Anda di halaman 1dari 18

1

PENGARUH DISPLIN BELAJAR TERHADAP


PRESTASI BELAJAR SISWA

Disusun oleh :

Sinta Wulanningrum
15302241031

Jurusan Pendidikan Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta
2016
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang " PENGARUH DISPLIN BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA” ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam
yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas pendidikan agama dengan judul " PENGARUH DISPLIN BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA”. Disamping itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama pembuatan
makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
bisa diperbaiki.

Yogyakarta, 4 Desember 2016

Sinta Wulanningrum
3

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………………...……………1

KATA PENGANTAR……………………………………………………...........................,.....................2

DAFTAR ISI ...……………………………………………………………………….…….……….3

BAB I. PENDAHULUAN

Latar Belakang……………………………………………………………………….................................4

Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………5

Tujuan ………………………………………………………………………………………………….5

Manfaat………………………………………………………………………………………....................5

Hipotesis…………………………………………………………………………………………………..5

BAB II. TINJAUAN TEORI

Pengertian Displin Belajar…………………………………………………………....................................6

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Displin Belajar…..……………………………………………………6

Dampak ketidakdisplinan dan Kedisplinan Belajar Siswa...………………………………………………8

Upaya Meningkatkan Kedisplinan Belajar Siswa….……………………………………………………...8

BAB III. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian …………………………………………………………………………………………...12

Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………………………………………..12

Populasi dan Sampel………………………………………………………………………………………12

Sumber Data ……………………………………………………………………………………………...12

Metode Pengumpulan Data ………………………………………………………………….…………...13

Analisis Data………………………………………………………………………………………………13

BAB IV . PEMBAHASAN

Pembahasan Penelitian…………………………………………………………………………….…......14

BAB V . PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..…...16

Saran …………………………………………………………….……………………………………….16

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………..17
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Displin merupakan upaya untuk membuat orang berada pada jalur


sikap dan perilaku yang sudah ditetapkan pada individu oleh orang tua.

Pendidikan displin merupakan suatu proses bimbingan yang


bertujuan untuk menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan
atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk
meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukardji, 2002)

Displin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap


siswa, dengan adanya displin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah
tercapai ( Sanjaya, 2005). Sedangkan menurut Njoroge dan Nyabuto
(2014), displin adalah unsur yang sangat penting bagi keberhasilan prestasi
akademik siswa.

Displin belajar pada hakikatnya berpengaruh terhadap prestasi


belajar. Sekarang ini, displin dalam belajar bagi siswa mulai menurun.
Sebagian besar siswa masih acuh dalam menerapkan displin belajar.
Sebagian siswa tersebut belum menyadari betapa pentingnya penerapan
displin belajar untuk menunjang prestasi belajar dan sebagai bekal untuk
proses belajar mereka.

Sikap displin belajar akan lebih mengasah keterampilan dan daya


ingat siswa terhadap materi yang diberikan, sehingga dalam mengerjakan
soal-soal atau memahami materi lebih mudah. Displin dalam belajar secara
terarah dan teratur juga dapat menghindarkan siswa dari rasa malas dan
tidak bertanggung jawab. Siswa akan lebih bergairah dan mempunyai
semangat ketika diterapkannya displin belajar.
Proses belajar akan dipandang berhasil apabila menerapkan displin
belajar. Pengaruh displin dalam belajar disebabkan beberapa faktor. Faktor
tersebut berasal dari dalam diri siswa ataupun luar siswa. Faktor dari
dalam diri siswa seperti faktor psikologi dan fisiologi. Sedangkan faktor
yang berasal dari luar siswa seperti faktor sosial dan non-sosial. Faktor-
faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar
siswa.

Oleh karena itu, saya sebagai penulis membuat makalah


“PENGARUH DISPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA”. Diharapkan dari makalah ini, siswa lebih menyadari pentingnya
5

penerapan displin dalam belajar sehingga prestasi belajar yang diperoleh


lebih optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan displin belajar?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa?
3. Bagaimana dampak ketidakdisplinan dan kedisiplinan belajar siswa?
4. Bagaimana upaya meningkatkan kedisiplinan belajar siswa?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian displin belajar
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan
belajar siswa
3. Untuk mengetahui dampak ketidakdisplinan dan kedisiplinan belajar
siswa
4. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kedisiplinan belajar siswa
1.4 Manfaat
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti bagaimana
pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa. Peneliti dapat
menerapkan displin belajar kepada siswa-siswanya kelak ketika sudah
menjadi seorang guru.
2. Bagi Siswa
Diharapkan menjadi masukan bagi siswa agar dapat menerapkan
displin belajar yang baik dan benar dalam kesehariannya baik di
sekolah maupun dirumah. Sehingga dapat mencapai prestasi belajar
yang optimal.
3. Bagi Guru
Diharapkan dapat menambah masukan bagi guru dalam
mengembangkan dan meningkatkan displin belajar siswa. Sehingga
guru dapat terinspirasi untuk menemukan cara efektif dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
1.5 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini bahwa displin dalam belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Siswa yang menerapkan
displin dalam belajar dengan baik dan benar akan memperoleh prestasi
belajar lebih optimal dan memuaskan, daripada yang belum menerapkan
displin dalam belajar. Siswa yang menerapkan displin belajar lebih
mempunyai sifat bertanggung jawab, terarah dan terjadwal untuk
melakukan proses belajar dalam kesehariannya. Selain itu, siswa yang
menerapkan displin dalam belajar cenderung mempunyai daya ingat kuat
dan dapat mengasah keterampilan berpikir lebih baik.
6

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Displin Belajar
Dalam Bahasa Indonesia, istilah displin sering terkait dan menyatu
dengan istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban mempunyai arti
kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena
dorongan atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya.

Displin belajar siswa merupakan suatu kondisi yang sangat penting


dan menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya.
Displin belajar merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa displin
tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan
prestasi kurang optimal terutama dalam belajar.

Displin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap


siswa, dengan adanya displin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah
tercapai ( Sanjaya, 2005). Sedangkan menurut Njoroge dan Nyabuto
(2014), displin adalah unsur yang sangat penting bagi keberhasilan prestasi
akademik siswa.

Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan


siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-
keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan
bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa
dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.

Displin belajar dapat diartikan sebagai panutan terhadap suatu


peraturan yang sudah dibuat oleh pihak bersangkutan . Dimana peraturan
tersebut dipengaruhi oleh pihak luar dan dalam lingkungan. Sikap displin
belajar dengan bertanggung jawab dapat membuat seorang siswa
mempunyai prestasi akademik lebih baik.
2.2 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Belajar Siswa
1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa dibagi menjadi dua yaitu:

a. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain,


pendengaran, penglihatan, kesegaran jani, keletihan, kekurangan gizi,
kurang tidur dan sakit yang di derita. Faktor fisiologis ikut berperan dalam
menentukan disiplin belajar siswa. Siswa yang tidak menderita sakit
cenderung lebih disiplin dibandingkan siswa yang menderita sakit dan
badannya keletihan.
7

b. Faktor Psikologis, yang dapat mempengaruhi proses belajar antara


lain:
1) Minat
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap prsetasi belajar. Seseorang yang
tinggi minatnya dalam mempelajari sesuatu akan dapat meraih hasil yang
tinggi pula. Apabila siswa memiliki minat yang tinggi terhadap pelajaran
akan cenderung disiplin dalam belajar.
2) Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar peranannya dalam proses belajar.
Mempelajari sesuatu sesuai dengan bakatnya akan memperoleh hasil yang
lebih baik.
3) Motivasi
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Fungsi motivasi dalam belajar adalah untuk
memberikan semangat pada seseorang daam belajar untuk mencapai
tujuan.
4) Konsentrasi
Konsentrasi dapat diartikan sebagai suatu pemusatan energi psikis yang
dilakukan untuk suatu kegiatan tertentu secara sadar terhadaps uatu obyek
(materi pelajaran).
5) Kemampuan kognitif
Tujuan belajar mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
Namun kemampuan kognitif lebih diutamakan, sehingga dalam menacapai
hasil belajar faktor kemampuan kognitif lebihdiutamakan.
2. Faktor yang berasal dari luar diri siswa
Faktor dari luar dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Faktor non-sosial, seperti keadaan uadara, suhu udara, waktu, tempat
dan alat-alat yang dipakai untuk belajar. Siswa yang memiliki tempat
belajar yang teratur dan memiliki buku penunjang pelajaran
cenderunglebih disiplin dalam belajar. Tidak kalah pentingnya faktor
waktu, siswa yang mampu mengatur waktu dengan baik akan belajar
secara terarah dan teratur.
b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok. Siswa yang tinggal
dalam lingkungan yang tertib tentunya siswa tersebut akan menjalani tata
tertib yang ada di lingkungannya. Seorang guru yang mendidik siswa
dengan disiplin akan cenderung menghasilkan siswa yang disiplin pula.
8

2.3 Dampak Ketidakdisplinan dan Kedisiplinan Belajar Siswa

Beberapa dampak yang ditimbulkan dari ketidakdisplinan belajar


terhadap prestasi belajar sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa menurun
2. Sikap acuh yang ditunjukkan siswa kepada orang lain
3. Tidak adanya rasa tanggung jawab
4. Timbulnya rasa malas dan kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan
sekitar
5. Tidak dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
6. Belajar menjadi tidak teratur dan tidak terjadwal
7. Menjadi kurang mandiri sehingga merugikan diri sendiri
8. Tugas dan kewajiban tidak dapat terselesaikan
Beberapa dampak yang ditimbulkan dari kedisplinan belajar
terhadap prestasi belajar sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa meningkat
2. Adanya rasa tanggung jawab yang ada dalam diri siswa
3. Adanya rasa percaya diri dalam diri siswa
4. Timbulnya rasa peduli terhadap lingkungan sekitar
5. Dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
6. Tugas dan Kewaiban dapat terselesaikan
2.4 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa
1. Tentukan Target
Target akan mempengaruhi semangat dalam belajar sehingga bisa
meningkatkan disiplin dalam belajar. Target merupakan beberapa hal yang
ingin kita capai dari proses pembelajaran.
Dengan menggunakan target belajar maka kita bisa mengukur
kemampuan kita dalam belajar sudah seberapa berhasil. Buat target yang
baik dan terperinci sehingga kita akan termotivasi untuk mencapainya.
Dalam menentukan target belajar kita bisa menggunakan referensi buku
pelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa,
setiap mata pelajaran berbeda.
Cara memnentukan target belajar juga bisa dengan menentukan
hasil misalnya harus bisa mendapat nilai 9 atau harus bisa menguasai 200
suku kata dalam seminggu atau harus bisa memenangkan suatu lomba.
2. Berikan Hadiah Jika Berhasil
Hadiah merupakan suatu yang menarik bagi semua orang. Dalam
belajar pemberian hadiah dapat memacu meningkatkan disiplin belajar.
9

Hadiah merupakan suatu tawaran yang menarik bahwa akan


mendapatkannya jika berhasil mencapai suatu yang ditargetkan.Sebaiknya
berikanlah hadiah atau janjikan hadiah pada diri anda jika berhasil
mencapai target pembelajaran sehingga anda akan semakin semangat dan
disiplin dalam belajar. Hadiah bisa berupa berbagai macam barang yang
anda inginkan atau liburan yang anda impikan yang penting sesuatu yang
menarik untuk diri anda dan merupakan cara meningkatkan semangat
belajar.
3. Berikan Sanksi Jika Melanggar Aturan
Sanksi seperti halnya hadiah yaitu akan menjadi pemacu untuk
melakukan disiplin belajar. Tetapi sanksi akan memberikan hukuman yang
bisa anda terima karena telah melanggar aturan belajar atau tidak
melakukan pembelajaran.
Awal pemberian sanksi atau hukuman mungkin akan memaksa
anda agar anda disiplin dalam belajar, tetapi setalah beberapa lama maka
hal ini akan menjadi kebiasaan sehingga tidak akan lagi merasa terpaksa.
Hukuman ini baik jika dilakukan pada anak-anak yang memang masih
harus dipaksa belajar. Dengan awalnya paksaan maka anak-anak lama-
kelamaan akan menjadi kebiasaan dan akan membentuk karakter disiplin
dalam belajar.
4. Tulis kata-kata motivasi di tempat yang mudah dilihat
Kata-kata motivasi bisa menjadi pengingat kepada diri kita untuk
mencapai target belajar sehingga akan lebih disiplin dalam belajar. Pilih
kata motivasi yang dapat menyentuh hati dan menggugah pikiran sadar
kita untuk sadar bahwa belajar itu penting.
Tulis kata-kata motivasi tersebut pada tempat-tempat yang sering
anda lihat misalnya di dinding kamar, di depan meja belajar, di depan
lemari atau di layar HP. Dengan menulis kata-kata motivasi ditempat yang
sering kita lihat maka akan sering mengingatkan kita untuk disiplin lagi
dalam belajar. Ini merupakan hal seperti sepele tetapi telah banyak berhasil
untuk meningkatkan motivasi seseorang sehingga bisa meningkatkan
disiplin belajar seseorang.
5. Ciptakan kondisi belajar yang nyaman
Dalam melakukan aktifitas belajar kita perlu menciptakan kondisi
belajar yang nyaman. Kondisi belajar yang nyaman akan menjadikan kita
betah belajar, konsentrasi penuh serta tidak mudah ngantuk dalam belajar.
Menciptakan kondisi belajar yang nyaman bisa kita lakukan dengan
mengatur tempat belajar jauh dari kebisingan, tidak mengaktifkan
Handpone, nyala lampu yang cukup serta kondisi lain yang bisa membuat
anda betah melakukan aktifitas belajar. Dengan kondisi belajar yang
10

nyaman maka akan bisa meningkatkan disiplin belajar sehingga tidak


cepat menyudahi kegiatan pembelajaran sebelum jam belajar selesai dan
merupakan cara meningkatkan motivasi belajar anak.
6. Tegas pada diri sendiri
Sikap tegas tidak hanya perlu untuk dilakukan pada orang lain,
tetapi kita harus bisa tegas terhadap diri sendiri terlebih dahulu sebelum
tegas dengan orang lain. Jika telah membuat aturan belajar maka kita harus
tegas pada diri sendiri untuk menaati aturan belajar yang telah dibuat. Kita
harus bisa mengendalikan hal-hal yang bisa memancing nafsu dan emosi
kita untuk tidak belajar, sehingga kita bisa tetap melakukan belajar dengan
disiplin. Demi mencapai apa yang kita cita-citakan maka tegaslah pada diri
sendiri. Ada waktunya untuk berlibur dan ada waktunya untuk belajar. Jika
sudah waktunya belajar maka harus totalitas dan konsentrasi penuh serta
peran orang tua dalam mendidik anak juga sangat diperlukan.
7. Singkirkan berbagai hal yang mengganggu konsentrasi belajar
Dalam melaksanakan belajar banyak sekali faktor yang dapat
mengganggu konsentrasi dalam belajar. Jika kita sedang konsentrasi
belajar bisa saja handpone kita berdering lalu segera merubah konsentrasi
kita ke handpone, pesan apa yang ada didalm handpone. Untuk itu
sebelum belajar maka singkirkan hal-hal yang bisa mengganggu
konsentrasi belajar. singkirkan handpone, foto kekasih atau hal-hal lain
yang bisa mengganggu konsentrasi belajar anda. Dengan konsentrasi
penuh maka waktu belajar bisa digunakan secara maksimal untuk belajar.
Dengan demikian maka dapat meningkatkan disiplin belajar sehingga
pencapaian pembelajaran dapat tercapai.
8. Batasi terlebih dahulu kebebasan diri sendiri
Untuk mendapatkan sesuatu yang baik pasti membutuhkan
perjuangan untuk mencapainya. Batasi terlebih dahulu apa yang menjadi
kesenangan anda tetapi mengganngu waktu belajar anda, seperti bermain
game. Kita boleh bermain game tetapi bukan berati tanpa batasan. Tetap
batasi diri anda agar tidak terlalu menggunakan waktu untuk hal-hal yang
menyenangkan terlebih dahulu. berjuanglah terlebih dahulu dengan belajar
maka kita akan memanen manisnya hasil dari pahitnya perjuangan.
Dengan begitu maka kita bisa meningkatkan disiplin belajar kita sehingga
akan meningkatkan kemampuan dalam diri kita terhadap apa yang kita
cita-citakan atau kita targetkan.
9. Tetapkan waktu belajar
Tetapkan waktu belajar setiap hari pada kegiatan sehari-hari anda.
Dengan menetapkan waktu belajar maka kita akan diatur oleh jadwal yang
telah kita buat. Dalam menentukan waktu belajar lebih baik yang sering
11

dengan durasi waktu yang tidak terlalu banyak daripada jarang tetapi
dengan durasi waktu yang langsung banyak atau biasa sering disebut
dengan sistem kebut semalam.
12

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Peneilitian
Penelitian ini menggunakan metode pengamatan dan wawancara
kepada beberapa sampel siswa di desa saya tepatnya di Dusun Sabdodadi,
Kabupaten Bantul.

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik


pengambilan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun
ditunjukkan untuk mempelajari perilaku-perilaku manusia yang dilakukan
pada responden yang tidak terlalu besar.
Selain dengan pengamatan, penelitian dilakukan dengan
wawancara beberapa sampel siswa di dusun saya setelah sebagian dari
siswa-siswa di dusun saya pulang sekolah.
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini bertempat di Pendopo, Dusun Sabdodadi ,


Kecamatan Bantul dengan mengambil beberapa sampel siswa-siswa yang
masih bersekolah. Waktu penelitian dilaksanakan tanggal 3 Desember
2016 setelah siswa pulang sekolah.
3.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:108) yang dimaksud dengan


populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswa yang masih


bersekolah dan bertempat tinggal di Dusun Kadibeso, Kabupaten Bantul.
B. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil yang diteliti. Dalam


penelitian ini, sampel yang digunakan adalah empat orang siswa dengan
jenjang dan sekolah sama. Empat siswa tersebut duduk di salah satu
sekolah menengah pertama yang berada di Kabupaten Bantul.
13

3.4 Sumber data

Sumber data yang digunakan adalah sumber data dari pengamatan


beberapa siswa-siswa di Dusun Sabdodadi, Kabupaten Bantul dan
kemudian dilakukan wawancara terhadap beberapa sampel dari siswa
tersebut.
3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dari hasil pengamatan dan


wawancara. Wawancara berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar aktivitas
belajar yang dilakukan siswa dengan displin belajar yang mereka terapkan.
3.6 Analisa Data
Analisa data yang digunakan adalah jumlah presentase siswa
menjawab pertanyaan singkat dari wawancara. Dimana dari wawancara
tersebut diperoleh kesimpulan mengenai pengaruh displin belajar terhadap
prestasi belajar siswa.
14

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan Penelitian
Dalam penelitian menggunakan metode observasi dengan siswa-
siswa yang masih besekolah dan bertempat tinggal di Dusun Sabdodadi ,
Kabupaten Bantul diperoleh bahwa displin belajar berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Sebagian dari siswa yang masih bersekolah ada yang
sudah menerapkan displin belajar. Mereka merasakan manfaat dan dampak
positif dari displin belajar yang diterapkan dalam kesehariannya.

Dari metode pengamatan tersebut, selanjutnya dilakukan


wawancara dengan mengambil empat orang sebagai sampel. Empat orang
siswa ini duduk di bangku kelas IX. Mereka berempat satu sekolah di
salah satu sekolah menengah pertama di daerah Kabupaten Bantul. Mereka
berempat bernama Fina, Abdul, Zaki, dan Nisa (Nama Samaran). Mereka
berempat menduduki jenjang dan sekolah yang sama hanya saja berbeda
kelas. Fina dan Abdul di kelas IXA, Zaki IXF dan Nisa IXB.

Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan


seputar displin dalam belajar. Pertanyaan yang diberi berjumlah 10
pertanyaan, dimana dapat diambil kesimpulan 50% dari sampel penelitian
sudah menerapkan dan merasakan pengaruh displin belajar terhadap
prestasi yang diraihnya. Mereka adalah Fina dan Abdul.

Sampel pertama, yang merasakan dampak positif dari penerapan


displin dalam belajar adalah Fina. Seperti ketiga teman lainnya, Fina
sekarang ini duduk di kelas IX. Fina tergolong anak yang pandai. Fina
pandai karena dia rajin dalam belajar. Fina mengakui bahwa dia
menerapkan displin dalam belajar sejak awal masuk sekolah dasar. Fina
yang merupakan anak seorang guru ini, dalam belajar mempunyai jadwal
dan terarah. Dia belajar setiap malam mulai pukul 19.00-21.00. Jadwal
jam belajar itu displin dia lakukan setiap harinya. Fina mengakui bahwa
awalnya dia didesak orang tuanya untuk belajar secara rutin setiap
malamnya. Tetapi seiring Fina memperoleh dampak positif terhadap
prestasinya, dia mulai menekuninya. Fina dalam upaya meningkatkan
displin belajar mengakui bahwa dia selalu menyusun target ke depan
selama dia bersekolah. Terbukti dari semua target yang dia targetkan dapat
tercapai dari displin dalam belajar.
15

Sama halnya dengan Fina, sekarang ini Abdul juga sudah


merasakan dampak positif dari displin dalam belajar. Berbeda dengan
Fina, Abdul menyadari pentingnya displin dalam belajar ketika dia duduk
di kelas XI sekolah dasar. Abdul menyadari pentingnya displin dalam
belajar ketika dia hendak melaksanakan Ujian Nasional. Abdul mulai
menerapkan jadwal rutin belajar dan membiasakan melaksanakan dengan
rutin setiap harinya. Terbukti dari displin yang dilakukan Abdul, dia selalu
mendapat predikat juara kelas seperti Fina. Di sekolahnya, Fina dan Abdul
juga masuk ke dalam kelas cerdas istimewa. Dimana di dalam kelas itu,
terpilih siswa-siswa dengan prestasi gemilang dan memuaskan

Selanjutnya, yang saya wawancara adalah Zaki dan Nisa. Zaki dan
Nisa mengakui bahwa belum menerapkan displin belajar sampai sekarang
ini. Mereka hanya belajar ketika hendak ujian saja. Zaki dan Nisa belum
menerapkan jadwal rutin belajar setiap malamnya. Zaki dan Nisa
mengakui bahwa dia belum bisa menyingkirkan HP dan Tablet nya ketika
belajar. Mereka belum dapat konsentrasi penuh ke pelajaran. Waktu
belajar yang digunakan belum makimal karena begitu HP berdering dia
langsung membuka sehingga membuat konsentrasinya berubah.

Zaki mengakui bahwa dia belum bisa membatasi kebebasan dan


kesenangan dalam dirinya sendiri. Zaki sangat suka bermain bola. Dia
belum bisa membagi waktu bermain bola setiap harinya dengan belajar.
Setelah bermain bola pada sore hari, Zaki langsung beristirahat dan merasa
lelah sehingga waktu belajar tidak maksimal.

Perilaku Nisa dan Zaki yang belum menerapkan displin dalam


belajar bisa berasal dari beberapa faktor. Diantaranya faktor internal dan
eksternal dalam diri Nisa dan Zaki. Faktor internal seperti minat, bakat,
motivasi, konsentrasi belum terbangun dari dalam diri mereka. Perlu
adanya upaya untuk meningkatkan dan menerapkan displin dalam belajar
seperti menentukan target dalam proses belajar, membuat kata-kata
motivasi yang dapat membangun rasa tanggung jawab sehingga dapat
menerapkan displin belajar, menciptakan kondisi belajar yang nyaman dan
kondusif, tegas terhadap diri sendiri, menyingkirkan berbagai hal yang
mengganggu konsentrasi belajar,membatasi kebebasan diri sendiri, dan
menerapkan waktu belajar setiap harinya.
16

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan
siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-
keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan
bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa
dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.

Terdapat beberapa faktor dari penerapan displin belajar diantaranya


faktor dari dalam dan luar siswa. Faktor dari dalam siswa berasal dari
faktor psikologis dan fisilogis. Dimana faktor psikologis sangat
berpengaruh dalam proses belajar seperti, minat, bakat, konsentrasi,
motivasi dan kemampuan kognitif. Sedangkan faktor dari luar siswa
meliputi faktor sosial dan non-sosial.
Pengaruh displin dalam belajar yaitu prestasi belajar semakin
meningkat, adanya rasa tanggung jawab, rasa percaya diri, rasa peduli,
dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, dan tugas serta
kewajiban dapat terselesaikan.

Adanya upaya meningkatkan displin belajar siswa diantaranya


menentukan target, memberi hadiah kepada diri sendiri jika berhasil,
memberi sanksi jika melanggar aturan jadwal yang dibuat sendiri, menulis
kata-kata motivasi yang mudah dilihat, menciptakan suasana belajar yang
nyaman, menyingkirkan barang-barang yang mengangu konsentrasi
belajar, dan menetapkan waktu belajar.
5.2 Saran

Sebaiknya kita harus menanamkan displin belajar sejak dini,untuk


menunjang prestasi belajar yang lebih optimal. Displin belajar sangat
penting bagi kehidupan sehari-hari terutama dalam pendidikan agar lebih
teratur dan tertata. Upaya untuk meningkatkan kedisiplinan sebaiknya
lebih ditingkatkan agar penerapan displin dalam belajar dapat berjalan
dengan baik dan sesuai.
17

DAFTAR PUSTAKA
Esliyanti, Elin. 2012. Pengaruh Kedisiplinan Belajar Sekolah terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
X di SMK Sultan Agung Kebupaten Cirebon. Skripsi. Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Ma‟sumah, Siti. 2015. PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI


BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE-DAERAH BINAAN
II KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN.Skripsi. Universitas
Negeri Semarang.

Admin. 2013. Makalah Kedisiplinan Sekolah, [Online]. Tersedia:


http://www.emakalah.com. [13 April 2015]
Santrenquran.2015.Pengertian Displin Belajar Menurut Ahli. Tersedia:
http://santrenquran/2015/12/10/pengertian-displin-belajar-menurut-ahli. [ 29
Desember 2016]
18

Lampiran
Pertanyaan saat presentasi
Nofi Rahmayanti

 Bagaimana dampak kepada siswa yang disuruh orang tuanya


belajar dirumah ditambah les bimbel di luar sekolah?

Jawab : Dampak yang terjadi pada siswa tersebut, tentu menjadikan


anak tersebut mempunyai prestasi lebih dibandingkan teman-
temannya. Menurut saya, dampak yang dirasakan bergantung kepada
anak itu sendiri. Ada siswa yang merasa mengeluh dan lelah ketika
orang tuanya menutut belajar setiap malam dan les di luar
sekolah.Siswa ini terkadang suka mengantuk di sekolah. Tetapi ada
juga siswa yang justru merasa senang karena orang tuanya
mendaftarkannya les di luar sekolah. Terbukti ada teman saya dulu
waktu les bimbel di luar sekolah, yang selalu berangkat les rutin. Dia
tidak pernah merasa lelah, dan prestasi belajar di sekolahnya selalu
optimal.

Anda mungkin juga menyukai