Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

STATISTIK PENDIDIKAN

ANDI NITA AYUNINGSIH


815099

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH BONE
KAMPUS III KAHU
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala, yang telah memberi

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

Statistik Pendidikan yang membahas tentang “Laporan Statistik Pendidikan”.

Shalawat dan salam juga tercurah kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam,

keluarga beliau, para sahabatnya dan seluruh ummatnya yang tetap istiqamah pada

ajaran Islam.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, tugas laporan

ini tidak akan terselesaikan. Olehnya itu penulis menyampaikan penghargaan dan

ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya

untuk memberi arahan, motivasi, serta bimbingannya dengan penuh kesabaran dan

ketulusan kepada penulis dalam pembuatan laporan ini.

Tidak lupa penulis juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

kepada teman-teman serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan

namanya satu persatu. Semoga bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis

mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Palattae, 21 Januari 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
BAB 1 ANALISIS REGRESI 1
A. Tabel Analisis Pemasaran Produk Pt. Indofood 1
B. Analisis Regresi (Peramalan Pemasaran Produk Indofood 1
C. Proyeksi Peramalan Mulai Tahun 2017 Sampai Tahun 2025 2
D. Interpretasi Data 2
BAB II ANALISIS KORELASI 3
A. Defenisi Operasional Bauran Pemasaran dengan
Tingkat Penjualan 3
B. Analisis Korelasi Bauran Pemasaran Dengan Tingkat Penjualan 8
C. Pengujian Hipotesis: Uji F, Uji T, Determinasi Serta Interpretasi
Data 9
Bab III ANALISIS KORELASI BERGANDA 11
A. Defenisi Operasional Variabel Yang Dipilih 11
B. Analsis Korelasi 13
BAB IV PENUTUP 15
A. Simpulan 15
B. Saran-saran 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN DATA

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Analisis Pemasaran Produk PT. INDOFOOD 1
Tabel 2. Analaisis Regresi untuk Peramalan Pemasaran Produk Indofood 1
Tabel 3. Data Biaya Iklan dan Promosi serta Penjualan Neto Pada Tahun 2009
-2015 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk dalam Triliun 8
Tabel 4. Analisis Korelasi Bauran Pemasaran Dengan Tingkat Penjualan 8
Tabel 5. Total Aset dan Total Ekuitas serta Penjualan Neto PT. Indofood
CB Sukses Makmur, Tbk Tahun 2009 sampai tahun 2015 13
Tabel 6. Analisis Korelasi Berganda Total asset dan Total Ekuitas terhadap
Tingkat Penjualan Neto 13

iv
BAB 1
ANALISIS REGRESI)

A. Tabel Analisis Pemasaran Produk PT. Indofood


Berikut ini adalah tabel Penjualan neto PT. Indofood CBP Sukses Makmur,
Tbk Tahun 2009 sampai tahun 2015:
Tabel 1. Analisis Pemasaran Produk PT. INDOFOOD
No Tahun Penjualan Netto (Triliun)
1. 2009 37,40
2. 2010 38,40
3. 2011 45,77
4. 2012 50,20
5. 2013 55,62
6. 2014 63,59
7. 2015 64,06
Sumber: Annualt Report PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Tahun 2010 dan 2015

B. Analisis Regresi (Peramalan Pemasaran Produk Indofood)


Untuk mengetahui sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel X
(Tahun/periode) terhadap Variabel Y (Tingkat penjualan neto) maka dilakukan
analisis regresi sebagai berikut:
Tabel 2. Analaisis Regresi untuk Peramalan Pemasaran Produk Indofood
X Y X2 Y2 XY ̅ (x)
X-𝐗 x2 Y-𝐘̅ (y) xy
1 37.4 1 1398.76 37.4 -3 9 -13.32 39.96
2 38.4 4 1474.56 76.8 -2 4 -12.32 24.64
3 45.77 9 2094.893 137.31 -1 1 -4.95 4.95
4 50.2 16 2520.04 200.8 0 0 -0.52 0
5 55.62 25 3093.584 278.1 1 1 4.9 4.9
6 63.59 36 4043.688 381.54 2 4 12.87 25.74
7 64.06 49 4103.684 448.42 3 9 13.34 40.02
∑28 ∑355,04 140 18729,21 1560.37 0 28 0 140,21
4 50,72
Penyelesaian:
∑xy 140.21
b= = =5.0075
∑x2 28
n∑XY−∑X∑Y 7(1560,37)−(28)(335,4)
b= = =5.0075
n∑X2 −(∑X)2 7(140)−282

a =̅ ̅ = 50,72-5,0075(4) = 30.69
Y − bX

1
2

C. Proyeksi Peramalan Mulai Tahun 2017 Sampai Tahun 2025


̂
Y = a+bX
̂ = a+bX, maka persamaan garis regresi yaitu;
Karena Y
̂=30.69+5.0075X
𝐘
X=8 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (8) =70.75 Pada tahun 2016
X=9 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (9) =75.7575 Pada Tahun 2017
X=10 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (10) =80.765 Pada Tahun 2018
X=11 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (11) =85.7725 Pada Tahun 2019
X=12 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (12) =90.78 Pada Tahun 2020
X=13 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (13) =95.7875 Pada Tahun 2021
X=14 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (14) =100.795 Pada Tahun 2022
X=15 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (15) =105.8025 Pada Tahun 2023
X=16 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (16) =110.81 Pada Tahun 2024
X=17 =>𝑌̂=30.69+5.0075 (17) =115.8175 Pada Tahun 2025
D. Interpretasi Data Anda
Dari hasil analisis regresi dan proyeksi peramalan mulai tahun 2017 sampai
tahun 2025, dapat disimpulkan bahwa setiap tahun/periode
diramalkan/diprediksikan akan terjadi kenaikan tingkat penjualan neto sebesar
5,0075 triliun rupiah.
BAB II

ANALISIS KORELASI

A. Defenisi Operasional Bauran Pemasaran dan Tingkat Penjualan Beserta


Teori Pendukung
1. Devinisi Bauran Pemasaran sebagai Variable X
Menurut Kottler dan Arm Strong (1997: 47), bauran pemasaran adalah
sebagai seperangkat variabel pemasaran, yang dapat dikendalikan dan
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di
dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang
dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
terhadap produknya. Kegiatan kegiatan yang dimaksud dalam definisi
tersebut adalah keputusan dalam empat variable, yaitu produk, harga,
distribusi, dan promosi. Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, yaitu
mencapai pasar yang dituju dan memenuhi atau melayani konsumen
seefektif mungkin maka kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan,
dipadukan, dan dikoordinasikan. Dalam hal ini perusahaan atau organisasi
tidak sekedar memiliki kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus
mengkoordinasikan berbagai macam elemen bauran pemasaran
tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif (Halim dan
Karnadi, 2016:2).
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan secara terus menerus untuk mencapai tujuan
pemasarannya. Bauran pemasaran terdiridari 4 yaitu:
a. Produk (product). Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar
untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dikonsumsi sehingga memuaskan
keinginan dan kebutuhan. Pengembangan suatu produk
mengharuskan perusahaan menerapkan manfaat-manfaat apa yang
akan diberikan oleh produk itu. Manfaat itu dikonsumsi dan
hendaknya dipenuhi oleh atribut produk (Hasan; Yumi;Indah, 2014).

3
4

b. Promosi merupakan salah satu penentu faktor keberhasilan


suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu
produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin
bahwa produk itu tidak akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak
akan pernah membelinya. Inti dari periklanan adalah untuk
memasukan sesuatu dalam pikiran konsumen dan mendorong
konsumen untuk bertindak atau adanya kegiatan periklanan sering
mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun
banyak juga penjualan terjadi pada waktu mendatang. Dengan
demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan
periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang
menguntungkan (Masrita, 2013: 179).
c. Tempat (place) Tempat sering dikaitkan dengan distribusi
terhadap produk yang bersangkutan. Distribusi adalah perantara
pemasaran untuk memasarkan produk yang memungkinkan suatu
produk tersedia bagi pengguna atau dikonsumsi oleh konsumen
ataupengguna industrial (Hasan; Yumi; Berry; dan Indah, 2014).
d. Promosi (promotion) Promosi adalah pengkomunikasian suatu
produk agar produk tersebut dikenal dan akhirnya dibeli. Dalam
mengkomunikasikan produk tersebut perlu disusun suatu strategi yang
sering disebut bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dari
periklanan, promosi penjualan, humas dan penjualan perseorangan
(Hasan; Yumi; Berry; dan Indah, 2014).
e. Harga (price) Harga merupakan nilai yang ditukarkan oleh konsumen
dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya
diterapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau
diterapkan penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua
pembeli. Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai
masalah utama yang dihadapi perusahaan (Hasan; Yumi; Berry; dan
Indah, 2014).
5

f. Harga adalah nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah
uang. Berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia
melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Di
dalam perusahaan, harga suatu barang atau jasa merupakan
penentuan bagi permintaan pasar. Harga dapat mempengaruhi posisi
persaingan perusahaan. Keputusan tentang harga tidak pernah boleh
dilakukan secara kebetulan. Pada produk yang umum, penurunan
harga dapat menaikkan penjualan, sedangkan pada produk yang
membawa citra bergengsi, kenaikan harga akan menaikkan penjualan
karena produk dengan harga tinggi akan menunjukkan prestasi
seseorang.
2. Tingkat Penjualan
a. Pengertian Penjualan
Menurut Basu Swastha DH (2004 :403) penjualan adalah
interaksi antara saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran
sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Penjualan dapat diartikan juga
sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang
bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga
yang telah ditentukan atas persetujuan bersama (Anjar, 2012).
b. Tujuan Penjualan
Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan
Keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak
mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut
Basu Swastha DH (2004: 404) tujuan umum penjualan dalam perusahaan
yaitu:
1) Mencapai volume penjualan
2) Mendapatkan laba tertentu
3) Menunjang pertumbuhan perusahaan (Anjar, 2012)
6

c. Faktor-faktor yang memengaruhi Tingkat Penjualan


Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor yang dapat
meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan
perlu memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi penjualan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Basu Swastha
(2005) sebagai berikut:
1) Kondisi dan Kemampuan Penjual
Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa
masalah penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah
dan sifat dari tenaga penjual adalah:
a) Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan
b) Harga produk atau jasa
c) Syarat penjualan, seperti: pembayaran, pengiriman
2) Kondisi Pasar
Pasar mempengaruhi kegiatan dalam transaksi penjualan baik
sebagai kelompok pembeli atau penjual. Kondisi pasar dipengaruhi
oleh beberapa faktor yakni: jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli,
frekuensi pembelian serta keinginan dan kebutuhannya (Anjar, 2012).
3) Modal
Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk
mengangkut barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar
usahanya. Modal perusahaan dalam penjelasan ini adalah modal kerja
perusahaan yang digunakan untuk mencapai target penjualan yang
dianggarkan, misalnya dalam menyelenggarakan stok produk dan
dalam melaksanaan kegiatan penjualan memerlukan usaha seperti
alat transportasi, tempat untuk menjual, usaha promosi dan
sebagainya (Anjar, 2012).
4) Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjualan
ini ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan
7

yang dipegang oleh orang-orang yang ahli di bidang penjualan (Anjar,


2012).
5) Faktor-faktor lain
Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, dan
pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan karena
diharapkan dengan adanya faktor-faktor tersebut pembeli akan
kembali membeli lagi barang yang sama (Anjar, 2012).
Menurut Efendi Pakpahan (2009) faktor yang sangat penting
dalam mempengaruhi volume penjualan adalah saluran distribusi yang
bertujuan untuk melihat peluang pasar apakah dapat memberikan laba
yang maksimun. Secara umum mata rantai saluran distribusi yang
semakin luas akan menimbulkan biaya yang lebih besar, tetapi
semakin luasnya saluran distribusi maka produk perusahaan akan
semakin dikenal oleh mayarakat luasdan mendorong naiknya angka
penjualan yang akhirnya berdampak pada peningkatan volume
penjualan.
3. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Tingkat Penjualan
Kegiatan bisnis pasar merupakan perantara yang bagus untuk
mempromosikan produk-produk yang akan dijual. Produk -produk baru yang
dihasilkan harus menitikberatkan pada kebutuhan dan keinginan pasar. Hal ini
merubah orientasi perusahaan, yaitu bukan lagi hanya pada volume
penjualan saja, tetapi juga menekankan pada kepuasan konsumen, sehingga
konsumen akan mengonsumsi secara berkelanjutan (Nugroho, 2009: 47).
Demikian pula dengan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang bergerak
di bidang industri pembuatan dan penjualan produk yang saat ini pemasarannya
sudah sampai ke pasar internasional seperti di Negara Amerika dan Australia.
Dengan melaksanakan bauran pemasaran yang terdiri dari empat indikator
(produk, harga, promosi, dan distribusi) tersebut diharapkan dapat berpengaruh
terhadap volume penjualan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
dengan laba maksimum.
8

B. Analisis Korelasi Bauran Pemasaran Dengan Tingkat Penjualan


Berikut ini adalah data biaya iklan dan promosi serta penjualan neto pada
tahun 2009-2015 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Tabel 3. Data Biaya Iklan dan Promosi serta Penjualan Neto Pada Tahun 2009-2015
PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk dalam Triliun
Tahun Iklan Dan Promosi Penjualan Netto
2009 43,6998 37,40
2010 45,1813 38,40
2011 34,9752 45,77
2012 48,0908 50,20
2013 36,5818 55,62
2014 45,1813 63,59
2015 74,5801 64,06
Sumber: Annualt Report PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Tahun 2010 -2015

Salah satu variabel yang termasuk dalam bauran pemasaran adalah


iklan/promosi maka variabel tersebut peneliti jadikan sebagai variabel X.
Sementara untuk mengukur tingkat interdependensi (keterikatan hubungan)
variabel X (Iklan dan Promosi) terhadap variabel Y maka dilakukan analisis
korelasi dengan data sebagai berikut:
Tabel 4. Analisis Korelasi Bauran Pemasaran Dengan Tingkat Penjualan
Y-
Tahun X Y ̅ (x)
X-𝐗 𝐘̅ (y) x2 y2 xy XY X2 Y2

2009 43.70 37.4 -3.20 -13.32 10.23680025 177.4224 42.61734 1634.3426 1909.602601 1398.76
2010 45.18 38.4 -1.72 -12.32 2.94877584 151.7824 21.1559 1734.96192 2041.349870 1474.56
2011 34.98 45.77 -11.92 -4.95 142.16508289 24.5025 59.02034 1600.8149 1223.264615 2094.893
2012 48.09 50.2 1.19 -0.52 1.42157929 0.2704 -0.62 2414.15816 2312.725045 2520.04
2013 36.58 55.62 -10.32 4.9 106.43429889 24.01 -50.5518 2034.67972 1338.228091 3093.584
2014 45.18 63.59 -1.72 12.87 2.94877584 165.6369 -22.1004 2873.07887 2041.349870 4043.688
2015 74.58 64.06 27.68 13.34 766.27097856 177.9556 369.2725 4777.60121 5562.191316 4103.684

∑ 328.29 355.04 0.00 0.00 1032.43 721.58 418.79 17069.64 16428.71 18729.21

Rata ̅ =46.90
𝐗 𝐘̅ 50.72 - - - - - - - -

1. Perhitungan Skor Simpangan


∑𝑥𝑦 418.79
Rxy = = =0,485
√(∑𝑥 2 )(∑𝑦 2 ) √(1032.43)(721.58)
9

2. Simpangan Baku dan Kovariansi


∑𝑥𝑦 418.79
Sxy = = =59,83
𝑛 7
∑𝑥 2 1032.43
Sx = √ =√ = 12,14
𝑛 7

∑y2 721,58
Sy =√ =√ = 10,15
n 7
Sxy 59,83
r= = = 0,485
SxSy (12,14)(10,15)
3. Peritungan dengan Skor Asli

N∑XY−∑X∑Y
Rxy =
√[N(∑X2 )−(∑X)2 ][N(∑Y2 )−(∑Y)2 ]
7(17069.64)−(328.29)(355.04)
=
√[7(16428.71)−(328.29)2 ][7(18729.21)−(355.04)2 ]
=0,485
Simpulan: Jadi nilai r (korelasi) sebesar 0,485 yang berarti bahwa
hubungan antara variabel X (biaya iklan dan promosi) dengan variabel
Y (penjualan neto), hubungannya cukup.
C. Pengujian Hipotesis: Uji F, Uji T, Determinasi Serta Interpretasi Data
1. Uji Hipotesis
a. Hipotesis Penelitian
H0: 𝜌 = 0
H1: 𝜌 ≠ 0
b. Hipotesis Statistik
H0: Tidak ada korelasi antara biaya iklan dan produksi terhadap
penjualan neto PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
H1: Tidak ada korelasi antara biaya iklan dan produksi terhadap
penjualan neto PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
10

2. Uji F
R2 0,4852
K 2
Fhitung = 1−R 2 1−0,4852
== 0.615
n−k−1 7−2−1

Ftable = 6, 94 dilihat dari tabel F dengan dk1= n-k-1 sebagai penyebut


dk2= k, sebagai pembilang
Simpulan: Fhitung < Ftable = 0.615<6,94 maka H0 diterima dan H1 ditolak
berarti tidak terdapat korelasi antara biaya iklan dan promosi terhadap
tingkat penjualan neto.
3. Uji T
𝑟√n−2 0,485√7−2 1.084492969
Thitung= = = = 1.240
√1−𝑟 2 √1−0,4852 0.874514151

Ttabel= 1,94 (dilihat pada tabel T dengan df= n-1= 7-1 = 6)


Simpulan: Thitung < Ttabel, = 1.240<1,94 berarti H0 diterima dan H1 ditolak
sehingga dapat diartikan bahwa tidak terdapat korelasi antara biaya iklan
promosi dengan tingkat penjualan produk.
4. Koefisien Determinasi
KD= r 2 × 100% = 0,4852 ×100%
=0,235225× 100%
=23.5225%
Simpulan: Hubungan antara variable independen X terhadap variabel
dependen Y diperoleh r sebesar 0,485 sehingga diperoleh koefisien
determinasi 0,4852 ×100%= 0,235%. Dengan demikian dapat diartikan
bahwa 23.5225% variansi variable dependen y dapat dijelaskan oleh
variable independen x dan sebesar 76.4775% sisanya dijelaskan oleh
variable lainnya di luar variable x yang dinamakan koefisien aliansi.

5. Interpretasi data
Berdasakan analisis data di atas secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara biaya iklan dan promosi terhadap tingkat penjualan
11

neto pada PT. Indofood Sukses makmur Tbk cukup berhubungan dilihat dari
nilai r sebesar 0,485 dan diperkuat dengan pernyataan Guildford yakni pada
nilai r sebesar 0,41 sampai 0,70 maka hubungan variable x dan variabel y
adalah cukup.
BAB III

ANALISIS KORELASI BERGANDA

A. Defenisi Operasional Variabel yang Dipilih


1. Variabel X1 (Aset)
Aktiva atau Aset adalah kekayaan (sumber daya) yang dimiliki oleh entitas
bisnis yang bisa diukur secara jelas menggunakan satuan uang serta sistem
pengurutannya berdasar pada seberapa cepat perubahannya dikonversi menjadi
satuan uang kas. FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya
sebagai berikut: Assets are probable future economic benefits obtained or
controlled by a perticular entity asa result of pasttransactions or events. (Aset
adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh
ataudikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian
masa lalu) (https://www.scribd.com/doc/291570708 /Pengertian-Aset-pdf).
Dalam PSAK No 16 Revisi Tahun 2011 disebutkan bahwa aset
merupakan semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan
baik berwujud maupun tak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan
mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut. Manfaat
ekonomi masa depan yang terwujud dalam asset adalah potensi dari aset
tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung,
arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Ada beberapa definisi yang
menjelaskan tentang aset.
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di
Indonesia disebutkan bahwa aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh
perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan
menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan. Dalam
International Financial Reporting Standards (2008) disebutkan bahwa “an
asset is a resource controlled by the enterpriseas a result of past events
and from which future economic benefits are expected to flow to the
enterprise" (Ramadhan, 2014:11).

11
12

Dari berbagai definisi aset di atas dapat ditarik beberapa karakteristik dari
aset, yaitu:
a. Aset merupakan manfaat ekonomi yang diperoleh di masa depan,
b. Aset dikuasai oleh perusahaan, dalam artian dikendalikan oleh
perusahaan, dan
c. Aset merupakan hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu
(Ramadhan, 2014:11-12).
2. Variabel X2 (Ekuitas)
Ekuitas/modal (equity) adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang
merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas
terdiri dari setoran pemilik dan sisa laba yang ditahan (retained earning).
Ekuitas adalah sisa kepemilikan atas aktiva dari suatu entitas setelah dikurangi
kewajiban-kewajibannya. Dalam sebuah perusahaan, modal mencerminkan
bagian kepemilikan (http://www.materiakuntansi.com/pengertian-liabilitas-
dan-ekuitas/).
3. Variabel Y (Penjualan)
Pertumbuhan penjualan diartikan sebagai kenaikan jumlah penjualan dari
tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Kusumajaya (2011) mengemukakan
bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan pertumbuhan
penjualan memengaruhi nilai perusahaan atau harga saham perusahaan sebab
pertumbuhan perusahaan menjadi tanda perkembangan perusahaan yang baik
yang berdampak respon positif dari investor. Adanya kecenderungan
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi menghasilkan tingkat arus
kas masa depan dan kapitalisasi pasar yang tinggi sehingga memungkinkan
perusahaan memiliki biaya modal rendah (Sriwardany, 2006). Menurut Barton
et al. (1989) perusahaan dengan tingkat pertumbuhan akan memengaruhi
kemampuan mempertahankan keuntungan (Wijaya dan I Made, 2014: 516).
13

B. Analisis Korelasi
Berikut ini adalah tabel total asset dan total ekuitas serta Penjualan neto PT.
Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Tahun 2009 sampai tahun 2015:
Tabel 5. Total Aset dan Total Ekuitas serta Penjualan Neto PT. Indofood CB Sukses
Makmur, Tbk Tahun 2009 sampai tahun 2015
Tahun TOTAL ASET TOTAL PENJUALAN NETO (Y)
(X1) EKUITAS (X2)
2009 40.38 10.16 37.40
2010 47.28 16.78 38.40
2011 53.72 31.60 45.77
2012 59.39 34.14 50.20
2013 77.78 36.88 55.62
2014 86.08 40.27 63.59
2015 91.83 43.12 64.06
Sumber: Annualt Report PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Tahun 2010 dan 2015

Untuk mengukur hubungan yang terjadi antara variabel dependen Y (tingkat


penjualan neto) dengan variabel independen X1 (Total Aset) dan X2 (Total Ekuitas)
maka dilakukan analisis korelasi berganda dengan data sebagai berikut:
Tabel 5. Analisis Korelasi Berganda Total asset dan Total Ekuitas terhadap
Tingkat Penjualan Neto
Tahun TOTAL TOTAL PENJUALAN X 12 X 22 Y2 X1×Y X2×Y X1×X2
ASET EKUITAS NETO (Y)
(X1) (X2)
2009 40.38 10.16 37.40 1630.5444 103.2256 1,398.76 1510.212 379.984 410.2608
2010 47.28 16.78 38.40 2235.3984 281.5684 1,474.56 1815.552 644.352 793.3584
2011 53.72 31.60 45.77 2885.8384 998.5600 2,094.89 2458.7644 1446.332 1697.552
2012 59.39 34.14 50.20 3527.1721 1165.5396 2,520.04 2981.378 1713.828 2027.575
2013 77.78 36.88 55.62 6049.7284 1360.1344 3,093.58 4326.1236 2051.266 2868.526
2014 86.08 40.27 63.59 7409.7664 1621.6729 4,043.69 5473.8272 2560.769 3466.442
2015 91.83 43.12 64.06 8432.7489 1859.3344 4,103.68 5882.6298 2762.267 3959.71
∑ 456.46 212.95 355.04 32171.20 7390.04 18729.21 24448.49 11558.80 15223.42

1. Korelasi Berganda
𝑛∑𝑋1𝑌−(∑𝑌)(∑𝑋1)
Ry1 =
√𝑛∑Y2 −(∑𝑌)2 √𝑛∑X12 −(∑𝑋1)2
14

7(24448.49)−(355.04)(456.46)
=
√7(18729.21)−(355.04)2 √7(32171.20)−(456.46)2
= 0.98
𝑛∑𝑋2𝑌−(∑𝑌)(∑𝑋2)
Ry2 =
√𝑛∑Y2 −(∑𝑌)2 (𝑛∑X22 −(∑𝑋2)2

7(11558.80)−(355.04)(212.95)
= 2
√7(18729.21)−(355.04) √7(7390.04)−(212.95)2

= 0.93

𝑛∑𝑋1𝑋2−(∑𝑋1)(∑𝑋2)
R12 =
√𝑛∑X12 −(∑𝑋1)2 √𝑛∑X22 −(∑𝑋2)2
7(15223.42)−(456.46)(212.95)
= 2 2
√7(32171.20)−(456.46) √7(7390.04)−(212.95)

= 0.90

𝑟𝑦12 +(𝑟𝑦2)2 −2𝑟𝑦1.𝑟𝑦2.𝑟12


Ry12 =√
1−(𝑟12)2

0.982 +0.932 −2(0.98)(0.93)(0.90)


=√
1−0.902

= 0.986
Simpulan: Koefisien korelasi berganda sebesar 0.986, artinya bahwa
hubungan total asset dan total ekuitas terhadap penjualan neto adalah
positif dan sangat kuat sekali.
2. Koefisien Determinasi
KDB=Ry122 × 100% = 0.9862 × 100% = 97.2196%
Artinya: Naik turunnya penjualan neto disebabkan oleh total asset dan
total ekuitas sebesar 97.2196%. Sedangkan sisanya sebesar 2.7804%
disebabkan factor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
1. Dari hasil analisis regresi antara variabel independen X (Tahun/periode)
dengan variabel dependen Y(penjualan neto) dan proyeksi peramalan
tingkat/volume penjualan mulai tahun 2017 sampai tahun 2025,
diperoleh nilai a =30.69 dan b =5,0075, sehingga dapat disimpulkan
bahwa setiap tahun/periode PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
diramalkan/diprediksikan akan terjadi kenaikan tingkat penjualan neto
sebesar 5,0075 triliun rupiah.
2. Berdasakan analisis korelasi antara bauran pemasaran (iklan dan
promosi) sebagai variabel X dengan Tingkat Penjualan sebagai variabel
Y data nilai r sebesar 0,485 sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara biaya iklan dan promosi terhadap tingkat penjualan
neto pada PT. Indofood Sukses makmur Tbk cukup berhubungan.
Sementara KD = 0,4852 ×100%= 0,235%. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa 23.5225% variansi variable dependen Y dapat
dijelaskan oleh variable independen X dan sebesar 76.4775% sisanya
dijelaskan oleh variable lainnya di luar variable X yang dinamakan
koefisien aliansi.
3. Berdasakan analisis korelasi berganda antara variabel dependen Y
(tingkat penjualan neto) dengan variabel independen X1 (Total Aset)
dan X2 (Total Ekuitas) koefisien korelasi berganda sebesar 0.986,
artinya bahwa hubungan total asset dan total ekuitas terhadap penjualan
neto adalah positif dan sangat kuat sekali, dan KDB=Ry122 × 100% =
0.9862 × 100% = 97.2196% Artinya: Naik turunnya penjualan neto
disebabkan oleh total asset dan total ekuitas sebesar 97.2196%.
Sedangkan sisanya sebesar 2.7804% disebabkan factor-faktor lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian.

15
B. Saran
Sebagaimana halnya dengan simpulan hasil penelitian ini, maka untuk
meningkatkan tingkat penjualan disarankan PT. Indofood CBP Sukses
Makmur, Tbk Hendaknya selalu mempertimbangkan faktor-faktor tertentu,
misalnya biaya promosi dan iklan serta meningkatkan jumlah ekuitas dan
aset untuk memeroleh laba yang lebih maksimum.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anjar, P. N. 2012. Hubungan Antara Biaya Promosi Dan Biaya Distribusi Dengan
Volume Penjualan Pada Pt. Salama Nusantara. http://eprints.uny.ac.id
/7983/3/BAB % 202-09409134007.pdf. Diakses pada tanggal 20 Januari
2017.
Harahap, Z.; Agus, S. S.; Jopie J. R. 2014. Citra Merek, Ekuitas Merek, Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Indomie
Dikecamatan Malalayang 1 Barat Manado. Jurnal EMBA. ISSN 2303-
1174. Vol.2 No.2. Hal. 859-870.
Masrita. 2014. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Batik
Jambi (Suatu Studi Di Show Room Dekranasda Provinsi Jambi)(The
Influence Of Marketingmix On Purchusing Decision Making Studi On
Dekranasda Showromm Of Jambi Province). Jurnal Dinamika
Manajemen. ISSN: 2338–123X. Vol. 1 No.3. Hal. 168-182.
Hasan, A; Yumi, M;,Berry, Y; dan Indah, D. 2014. Analisis Hubungan Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Blackberry Dan
Samsung Android. Jurnal Optimasi Sistem Industri. ISSN 2088-4842.
Vol. 13 No. 2. Hal. 687-706.
Halim, A: dan Karnadi. 2016. Pengaruh Bauran Pemasaran TerhadapTingkat
Penjualan Kerupuk Pada UD. Subandi Rogojampi Banyuwangi.
http://unars.ac.id/jurnal/artikel/2016-06-17-39-Pengaruh%20Bauran
%20 Pemasaran.pdf. Diakses pada tanggal 20 Januari 2017.
Nugroho, W. F. S. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume
Penjualan Padacv. Mytron Di Wilayah Pajang Surakarta.
http://eprints.uns.ac.id/3352/1/165680109201001161.pdf. Diakses pada
tanggal 20 Januari 2017.
Wijaya, I.P.A.S.W; dan I Made, K.U. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset,
Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Serta Harga
Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556.
Vol.06. No. 03. Hal. 514-530.
Ramadhan, M.A. 2014. Aset. http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream
/handle/123456789/7144/Bab%202.pdf?sequence=9. Diakses pada
tanggal 20 Januari.
LAMPIRAN-LAMPIRAN DATA

Anda mungkin juga menyukai