Anda di halaman 1dari 6

Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran

rendah, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Tingkat kepadatan penduduk
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung rata-rata 82 jiwa/Km2 dari jumlah penduduk seluruhnya
1.360.152 jiwa dibanding dengan luas wilayah. Penduduk usia 15 - 44 tahun baik laki-laki
maupun perempuan merupakan kelompok penduduk yang mendominasi di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
Kendala / masalah yang dihadapi dalam pencapaian indikator angka kesakitan DBD meliputi :

1. Penatalaksanaan kasus DBD di rumah sakit atau unit pelayan kesehatan terutama yang
memiliki rawat inap belum maksimal hal ini disebabkan kurangnya refresing tatalaksana
kasus DBD terbaru bagi pelaksana medis di Rumah Sakit.
2. Kecepatan Pelaporan KDRS (Kewaspadaan Dini Rumah Sakit) DBD masih lambat di
beberapa pelayanan sehingga penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kasus
terlambat.
3. Diagnosa cepat demam dengue (DD) dengan menggunakan RDT (Rapid Diagnostic Test)
ataupun laboratorium DBD (pemeriksaan trombosit dan hematokrit) masih minim di
pelayanan - pelayanan kesehatan terutama Puskesmas.
4. Kegiatan pemantauan jentik berkala (PJB) rutin oleh juru pemantau jentik belum berjalan
maksimal bahkan terdapat beberapa Kabupaten/Kota yang tidak menjalankan program
PJB selama lebih dari 3 tahun sehingga peningkatan kasus DBD sering terjadi di seluruh
Kabupaten/Kota, hal ini disebabkan minimnya penganggaran dalam pengendalian
penyakit DBD.
5. Kegiatan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dan Gerakan 3M plus belum berjalan
maksimal di seluruh Kabupaten/Kota terkait minimnya penganggaran terutama advokasi
dari puskesmas kepada kepala Desa/Kelurahan dalam gerakan PSN dan 3M plus.
6. Adanya faktor resiko yg tidak dapat/sulit dikendalikan seperti kepadatan
penduduk/pemukiman, urbanisasi tidak terkendali, mobilisasi, kondisi lingkungan seperti
tempat perindukan nyamuk aedes agypti yang tidak terpantau oleh masyarakat serta
faktor perilaku masyarakat

Hal- hal yang mempengaruhi kesehatan komunitas menurut blum adalah lingkungan,
gaya hidup, ketersediaan layanan medis, dan faktor keturunan.

Dari faktor enviroment dapat dinilai dari cakupan rumah sehat di setiap kabupaten
dengan cakupan rumah sehat tertinggi ada di pangkal pinang dengan persentase 92.07 %
sedangkan yang terendah ada di Belitung timur dengan persentase 33,42 %. Untuk air bersih
dilihat dari sanitasi yang layak sebesar 68,75%.
Faktro lifestyle dapat dilihat dari Persentase Pencapaian Rumah Tangga ber-
PHBS tahun 2014 secara Provinsi sebesar 54%. Capaian tersebut masih dibawah target
nasional yang ditetapkan sebesar 70%. Pencapaian Rumah Tangga ber-PHBS di
Kabupaten/Kota juga masih dibawah target nasional, seperti yang dapat kita lihat pada
grafik dibawah ini.

Untuk ketersediaan layanan kesehatan dapat dinilai dari jumlah Rumah sakit dan
jumlah puskesmas di setiap kabupaten Prov.Babel. Setiap kabupaten di Prov.Babel telah
memiliki masing-masing 1 RS pemerintah, dengan jumlah puskesmas sebanyak 61 dan
pustu 169 yang tersebar di seluruh Prov. Babel

Anda mungkin juga menyukai