ANEMIA
OLEH
1. Adi Gunawan (102011501)
2. Agus Yuda Permana (102011502)
3. Anda Kristianti (102011503)
4. Bima Elsa Paulina (102011505)
5. Desi Nirmala Sari (102011507)
6. Dewa Darma Putra (102011508)
7. Gita Kusumastuti (102011510)
8. Sri Widia Sari (102011517)
9. Widya Aryanti (102011518)
SI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JEMBRANA
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. NY
DENGAN DIAGNOSA MEDIS ANEMIA
DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
TANGGAL 1 – 4 MEI 2017
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. NY
Umur : 45 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Mendoyo Dauh Tukad
Tanggal Masuk : 1 Mei 2017
Tanggal Pengkajian : 1 Mei 2017
No. Register : 102020
Diagnosa Medis : Anemia
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di Rumah
Sakit manapun.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan, obat dan
debu.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3 x sehari dengan porsi
cukupdengan menu tempe, tahu, ikan minum ± (
1200 ml), pasien mengatakan BB sebelum sakit 65
kg.
Saat sakit : Pasien mengatakan tidak nafsu makan, makan 1
x/hari dengan porsi habis hanya 3 sendok dari porsi
yang diberikan, minum 6 gelas /hari ± (1200 ml)
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB teratur, 1 x sehari disetiap
pagi hari dengan feses lembek, tidak disertai darah
Saat sakit : Pasien mengatakan BAB teratur, 1x sehari dengan
konsistensi feses lembek, warna kecoklatan
2) BAK
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK teratur 4 x sehari, urine
berwarna jernih kekuningan (600 ml), tidak disertai
darah dan nanah
Saat sakit : Pasien mengatakan BAK 4 x sehari, urine
berwarna jernih kekuningan (600 ml), tidak disertai
darah dan pus
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan tinggal serumah dengan suami dan anak-anaknya,
dapat berhubungan dengan baik dengan setiap anggota keluarga.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sudah menikah dan telah
memiliki 2 anak, sudah tidak berhubungan seksual
dengan suaminya.
Saat sakit : Pasien mengatakan sudah menikah dan telah
memiliki 2 anak, sudah tidak berhubungan seksual
dengan suaminya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pola nilai kepercayaan baik, pasien melakukan persembahyangan secara
Hindu diatas tempat tidur.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : Composmetis
GCS : verbal : 5 Psikomotor : 6 Mata : 4
c. Keadaan fisik
1. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala normocephalic, warna rambut hitam,
ketombe tidak ada
Palpasi : Ada nyeri kepala , benjolan tidak ada
2. Mata
Inspeksi : Posisi mata sejajar, konjungtiva anemis, tidak ada
ikterik pada sklera, ada reflek pupil terhadap cahaya
Palpasi : Nyeri pada mata tidak ada, tidak ada benjolan
3. Telinga
Inspeksi : Liang telinga ada serumen, aurikula tidak ada lesi,
tidak ada kemerahan, tidak ada pembengkakan
Palpasi : Nyeri telinga tidak ada, benjolan tidak ada
7. Toraks (Paru)
Inspeksi : Bentuk dada normochest, warna kulit sama dengan
warna kulit lain, tidak ada luka, tidak ada sianosis
Palpasi : Nyeri tidak ada, benjolan tidak ada, tidak ada fraktur
iga, taktil fremitus seimbang.
Perkusi : Pada perkusi paru suara yang dihasilkan sonor
Auskultasi : Frekuensi dada 22 x/menit, bunyi nafas vesikuler,
tidak ada suara nafas tambahan.
8. Toraks (Jantung)
Inspeksi : Ada thrill, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan,
tidak ada sianosis.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, batas jantung kiri
ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2
sternal kanan dan ics 5 axila anterior kanan,
Perkusi : Pada perkusi jantung suara yang dihasilkan redup
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2, tidak ada suara tambahan,
murmur tidak ada.
11. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada ruam, tidak ada pendarahan,
tidak ada kutil, tidak ada wasir.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan.
12. Integumen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, edema tidak ada, terdapat
sianosis pada ujung jari tangan, tidak ada luka, kulit
tampak pucat dan kering, turgor kulit kurang elastis.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan.
13. Ekstermitas
1). Atas
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada dislokasi, rentang gerak
normal, tidak ada pembengkakan, terdapat sianosis
pada ujung jari
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, tidak ada
peradangan, capillary refill < 3 detik
2). Bawah
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada dislokasi, rentang gerak
normal, tidak ada pembengkakan, tidak ada fraktur,
gaya berjalan lambat.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, tidak ada
peradangan, tidak ada edema.
14. Neurologis
Status mental dan emosi
Masalah yang pernah di alami pasien yaitu dirumah terkadang pasien
marah dan menjadi keras kepala, bersikap kasar kepada orang lain
ketika pasien merasa tidak nyaman dan merasa terganggu, namun
masalah tersebut sudah dapat teratasi secara perlahan dengan merubah
sikap dan perilaku ke arah yang lebih baik, suami pasien sangat
membantu dalam hal ini.
Pemeriksaan refleks
1. Biceps : Fleksi pada perkusi 2
2. Triceps : Ekstensi pada perkusi 2
3. Achilles percussion : Plantar fleksi pada perkusi 2
4. Knee percussion : Ekstensi pada perkusi 2
5. Babinsky : Kelima jari kaki plantar fleksi
6. Kaku kuduk : Dagu dapat menyentuh dada
7. Brudsinsky I : Saat dagu di tekuk tidak muncul rasa nyeri
8. Brudsinsky II : Saat kaki kanan fleksi kaki kiri ikut fleksi
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Hb : 6 gr/dl
WBC : 7000 ml3
RBC : 24.000.000 mm3
Hematokrit : 20 %
2. Pemeriksaan radiologi
3. Hasil konsultasi
DO :
1. Pasien tampak meringis sambil
memegang kepala.
2. Pasien tampak tidak nyaman
DS : Anoreksia Ketidakseimbangan
1. Pasien mengatakan tidak nafsu makan nutrisi kurang dari
2. Pasien mengatakan mual dan muntah kebutuhan tubuh
3. Pasien mengatakan makan 1 x/hari
dengan porsi habis hanya 3 sendok
dari porsi yang diberikan
4. BB sebelum sakit 65 kg
DO :
1. Kulit pasien tampak kering
2. Konjungtiva anemis
3. BB saat sakit 60 kg
4. Hb 6 gr/dl
DS : Penurunan Ketidakefektifan
1. Pasien mengatakan merasa konsentrasi Hb dan perfusi jaringan
lemas darah perifer
2. Pasien mengatakan merasa
pusing
DO :
1. Pasien tampak pucat
2. Tampak sianosis pada ujung
jari.
3. Capillary refill > 3 detik
4. Turgor kulit kurang elastic
5. RBC 24.000.000 mm3
6. Ht 20 %
DO :
1. Pasien tampak lemah
2. Sebagian aktivitas pasien
dibantu oleh orang lain
DS : Kurang informasi Ansietas
1. Pasien mengatakan kurang tentang proses
mengetahui tentang penyakit
penyakitnya
2. Pasien mengatakan sangat
khawatir dengan kondisi
kesehatannya
DO :
1. Pasien tampak gelisah
2. Pasien tampak kebingungan
II. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN /MASALAH KOLABORATIF
BERDASARKAN PRIORITAS
Senin, IV Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu pasien untuk 1. Melatih kekuatan dan
17-04- keperawatan 3x24 jam aktivitas/latihan irama jantung selama
2017 diharapkan intoleransi fisik secara teratur aktivitas
aktivitas dapat teratasi 2. Bantu pasien 2. Aktivitas yang tidak
dengan kriteria hasil : melakukan aktivitas sesuai dapat
1. Dapat beraktivitas secara yang sesuai dengan memperburuk
mandiri kondisi pasien toleransi
1. 2. Tidak tampak kelemahan 3. Bantu pasien untuk 3. Memberikan
mendapatkan posisi kenyamanan dan
senyaman mungkin mencegah kelemahan
Senin, V Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan 1. Hubungan saling
17-04- 1x2 jam diharapkan saling percaya percaya adalah dasar
2017 ansietas dapat teratasi antara perawat- hubungan terpadu
dengan kriteria hasil : pasien yang mendukung
1. Pasien tampak tenang 2. Kaji tingkat ansietas klien dalam
2. Pasien tampak tidak yang dialami oleh mengatasi perasaan
gelisah. pasien cemas.
3. Berikan penjelasan 2. Mengetahui sejauh
pada pasien tentang mana tingkat
penyakitnya. kecemasan yang
dirasakan oleh
pasien.
3. Dapat mengurangi
rasa cemas pasien
akan penyakitnya.
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
10.40 Wita III Memberikan makan sedikit S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
tapi sering O : Pasien tampak makan hanya 2 sendok
makan dari porsi yang diberikan
11.00 Wita III Mengkaji penyebab pasien S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
tidak nafsu makan karena merasa pusing dan merasa mual
O : Pasien tampak tidak nafsu makan
11.15 Wita V Membina hubungan saling S : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
percaya antara perawat- dari penyakit yang dialami
pasien O : Pasien tampak lebih tenang
18.00 Wita III Memberikan makan sedikit S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
tapi sering O : Pasien tampak makan hanya 3 sendok
makan dari porsi yang diberikan,
minum ± 300 ml
09.30 Wita III Memberikan makan sedikit S : Pasien mengatakan ingin makan
tapi sering O : Pasien tampak makan hanya 4 sendok
makan dari porsi yang diberikan,
minum 300 ml
14.00 Wita III Memberikan makan sedikit S : Pasien mengatakan ingin makan sedikit
tapi sering O : Pasien tampak makan hanya 4 sendok
makan dari porsi yang diberikan,
minum ± 320 ml
18.00 Wita III Memberikan makan sedikit S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
tapi sering O : Pasien tampak makan hanya 3 sendok
makan dari porsi yang diberikan,
minum ± 300 ml
09.30 Wita III Memberikan makan sedikit S : Pasien mengatakan ingin makan
tapi sering O : Pasien tampak makan hanya ½ porsi,
minum 330 ml
14.00 Wita III Memberikan makan sedikit S : Pasien mengatakan ingin makan
tapi sering O : Pasien tampak makan hanya ½ porsi
dari porsi yang diberikan, minum ± 320
ml
09.30 Wita III Memberikan makan sedikit S : Pasien mengatakan ingin makan, pasien
tapi sering mengatakan nafsu makan mulai
bertambah, dan tidak merasa mual.
O : Pasien tampak makan hanya ½ porsi,
minum 330 ml, turgor kulit kulit kurang
elastic.
Hari/Tgl No
No Evaluasi Ttd
Jam Dx
1 Kamis, 4 I S : Pasien mengatakan pusing berkurang, nyeri dirasakan
Mei 2017, pada kepala bagian depan, skala nyeri 2 dari (0-10)
Pukul 10.00
skala yang diberikan.
Wita
O : TD : 100/70 mmHg, N : 63 x/menit, S: 36 ̊ C,
R : 20 x/menit, pasien tampak lebih rileks.
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien