Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI I

Materi:
REVIEW MATERI 1-6

Fakultas/Jurusan
EKONOMI / AKUNTANSI

SEMESTER
2007/2008

TATAP MUKA KE: 7

Penyusun:
YUDHI HERLIANSYAH

UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA 2008

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
REVIEW MATERI 1-6

Pokok Bahasan:
1. SISTEM INFORMASI THE STUDY OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM
AND THE BUSINESS ENVIRONMENT.
2. PENGANTAR PEMROSESAN TRANSAKSI.
3. ETIKA, FRAUD DAN KONTROL INTERNAL-1.
4. ETIKA, FRAUD DAN KONTROL INTERNAL-2 .

5. SIKLUS PENDAPATAN-1
6. SIKLUS PENDAPATAN-2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
PERTEMUAN-7

REVIEW PERTEUAN 1-6

SISTEM INFORMASI THE STUDY OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM


AND THE BUSINESS ENVIRONMENT

Apakah Sistem Itu ?


Bagi kebanyakan orang, istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang
komputer dan program. Kenyataannya, istilah ini memiliki makna yang lebih luas,
sebagian sistem muncul secara alami (semua bentuk kehidupan) sementara sebagian
lain secara artifisial (buatan manusia).

Elemen-elemen Sebuah Sistem


Semua sistem memiliki beberapa elemen yang sama. Definisi berikut ini
menjelaskan sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen
yang saling berkaitan (interelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama (common purpose).
Tujuan sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi ia dapat juga
melayani beberapa tujuan. Apakah suatu sistem memberikan pengukuran waktu, daya
listik, atau informasi, memberikan tujuan bagi justifikasi dasarnya. Ketika sebuah sistem
tidak lagi dapat memenuhi tujuan , maka ia harus diganti.
Dari definisi tersebut dapat diperoleh pemahaman :
Komponen ganda, yaitu sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian.
Keterkaitan (relatedness), yaitu suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian
dalam suatu sistem.
Sistem versus subsistem, suatu sistem disebut subsistem ketika ia dilihat dalam
kaitannya dengan sistem yang lebih besar dimana dia menjadi bagiannya. Sebaliknya
sebuah subsistem disebut sistem ketika ia menjadi fokus perhatian.
Tujuan, sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi ia dapat juga
melayani beberapa tujuan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
Ada dua hal penting untuk studi sistem informasi :
1. Dekomposisi sistem, adalah proses membagi sistem menjadi bagian-bagian
subsistem yang lebih kecil.
2. Interdependensi subsistem, kemampuan suatu sistem untuk mencapai tujuannya
bergantung pada efektifitas fungsi dan interaksi yang harmonis di antara
subsistemnya.

B. Suatu kerangka kerja bagi Sistem Informasi


Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.
Sistem informasi menerima input, disebut transaksi, yang kemudian dikonversi
melalui berbagai proses menjadi output informasi yang akan didstribusikan kepada para
pemakai informasi.
Transaksi adalah sebuah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi
organisasi dan diproses oleh sistem informasinya sebagai sebuah unit kerja. Transaksi
dibagi menjadi dua kelas :
1. Transaksi keuangan, yaitu sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva
dan ekuitas suatu organisasi, direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam
satuan moneter.
2. Transaksi non-keuangan, termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh
sistem informasi organisasi yang tidak memenuhi definisi sempit dari transaksi
keuangan. Misalnya menambah seorang pemasok baru bahan mentah dalam daftar
para pemasok yang sah merupakan sebuah peristiwa yang dapat diproses oleh
sistem informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.

C. Subsistem SIA
Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang
secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga
subsistem utama :
1. Sistem pemrosesan transaksi – SPT (Transaction Processing System), yang
mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan
untuk para pemakai seluruh organisasi. SPT merupakan pusat dari seluruh fungsi
sistem informasi dengan mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan,
mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi, dan mendistribusi informasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian
mereka.
2. Sistem pelaporan buku besar/keuangan – SPBB /K (general ledger/financial
reporting system), yang menghasilkan laporan keuangan trdisional seperti laporan laba
rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang
ditetapkan oleh hukum.
3. Sistem pelaporan manajemen – SPM (management reporting system), yang
menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan
informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan
varian, dan la]oran pertanggungjawaban.

PENGANTAR PEMROSESAN TRANSAKSI


1. Tujuan Umum Pemrosesan Transaksi
yaitu : pertukaran ekonomi dengan pihak – pihak eksternal ( berupa : pembelian
persediaan dan penjualan barang dan jasa) dan internal (berupa : penyusutan
aktiva tetap dan aplikasi tenaga kerja).
Siklus Transaksi :
a. Siklus Pengeluaran ; pengeluaran untuk sumber daya.
memiliki 2 bagian Komponen Fisik
Komponen Keuangan
Terdapat subsistem utama dari siklus pengeluaran :
1. Sistem Pembelian/Utang Dagang (membeli bahan mentah, dimana ketika
barang diterima akan mempengaruhi persediaan dan utang dagang).
2. Sistem Pengeluaran Kas (apabila tanggal jatuh tempo pada utang dagang
telah ditiba maka akan dilakukan pengeluran kas untuk memenuhi
kewajiban).
3. Sistem Gaji (pengumpulan data pemakaian tenaga kerja dari setiap
pegawai – menghitung gaji – mengeluarkan cek pembayaran)
4. Sistem Aktiva Tetap (sistem yang berkaitan dengan transaksi –transaksi
akuisasi, pemeliharaan dan penghentian aktifa tetap / tanah, gedung dan
perabotan).

b. Siklus Konversi ; menyediakan nilai tambah pada barang atau jasa.


Dibentuk oleh 2 subsistem utama :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
Sistem Produksi, melibatkan perencanaan, penjadwalan dan control atas
produk fisik (penetapan kebutuhan bahan mentah, otorisasi kerja yang harus
dilakukan).
1. Sistem Akuntansi Biaya, memonitor arus informasi biaya yang berkaitan
dengan produksi (anggaran, kontrol biaya, pelaporan kinerja)

c.Siklus Pendapatan ; menerima pendapatan dari sumber luar.


Memiliki 2 subsistem utama, yaitu : pemrosesan pesanan penjualan dan
penerimaan kas.

2. Record Akuntansi
Record (catatan) akuntansi yang digunakan :
1. Dokumen, sebagai bukti transaksi memiliki 3 jenis yaitu: dokumen sumber,
dokumen produk dan dokumen turnaround (menjadi sumber bagi sistem
lainnya, mis : dokumen pembayaran barang / jasa yang diterima kas, menjadi
sumber penerimaan kas berserta cek).
Pesanan Pelanggan Pengumpulan Data Dokumen Sumber (pesanan
penjualan) Sistem Penjualan Tagihan ( Dokumen Produk)
Pelanggan Cek (Dokumen Turnaround) Surat Penerimaan Uang.

2. Jurnal, menyimpan catatan transaksi yang diproses oleh organisasi secara


lengkap (menunjukkan efek kronologis dari transaksi), terdapat 2 jenis jurnal
yaitu: Jurnal Khusus (untuk mencatat kelas transaksi spesifik yang muncul
dalam volume tinggi, misalnya jurnal penjualan) dan Jurnal Umum (untuk
mencatat transaksi yang jarang terjadi.
Istilah registrasi sering juga digunakan misalnya untuk pembayaran gaji
(registrasi gaji), catatan harian penerimaan bahan baku atau barang (registrasi
penerimaan) dan lain – lain.

3. Buku Besar (Ledger), adalah sebuah buku akun – akun keuangan yang
mencerminkan efek – efek keuangan yang menunjukkan kenaikan,
penurunan,dan saldo lancer dari setiap akun setelah diposkan ke berbagai
jurnal. Terdapat 2 jenis buku besar dasar :
1. Buku Besar Umum (General Ledger), rangkuman dari akun – akun control
yang menunjukkan saldo awal, perubahan dan saldo kahir dari tanggal

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
tertentu untuk setiap akun kontrol seperti utang dagang, piutang dagang
dan persediaan.
2. Buku Besar Pembantu ( Subsidiary Ledger), rangkuman rincian akun
individual yang membentuk akun kontol particular (tidak semua akun
control seperti penjualan dan kas), rinciannya seperti nama pelanggan
yang berutang, berapa utang setiap pelanggan, kapan pembayaran terakhir
pelanggan dan kapan tanggal jatuh tempo. Perincian yang disajikan oleh
buku besar pembantu juga memberikan verifikasi keakuratan semua data
akuntansi yang telah diproses oleh sumber – sumber yang terpisah, jadi
dengan adanya buku besar pembantu maka kelengkapan dan keakuratan
pemrosesan transaksi dapat dinilai secara formal.

Untuk mengevaluasi laporan keuangan dari suatu organisasi secara periodik,


maka diperlukan adanya adituor untuk untuk melakukan verifikasi keakuratan
setiap akun – akun transaksi yang telah dicatat dalma buku besar. Cara
pengauditan biasanya dengan melibatkan kontak dengan pelanggan tertentu
(sampling data yang diambil dalam buku besar pembantu) untuk menetukan
apakah transaksi yang dicatat dalam akun benar – benar terjadi dan apakah saldo
yang dicatat adalah benar. Hasil dari akun kontrol dan konfirmasi, membantu
auditor membentuk opini tentang akurasi akun transaksi tersebut yang dilaporkan
dalam neraca.

Sistem yang Berdasarkan Komputer


Untuk merecord akuntansi dalam sistem dapat disajikan dalam 4 jenis file
magnetis:
1. File Induk, nilai data – data dalam file induk diperbaharui dari transaksi,
contohnya buku besar umum dan buku besar pembantu.
2. File Transaksi, file sementara yang menyimpan record transaksi yang akan
digunakan untuk merubah atau memperbarui data dalam file induk.
3. File Referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk
memproses transaksi, misalnya program pembayaran gaji, yang dijadikan
standar untuk penghitungan pajak.
4. File Arsip, berisi record – record tentang transaksi masa lalu yang
dipertahankan untuk referensi kan dating.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
ETIKA, FRAUD DAN KONTROL INTERNAL-1
Peran Manajemen dalam Mempertahankan Iklim Etika
Para manajer organisasi harus menciptakan dan mempertahankan atmosfir etika
yang tepat, mereka harus membatasi kesempatan dan godaan akan perilaku tidak etis
dalam perusahaan. Tidak cukup hanya dengan menggantungkan pada kesadaran tiap
individu dalam perusahaan, tapi harus proaktif dengan membuat sadar individu akan
komitmen perusahaan pada etika yang secara jangka panjang akan meningkatkan laba
dan efisiensi.

Pengambilan keputusan etis


Setiap keputusan etika memiliki risiko dan manfaat sekaligus. Misalnya
penerapan sebuah sistem informasi berdasarkan komputer dalam sebuah organisasi
dapat menyebabkan para pegawai kehilangan pekerjaannya, sementara mereka yang
tersisa menikmati manfaat perbaikan kondisi kerja. Mencari keseimbangan di antara
konsekuensi-konsekuensi ini adalah tanggung jawab para manajer. Prinsip-prinsip
etika : Proporsionalitas, Keadilan dan Meminimalkan risiko
Dengan digunakannnya komputer sebagai sistem informasi menimbulkan
beberapa akibat yang dapat menimbulkan kerugian, oleh karena itu diperlukan etika
komputer. Etika komputer adalah analisis terhadap hakikat teknologi komputer dan
pengaruh sosialnya, dan formulasi serta justifikasi politik untuk kegunaan etis teknologi
seperti itu. Dalam hal ini termasuk perangkat lunak dan keras dan berkaitan juga dengan
jaringan yang menghubungkan komputer dan komputer itu sendiri. Dengan keberadaan
komputer sekarang ini maka masyarakat perlu mengetahui informasi seputar komputer,
sebagai contoh adalah informasi tentang virus komputer dan desain sistem komputer

Permasalahan Seputar Penggunaan Komputer


Isu lain sehubungan dengan pemakaian komputer misalnya hak cipta, trade
secret dan hukum paten. Walaupun program komputer merupakan jenis aktiva baru,
program komputer tersebut harus dianggap berbeda dari properti lainnya. Berikut adalah
daftar isu-isu yang muncul berkaitan dengan penggunaan komputer.
1. Privasi. Pengertian privasi sendiri adalah masalah tentang akses terbatas terhadap
orang atau informasi tentang orang. Penciptaan dan pemeliharaan database dalam
ukuran besar dan dipakai bersama menjadi perlu untuk melindungi setiap orang dari

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
potensi penyalahgunaan data. Hal ini menimbulkan isu kepemilikan (ownership)
dalam industri informasi personal.
2. Keamanan. Keamanan komputer merupakan suatu usaha untuk menghindari
peristiwa-peristiwa yang tidak dinginkan seperti hilangnya kerahasiaan dan integritas
data. Sistem keamanan berusaha untuk menghindari fraud dan penyimpangan
lainnya dalam menggunakan sistem komputer. Isu-isu etika yang melibatkan
keamanan datang dari lahirnya komputerisasi database yang dapat digunakan
bersama-sama yang berpotensi menimbulkan kerugian dikarenakan penyebaran
informasi yang tidak akurat ke para pemakai yang memiliki otorisasi.
3. Hak kepemilikan atas properti. Hukum yang didesain untuk menjaga hak properti
riil telah diperluas untuk mencakup apa yang disebut sebagai properti intelektual
yaitu perangkat lunak. Undang-undang hak cipta telah dibuat dalam usaha untuk
melindungi mereka yang mengembangkan perangkat dari penjiplakan.
4. Equity in access. Beberapa halangan untuk mengakses melekat pada teknologi
sistem informasi tesebut, tetapi sebagian dapat dihindari melalui desain sistem yang
hati-hati. Beberapa faktor dapat membatasi akses ke teknologi komputer. Misalnya
status ekonomi dan kebudayaan.
5. Isu-isu lingkungan. Komputer dengan printer berkecepatan tinggi memungkinkan
produksi dokumen lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini menimbulkan masalah yang
berkaitan dengan limbahnya bisa berupa kertas yang tidak dipakai dsb.
6. Kecerdasan buatan. Serangkaian isu etika dan sosial yang baru telah
meningkatkan popularitas sistem ahli. Karena cara-cara sistem tersebut dipasarkan
yaitu sebagai pengambil keputusan atau sebagai pengganti para ahli, sebagian
orang bergantung pada mereka secara signifikan. Oleh karena itu pengetahuan para
ahli rekayasa teknologi dan ahli wilayah harus memperhatikan tanggung jawabnya
untuk keputusan-kaputusan yang tidak salah, tidak lengkap dan tidak akurat.
7. Pengangguran dan pergantian. Beralihnya penggunaan tenaga manusia ke
tenaga komputer mengakibatkan beberapa karyawan yang pekerjaannya digantikan
dengan komputer manjadi menganggur. Pertanyaan yang diajukan adalah
bagaimanakah kebaikan yang diberikan oleh sistem informasi dapat
direkonsiliasikan dengan potensinya yang merusak?
8. Penyalahgunaan komputer. Tekhnologi komputer dapat disalahgunakan untuk
berbagai kepentingan pemakainya. Menyalin isi komputer dengan tidak legal atau
mengintip melalui file milik orang lain adalah salah satu contoh penggunaan
komputer.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
9. Tanggung jawab kontrol internal. Suatu bisnis tidak memenuhi kewajiban
keuangan atau mencapai tujuannya jika informasinya tidak dapat diandalkan. Oleh
karena itu para manajer harus membangun dan mempertahankan sistem kontrol
internal yang tepat untuk memastikan integritas dan reliabilitas data.

FRAUD DAN AKUNTAN


Mungkin tidak ada aspek perananan auditor independen yang menimbulkan
kontroversi bagi profesi akuntan publik selain daripada tanggungjawabnya untuk
mendetaksi fraud selama pelaksanaan suatu audit. Fraud atau juga biasa dikenal
dengan “kebangkrutan”, “penggelapan uang” dan “bertentangan dengan peraturan”
menunjuk pada penyajian fakta yang bersifat material secara salah yang dilakukan satu
pihak ke pihak lain dengan tujuan untuk membohongi. Menurut hukum yang berlaku,
suatu tindakan yang curang (fraudulent act) harus memenuhi lima kondisi ini :
1. penyajian yang salah yang dilakukan secara sengaja..
2. fakta yang sifatnya material.
3. tujuan untuk menipu
4. ketergantungan yang dapat dijustifikasi (penyajian yang salah harus merupakan
faktor yang substansial yang menyebabkan pihak lain merugi karena
ketergantungannya)
5. perbuatan tidak adil atau kerugian. Kebohongan tersebut telah menimbulkan
ketidakadilan atau kerugian bagi korban fraud.

ETIKA, FRAUD DAN KONTROL INTERNAL-2


KONSEP DAN PROSEDUR KONTROL INTERNAL
Pembentukan dan pemliharaan suatu system control internal merupakan
kewajiban manajemen yang penting. Salah satu aspek fundamental dari tanggung
jawab pengawasan manajemen adalah memberikan keyakinan yang masuk akal kepada
para pemegang saham bahwa bisnis dikontrol dengan baik. Selain itu manajemen juga
berkewajiban memberikan informasi keuangan yang dapat diandalkan dengan tepat
waktu. Sebuah control internal yang memadai diperlukan agar manajemen dapat
melaksanakan kewajiban tersebut.

Konsep Kontrol internal


Sistem kontrol internal merangkum kebijakan, praktik dan prosedur yang digunakan oleh
organisasi untuk mencapai empat tujuan utama, yaitu :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
4. untuk menjaga aktiva perusahaan
5. untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi
6. untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
7. untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan
oleh manajemen.

Modifikasi asumsi
Di dalam tujuan-tujuan control diatas, melekat empat modifikasi asumsi yang
mengarahkan para desainer dan auditor dari system control internal.

Tanggung jawab manajemen


Konsep ini berkeyakinan bahwa pembentukan dan pemeliharaan suatu system control
internal merupakan tanggungjawab manajemen.

Metode pemrosesan data


System kontrol internal harus mencapai keempat tujuan diatas tanpa memperhitungkan
metode pemrosesn data yang digunakan. Namun demikian teknik yang igunakan
untukmencapai keempat tujuan tersebut akan bervariasi sejalan dengan jenis
teknologinya yang berbeda-beda.

Keterbatasan
Setiap system internal control memeliki efektivitas yang terbatas. Dala hal ini termasuk :
kmungkinan adanya kesalahan, pengakalan, manajemen menolak, perubahan kondisi

SIKLUS PENDAPATAN-1
TINJAUAN UMUM KEGIATAN ARUS PENDAPATAN
Logika aktivitas yang menggambarkan langkah-langkah sistem proses pesanan
penjualan:
1. Proses penjualan dimulai dari pelanggan menghubungi departemen penjualan.
Departemen penjualan akan mancatat detail informasi dan pesanan penjualan;
2. Melakukan pengesahan transaksi dengan melalui proses persetujuan kredit untuk
pelanggan
3. Saat kredit disetujui, informasi penjualan akan diteruskan ke departemen penagihan,
pergudangan, dan pengiriman

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
4. Mengirimkan barang dagangan, adanya koordinasi antara bagian penagihan,
pergudangan, dan pengiriman berhubungan dengan pengiriman barang dagangan
5. Proses penagihan ke pelanggan, informasi diteruskan ke departemen piutang dan
pengendalian persediaan
6. Bagian piutang mencatat ke dalam catatan/laporan pelanggan
7. Bagian pengendalian persediaan menyesuaikan data persediaan yang
menggambarkan penurunan persediaan
8. Secara berkala departemen penagihan, piutang dan pengendalian persediaan
melakukan perhitungan rekapitulasi dan meneruskan informasi ke proses buku besar
umum
9. Buku besar umum melakukan proses ke setiap rekening yang dipengaruhi oleh
transaksi penjualan periode berjalan

SIKLUS PENDAPATAN-2
SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER
Penerapan teknologi tingkat rendah dari perubahan terjadi pada organisasi disebut
otomatisasi, sedangkan penerapan teknologi tingkat tinggi disebut rancang ulang.
Otomatisasi menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pekerjaan. Sistem otomatisasi mencoba untuk menyederhanakan proses manual
tradisional. Tujuan dari rancang ulang adalah mengurangi beban perusahaan dengan
cara mengidetifikasikan dan mengeliminasikan pekerjaan – pekerjaan yang tidak perlu.

Pemrosesan Batch Menggunakan File yang Terurut


Dalam sistem manual yang perlu diperhatikan adalah tidak adanya fungsi akuntansi
dalam operasi sehari – hari. Prosedur akuntansi tradisional dari penagihan,
pengawasan, persediaan, piutang, dan buku besar umum diselenggarakan dengan
memakai fungsi baru yang disebut pemrosesan data.

Pemasukan Data ( Keystroke )


Proses dimulai dengan diterimanya sekumpulan surat jalan dari departemen pengiriman.
Dokumen tersebut merupakan salinan dari pesanan penjualan yang berisi informasi
yang akurat tentang jumlah unit yang dikirimkan dan informasi tentang kurir. Petugas
melakukan pemasukan data menkonversikan dokumen surat jalan ke media penyimpan
magnet untuk menghasilkan file transaksi dari pesanan penjualan. Hal tersebut
merupakan proses yang berkesinambungan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1
Menjalankan Program Perbaikan (Edit Run)
Secara berkala batch sistem pesanan penjualan diproses. Pada pemrosesan batch,
program perbaikan adalah yang pertama dijalankan untuk mencocokkan transaksi
dengan melakukan pengujian pada setiap catatan untuk mendapatkan kesalahan yang
diakibatkan oleh pengetikan atau kesalahan logis.

Menjalankan Program Pengurutan (Sort Run)


Menjalankan program pengurutan yang pertama dari sistem ini mengurutkan kembali
pesanan penjualan berdasarkan kunci pencarian sekunder - nomor rekening.

Menjalankan Program Update Piutang dan Penagihan (AR Update and Billing Run)
Proses update piutang melakukan proses posting ke rekening piutang dengan
mencocokkan secara urut kunci pencarian nomor rekening pada setiap catatan pesanan
penjualan dengan catatan pada file induk pembantu piutang. Prosedur ini menciptakan
file induk pembantu piutang baru yang memasukkan semua perubahan pada rekening
pelanggan yang diakibatkan oleh transaksi.

Menjalankan Program Pengurutan dan Update Persediaan (Sort and Inventory


Update Run)
Program ini akan mencocokkan nilai dari kuantitas persediaan di gudang dengan field
pemesanan kembali persediaan untuk mengidentifikasikan barang persediaan yang
perlu ditambahkan lagi. Informasi ini dikirimkan ke departemen pembelian, yang
kemudian dibuat dokumen jurnal untuk menggambarkan harga pokok penjualan dan
pengurangan persediaan.

Menjalankan Update Buku Besar Umum (General Ledger Update Run)


Di bawah pendekatan struktur file yang terurut, file buku besar umum tidak diperbarui
setelah setiap batch transaksi selesai dilakukan. Dengan melakukan hal tersebut akan
menciptakan kembali keseluruhan buku besar umum setiap kali batch transaksi selesai
diproses.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

Anda mungkin juga menyukai