Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERUBAHAN FUNGSI TUBUH PADA SISTEM GENITALIA LANSIA


MATA KULIAH KEPERAWATAN GERONTIK

DOSEN PEMBIMBING:
DI SUSUN OLEH :

1. KHUSNUL AINUN
2. LIES NURHAYATI
3. SRI RATNA
4.

D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
Jl. Brigjen dharsono no.12b cirebon telp/fax (0231)247852

Email: stikes2005@yahoo.com website: http//:www.yasri.com


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan
Gerontik.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Perubahan Fungsi Tubuh Pada Sistem Genitalia Lansia. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan ........................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan ...................................................................................................................... 2
A. Perubahan Fungsi Tubuh Wanita Pada Sistem Genitalia Lansia ...................................... 2
B. Perubahan Fungsi Tubuh Pria Pada Sistem Genitalia Lansia ........................................... 3
Bab III Penutup ............................................................................................................................. 5
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 5
B. Saran ................................................................................................................................ 5
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses Menua (Aging Proses) Menjadi tua adalah sunatullah. Setiap kita akan berproses
menuju ke sana. Bersyukurlah orang-orang yang diberi kesempatan oleh Allah menikmati masa
tuanya. Dalam bayangan kita, masa tua adalah masa yang indah, di mana seseorang menikmati
hasil jerih payahnya semasa muda dikelilingi anak dan cucu. Namun demikian, perubahan-
perubahan fisiologis pada lansia sering disertai berbagai masalah kesehatan
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Walaupun proses penuaan benar
adanya dan merupakan sesuatu yang normal, tetapi pada kenyataannya proses ini menjadi beban
bagi orang lain dibadingkan dengan proses lain yang terjadi. Perawat yang akan merawat lansia
harus mengerti sesuatu tentang aspek penuaan yang normal dan tidak normal.
Jadi, Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuanjaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Proses penuaan, secara umum dipahami sebagai proses pembelahan sel yang merupakan
faktor endogenik dan tak bisa dihentikan. Sel manusia terbatas umurnya. Setelah membelah 50-
100 kali kemudian berhenti. Sel pun menjadi tua sehingga membuat seseorang mengalami
kemunduran secara fisik dan mental.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perubahan fungsi tubuh wanita pada sistem genitalia lansia?
2. Bagaimana perubahan fungsi tubuh pria pada sistem genitalia lansia?

C. Tujuan
Makalah ini dapat bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui perubahan-perubahan
fungsi tubuh wanita dan pria yang terjadi pada sistem genitalia lansia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Perubahan Fungsi Tubuh Pada Sistem Genitalia Lansia


A. Wanita
Dengan berhentinya produksinya hormon estrogen, genitalia interna dan eksterna berangsur-
angsur mengalami atrofi
1. Vagina
Vagina mengalami kontraktur, panjang dan lebar vagina mengalami pengecilan. Fornises
menjadi dangkal, begitu pula serviks tidak lagi menonjol ke dalam vagina. Sejak
klimakterium, vagina berangsur-angsur mengalami atropi, meskipun pada wanita belum
pernah melahirkan. Kelenjar seks mengecil dan berhenti berfungsi. Mukosa genitalia
menipis begitu pula jaringan sub-mukosa tidak lagi mempertahankan elastisitas nya
akibat fibrosis.
Perubahan ini sampai batas tertentu dipengaruhi oleh keberlangsungan koitus, artinya
makin lama kegiatan tersebut dilakukan kurang laju pendangkalan atau pengecilan
genitalia eksterna.
2. Uterus
Setelah klimaterium uterus mengalami atrofi, panjangnya menyusut dan dindingnya
menipis, miometrium menjadi sedikit dan lebih banyak jaringan fibrotik. Serviks
menyusut tidak menonjol, bahkan lama-lama akan merata dengan dinding jaringan.
3. Ovarium
Setelah menopause, ukuran sel telur mengecil dan permukaannya menjadi “keriput”
sebagai akibat atrofi dari medula, bukan akibat dari ovulasi yang berulang sebelumnya,
permukaan ovarium menjadi rata lagi seperti anak oleh karena tidak terdapat folikel.
Secara umum, perubahan fisik genetalia interna dan eksterna dipengaruhi oleh fungsi
ovarium. Bila ovarium berhenti berfungsi, pada umumnya terjadi atrofi dan terjadi
inaktivitas organ yang pertumbuhannya oleh hormon estrogen dan progesteron.
4. Payudara (Glandula Mamae)
Payudara akan menyusut dan menjadi datar, kecuali pada wanita yang gemuk, dimana
payudara tetap besar dan menggantung. Keadaan ini disebabkan oleh karena atrofi hanya
mempengaruhi kelenjar payudara saja.
Kelenjar pituari anterior mempengaruhi secara histologik maupun fungsional, begitu pula
kelenjar tiroid dan adrenal menjadi “keras” dan mengkibatkan bentuk tubuh serupa
akromegali ringan. Bahu menjadi gemuk dan garis pinggang menghilang. Kadang timbul
pertumbuhan rambut pada wajah. Rambut ketiak, pubis mengurang, oleh karena
pertumbuhannya dipengaruhi oleh kelenjar adrenal dan bukan kelenjar ovarium. Rambut
kepala menjadi jarang. Kenaikan berat badan sering terjadi pada masa klimakterik.

2
5. Monopouse
Menopause pada wanita merupakan bagian universal dan ireversibel dari keseluruhan
proses penuaan yang melibatkan sistem reproduksi, dengan hasil akhir seorang wanita
tidak lagi mengalami menstruasi. Seorang wanita dikatakan menopause minimal 12 bulan
setelah menstruasinya yang terakhir, ditandai dengan gejala-gejala vasomotor dan
urogenital, misalnya kering vagina dan dispareunia. Masa sekitar 12 bulan itu dinamakan
klimakterium. Sementara sebelum benar-benar menopause, 5-10 tahun sebelumnya
gejala-gejala vasomotor dan mens yang ireguler ini sudah mulai muncul, dinamakan fase
perimenopause.
Menopause itu sendiri terjadi secara fisiologis akibatnya hilang atau berkurangnya
sensitivitas ovarium terhadap stimulasi gonadotropin, yang berhubungan langsung
dengan penurunan dan disfungsi folikuler. Oosit di dalam ovarium akan mengalami
atresia ketika siklus reproduksi wanita. Selain itu folikel juga mengalami penurunan
kualitas dan kuantitas folikel secara kritis setelah 20-25 tahun sesudah menarche. Itu
sebabnya pada fase perimenopause dapat terjadi siklus menstruasi yang ireguler. Selain
itu iregularitas menstruasi juga terjadi akibat fase folikuler pada fase siklus menstruasi
yang juga memendek.

B. Pria
1. Produksi testoteron menurun secara bertahap.
Penurunan ini mungkin juga akan menurunkan hasrat dan kesejahteraan . Testis menjadi
lebih kecil dan kurang produktif . Tubular testis akan menebal dan berdegenerasi.
Perubahan ini akan menurunkan proses spermatogenesis, dengan penurunan jumlah
sperma tetapi tidak mempengaruhi kemampuan untuk membuahi ovum.
2. Kelenjar prostat biasanya membesar.
Hipertrofi prostate jinak terjadi pada 50% pria diatas usia 40 tahun dan 90% pria diatas
usia 80 tahun.Hipertrofi prostat jinak ini memerlukan terapi lebih lanjut.
3. Respon seksual terutama fase penggairahan (desire), menjadi lambat dan ereksi yang
sempurna mungkin juga tertunda.
Elevasi testis dan vasokongesti kantung skrotum berkurang, mengurangi intensitas dan
durasi tekanan pada otot sadar dan tak sadar serta ereksi mungkin kurang kaku dan
bergantung pada sudut dibandingkan pada usia yang lebih muda. Dan juga dibutuhkan
stimulasi alat kelamin secara langsung untuk untuk menimbulkan respon. Pendataran fase
penggairahan akan berlanjut untuk periode yang lebih lama sebelum mencapai osrgasme
dan biasanya pengeluaran pre-ejakulasi berkurang bahkan tidak terjadi.
4. Fase orgasme, lebih singkat dengan ejakulasi yang tanpa disadari.
Intensitas sensasi orgasme menjadi berkurang dan tekanan ejakulasi serta jumlah cairan
sperma berkurang. Kebocoran cairan ejakulasi tanpa adanya sensasi ejakulasi yang
kadang-kadang dirasakan pada lansia pria disebut sebagai ejakulasi dini atau prematur
dan merupakan akibat dari kurangnya pengontrolan yang berhubungan dengan miotonia

3
dan vasokongesti, serta masa refrakter memanjang pada lansia pria. Ereksi fisik
frekuensinya berkurang termasuk selama tidur.
5. Penurunan tonus otot menyebabkan spasme pada organ genital eksterna yang tidak biasa.
Frekuensi kontraksi sfingter ani selama orgasme menurun.
6. Kemampuan ereksi kembali setelah ejakulasi semakin panjang, pada umumnya 12 sampai
48 jam setelah ejakulasi. Ini berbeda pada orang muda yang hanya membutuhkan
beberapa menit saja.
7. Ereksi pagi hari (morning erection) semakin jarang terjadi.
Hal ini tampaknya berhubungan dengan semakin menurunnya potensi seksual. Oleh
karena itu, jarang atau seringnya ereksi pada pagi hari dapat menjadi ukuran yang dapat
dipercaya tentang potensi seksual pada seorang pria. Penelitian Kinsey, dkk menemukan
bahwa frekuensi ereksi pagi rata-rata 2,05 perminggu pada usia 31-35 tahun dan hal ini
menurun pada usia 70 tahun menjadi 0,50 perminggu.
8. Disfungsi Ereksi (Impotensia)
9. Male Hypogonadism
10. Andropause

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa usia lanjut merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu
periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan
atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.Dengan bertambahnya usia, secara umum
kekuatan dan kualitas fisik juga fungsinya mulai terjadi penurunan. Penurunan ini bisa
berlangsung secara perlahan bahkan bisa terjadi secara cepat tergantung dari kebiasaan hidup
pada masa usia muda.
Perkembangan Reproduksi Usia Lanjut
1. Wanita
Perubahan Anatomik pada Sistema Genitalia.Dengan berhentinya produksinya hormon
estrogen, genitalia interna daneksterna berangsur-angsur mengalami atrofi.
2. Pria
Beberapa perubahan yang terjadi pada lansia pria adalah :
 Produksi testoteron menurun secara bertahap
 Kelenjar prostat biasanya membesar
 Respon seksual terutama fase penggairahan (desire), menjadi lambat danereksi
yang sempurna mungkin juga tertunda
 Fase orgasme, lebih singkat dengan ejakulasi yang tanpa disadari
 Penurunan tonus otot menyebabkan spasme pada organ genital eksterna yang
tidak biasa. Frekuensi kontraksi sfingter ani selama orgasme menurun.
 Kemampuan ereksi kembali setelah ejakulasi semakin panjang
 Ereksi pagi hari (morning erection) semakin jarang terjadi

B. Saran
Guna kesempurnaan Makalah ini,kami kelompok 4 sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bisa membangun.Oleh karena itu sekiranya Rekan-rekan dari kelompok lain beserta Dosen
Pembimbing untuk memberikan tambahan yang insya Allah akan membangun dari Makalah
yang kami buat ini

5
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, 2000

http://baguselek.blogspot.co.id/2011/05/perubahan-anatomik-pada-sistem.html

http://naoki88panggih.blogspot.co.id/2009/09/perubahan-fisiologis-pada-lansia.html

http://amienselalutersenyum.blogspot.co.id/2013/04/reproduksi-lansia.html

Anda mungkin juga menyukai