengirim pesan

teks , menggunakan kamera dan lainnya. Android menggunakan sebuah

mesin virtual yang di rancang khusus untuk mengoptimalkan sumber daya

memori dan perangkat keras yang terdapat di dalam perangkat,merupakan

open source.

2. Semua aplikasi di buat sama

Android tidak memberikan perbedaan terhadap aplikasi utama dari telepon

dan aplikasi pihak ketiga.Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki

aksses yang sama terhadap kemampuan sebuah telepon dalam

menyediakan layanan dan aplikasi yang luas.

3. Memecahkan hambatan pada aplikasi

Android memecahkan hambatan untuk membangun aplikasi yang baru dan

inovatif .

4. Pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah

Android menyediakan akses yang sangat luas kepada pengguna untuk

menggunakan library yang diperlukan dan tools yang dapat digunakan

untuk membangun aplikasi yang semakin baik. Android memiliki

sekumpulan tools yang dapat digunakan sehingga membantu para

pengembang dalam meningkatkan produktivitas .

Google Inc. sepenuhnya membangun Android dan menjadikannya bersifat


terbuka (open source) .Para pengembang dapat menggunakan Android

tanpa mengeluarkan biaya untuk lisensi dari Google dan dapat membangun

Android tanda adanya batasan. Android software Development Kit (SDK)

menyediakan alat dan application programming interface (API) untuk

diperlukan mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan

bahasa pemograman Java.

2.1 Java

Java adalah bahasa pemograman yang dapat digunakan untuk keperluan

seharie-hari mengembangkan apliaksi dengan fungsi terterntu.Java

mempunyai fleksibilitas yang tinggi karena dapat berjalan di dalam semua

paltform sehingga penggunaanya tidak hanya meliputi web programming.

Java merupakan nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan

menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun

lingkungan jaringan.teknologi java memiliki tiga komponen penting diantara

lain yaitu programming-language specification ,application- programming

interface, Virtual-machine specification.

2.2 JDK (Jaca Development Kit)

Java Development Kit (JDK) merupakan bagian terpenting dala

pengembangan aplikasi android ,karena Android merupakan aplikasi yang

dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman Java.JDK yang bisa

digunakan untuk membuat program Android adalah JDK 5 dan 6 atau versi

tebarunya .
2.3 SDK

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang

digunakan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android

menggunakan bahasa pemograman Java.Android merupakan subset

perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem

operasi,middleware dan aplikasi kunvi yang di release oleh

Google.Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu

dan API unutk memulai mengembangkan aplikasi pada platform

android menggunakan bahasa pemograman Java.Sebagai platform

aplikasi netral android memberi anda kesempatan untuk membuat

aplikasi yang dibutuhan bukan merupakan aplikasi bawaan

hanphone/smartphone.

2.6 INTERNET

Internet merupakan kepanjangan inteconncection

networking.Internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan

dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang

dan komputer-komputer diseluruh dunia,melalui telepon,satelit dan

sistem-sistem komunikasi yang lain.Internet juga menggunakan

protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control

Protocol/Internet Protocol).Struktur protokol internet terdiri dari 4

lapisan(layer)yaitu :

a. Application layer merupakan lapisan yang berisi semua protokol

dan metode yang mengatur antar proses layanan komunikasi.


b. Transport Layer lapisan yang berfungsi untuk mengatur lalu

lintas pengiriman dan peneriamaan data

c. Internet Layer adlah lapisan yang berfungsi mengatur proses

dari fragmentasi dan defragmentasi paket,bergantung dari jenis

protokol lapisan internet.

d. Link Layer lapisan yang berfingsi mengatur hubungan antara

host dan node dimana host sebagai pengirim data sedangkan

node adalah lokasi tujuan dari host.

2.7 WI-FI (Wireless Fidelity)

Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah istilah bagi suatu produk atau layanan

yang mengguanakn 802.11 Wireless networking protocol yaitu alat

yang bisa digunakan untuk jaringan komunikasi setempat(Local Area

Network).Jaringan Wi-Fi beroperasi pada frekuesni radio 2.4 dan

5Ghz dengan kecepatan 11 MB per detik atau bahkan 54 MB per

detik ,kecepatan ini jauh lebih tinggi dari pada ADSL atau modem

kabel.Wi-Fi

memungkinkan mobile devices seperti PDA atau laptop untuk

mengirim dan menerima data secara nirkavel dari lokasi

manapun.Titik akses pada lokasi Wi-Fi mentransmisikan sinyal RF(

Gelombang radio)keperangkat yang di lengkapi Wi-Fi yang berada

dalam jangkauan titik akses,biasanya sekitar 100 meter.Kecepatan

transmisi ditentukan oleh kecepatan saluran yang terhubung ke titik

akses.Konssekuensi tentu saja bila saluran yang tehubung ke titik


akses tidak bersih dari gangguan ,transmisi akan

terganggu.Kemudahan untuk membuat jaringan,Wi-Fi populer

dengan menggunakan teknologi ini data dapat dikirim melalui

frekuensi radio yang tidak di kontrol oleh pemerintah dan yang

standar pengaturannya ditentukan bersama bersifat terbuka.

2.8 WIRELLES

Wireless atau Wireless network merupakan sekumpulan komputer

yang saling terhubung antara satu dengna lainnya sehingga

terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media

udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya.Wireleess dengan LAN

merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung

antara satu dengan lainnya ,yang membedakan antara keduanya

adalah media jalur lintas data yang digunakan ,jika LAN masih

menggunakan kabel sebagai media lintas data sedangkan wireless

menggunakan media gelombang radio/udara.


BAB III

MODEL RANCANGAN PENELITIAN

Model rancangan penelitian “Sistem Keamanan Rumah menggunakan

Glass Break Detector berbasis Android” menggunakan metode penelitian

tindakan dengan model DPAER Dalam model DPAER ((diagnosis, design,

action and observation, evaluation, reflection)) dimana dalam rancangan

penelitian ini terdapat tindakan dimulai dari diagnosis masalah sebelum

tindakan dipilih. Setelah masalah didiagnosis, peneliti mengidentifikasi

tindakan dan memilih salah satu tindakan yang layak untuk mengatasi

masalah.

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem dan perancangan

sistem yang akan dibangun pada Sistem Keamanan Rumah

Menggunakan Glass Break Detector Berbasis Android .

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu

sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan

yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikkanya.Analisis

sistem dilakukan setelah tahap perancangan sistem dan sebelum

tahap perancangan sistem.Langkah-langkah dasar melakukan

analisa sistem :
1. Identify , yairu mengidentifikasi masalah

2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada.

3. Analysis, yaitu menganalisa sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Sebagai analisis pada sistem , akan dibahas bagaimana prosedur

aliran dokumen dalam bentuk flow map , analisis sistem non

fungsional yang meliputi analisis user yang terlibat , analisis

perangkat lunak dan perangkat kerasa yang akan digunakan

,analisis jaringan

.Setelah analisis sistem dilakukan ,tahap berikutnya adalah

perancangan sistem.Perancangan sistem dapat didefinisikan

sebagai tahap setelah perancangan sistem secara umum dan

perancangan sistem secara terinci.Perancangan sistem mempunyai

dua tujuan yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai dan untuk

memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat.

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis permasalahan merupakan sebuah asumsi dari

permasalahan yang akan diuraikan dalam prosedur pemasangan

sistem keamanan rumah yaitu :

Sistem ini belum menjadi sistem keamanan rumah yang banyak di

gunakan oleh kalangan masyarakat.


Rumah atau kususnya seperti perumahan masih banyak kebobolan

oleh maling dan lingkungan pun menjadi rawan kemasukan maling.

7. Penjagaan atau satpam dirumah belum tentu bisa bekerja 24

jam untuk menjaga rumah ,dan itu pun masih bisa kemasukan

pencuri .

8. Rasa khawatir yang sangat tinggi ketika hendak berpergian

,sehingga tidak tenang saat ingin berpergian lama karna

keamanan rumah masih rawan untuk dimasuki pencuri.

9. Sudah banyak sistem keamanan rumah yang tersedia namun

sebatas mendeteksi informasi dirumah dengan jarak

beberapa meter dan tidak bisa ditinggal berpergian.

Sistem keamanan rumah yang telah ada sebelum-

sebelumnya dapat dikatakan masih kurang efisien dan efektif

,untuk itu agar lebih efisien dan lebih nyaman memantau

rumah saat berpergian dengan mengembangkan ketrampilan

baru menjadi Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Glass

Break Detector Berbasis Android.

3.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai sistem sedang dipakai

,sedangkan analisis sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai

cara untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh

sistem ,seperti mendefinisikan kebutuhan fungsional dari sistem

sehingga dapat diketahui apa saja kebutuhan pemakai yang belum


terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan.

Tujuan untuk menentukan bentuk dari rancangan sistem yang akan

diterapkan.Analisa tersebut juga dapat menentukan langkah

perancangan yang akan dibuat sehingga rancangan sistem sesuai

kebutuhan pemakai dan sistem mempunyai unjuk kerja yang efisien

dan efektif ,dapat menghasilkan informasi yang cepat ,tepat dan

akurat.

3.1.3. Prosedur yang Terlibat

Prosedur merupakan urutan langkah yang terjadi atau yang dilakukan

dalam sistem

Adapun prosedur yang terlibat dalam sistem ini adalah :

1. admin

2. user

3. sensor glass break detector

4. smartphone android

3.1.4. Analisis Kebutuhan sistem non Fungsional

Analisis non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk

menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga

meliputi elemen atau komponen- komponen apa saja yang

dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem

tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan

spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan


dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah

masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

Pada analisis kebutuhan sistem non fungsional ini dijelaskan

keadaan atau kondisi yang ada di komplek perumahan atau rumah

masyarakat akan keamanan nya, user, software, hardware serta

keadaan jaringan sebagai bahan analisis kekurangan dan kebutuhan

yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan

diterapkan.

3.1.5 Analisis User

Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang

terlibat sehingga dapat diketahui tingkat keamanan dan pemahaman

user terhadap sistem ini. User atau pengguna yang nantinya akan

mengoperasikan Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Glass

Break Detector Berbasis Android ini merupakan penghuni rumah atau

seluruh penghuni rumah yang telah di pasangkan sistem keamanan

rumah tersebut.

3.1.6 Analisis Perangkat Lunak (Software)

Secara keseluruhan sistem ini digunakan hanya bisa di smartphone

dengan perangkat kerja OS android.Sedangkan perangkat lunak

yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah Java di Android dengan

SDK .
3.1.7 Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Sistem ini menggunakan Smartphone android di ikuti dengan Glass

Break Detector sebagai alarm yang di pasang di rumah untuk

menginformasikan gambar ke Smartphone melalui getaaran ,sensor

yang di hasilkan Glass Break Detector yang mendeteksi mangsanya.

3.1.8 Analisis Jaringan

Analisis jaringan di sistem keamanan rumah ini dimaksudkan adalah wirrelless

yanag otomatis telah terpasang di Glass Break Detector dan wiffi atau paket data

yang di aktifkan di smartphone untuk menghubungkan informasi keadaan rumah

aman atau tidak oleh pencurian

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem

selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai

penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu

kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini menyangkut

mengkonfigurasi dari komponen- komponen perangkat lunak dan

perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari

sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang

telah ditetapkan pada akhir tahap analisis 74 sistem. Alat bantu yang

digunakan untuk menggambarkan perancangan sistem secara umum

yang akan dibangun, yaitu diagram konteks dan data flow diagram.

Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem


maka digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk

mengetahui aliran data yang mengalir pada sistem.

3.2.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan suatu model yang menjelaskan

secara global bagaimana data digunakan dan ditransformasikan

untuk proses atau yang menggambarkan aliran data kedalam

dan keluar sistem.

Gambar 3.2.1 Diagram Konteks Sistem Keamanan Rumah

menggunakan Glass Break Detector

3.2.2 Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk

menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil.

Salah satu keuntungan menggunakan data flow diagram adalah

memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang

Smartphone adroid untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

Berikut ini adalah gambar data flow diagram untuk sistem

keamanan rumah menggunakan Glass Break Detector :


Gambar 3.2 DFD Level 0 Sistem Keamanan Rumah

menggunakan Glass Break Detector

3.3 Tahap Desain

3.3.1 Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan dan

menyatakan unit fungsi atau layanan yang disediakan oleh

system.Use Case diagram ini akan memperlihatkan

hubungan fungsionalitas sistem dengan fungsional lainnya

ataupun dengan actor.


Gambar 3.3.1 Use Case Diagram Sistem keamanan

rumah menggunakan Glass Break Detector berbasis android

3.3.2 Diagram Activitas


Gambar 3.3.2 Diagram activitas

3.4 Perancangan Antarmuka

Rancangan antarmuka merupakan form-form yang berisikan

tampilan dari program yang akan dijalankan user.

3.4.1 form Homepage sistem aplikasi kemanan rumah pada

Smartphone android
Gambar 3.4.1 Form Homepage

3.4.2 form pemilihan on atau off sebagai password masuk dan

tombol lihat

Gambar 3.4.2 Form On atau Off


3.4.3 form tampilan sistem keamanan rumah

form tampilan sistem disini yaitu menampilkan adanya webcame

serta tombol video rekaman , foto dan email.

Gambar 3.4.3 form tampilan


3.4.4 form video rekaman

Gambar 3.4.4 form video


3.4.5 form hasil foto yang tetangkap sensor di rumah

Gambar 3.4.5 form hasil foto

3.4.6 email

pada tombol email ini ,saat pemilik tidak dalam keadaan on atau pun

dalam keadaan on hasil data akan terkonfirm di email dan tersimpan

dalam folder kotak masuk email seolah sebagai pesan yang

tersimpan.
Gambar form email

3.4.7 form gambaran glass break detector saat dirumah

Gambar 3.4.7 Glass Break Detector


3.5.8 form gambaram dalam dan circuit dari dalam Glass Break Detector
Gambar a.3.4.7 Rangkaian dalam Glass Break Detector
Gambar b.3.4.7 Circuit Glass Break Detector

3.4.8 form ini merupakan ilustrasi untuk Glass Break Detector dimana sensor bisa menyeluruh di area rumah

dengan jarak 1 m kiranya untuk mendeteksi gambar si pencuri.


Gambar 3.4.8 Ilustrasi untuk Glass Break Detector
BAB V

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

TABEL JADWAL PELAKSANAAN

Adapun jadwal pengerjaan untuk penyusunan Tugas Akhir ini dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Tugas Akhir

No Kegiatan Bulan

Septembe Oktober November Desembe Januari

r r

1 Penyusunan

Praproposal

2 pengumpulan

Praproposal
3 Penyelesai

an dan

penyusuna

proposal

4 Seminar

Proposal

C. PENUTUP

Demikian proposal ini di buat sebagai penunjang Tugas Akhir mata kuliah Arsitektur Bekelanjutan
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.mdp.ac.id/856/1/JURNAL%20Benny%20I

ndra%20Murphy.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27878/

4/Chapter%20II.pdf

http://kalamkata.org/ebook/indonesian/Modul01-internetfundamental.pdf

http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Berri-Prima-

080120201010.pdf

Anda mungkin juga menyukai