PENDAHULUAN
Penanganan permukiman kumuh menjadi tantangan yang rumit bagi pemerintah kota/kabupaten,
karena selain merupakan masalah, di sisi lain ternyata merupakan salah satu pilar penyangga
perekonomian kota. Berangkat dari cita-cita bangsa dan memperhatikan berbagai tantangan yang ada,
Pemerintah menetapkan penanganan perumahan dan permukiman kumuh sebagai target nasional yang
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam
RPJMN 2015-2019 disebutkan bahwa salah satu sasaran pembangunan kawasan permukiman adalah
tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 (nol) hektar melalui penanganan
kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha. Untuk itu, seluruh program di Ditjen Cipta Karya (DJCK)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen. PUPR) dalam kurun waktu 5 tahun ke
depan akan difokuskan untuk mewujudkan permukiman yang layak huni hingga tercapai 0 Ha kumuh
tanpa menggusur. Oleh karena itu, DJCK menginisiasi pembangunan platform kolaborasi untuk
mewujudkan permukiman layak huni melalui Program KOTAKU.
1
dilengkapi dengan estimasi besaran dan biaya yang diperlukan, sumber dana, serta koordinasi
lembaga-lembaga terkait baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
pengawasan.
2. TUJUAN
RPLP diperlukan sebagai acuan tentang apa yang dapat dibangun, dimana letak
pembangunan, kapan perlu dibangun,besaran yang perlu dibangun, oleh semua pihak yang
membangun suatu kelurahan atau desa agar tertata dengan baik,efisien dan bermanfaat bagi
masyarakat.
RPLP merupakan alat kontrol / pengawasan bagi pembangunan yang tidak sesuai dengan
aturan dan kesepakatan masyarakat dan menjadi pegangan bagi masyarakat, swasta, LSM dan
donor yang ingin berpartisipasi dalam pembangunanberbagai macam infrastruktur, fasilitas
serta utilitas lingkungan agar terintegrasi dan terkoordinasi dengan bagai sesuaikebutuhan
masyarakat.RPLP sebagai acuan untuk pentahapan program pembangunan kelurahan / desa
setiap tahun,sehingga pada akhirnya seluruh program pembangunan dapat menciptakan tata
ruang dan kehidupan masyarakat yang harmonis.
3. KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan penyusunan dokumen ini adalah antara lain tersedianya
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan yang berbasis komunitas. Produk
rencana tersebut disusun secara partisipatif oleh masyarakat bersama pemerintah dengan
membangun kolaborasi perencanaan dan pembangunan.
3
1.4. RUANG LINGKUP PERENCANAAN
1.4.1. Lingkup Lokasi
Wilayah kelurahan Penjaringan Kecamatan Penjaringan yang dijadikan sebagai kawasan perencanaan
makro adalah wilayah RW 06,010 dengan luas wilayah 10,8 Ha. Untuk melihat batas wilayah sasaran
perencanaan dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 – Lokasi Perencanaan Makro RPLP
No Nomer RW Nomer RT
1 RW 06 RT 01 s/d RT 07
2 RW 010 RT 01 s/d RT 011
Sumber : Baseline 100-0-100 Kel. Penjaringan 2016
Tabel 1.2 – Lokasi Perencanaan Mikro RPLP
No Kawasan Nomer RT
1 RW 01 RT 01,03,04,07,08,010
2 RW 02 RT 01,05,07,08,09,010,011,012
3 RW 07 RT01,03,04,05,07
08,09,011,012,014,015,016.017,018,020
4 RW 08 RT01,02,03,04,05,06,07,09,
010,011,012,014,015,017,018,020
5 RW 011 RT 09,010,013,018,019,021
6 RW 012 RT01,03,04,05,06,07
7 RW 013 RT01,03,04,05,07
8 RW 014 RT 01,03,07,08,09,010,012,013,015,016
9 RW 015 RT 01,02,03,05,06,07,08,09,010,011
10 RW 016 RT 09,011
11 RW 017 RT01,02,03,04.05,06,07,08,09,010,011
012,013,014,015,019,020,021
4
Tinjauan kebijakan perencanaan tingkat Provinsi/kabupaten/kota yang akan mempengaruhi pencegahan
dan peningkatan kualitas permukiman dan penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan
Visi dan misi permukiman
Analisis kebutuhan pengembangan fisik-ekonomi-sosial berdasarkan data Baseline, Pemetaaan Swadaya,
dan forum konsultasi dengan Pokja di lokasi makro dan mikro (Kawasan deliniasi kumuh)
Strategi dan skenario pengembangan permukiman berkelanjutan
Indikasi program prioritas Fisik (fokus pada 7 indikator+1), sosial, ekonomi di lokasi makro dan mikro
(Deliniasi kumuh) 2016-2020
Aturan bersama berupa kesepakatan dan komitmen warga/komunitas dikawasan prioritas permukiman
kumuh dan Kelurahan, untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang teratur dan layak huni
5
Luas
Luas
Wilaya
R Wilayah
Kategori RT h Non
W Kumuh(
Kumuh
Ha)
(Ha)
6
PETA 1.1 -
WILAYAH
SASARAN
7
1.5. Acuan Normatif/ Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 134);
b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104);
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347);
i. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015-
2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
j. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 16);
k. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42/M Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Jabatan Struktural Eselon I di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
m. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga
8
9