Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBUSUKKAN BUAH APEL

MENGGUNAKAN METODE PENCUCIAN ASAP CAIR DAN METODE


PENCUCIAN ASAP CAIR
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Kimia

Disusun Oleh:
Sintia Ainus Sofa
15670013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA
2017
LAPORAN OBSERVASI

1. Design observasi
Banyak pengawet yang digunakan untuk memperpanjang masa
buah atau makanan agar tidak membusuk. Pengawet yang digunakan
adalah asap cair. Asap cair merupakan suatu campuran larutan dari hasil
pirolisa kayu. Asap diproduksi melalui proses pirolisis dengan cara
pembakaran yang tidak sempurna yang melibatkan reksi dekomposisi
konstituen polimer menjadi senyawa organik dengan berat molekul rendah
karena pengaruh panas yang meliputi reaksi oksidasi, dekomposisi,
polimerisasi dan kondensasi. Asap cair dapat menghambat perumbuhan
mikroba atau jamur seperti Vibrio Vulnivicus, Yersinis enterolitica dan
Lactococcus Lactis (Rusbana, 2009: 25).
Apel merupakan buah yang memiliki waktu untuk busuk kurang
lebih satu minggu. Jamur yang dihasilkan adalah jamur Alternania Sp.
Peneliti kemudian memiliki inisiatif melakukan observasi untuk
mengetahui apakah metode pencucian asap cair dan air memiliki
perbedaan yang signifikan waktu busuk buah apel serta apakah kedua
metode ini menghasilkan waktu yang sama pada pembusukkan jamur.
Langkah-langkah dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut:
(1) Menentukan sampel observasi .
(2) Setelah sampel ditentukan, selanjutnya sampel dibagi menjadi delapan
sampel. Delapan sampel ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok yang diberi asap cair dan kelompok dicuci dengan air.
Untuk penentuan kelompok dilakukan dengan cara undian.
(3) Kelompok sampel diberi perlakuan sesuai dengan kelompoknya
dengan merendam ataiu mencuci selama lima menit.
(4) Semua sampel dimasukkan dalam gelas plastik dan ditutup
menggunakan plastik.
(5) Menggumpulkan data dengan mengecek sampel dilakukan dua jam
berkala hingga sampel menghasilkan jamur.

2
(6) Mengolah data.
(7) Menganalisis data.

2. Teknik Pengumpulan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
observasi. Observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data
dengan cara mengamati kegiatan yang berlangsung (Djaelani, 2013: 84).
Metode observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang waktu
lama pembusukan buah apel menggunakan dua pencucian yang berbeda.
Indikator pembusukan buah apel adalah munculnya jamur pada buah apel.

3. Bukti Otentik
a. Sampel buah apel yang dibagi menjadi depalan dan dbagi lagi menjadi
dua kelompok. Kelompok dilakukan secara random dan dilakukan
perlakuan sesuai kelompoknnya.

b. Sampel setelah direndam dengan asap dan air selama lima menit

3
c. Dokumentasi dari buah apel sebelum pembusukkan hingga
menghasilkan jamur.
Sampel Sebelum Pembusukkan Sesudah Pembusukkan Lama
Pembusukan
(2 jam)
Pencucian 1
49,6
mengguna
kan asap
air

2 72,04

49,59

72,95

Pencucian 1
mengguna
49,58
kan air

4
2

72,04

3
61,54

66,37

4. Teknik Analisa Data


a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan teknik statistik apa
yang digunakan untuk alat analisis. Jika data yang diuji terdistribusi
normal, maka teknik statistik yang digunakan adalah statistik
parametrik (Irianto: 2004, 276). Untuk menguji sebaran data
terdistribusi normal atau tidak, uji normalitas dilakukan terhadap data
waktu pembusukan dari kedua kelompok sample asap dan air. Uji
normalitas menggunakan Minitab 16 Statistical Software dengan
metode Anderson Darling (AD) dengan nilai signifikan pada taraf
kepercayaan 95%, P-value > 0,05 maka hipotesis nol diterima yang
berarti bahwa data terdistribusi normal dan sebaliknya jika P-value <
0,05 berarti hipotesis nol ditolak (data tidak terdistribusi nomal)
(Rohman, 2014:56).

5
b. Uji-Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-
kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang
mempunyai varians homogen. Perbandingan harus melibatkan
kelompok yang homogen sehingga dapat diklaim bahwa perubahan
yang terjadi yang menyebabkan perbedaan kelompok setelah
perlakuan hanya disebabkan oleh pemberian perlakuan (Purwanto,
2011: 177).
Perhitungan homogenitas juga dilakukan dengan Minitab 16
Statistical Software, keputusan diambil dengan melihat kolom Leven’s
test for equality of variance, jika taraf kesalahan atau sigifikansinya >
0,05 maka dinyatakan homogen (Rohman, 2014: 70).

c. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
yang signifikan waktu busuk buah apel menggunakan metode
pencucian asap cair dan air. Uji t merupakan tes statistik yang dapat
dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua
kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang berbeda dengan prinsip
membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok atau perlakuan
tersebut (Subana dkk, 2000: 167). Uji t sampel independen dilakukan
untuk mengetahui apakah ada atau tidak perbedaan signifikan antara
waktu busuk buah apel menggunakan metode pencucian asap cair dan
air. Secara teknis uji t sampel independen dilakukan dengan Minitab
16 Statistical Software.

5. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada Senin, 18 Desember 2017 pukul
16.51 di Asrama Nuriya Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah metode pencucian asap cair dan air
memiliki perbedaan yang signifikan waktu busuk apel menggunakan serta

6
apakah kedua metode ini menghasilkan waktu yang sama pada
pembusukkan jamur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi. Prinsip kerja penelitian ini adalah mencuci buah apel yang telah
dipotong menjadi delapan kemudian dibagi menjadi dua kelompok dengan
asap cair dan air selama lima menit. Asap cair yang digunakan pada
penelitian ini adalah asap cair grade 1 yang biasa digunakan untuk
pengawet makanan seperti bakso dan produksi sate bandeng dan dapat
menghambat pertumbuhan jamur seperti Vibrio Vulnucus, Lactococcus
Lactis dan Yersinia Entolica (Rusbana, 2009: 25). Setelah sampel dicuci
kemudian sampel dimasukkan kedalam gelas plastik dan ditutup dengan
kresek diamati dua jam secara berkala. Hasil data dapat diambil setelah
sampel muncul sampel. Hasil data disajikan pada tabel 1.1.
Sampel Metode Pencucian Asap Metode Pencucian Air
Cair (2 jam) (2 jam)
1 49,60 49,58
2 72,04 72,04
3 49,59 61,54
4 72,95 66,37

Data tersebut kemudian dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t.
a. Uji normalitas

7
Berdasarkan hasil uji normalitas terhadap data waktu pembusukkan
buah apel diperoleh P-value pada data pencucian asap cair maupun
pencucian air ≥ 0,05, maka hasil data pencucian asap cair maupun air
terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil uji homogenitas terhadap data waktu pembusukkan


buah apel diperoleh P-value baik F test dan Levene test adalah >0,05
sehingga hipotesis nol diterima yang berarti kedua sampel seragam.
c. Uji t
Uji normalitas dan homogenitas data yang telah dilakukan sebelumnya
menggambarkan bahwa data berasal dari sampel yang terdistribusi
normal dan homogen, dengan demikian uji parametrik ini dapat
dilakukan. Uji ini juga dilakukan dengan Independent sample t-test
menggunakan Minitab 16 Statistika Software. Data yang didapat

8
Berdasarkan data pada output minitab 16, nilai t-hitung adalah -0,16
(tanda negatif : menunjukkan rata-rata pengukuran dengan pencucian
asap cair lebih kecil dibandingkan pencucian air). Nilai P yang
dihasilkan adalah 0,876 (>0,05) sehingga hipotesis nol diterima berarti
kedua metode pencucian menghasilkan rata-rata yang waktu
pembusukkan yang sama dalam statistika.
Hasil data menunjukkan bahwa metode pencucian menggunakan
asap cair dan air memiliki kesamaan rata-rata yang sama. Artinya,
tidak ada perbedaan signifikan antara kedua metode pencucian ini dan
hasil rata-rata dari waktu pembusukkan pada buah apel menggunakan
metode pencucian asam adalah sama dengan hasil rata-rata dari waktu
pembusukkan apel menggunakan metode pencucian air.
Asap cair merupakan asap yang biasa digunakan untuk
mengawetkan bahan makanan tertertu seperti bakso dan produk sate.
Metode penambahan asap cair juga mempengaruhi warna, aroma dan
hasil akhir makanan. Metode pencucian menggunakan asap cair pula
dengan volume asam cair dua sendok makanan memiliki dampak yang
sama dengan penambahan asap cair makanan. Warna dari apel berubah
menjadi sedikit kehitaman dibandingkan dengan pencucian air. Hasil
data yang diperoleh pun lama pembusukkan pencucian dengan asap
cair dan air memiliki rata-rata yang sama. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini asap cair tidak dapat digunakan untuk pengawetan
buah apel. Jamur dari buah apel adalah Alternania Sp. Alternania Sp
belum terbukti dapat dihambat perkembanganya oleh asap cair.
Penggunaan asap cair untuk pengawet buah dapat dilakukan jika
dikombinasi dengan pelilinan seperti pada hasil penelitian kajian asap
cair sebagai pengawet pada buah panen . Fungsi Pelilinan memberikan
pengaruh nyata terhadap laju susut bobot dan perubanan nilai
kekerasan pada buah pepaya. (http://imudhnian.blogspot.co.id).

9
Penelitian ini mengalami kendala dalam penentuan waktu
pembusukkan jamur karena hanya mengecek dua jam secara berkala
dan penggunaan wadah yang bekas cat yang menyebabkan jamur
kurang terlihat jelas. Sehingga diperlukan pengecekkan lebih
mengerucut seperti satu jam sekali dan penggunaan wadah yang
bersih.
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan analisa data dapat ditarik
kesimpulan bahwa kedua kelompok dengan berbeda metode pencuci
memiliki rata-rata hasil lama pembusukkan buah apel yang sama dan
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pencucian
dengan metode asap cair dan air. Dibuktikan dengan nilai t-hitung adalah -
0,16 (tanda negatif : menunjukkan rata-rata pengukuran dengan pencucian
asap cair lebih kecil dibandingkan pencucian air) dan Nilai P yang
dihasilkan adalah 0,876 (>0,05) sehingga hipotesis nol diterima berarti
kedua metode pencucian menghasilkan rata-rata yang waktu pembusukkan
yang sama dalam statistika.

10
DAFTAR PUSTAKA

Djaelani, Auno Rofiq. 2013. Teknik Pengumplan Data Dalam Penelitian


Kualitatif. Semarang:Majalah Ilmiah Pawiyatan, Vol XX. No.01. Maret
2013.
Irianto, Agus. 2004. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Purwanto. 2011. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rima, Nian. 2011. Kajian Asap Cair Sebagai Pegawetn pada Buah Panenan.
(Online). Tersedia: http://imudhnian.blogspot.co.id .diakses pada 26
Desember 2017 waktu 00:30.
Rohman, Abdul. 2014: Statistika dan Kemometrika Dasar dalam Analisis
Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusbana, Tubagus Bahtiar. 2009. Kajian Pengawetan Nira Menggunakan Asap
Cair Tempurung Kelapa. Bogor: IPB.
Subana, dkk. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

11

Anda mungkin juga menyukai