Latar Belakang
TPS 3R
Pemerintah
Masyarakat luas
ulang, mendaur ulang, pemilahan, pengumpulan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Berbasis Masyarakat merupakan
pola pendekatan pengelolaan persampahan dengan melibatkan peran aktif dan pemberdayaan
kapasitas masyarakat. Pendekatan tersebut lebih ditekankan kepada metoda pengurangan
sampah yang lebih arif dan ramah lingkungan. Pengurangan sampah dengan metoda 3R
berbasis masyarakat lebih menekankan kepada cara pengurangan, pemanfaatan dan
pengolahan sejak dari sumbernya (rumah tangga, area komersil, perkantoran dan lain-lain).
Untuk melakukan ini diperlukan kesadaran dan peran aktif masyarakat.
Pengurangan sampah dengan 3R dan replikasi ”best practice” memang bukan hal
mudah untuk dilakukan karena akan sangat bergantung pada kemauan masyarakat dalam
merubah perilaku, yaitu dari pola pemrosesan sampah konvensional menjadi pola pemilah
sampah. Untuk itu diperlukan berbagai upaya baik langsung maupun tidak langsung, seperti :
Lingkungan edukasi
Merupakan sebuah lingkungan hasil binaan di sekitar manusia yang bersifat edukatif yaitu
dengan menciptakan suatu situasi atau keadaan yang secara langsung berkontribusi dalam
berbagai bentuk edukasi yang akan disuguhkan
1.1.2 MISSION
• Megelola air baku yang berasal dari rob menjadi air bersih siap minum
• Mengelola sampah organik maupun non organik dan menjadi sarana rekreasi
• Sebagi srana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga dan mengolah
lingkungan
• Masyarakat dapat mengenal fungsi TPS 3R berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh
KSM
setempat;
• KSM dapat memahami cara pengoperasional ruangan dan sarana TPS 3R;
Jumlah kapasitas maksimal dari bangunan ini adalah 400 orang. Jumlah ini mampu
ditampung dalam sekali event karena mempertimbangkan kegiatan yang akan diadakan
merupakan kegiatan komunitas dan pendidikan .
Pengelola Utama
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Pengelola Umum
Pekerja pemindah : memiliki tanggun jawab dalam urusan pemindahan sampah dari
tahap 1 menuju tahap yang lain.
1.1.5 SERVICE
Cleaning Service : memiliki tanggung jawab dalam hal kebersian di dalam TPS 3R
PUBLIK
Pengunjung : yang mengunjungi TPS dan Workshop sebagai sarana destinasi wisasta
maupun edukasi
1.1.6 SECURITY
• Salah satu faktor terpenting adalah sistem keamanan yang berdampak pada
keselamatan pekerja dan pengujung itu sendiri oleh karena itu tedapat beberapa sistem
keamanan di dalam bandara antara lain:
1.1.8 SEGREGATION
1.1.9 EFFICIENCY
- Kantor 10%
- RTH 30%
1.2 GOALS-FORM
• HARD MATERIAL
1. Bangunan
2. Parkir
3. Sitting Group
• SOFT MATERIAL
1. Tanah
2. Rumput
3. Vegetasi
- Kantor 10%
- RTH 30%
Pertimbangan memilih tapak harus disesuaikan dengan tetangga pada kawasan tersebut.
Lokasi terletak dengan permukiman dimana merupakan sumber utama sebgai target
pengolahan sampah
Pemilihan jalan masuk di tapak dipertimbangkan dengan pola jalan raya di dekat tapak
sehingga jalan masuk dan keluar mudah digunakan oleh seluruh pengguna serta tidak
menimbulkan kemacetan baik diluar maupun didalam tapak
Harapan dari bangunan ini yaitu dapat menjadi icon kota semarang, dimana bangunan ini akan
memiliki daya tarik sendiri untuk pengunjung. Tidak hanya sebagai tempat pengolahan sampah
berbasis masyarakat tetapi juga sebagai sarana edukasi dan wisata bagi masyarakat.
Dapat bertahan dalam kurun waktu 20 tahun kedepan. Sehingga desain bangunan tersebut
masih bisa mengikuti perkembangan jaman yang ada.
1.3 GOALS-ECONOMY
• Insentif yang didapat berupa hasil penjualan material daur ulang dan produk kompos
serta penjualan bibit tanaman yang dapat digunakan untuk kepentingan sosial warga
atau untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman.
Efektivitas suatu kegiatan yang berlaku dapat menyelesaikan program sesuai dengan rencana.
• Menilai efektivitas yang berkaitan dengan problem tujuan dan alat untuk memproses
input-output
• Sistem yang dibandingkan harus sama seperti fasilitas sosial, ekonomi, dll.
Adanya subsidi dari Pemerintah Daerah untuk mendukung keberlanjutan program 3R berbasis
masyarakat. Secara umum berdasarkan perhitungan, agar TPS 3R (cakupan layanan 200 KK)
dapat berjalan, Pemerintah Daerah dapat memberikan subsidi ± Rp. 46.000.000,-/tahun,
dimana biaya ini telah mencakup gaji operator, bahan bakan dan listrik. Berikut ini disajikan
formulasi subsidi yang dapat digunakan untuk menghitung besaran subsidi yang harus
dikeluarkan untuk setiap lokasi TPS 3R berbasis masyarakat.
Dana Masyarakat
• Dana tunai (on cash) untuk membuka Rekening KSM dan biaya awal operasional dan
pemeliharaan kurang lebih sebesar Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah)
• Dana non tunai (in kind) berupa lahan, barang, material, tenaga kerja, konsumsi dan
lain-lain
• Biaya-biaya daur hidup pada TPS 3R tidak boleh membengkak sehingga menyebabkan
kerugian.
• Oleh itu diadakan penyusutan biaya-biaya daur hidup seperti biaya oprasional pada
fasilitas, biaya pemeliharaan bangunan TPS 3R, dan biaya renovasi.
CHANGE
• Belum terjadi perubahan karena merupaan bangunan pertama yang akan dibangun.
Dan dengan adaya bangunan ini diharapkan dapat memberikan perubahan bgi
lingkungan sekita khususnya kampung Ujungsari.
Bangunan TPS 3R dan Workshop bangunan yang didesain dengan fasilitas-fasilitas yang
memadai, seperti :
• Kafetaria
• Mini theatre
• Workshop area
• Public space
• Penjagaan pada property setiap sudut yang dipasang cctv sebagai alat pantau
pengawasan.
• Jarak waktu antara parkir pengunjung menuju bangunan TPS 3R tidak boleh terlalu
terlalu jauh dan memakan waktu paling lama maksimal 5 menit
• Jarak antar gedung workshop dengan area pengelolaan sampah tidak boleh terlalu jauh.
Walau jarak ini difungsikan juga sebagai barrier bau tetapi ada batas maksimum yakni
radius 5 menit sudah dapat di jangkau dari gedung Workshop.
• Tapak tidak terlalu jauh dari keramaian kota, dekat dengan jalan raya besar.
• Untuk view tidak terlalu bagus, jalan untuk mengakses tapak lebar ± 10 m
Evaluasi konsekuensi pemberi bentuk dari persyaratan persyaratan peraturan dan tata wilayah
untuk bangunan TPS 3R
Sesuai peraturan wilayah dengan menetukan tinggi bangunan, GSB, KLB,KDB, RT,Rw dan
buku pedoman Umum TPS 3R
Tanah merupakan tanah reklamasi yakn tanah urug yang mana tanahnya berasal dari daerah
perbukitan dari Ngaliyan. Air tanahnya sangat dalam dapat mencapai 50 m dibawah permukaan
air laut
2.3 FACT - ECONOMY
Pada analisis pasar di tujukan untuk mengevaluasi laporan biaya yang nantinya akan
menentukan implikasi desain terhadap rancangan untuk membuat TPS 3R dengan fungsi dan
fasilitas fasilitas pendukung berupaya untuk meningkatkan nilai koefisien pada TPS 3R.
Di dalam parameter ruang bertujuan untuk menghubungkan ruang ruang yang saling
berdekatan seperti :
Perpustakaan berdampingan dengan ruang mini theater. Walau kedua ruang ini memiliki sifat
yang berbeda tetapi sama-sama memiliki tujuan yang sama sebagai sarana edukasi.
Kemudian ruang yang memiliki sifat dan jenis kegiatan yang sangat berbeda sirkulasinya
dipisahkan dengan menggunakan RTH. Contohnya :
Antara gedung workshop dengan area pengolahan dipisahkan dengan adanya RTH
Dijangkau :
Semi PUBLIC : Pengelompokkan area yang dapat diakses oleh semua orang di dalam gedung
TPS 3R
Besar ruang yang didapat dipengaruhi oleh jumlah individu, sirkulasi untuk pergerakan dan
lainnya. Diprioritaskan untuk yang difable.
Pengelola,
Pemberian CCTV pada area yang bersifat public , termasuk fasilitas penunjang dan ruang
transisi seperti lift dan lorong.
Penempatan Ruang security yang penekannya lebih didekatkan pada area pintu masuk
Contoh :
PERGERAKAN SAMPAH: Pembuatan jalur sirkulasi khusus yang terpisah dengan sirkulasi
pengunjung untuk akses sampah baik dengan gerobak maupun truk pengambil sampah.
PERGERAKAN ORANG :
Pintu masuk menuju loby pada gedung workshop kemudian dihubungkan menuju kantor
pengurus dan staff
PERGERAKAN KENDARAAN :
Main Entrance utama harus dekat dengan parkir public dan parkir pengurus/staff
Penempatan lobu di ruang tengah sebagai zona transisi menuju ruang semi private lainnya.
3.2 FUNCTION
• Loby difungsikan dekat dengan main entrance agar bisa diakses dengan mudah.
3.3 FORM
• Bentuk TPS 3R Tidak hanya sekedar struktur baj sederhana tetapi memberikan estetis
dan mampu merespon iklim melindungi dari panas dan curah hujan yang tinggi
• Dipadukan dengan finishing material, tidak hanya cladding kaca agar meminimalkan
panas yang datang
• Diancang dengan konsep rsitektur organik agar bisa lebih fleksibel dalam merespon dan
sesuai dengan fungsi bangunan
3.3.2 SAFETY
• Bentuk tersebut juga harus tahan api dengan penggunaan material yang tepat
Tapak :
• Pada area dengan kondisi khusus memakai pondasi yang berbeda, seperti basement
3.3.4 ORIENTATION
Pemberian ornamen dan aksentuasi pada bangunan untuk memperindah atau memberikan ciri-
ciri dari bangunan tersebut sehingga memiliki karakteristik akan bangunan tersebut.
Bentuk TPS 3R akan dirancang dengan interpretasi dari makna filosofi pemberi inspirasi bentuk
dari bangunan tersebut
sendiri.
4.1.1 ADABTABILITAS
Adaptabilitas pada bangunan dengan
Konvertibilitas memungkinkan ruang dalam bangunan dapat mengalami perubahan tata atur
pada suatu ruang.
-Area pengelola dan area pengolahan untuk ruang kantor menggunakan dinding sekat
sedangkan area pengolahan sampah tidak bersekat.
adalah konsep fleksibilitas yang penerapannya pada ruang atau bangunan yaitu bahwa ruang
dan bangunan yang dimaksud dapat menampung pertumbuhan melalui perluasan.
Area pameran dan area pengembangan desain harus fleksibel untuk masalah luasan dan
kapasitas orang, dapat juga diatasi dengan adanya partisi atau parquet. Yang bisa diatur sesuai
kebutuhan
Kebutuhan ruang pada Bangunan TPS 3R ini perlu diberikan beberapa fasilitas penunjang
supaya dapat digunakan untuk penambahan sebuah ruang baru atau fungsi ruang yang dapat
mendukung dari TPS 3R ini sendiri pada waktu tertentu
Hal yang paling penting adalah harus mengetahui keinginan owner. Walaupun owner disini
adalah masyarakat tetai tetap lah harus sesuai dengan keputusan bersama Untuk menentukan
berapa ukuran yang akan digunakan dalam setiap ruangan, diharapakan mencari referensi-
referensi sesuai kebutuhan ruang tersebut.
Dalam mendesain TPS 3R ini dalam menetukan semua hal yang berkaitkan dengan bentuk ,
struktur, dan material yang akan digunakan pada bangunan ini adalah mendiskusikan dengan
semua orang yang akan membiayai pemabangunan projek ini berlangsung, serta harus
mengetahui kebutuhan apa yang harus ada pada bangunan TPS 3R ini. Maka dari itu proposal
haruslah jelas dari segi material dan segala macam teknis yang ada karena harus dapat
dipertanggung jawabkan.
Formulasi Subsidi
(formulasi Subsidi TPS 3R dengan cakupan layanan 200 KK/sesuai Pedoman Umum 3R)
S = - {[pendapatan] – [pengeluaran]}
S = - {[(37,23 x HP) + (4,38 x HG) + (4,38 x HL) + (21,9 x HKe) + (54,75 x HKo) + (2400 x
Rbulanan)]
Unique and Important Performance Requir that will Shape Building Design
Berikut ini beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan desain arsitektural pada
bangunan TPS 3R, yaitu :
• Hasil dari kesepakatan masyarakat tentang rencana pilihan teknologi yang akan
diterapkan (menyangkut luasan area komposting, tempat residu, lapak, dll)
• Penentuan pondasi yang akan dipakai berdasarkan beban terhitung dengan jenis tanah
yang ada.
• Bentuk arsitektural yang diinginkan (sesuaikan dengan desain rumah adat dll jika perlu).
• Menentukan jenis bangunan yang akan dibuat (bangunan rangka baja, beton bertulang,
konstruksi kayu, dll)
Berdasar pada standart kebutuhan yang harus ada dan sesuai dengan peraturan seperti sudah
diaturnya layout dan tata ruang sehingga desain hanya dapat diolah dari segi peingkupnya
sedangkan untuk tata ruangnya menggunakan sesuai dengan pemerintah
Gambar tersebut menunjukkan bahwa perubahan rancangan tidak boleh diilakukan pada saat
bangunan sudah mencapai tahapan pelaksanaan konsturksi, karena akan mengakibatkan
pertambahan biaya bangunan secara signifikan.
5.4 PROBLEM - TIME
• Untuk area pendidikan harus mempunyai space lebih guna untuk perkembangan
pendidikan jika pendidikan itu berkembang
• Ruang pameran juga harus fleksibel untuk dapat diperluas dan persempit dengan
mudah.
• Maka dari itu kawasan ini harus dirancang sedemikian sehingga dapat diperluas secara
ekonomis dan efisien tanpa merusak keindahan kawasan
5.4.2 Waktu
• Perubahan Desain Pada Tahap Pelaksanaan sehingga memerlukan waktu lebih lama
• Kurangnya jasa pekerja pada pengoptimalan pelaksanaan yang mendekati date line
waktu.