Anda di halaman 1dari 6

Keterangan dan Petunjuk Pengisian

Format Penghitungan Kebutuhan Guru PNS-SMA


Tahun 2015 yang mengimplementasi Kurikulum Tahun 2006

Kolom (1) : Nomor Urut


Kolom (2) : Jenis Guru dan Bidang Mata Pelajaran yang diampu
Kolom (3) : Diisi jumlah rombongan belajar pada tingkat kelas X:
Jumlah rombongan belajar dengan jumlah peserta didik eksisting untuk
perhitungan kebutuhan guru pada tahun berjalan.
Kolom (4) : Alokasi Waktu matapelajaran yang bersangkutan pada kelas X
berdasarkan Standar Isi
Kolom (5) : Jam tatap Muka (JTM): hasil perkalian antara jumlah rombongan belajar
dengan alokasi waktu pada kelas X
Kolom (6) : Diisi jumlah rombongan belajar pada tingkat kelas XI MIPA dengan
ketentuan seperti pada kolol (3)
Kolom (7) : Alokasi Waktu matapelajaran yang bersangkutan pada kelas XI MIPA
berdasarkan Standar Isi
Kolom (8) : Jam tatap Muka (JTM): hasil perkalian antara jumlah rombongan belajar
dengan alokasi waktu pada Kelas XI MIPA
Kolom (9) : Diisi jumlah rombongan belajar pada tingkat kelas XI IPS dengan
ketentuan seperti pada kolol (3)
Kolom (10) : Alokasi Waktu matapelajaran yang bersangkutan pada kelas XI IPS
berdasarkan Standar Isi.
Kolom (11) : Jam tatap Muka (JTM): hasil perkalian antara jumlah rombongan belajar
dengan alokasi waktu pada Kelas XI IPS.
Kolom (12) : Diisi jumlah rombongan belajar pada tingkat kelas XI Program Bahasa
dengan ketentuan seperti pada kolol (3)
Kolom (13) : Alokasi Waktu matapelajaran yang bersangkutan pada kelas XI Program
Bahasa.
Kolom (14) : Jam tatap Muka (JTM): hasil perkalian antara jumlah rombongan belajar
dengan alokasi waktu pada Kelas XI Program Bahasa.
Kolom (15) : Diisi jumlah rombongan belajar pada tingkat kelas XII IPA dengan
ketentuan seperti pada kolol (3).
Kolom (16) : Alokasi Waktu matapelajaran yang bersangkutan pada kelas XII IPA
Kolom (17) : Jam tatap Muka (JTM): hasil perkalian antara jumlah rombongan belajar
dengan alokasi waktu pada Kelas XII IPA.
Kolom (18) : Diisi jumlah rombongan belajar pada tingkat kelas XII IPS dengan
ketentuan seperti pada kolol (3)
Kolom (19) : Alokasi Waktu matapelajaran yang bersangkutan pada kelas XII IPS
Kolom (20) Jam tatap Muka (JTM): hasil perkalian antara jumlah rombongan belajar
dengan alokasi waktu pada Kelas XII IPS
Kolom (21) : Diisi jumlah rombongan belajar pada tingkat kelas XII Program Bahasa
dengan ketentuan seperti pada kolol (3)
Kolom (22) : Alokasi Waktu matapelajaran yang bersangkutan pada kelas XII
Program Bahasa
Kolom (23) : Jam tatap Muka (JTM): hasil perkalian antara jumlah rombongan belajar

1
dengan alokasi waktu pada Kelas XII Program Bahasa.
Kolom (24) : Jam Tetap Muka (JTM) paralel kelas X, XI Ipa, XI IPS, XI Bahasa, XII
IPA, XII IPS, dan XII Bahasa (p)
Kolom (25) : [q]: penambahan angka “18” pada mata pelajaran yang diampu oleh guru
mata pelajaran dengan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah pada
SMA yang bersangkutan.
Kolom (26) : [r]: penambahan angka “12” pada mata pelajaran yang diampu oleh guru
mata pelajaran dengan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah,
Kepala Laboratorium, Kepala Perpustakaan pada SMA yang
bersangkutan, paling banyak 60 JTM dalam satu satuan pendidikan.
Kolom (27) [s]: penambahan angka “2” pada mata pelajaran yang diampu oleh guru
mata pelajaran Geografi, Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan, Sejarah, dan TIK. dengan tugas tambahan sebagai walikelas,
pembina ekstrakurikuler Mengajar peserta didik Paket A, Paket B, atau
Paket C di PKBM/SKB
penambahan angka “1” pada mata pelajaran yang diampu oleh guru
mata pelajaran Geografi, Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan, Sejarah, dan TIK. dengan tugas tambahan sebagai guru piket
dan pembina OSIS.
Kolom (28) : ∑ JTM per MP (p+q+r+s): total jumlah jam tatap muka paralel kelas dan
angka ekuivalensi tugas tambahan.
Kolom (29) : AKG (HP):
Angka Kebutuhan Guru (Hasil Perhitungan): Hasil Pembagian JTM
(Kolom 28) dengan angka 24 (jam tatap muka minimal guru)
Kolom (30) : RKG (Rencana Kebutuhan Guru):
merupakan AKG/HP pembulatan dengan ketentuan sebagai berikut:
 Apabila angka pecahan hasil penghitungan lebih kecil dari 1 (satu)
yaitu 0,04 sampai dengan 0,96, maka pembulatan dilakukan ke atas,
yang berarti membutuhkan 1 guru, tetapi guru yang bersangkutan
memiliki TMG kurang dari 24 (1-23)
 Apabila hasil penghitungan berupa angka pecahan lebih besar dari 1
(satu) maka pembulatan dapat dilakukan ke atas atau ke bawah
dengan memperhitungkan pemenuhan minimal 24 jam tatap muka
bagi sebagain guru dan minimal 6 jam bagi sebagain guru lainnya.
Dengan memperhatikan hal itu, maka pembulatan:
 kebawah untuk angka di beakang koma pada AKG (HP)
kurang dari (1 sd n),25 (satu sampai dengan n koma dua
llima) misalnya apabila:
 AKG (HP) = 1,21 (satu koma dua satu) dibulatkan
menjadi 1 (satu) dengan beban mengajar 29 jam tatap
muka per minggu
 ke atas untuk angka di belakang koma pada AKG (HP) sama
dengan atau lebih dari angka (1 sd n),25 (≥ (1 sd n),25),
misalnya:
 AKG (HP) = 1,25 dibulatkan ke atas menjadi 2 (dua)
dengan pembagian beban mengajar 1 guru mengajar 24
jam tatap muka per minggu dan guru lainnya 6 jam tatap

2
muka per minggu (sesuai dengan ketentuan minimal
mengajar di satminkal)
 AKG (HP) = 1,29 dibulatkan ke atas menjadi 2 (dua)
dengan pembagian beban mengajar 1 guru mengajar 24
jam tatap muka per minggu dan guru lainnya 7 jam tatap
muka per minggu (sesuai dengan ketentuan minimal
mengajar 6 jam tatap muka di satminkal).
Kolom (31) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus PNS yang mengampu
mata pelajaran yang SESUAI dengan Sertifikat Pendidik dan SESUAI
dengan Kualifikasi Akademik (PNS Kategori A)
Kolom (32) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus PNS yang mengampu
mata pelajaran yang SESUAI dengan Sertifikat Pendidik tetapi TIDAK
SESUAI dengan Kualifikasi Akademik (PNS Kategori B)
Kategori (33) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus PNS yang mengampu
mata pelajaran yang TIDAK SESUAI dengan Sertifikat Pendidik tetapi
SESUAI Kualifikasi Akademik (PNS Kategori C)
Kolom (34) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus PNS yang mengampu
mata pelajaran yang TIDAK SESUAI dengan Sertifikat Pendidik dan
TIDAK SESUAI dengan Kualifikasi Akademik (PNS Kategori D)
Kolom (35) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisiting) berstatus PNS untuk semua kategori
A, B, C, dan D.
Kolom (36) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus Bukan PNS yang
sudah penyesuaian jabatan mengampu mata pelajaran yang SESUAI
dengan Sertifikat Pendidik dan SESUAI dengan Kualifikasi Akademik
(Bukan PNS Kategori A1)
Kolom (37) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus Bukan PNS yang
sudah penyesuaian jabatan mengampu mata pelajaran yang SESUAI
dengan Sertifikat Pendidik tetapi TIDAK SESUAI dengan Kualifikasi
Akademik (Bukan PNS Kategori B1)
Kolom (38) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus Bukan PNS yang
sudah penyesuaian jabatan mengampu mata pelajaran yang TIDAK
SESUAI dengan Sertifikat Pendidik tetapi SESUAI dengan Kualifikasi
Akademik (Bukan PNS Kategori C1)
Kolom (39) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus Bukan PNS yang
sudah penyesuaian jabatan mengampu mata pelajaran yang TIDAK
SESUAI dengan Sertifikat Pendidik dan TIDAK SESUAI dengan
Kualifikasi Akademik (Bukan PNS Kategori D1)
: .
Kolom (40) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus Bukan PNS yang
belum penyesuaian jabatan mengampu mata pelajaran yang SESUAI
dengan Sertifikat Pendidik dan SESUAI dengan Kualifikasi Akademik
(Bukan PNS Kategori A2)
Kolom (41) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus Bukan PNS yang
belum penyesuaian jabatan mengampu mata pelajaran yang SESUAI
dengan Sertifikat Pendidik tetapi TIDAK SESUAI dengan Kualifikasi
Akademik (Bukan PNS Kategori B2)
Kolom (42) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus Bukan PNS yang

3
sbelum penyesuaian jabatan mengampu mata pelajaran yang TIDAK
SESUAI dengan Sertifikat Pendidik tetapi SESUAI dengan Kualifikasi
Akademik (Bukan PNS Kategori C2)
Kolom (43) : Diisi JGE (Jumlah Guru Eksisting) yang berstatus Bukan PNS yang
belum penyesuaian jabatan mengampu mata pelajaran yang TIDAK
SESUAI dengan Sertifikat Pendidik dan TIDAK SESUAI dengan
Kualifikasi Akademik (Bukan PNS Kategori D2)
Kolom (44) : ∑ A1-D1 BPNS: Total Jumlah guru BPNS yang sudah penyetaraan
jabatan/golongan
Kolom (45) : ∑ A2-D2 BPNS= Jumlah guru eksisting (JGE) BPNS
Kolom (46) : ∑ BPNS=∑ A1-D1 BPNS dan ∑ A2-D2 BPNS
Kolom (47) : Total ∑ PNS dan ∑ BPNS
Kolom (48) : Selisih (Kebutuhan Guru Tahun…. = Hasil Pengurangan Guru Tersedia
PNS dengan AKG).
Kolom (49) : Selisih (Kebutuhan Guru Tahun…. = Hasil Pengurangan Guru Tersedia
berstatus PNS dan Bukan PNS) dengan AKG.
Kolom (3), : Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti untuk
(6), (9), (12), setiap agama yang dianut oleh peserta didik, jumlah rombongan belajar
(15), dan (21) ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
 Setiap peserta didik pada sekolah berhak memperoleh pendidikan
agama sesuai dengan dengan agama yang dianutnya dan diajarkan
oleh pendidik yang seagama.
 Dalam hal jumlah peserta didik yang seagama:
 dalam satu kelas paling sedikit 15 (lima belas) wajib diberikan
pendidikan agama kepada peserta didik di kelas.
 dalam satu kelas kurang dari 15 (lima belas) orang, tetapi dengan
cara penggabungan beberapa kelas paralel mencapai paling
sedikit 15 (lima belas) orang, maka pendidikan agama pada
sekolah dilaksanakan dengan mengatur jadwal tersendiri yang
tidak merugikan siswa untuk mengikuti mata pelajaran lain.
 pada sekolah paling sedikit 15 (lima belas) orang, maka
pendidikan agama wajib dilaksanakan di sekolah tersebut.
 pada satu sekolah kurang dari 15 (lima belas) orang, maka
pendidikan agama dilaksanakan bekerjasama dengan sekolah lain,
atau lembaga keagamaan yang ada di wilayahnya.

4
5
6

Anda mungkin juga menyukai