PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna
kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat
macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon seks, hormon korteks
adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu usus
untuk menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pas atau normal, kolesterol adalah
lemak yang berperan penting dalam tubuh (Sri Nilawati dkk, 2008). Kolesterol
tidak larut dalam darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh
dengan bantuan senyawa yang tersusun atas lemak dan protein, yakni
terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang biasa
disebut dengan kolesterol baik dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)
disebut dengan kolesterol jahat. Kolesterol LDL akan menumpuk pada dinding
lemak jenuh, kurangnya aktivitas fisik, obesitas serta sindrom nefrotik (Matfin,
lain. Hanya saja gejala yang sering ditemui yaitu sering pusing di kepala bagian
belakang, tengkuk dan pundak terasa pegal, sering pegal, kesemutan di tangan
dan kaki bahkan ada yang mengeluhkan dada sebelah kiri terasa nyeri seperti
timbunan kolesterol dalam darah dengan jumlah banyak yang akhirnya akan
lemak dalam darah berupa peningkatan kadar kolesterol darah total. Data WHO
dan meningkat sesuai pertambahan usia hingga 15,5% pada kelompok usia 55-
hiperkolesterolemia ≥50%. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Andira tahun
memiliki efek samping pada sebagian orang yaitu mual dan rasa sakit di bagian
sekresi tubular asam urat (Dwijayanthi, 2011). Terapi non farmakologi dalam
penatalaksaan kadar kolesterol yang lebih dari 200 mg/dL salah satunya adalah
harganya yang relatif bisa dibeli oleh kalangan masyarakat mulai dari ekonomi
sangat dibutuhkan oleh tubuh dan merupakan salah satu antioksidan yang
efisien daripada vitamin E atau 12.500 kali dari pada gluthation. Selain sebagai
anti skin aging, likopen juga memiliki manfaat untuk mencegah penyakit
kardiovaskular. Selain itu buah tomat juga kaya serat yang larut dalam air dan
penyerapan lemak dan glukosa yang berasal dari makanan (dalam Sumardiono
et al, 2009).
total dan low density lipoprotein (LDL) oleh likopen antara lain: (1) likopen
ODA) yang merupakan isomer dari 9-oxo-ODA dan merupakan agonist PPARα
tomat dalam jumlah tertentu, maka tubuh mampu mereduksi kadar kolesterol
total dan ada perbedaan kadar kolesterol sebelum dan sesudah pemberian jus
pemberian jus tomat untuk menurunkan kadar kolesterol darah pada pasien
hiperkolesterolemia
pemberian jus tomat kepada salah satu keluarga dengan kadar kolesterol tinggi
tinggi yaitu Ny.O istri Tn.Z dan setelah dilakukan pemeriksaan darah atau cek
kolesterol pada Ny.O didapatkan hasil kadar kolesterol Ny.O ≥ 220 mg/dl untuk
itu penulis tertarik akan melakukan intervensi keperawatan terhadap Ny.O yaitu
dengan pemberian jus tomat 2 kali sehari sebanyak ± 300 cc atau 2 gelas/hari
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Bagi penulis
bagi mahasiswa