Anda di halaman 1dari 3

Nama penyusun: fransiskus f.

Raden Bayu T.w

Teguh Prasetyo

Bahan bakar di indonesia yang ketersediaan masih melimpah adalah batubara. Batu bara yang
berupa bongkahan batu sangat sulit untuk diaplikasikan langsung sebagai bahan bakar karena
sulit dinyalakan, sulit dikendalikan, mengeluarkan asap dan abu dan membutuhkan alat
pembakaran yang khusus. Untuk mengatasi hal tersebut para peneliti telah mengembangkan
teknologi pengubahan batubara ke bentuk bahan bakar yang lebih baik dalam
penggunaannya. Salah satunya adalah dengan cara membuat batubara menjadi powder atau
serbuk. Proses pengubahan batubara menjadi serbuk atau tepung dilakukan dengan proses
menghancurkan batubara dengan alat coal pulverizer atau coal mill sampai mendapat ukuran
serbuk batubara yang diinginkan.

Cyclo burner membakar batu bara dalam bentuk tepung -30 mes atau -0,5 mm. Proses
pembakaran dalam silinder dengan lining refraktori, batubara bersama udara pembakar dari
blower masuk kedalam silinder secara tangensial, berputar menyusur dinding yang
bertemperatur 1100-1350C. Temperatur yang lebih tinggi dapat dicapai dengan batubara
berperingkat lebih tinggi. Intensitas pembakaran batubara dalam ruang siklon tinggi dapat
menghasilkan temperatur sampai 1400°C untuk batubara muda. Cyclo burner dapat
menggantikan posisi burner BBM diberbagai fasilitas industri : steam boiler,oil heater, heat
exchanger,ketel galvanisasi,calciner,rotary kiln,annealing kiln.

Keunggulan dari penggunaan serbuk batubara sendiri adalah dapat menggunakan batubara
peringkat rendah, cepat start up dan shut down, effisiensi pembakaran tinggi (dibanding chain
grate), lidah api dapat diarahkan dan mempunyai biaya investasi rendah, materialnya yang
berbentuk serbuk memudahkan untuk terbakar, akan tetapi untuk membakar batubara serbuk
diperlukan alat pembakar atau burner. Boiler kapasitas 2 ton uap/jam dengan konsumsi solar
160 liter/jam diganti dengan cyclo burner kapasitas 320 kg batubara/jam, penghematan 70%

Serbuk batubara memerlukan perlakuan khusus yaitu dengan proses pembakar siklon atau
cyclo, prosesnya adalah batubara ditiupkan bersama dengan udara pembakar secara
tangensial, sehingga bubuk batubara berputar dan terbakar dalam ruang siklon tersebut secara
intensif disebabkan oleh tingkat turbulensi yang tinggi tercipta dalam ruang bakar siklon
sehingga terjadilah pembakaran yang sempurna.

Model burner ini berbentuk silinder, terbuat dari bahan lembaran plat yang dirol, disambung
dengan feeder yang berfungsi sebagai pengumpan batubara ke dalam ruang silinder dan
blower sebagai pendorong batubara serbuk masuk ke ruang silinder sekaligus sebagai
pengumpan api yang keluar. Alat ini dirangkai menjadi satu pada posisi vertikal.

Prinsip kerjanya adalah serbuk batubara dialirkan melalui feeder kemudian ditiupkan bersama
dengan udara pembakar secara tangensial, sehingga serbuk batubara berputar dan terbakar
dalam ruang silinder burner tersebut secara intensif sebab tingkat turbulensi yang tinggi
tercipta dalam ruang bakar. Dengan adanya api penyalaan awal yang ada didalam burner
serbuk batubara akan langsung menyala yang akhirnya menghasilkan panas.

Pada desain alat posisi feeder berada diatas dan dilengkapi dengan slide yang digunakan
untuk mengatur masa serbuk batubara yang keluar, sedangkan blower berada dibawah feeder
dengan tujuan untuk menyemburkan serbuk batubara yang keluar dari feeder masuk ke ruang
burner.
Sumber :

Website; Uji Coba Cyclo Burner di Boiler PLTU PT. Kertas Leces, Probolinggo, Jawa
Timur.

Wibsite; Sumaryono, dkk, 2007 pembakaran siklon ( cyclo burner), Puslitbang Teknologi
Mineral dan Batubara.

Anda mungkin juga menyukai