Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah Transportasi Sedimen

Dosen Pengampu: Dr. Very Dermawan, ST., MT.


Tugas Review Jurnal

RESERVOIR
SEDIMENTATION
MANAGEMENT WITH
BYPASS TUNNEL IN JAPAN

Yusvika Amalia NIM. 176060400111020


PENDAHULUAN

Tampungan
Sedimentasi Solusi
Berkurang
Bendungan besar: 45.000 Hingga setengah dari total Sistem bypass sedimen.
Tampungan waduk: 6.000 km3 tampungan pada 2100.
Sedimentasi tahunan: 31 km3 /th
Persentase sedimen: 0,53%/th

2
VOLUME SEDIMENTASI WADUK DI JEPANG

Penyebab Tingginya Sedimentasi Volume Sedimentasi Waduk-waduk di Jepang

Topografi
Geologi
Hidrologi

▰ Untuk waduk kapasitas >1 juta m sedimentasinya


3

ratusan-ribuan km per tahun.


2

▰ Pada daerah pegunungan sepanjang Median


Tectonic Line dan Itogawa-Shizuoka Tectonic
Line, vol. sedimentasinya lebih tinggi. 3
BERKURANGNYA KAPASITAS TAHUNAN WADUK

Hubungan Tingkat Sedimentasi dan Umur Waduk

Mulai Beroperasi Persentase


Keterangan
(Usia Waduk) Sedimentasi

< 1945 >80% untuk


60 - >80%
(> 50 tahun) waduk PLTA

1950-1960
40% -
(30 tahun)

▰ Berkurangnya kapasitas tahunan waduk


berkisar antara 1,0% sampai 0,1%
 umur waduk 100-1000 tahun.
4
PENANGANAN SEDIMENTASI

Permasalahan yang Ditimbulkan Pendekatan Penanganan

Pendangkalan Intake Check Dam

Agradasi Dasar Sungai Hulu Terowongan Bypass

Hilangnya Tampungan
Flushing, Excavating, Dredging
Kurangnya Sedimentasi Hilir

5
TEROWONGAN BYPASS SEDIMEN

Rekapitulasi Terowongan Bypass Faktor yang Berpengaruh


Tunnel

▰ Ukuran butiran
Tunnel General Design Design
Tunnel Tunnel Cross Operation
No Name of Dam Country Length Slope Discharge Velocity
Completion Shape Section Frequency
(B×H(m)) (m) (%) ( m·s -1) (m·s-1)
▰ Luas pot. melintang
1 Nunobiki Japan 1908 Hood 2.9×2.9 258 1.3 39 - -
▰ Slope
▰ Kecepatan rencana
2 Asahi Japan 1998 Hood 3.8×3.8 2,350 2.9 140 11.4 13 times·yr-1
Horsesho
3 Miwa Japan 2004 2r = 7.8 4,300 1 300 10.8 -
e
Under
4 Matsukawa Japan Hood 5.2×5.2 1,417 4 200 15 -
construction
Untuk mengamankan pengaliran
5 Egshi Switzerland 1976 Circular r = 2.8 360 2.6 74 9 10d·yr-1
sedimen dan mengantisipasi abrasi.
Horsesho
6 Palagnedra Switzerland 1974 2r = 6.2 1,800 2 110 9 2d·yr-1-5 d·yr-1
e
Horsesho
7 Pfaffensprung Switzerland 1922 A= 21.0m2 280 3 220 10~15 -200 d·yr-1
e
Horsesho
8 Rempen Switzerland 1983 3.5×3.3 450 4 80 ~14 1d·yr-1-5d·yr-1
e
9 Runcahez Switzerland 1961 Horseshoe 3.8×4.5 572 1.4 110 9 4 d·yr-1

6
BENDUNGAN NUNOBIKI

Data Teknis Bendungan


▰ Mulai operasi 1990
▰ Lokasi di kota Kobe
▰ Concrete gravity dam
▰ Tinggi 33,3 m
▰ Tampungan 0,76 juta m3
▰ Catchment Area Gn. Rokko
Data Teknis Terowongan
▰ Tinggi bendung pengelak 3 m
▰ Panjang terowongan 258 m Karena kondisi geologi batuan granit dan lereng yang
curam, sehingga menyebabkan angkutan sedimen yang
▰ Kapasitas debit 39 m3/dt tinggi, sistem ini dibangun 8 tahun setelah waduk mulai
▰ Debit rencana 1,11 m3/dt beroperasi. 7
KONDISI BENDUNGAN NUNOBIKI

Perhitungan Angkutan Sedimen

D =α(A R I)β Didapatkan rerata sedimen tahunan:


▰ Sebelum: 30.000 m3/th
di mana: ▰ Sesudah: 1.500 m3/th
D : angkutan sedimen saat banjir (m3)
A : catchment area (km3) Diperkirakan usia guna waduk bisa
R : curah hujan harian (mm) ditingkatkan dari 30 tahun menjadi
I : rerata slope dasar sungai pada jarak 200 500 tahun.
m di hulu titik pengamatan
α : konstanta (diestimasi 6,0)
β : konstanta (2)
8
BENDUNGAN ASAHI

Data Teknis Bendungan (PLTA)


▰ Mulai operasi 1978
▰ Lokasi di S. Singu, Prf. Nara
▰ High arch dam
▰ Tinggi 86,1 m
▰ Tampungan 15,47 juta m3
▰ Catchment Area 39,2 km2
Data Teknis Terowongan
▰ Tinggi bendung pengelak 13,5 m
▰ Panjang terowongan 2.350 m Taifun 1989 & 1990, menyebabkan akumulasi vol.
sedimen tahunan 1989-1995 naik hingga 4x lipat menjadi
▰ Kapasitas debit 140 m3/dt 85.000 m3/th dibanding 1978-1988.
▰ Mengalirkan bed & suspended load 9
PENGARUH BYPASS SEDIMEN DI WADUK ASAHI

Berkurangnya Sedimentasi
▰ Pengaliran sedimen melalui
terowongan 16x setahun
▰ Mengalirkan 40% dari
limpasan tahunan
▰ Mengurangi kekeruhan dan
inflow sedimen 80-90%

Abrasi

▰ 400 m3 dari luas 9.000 m3 Penelitian 1998-2001: kuantitas abrasi sebanding dengan
volume bypass sedimen. Meski kerusakan ini berada
▰ Rerata kedalaman 45-200 dalam kisaran perencanaan, lokasi dengan dampak abrasi
mm (tahun 1998( terberat diperbaiki selama musim non-banjir.
10
BENDUNGAN MIWA

Data Teknis Bendungan (Multi Guna)


▰ Mulai operasi 1959
▰ Lokasi di S. Tenryu, Prf. Nagano
▰ High gravity concrete dam
▰ Tinggi 69 m
▰ Tampungan 29,95 juta m3
▰ Catchment Area 311 km2
Data Teknis Terowongan
▰ Tinggi bendung pengelak 20,5 m
▰ Panjang terowongan 4.300 m Peningkatan vol. sedimen: 1959, 1961, 1982, dan
1983, karena limpasan. Batuan sedimen telah diangkut
▰ Kapasitas debit 300 m3/dt sejak 1966 dan telah dilakukan dredging untuk 5,32
▰ Mengalirkan wash load (<74 μm) juta m3 sedimen selama 33 tahun (hingga 1998). 11
PENGALIRAN SEDIMEN DI BENDUNGAN MIWA

Jumlah Sedimen yang Menuju Waduk: 685.000 m3


▰ 525.000 m3 wash load
▰ 160.000 m3 bed load dan suspended load
Rencana Pengaliran Sedimen
▰ 399.000 m3 wash load dialihkan menuju
terowongan bypass
▰ 126.000 m3 mengalir menuju waduk
Bed load dan suspended load yang mengalir akan tertahan di
bendung penangkap sedimen setinggi 15 m, dan kemudian
Outlet Terowongan Bypass Sedimen akan diangkut secara mekanis dan dipindahkan untuk
Bendungan Miwa dijadikan material konstruksi.
12
DESAIN PANJANG TEROWONGAN

▰ Kebanyakan memiliki panjang <1.000 m


▰ Debit rancangan terowongan bypass berkisar 300
m3/detik
▰ Debit rancangan terowongan pengelak berkisar 600
m3/detik

Semakin besar Qrancangan, semakin besar ukuran terowongan, &


semakin panjang ukuran terowongan maka konstruksinya semakin
sulit, maka diperlukan analisis biaya/keuntungan untuk
memperkirakan debit banjir rancangan maksimum yang akan
Hubungan Panjang Terowongan dengan digunakan.
Debit Sedimen Rencana

13
DESAIN KEMIRINGAN TEROWONGAN

▰ Semakin curam saluran, kecepatan akan semakin


tinggi dan ukuran butiran yang dialirkan akan
semakin besar
▰ Kecepatan yang dianjurkan adalah 10-15 m/detik
▰ Slope yang dianjurkan 3-4%

Hubungan Kecepatan Aliran dengan Debit


Sedimen Rencana

14
DESAIN KEMIRINGAN TEROWONGAN

▰ Semakin curam saluran,


kecepatan akan semakin tinggi
dan ukuran butiran yang dialirkan
akan semakin besar
▰ Kecepatan yang dianjurkan
adalah 10-15 m/detik
▰ Slope yang dianjurkan 3-4%
Hubungan Kecepatan Aliran dengan Debit Hubungan Slope Terowongan dengan Debit
Sedimen Rencana Sedimen Rencana

15
DESAIN TEROWONGAN TERHADAP BAHAYA ABRASI

▰ Untuk kecepatan aliran di atas 10


m3/detik, dianjurkan beton
dengan kekuatan di atas 30
N/mm2 dan kedalaman abrasi
lebih dari 10 mm-35 mm.
▰ Karena kedalaman abrasi yang
diperlukan tergantung pada
interval perbaikan, maka perlu
dilakukan perawatan secara
Kedalaman Abrasi dan Kekuatan Beton yang Direncanakan untuk berkala.
Terowongan Bypass Sedimen

16
KESIMPULAN

▰ Dalam perencanaanya, diperhitungkan mengenai jenis sedimen yang akan dilewatkan,


apakah wash load, suspended load, atau bed load.
▰ Pada Bendungan Miwa berbeda dari 2 bendungan lain, yaitu bentuk horseshoe. Hal
tersebut dimungkinkan karena kondisi topografinya.
▰ Untuk penentuan tinggi bendung perlu menjadi perhatian, karena hal ini berkaitan dengan
besarnya debit yang teralihkan ke terowongan, dan (bisa jadi) menyebabkan berkurangnya
tampungan di waduk.
▰ Disebutkan bahwa biaya konstruksinya sangatlah mahal, tetapi bisa memanjangkan usia
guna waduk hingga 500 tahun, maka solusi ini memang sepadan dengan harganya.
▰ Sedimentasi di Jepang umumnya terjadi karena faktor alam, sehingga dimungkinkan
prediksi yang akurat mengenai sedimentasi tersebut.
17
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat

18

Anda mungkin juga menyukai