Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah Pemodelan

Dosen Pengampu Dr.Eng. Riyanto


Haribowo, ST., MT.
Tugas Kelompok
Advanced Water
Distribution Modeling &
Management

PEMAKAIA
Chapter 4

N AIR Anggota Kelompok:


Yus Aktiva Prasetya
176060400111013
Yasnuar Muntaha
176060400111014
Yusvika Amalia
176060400111020
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN

2. KEBUTUHAN DASAR

3. DEMAND
MULTIPLIERS
4. TIME-VARYING
DEMAND
5. PROJECTING FUTURE
DEMAND
6. FIRE PROTECTION
2
DEMAND
1.
PENDAHULU
AN
Kebutuhan Air, Perhitungan,
dan Distribusinya
Berapa banyak Di mana titik Bagaimana pola
air yang pengambilannya penggunaan berdasarkan
dipakai? ? fungsi waktu?
Pertanyaan
yang harus
terjawab

KEBUTUH
AN AIR Jenis
kebutuhan
dasar

Permintaan Penanggulangan
Kehilangan Air
Pelanggan Kebakaran

4
PEMODELAN
KEBUTUHAN AIR

1. Menghitung kebutuhan air dari


data billing atau production.
2. Alokasi rerata kebutuhan air per
hari
3. Mempertimbangkan faktor
puncak untuk steady-state run
atau diurnal curves untuk EPS
run
4. Mengestimasi kebutuhan untuk
kebakaran dan lainnya
5. Proyeksi kebutuhan air untuk
masa mendatang
5
2.
KEBUTUHA
N DASAR
Sumber Data, Alokasi
Kebutuhan Air secara
Spasial, dan Pemakaian GIS
untuk Alokasi Kebutuhan Air
KEBUTUHAN
DASAR
Pemodelan dimulai dengan menentukan
kebutuhan dasar berdasarkan macam-macam
faktor beban puncak dan pengali kebutuhan,
misalnya penambahan untuk pengembangan
perumahan dan pelanggan. Terdiri dari:

⊷ Kebutuhan pelanggan
⊷ Kehilangan air

Rerata kebutuhan air harian pada saat ini


merupakan dasar dari perhitungan untuk
kebutuhan yang lain.

7
SUMBER DATA
1 Mengumpulkan Data Eksisting
Bisa didapatkan dari studi terdahulu atau
model yang pernah dibuat. Namun, banyak
peruntukan yang belum pernah dipelajari.
Bisa juga, model yang telah dibuat telah
ketinggalan jaman dan kurang mewakili
Pencatatan Sistem
keadaan sekarang.
2 Operasional
Bisa didapatkan data pola komsumsi air menurut musim
atau indikasi peningkatan. Data dapat berupa:
⊷ Aliran, mis. laju produksi IPA atau sumur
⊷ Volume, mis. kuantitas air yang dikonsumsi oleh
pelanggan
Meteran
⊷ Informasi nilaiPelanggan dan
hidrolik, mis. muka air di dalam
tandon.Tagihan
Catatan
3
Merupakan pengukuran volume penggunaan bulanan.
Tidak bisa digunakan untuk mempelajari fluktuasi
8 penggunaan.
ALOKASI KEBUTUHAN AIR
SPASIAL
Data meteran pelanggan tidak berbentuk node-ke-node untuk
pemodelan. Maka, biasanya dilakukan perhitungan jumlah pelanggan
(atau area) yang berpengaruh pada jumlah kebutuhan air pada suatu
node kemudian dikalikan dengan unit kebutuhannya.

Contoh Perhitungan:
Jika 1 junction merepresentasikan populasi 200 orang, dan rerata
penggunaan 100 gal/hari/orang, jumlah kebutuhan dasar untuk node
tersebut 20.000 gal/hari.
Cara perhitungan unit kebutuhan:
1) Penggunaan keseluruhan = (produksi) / (pelanggan domestik)
2) Penggunaan non-industri = (produksi-penggunaan industri) / (pelanggan
domestik)
3) Penggunaan domestik = (konsumsi domestik terukur) / (pelanggan
Pendekatan lainnya, dengan menggunakan catatan tagihan. Namun,
domestik)
umumnya sistem tidak memiliki catatan lengkap tentang semua aspek
penggunaan pelanggan. Bisa juga terjadi ketidaksetujuan salah satu
pihak untuk pemberian data.
9
PEMODELAN
KEBUTUHAN
Top
AIR
Down
Kebanyakan model merupakan
kombinasi dari top down dan bottom up
model, tergantung ketersediaan data,
SDM, dan akurasi perhitungan. Bisa
juga dengan mempertimbangkan basis
zona-ke-zona.
 Top Down  Metode Asumsi
Konsumsi
 Bottom Up  Metode Konsumsi
Aktual Bottom
Up
Untuk detail sedang, bisa memakaitop
down dengan menggunakan data Pendekatan untuk mengisi gap data antara
penggunaan air. basis zona-ke-zona. produksi dan penggunaan konsumen
10
PEMODELAN
KEBUTUHAN AIR
Top Bottom
Down
Sebuah sistem menyediakan air untuk 1.000 orang & Up
Tiap meteran diplot pada koordinat d GIS sebagai
1 industri, yang terukur. Selama 1 tahun, total node di dalam poligon. Lalu data kebutuhan rerata
produksi air 30.000.000 galon. Meteran industri tiap node diinput. Kemudian dihitung kehilangan
menunjukkan penggunaan sebesar 10.000.000 airnya, dengan asumsi setiap node sama. Produksi
galon. Maka: harian 82.000 gph, dan jumlah di meteran 65.000
 Total volume penggunaan penduduk: gph. Untuk node dengan konsumsi 4,2 gpm, maka:
= (Penggunaan total) – (Penggunaan Non-  Kebutuhan terkoreksi
penduduk) = (Konsumsi node) x [(Produksi) – (Jumlah
= 30.000.000 galon – 10.000.000 galon = meteran)]
20.000.000 galon = 4,2 gpm x (82.000/65.000) = 5,3 gpm
 Volume penggunaan penduduk per kapita:
= (Total vol. penggunaan penduduk) / (Jumlah
penduduk)
Bottom Up membutuhkan upaya awal
= 20.000.000 galon / 1.000 kapita = 20.000 yang lebih besar untuk mencari hubungan
galon/kapita antara tiap meteran dan node. Namun,
 Angka penggunaan penduduk per kapita: setelah analisis itu selesai, perhitungannya
= (Vol. penggunaan penduduk per kapita) / akan lebih mudah. Kebutuhan terkoreksi
(Waktu) sebenarnya tidak bisa dijamin untuk sama
= 20.000 gal/kapita/th x 1 th/365 hari = 55 persis, maka kesalahan hasil perhitungan
11 gal/kapita/hari bisa saja terjadi.
ALOKASI KEBUTUHAN
AIR
Mencari hubungan pelanggan untuk
masing-masing node. Dalam
pemodelan ini harus diperhatikan
bahwa:
 Total kebutuhan node dan masing-
masing zona tekanan air sesuai
dengan data produksi
 Alokasi kebutuhan air spasial
mendekati kebutuhan
sesungguhnya

Penggunaan GIS dapat memodelkan


demand ke node secara tepat, serta
dapat mengombinasikan layer seperti Alokasi Permintaan Pelanggan dengan
populasi, tata guna lahan, perubahan Pemodelan Junction Node
musim,
12 dan pembangunan masa
PENGGUNAAN GIS UNTUK
ALOKASI
1. Meter Assignment 2. Meter Aggregation

13
PENGGUNAAN GIS UNTUK
ALOKASI
3. Distribusi Aliran 4. Penempatan Titik Kebutuhan
Digunakan untuk membagi secara
berbeda ke tiap-tiap node.
Umumnya dilakukan secara manual
untuk penggunaan skala besar
(industri atau komersil). Metode ini
tidak diperlukan apabila semua
kebutuhan sudah dihitung dengan
5. cara lain. Kebutuhan di Masa
Proyeksi
Mendatang
Mirip dengan metode distribusi
aliran, tetapi ada layer untuk
rencana kondisi masa mendatang,
seperti proyeksi tata guna lahan dan
populasi dikombinasikan dengan
kepadatan kebutuhan
14 (gal/kapita/hari) pada poligon.
Terima
Kasih
Semoga Bermanfaat

15

Anda mungkin juga menyukai