Anda di halaman 1dari 21

Pertambangan

Pertambangan Terbuka

Tambang terbuka (surface mining) merupakan satu dari dua sistem penambangan yang dikenal,
yaitu Tambang terbuka dan Tambang Bawah Tanah. dimana segala kegiatan atau aktivitas
penambangan dilakukan di atas atau relatif dekat permukaan bumi dan tempat kerja
berhubungan langsung dengan dunia luar.
Penambangan pada tambang terbuka itu sendiri dilakukan dengan beberapa tahapan kerja :
pengurusan surat-surat ijin yang dibutuhkan untuk kegiatan penambangan, pembabatan (land
clearing), pengupasan lapisan tanah penutup (stripping of overburden), penambangan
(exploitation), pemuatan (loading), pengangkutan (hauling), dan pengolahan serta pemasaran.

I. Pengelompokan Tambang Terbuka


Pada prinsipnya tambang terbuka dapat digolongkan ke dalam empat golongan :

1. Open pit/Open mine/Open cut/Open cast.


Adalah tambang terbuka yang diterpakan pada penambangan ore (bijih). Misalnya nikel,
tembaga, dan lain-lain.

2. Strip Mine.
Penerapan khusus endapan horizontal/sub-horizontal terutama untuk batubara, dapat juga
endapan garam yang mendatar. Contoh Tamabang Batubara di Tanjung Enim.

3. Quarry
AdalahTambang terbuka yang diterapkan pada endapan mineral industri (industrial mineral).
Contoh Tambang batu pualam di Tulung Agung.

4. Alluvial mining
Dapat dikatakan sebagai “placer Mining” ataupun di Australia disebut “Beach-mine” yaitu cara
penambangan untuk endapan placer atau alluvial. Contoh tambang Cassiterite di Pulau Bangka,
belitung dan sekitarnya.
II. Konsiderasi Pada Operasi Penambangan

Secara garis besar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan


penambangan dibagi dalam dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor ekonomi.

1. Kajian Secara Teknis


Unsur unsur teknis yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan aktifitas kegiatan kerja
sebuah proyek penambangan meliputi :

a. Kondisi Umum tempat proyek dilaksanakan


Kondisi Kondisi tempat kerja yang perlu diperhatikan adalah meliputi kondisi geologi, topografi,
iklim dan sosial Budaya. Keadaan umum tersebut mutlak diperhitungkan guna menentukan
penjadwalan waktu kegiatan dan yang utama sekali menetapkan efesiensi kerja kerja efektif dari
pelaksanaan proyek tersebut.

b. Sarana perlengkapan peralatan kerja


Jenis perlengkapan dan peralatan kerja disesuaikan dengan kondisi tempat kerja, maksud
pekerjaaan, kapasitas produksi, dan efektifitas kerja yang diinginkan. Cara pengadaanya
diperhitungkan dengan umur produksi dan efektifitas kerja dan ketersediaan modal kerja yang di
miliki.

c. Metode Pelaksanaan kerja


Dalam proyek ini pelaksanaan kegiatan pembongkaran material dilakukan dengan peledakan.
Metode tersebut dipilih mengingat jenis materialnya memilki kekerasan yang cukup tinggi, fraksi
material yang lepas yang sasaran produksinya telah ditentukan.

2. Kajian Secara Ekonomis


Kajian secara ekonomis dimaksudkan untuk mengetahui sebuah proyek penambangan
memperoleh keuntungan atau tidak. Dalam perhitungan aliran uang diperhatikan beberapa faktor
yang berpengaruh dalam situasi ekonomi. Hal-hal yang diperhatikan tersebut adalah:
 Nilai (value) daripada endapan mineral per unit berat (P). dan biasanya dinyatakan
dengan ($/ton) atau (Rp/ton).
 Ongkos produksi (C), yaitu ongkos yang diperlukan sampai mendapatkan produknya
diluar ongkos stripping.
 Ongkos stripping of overburden (Cob).
 Cut Off Grade, akan menentukan batas-batas cadangan sehingga menentukan bentuk
akhir penambangan.
III. Aktifitas Pertambangan Pada Tambang Terbuka

A. Tahap Persiapan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada awal proses pengambilan atau penambangan bahan galian
terdiri dari tahap persiapan (pra penambangan), Kegiatan tersebut meliputi :

1. Pembuatan Jalan Rintasan

Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat – alat berat ke lokasi tambang, kemudian
dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front penambangan ke lokasi pabrik
peremukan. Pembuatan jalan diguna-kan dengan memakai Bulldozer yang nantinya digunakan
pula sebagai pengupasan lapisan penutup.

2. Pembersihan Lahan
Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup dimulai. Pekerjaan ini
meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan
ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambang tersebut sehingga kegiatan
penambangan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan
tetumbuhan yang ada didaerah penambangan.
Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan Bulldozer. Pembersihan dilakukan
pada daerah yang akan ditambang yang mempunyai ketebalan overburden beberapa meter
dengan menggunakan Bulldozer dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan
lapisan tanah penutup.Dalam pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng untuk
dikumpulkan, dimana penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk setempat.

3. Pengupasan Tanah Penutup

Pembuangan lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan endapan batu gamping
yang akan digali dari semua macam pengotor yang menutupi permukaanya, sehingga akan
mempermudah pekerjaan penggaliannya disamping juga hasilnya akan relatif lebih bersih.

Lapisan tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua jenis yaitu top soil dan lapisan
overburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top soil terlebih dahulu dan ditempatkan
pada suatu daerah tertentu untuk tujuan reklamasi nantinya.

Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan pengupasan pada lapisan overburden lalu
didorong dan ditempatkan pada daerah tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras
jalan. Kegiatan pengupasan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan bulldozer, dimana
tahap pengupasan awal dilakukan untuk menyiapkan jenjang pertama dan pengupasan berikutnya
dapat dilakukan bersamaan dengan tahap produksi, sehingga pola yang diterapkan adalah seri
dan paralel yang bertujuan untuk :
 Menghemat investasi dan biaya persiapan.
 Menghindari pengotoran endapan batu gamping dari lapisan penutup, sehingga
mempermudah dalam pekerjaan penggalian.
 Menghindari terjadinya longsoran dan bahaya angin.

4. Persiapan Peralatan Penambangan


Penambangan yang akan dilakukan difokuskan dengan menggunakan peralatan mekanis. Adapun
alat yang digunakan diperlukan untuk menunjang kegiatan penambangan, yaitu :
 Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan lapisan tanah
penutup.
 Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari
pembongkaran keatas alat angkut.
 Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke tempat pabrik
peremukan/penggerusan.
 Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat preparasi batu
gamping dari front penambangan guna mendapatkan ukuran butiran yang diinginkan oleh
pasar.
 Pembangkit Listrik, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan dipakai sebagai
penerangan, untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat – alat yang bekerja didalam
pabrik.
 Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil air guna memenuhi kebutuhan
peralatan dan karyawan.

5. Persiapan Pabrik Peremukan


Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat menampung material hasil
penambangan sebelum proses peremukan.

a. Pemilihan Lokasi Peremukan dan Stock Pile

Pemilihan lokasi biasanya bedasarkan topografi daerahnya yang agak landai . Lokasi pabrik dipilih daerah
yang relatif datar dan tanpa vegetasi sehingga hanya perlu proses atau pekerjaan perataan seperlunya
saja. dan dekat dengan Infrastruktur yang ada seperti jalan, dan penerangan.

b. Pemasangan Peralatan pada Pabrik Peremuk


Untuk penempatan mesin peremuk dibutuhkan pondasi yang cukup kuat agar dapat bertahan cukup
lama sesuai dengan proyek yang diselenggarakan dan masalah konstruksi pondasi diborongkan kepada
pihak kontraktor dengan pihak pemasok mesin peremuk sebagai konsultan.

c. Letak Kantor
Sarana perkantoran digunakan sebagai pusat pengaturan dan pelaksanaan kegiatan kerja penambangan
dan direncanakan berada pada daerah yang mudah dicapai dan dekat dengan jalan masuk. Bangunan ini
dibuat permanen karena dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama sesuai dengan umur proyek.

d. Pusat Perawatan Alat


Dalam menunjang kelancaran operasi dibutuhkan peralatan-peralatan yang selalu dalam kondisi yang
baik dan siap pakai. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu sarana sebagai tempat perawatan peralatan
(spare part), agar perawatan terhadap peralatan atau mesin-mesin yang digunakan dapat dilakukan
secara rutin baik itu dalam jenis perawatan yang ringan maupun pergantiaan suku cadangnya.

e. Penerangan
Sarana penerangan dimaksudkan untuk memberikan penerangan disekitar bangunan, jalan, dan
terutama sekali didalam kegiatan penunjang kerja. Sumber listrik untuk penerangan ini tidak menjadi
satu dengan listrik untuk pabrik, sehingga khusus untuk sarana penerangan ini diperlukan sebuah
generator.

f. SumberAir
Air merupakan sumber sarana yang sangat vital bagi sebuah proyek yang melibatkan banyak tenaga
kerja. Disamping air digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari, air juga dipakai dalam kegiatan
penambangan yang didapat dari air tanah dengan melakukan pemboran.

g. Prasarana Penunjang Lainnya


Yang dimaksud dengan prasarana lain disini adalah prasarana yang dipakai untuk kepentingan umum
dimana selain digunakan oleh perusahaan juga dapat dipakai oleh masyarakat setempat sehingga
mempunyai dampak yang positip terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Prasarana lainnya meliputi
saran olahraga, saran tempat peribadatan, poliklinik, power house, dan pos keamanan.

B. Operasi Penambangan
Tujuan utama dari kegiatan penambangan adalah pengambilan endapan dari batuan induknya, sehingga
mudah untuk diangkut dan di proses pada proses selanjutnya selanjutnya. Setelah operasi persiapan
penambangan selesai dan pengupasan lapisan tanah penutup pada bagian atas cadangan batugamping
terlaksana (arah kemajuan penambangan dari kontur atas ke bawah). Maka dapat dimulai kegiatan
operasi penambangan.

Kegiatan penambangan terbagi atas tiga kegiatan, yaitu pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan.
Adapun rincian dari ketiga kegiatan tersebut adalah:
1. Pembongkaran

Pembongkaran merupakan kegiatan untuk memisahkan antara endapan bahan galian dengan
batuan induk yang dilakukan setelah pengupasan lapisan tanah penutup endapan batugamping
tersebut selesai. Pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan peledakan, peralatan
mekanis maupun peralatan non mekanis.

Untuk kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan pemboran yang kemudian dilakukan


peledakan. setelah batuan diledakkan kemudian digusur menggunakan alat bulldozer, yang
kemudian dikumpulkan di tepi batas penambangan atau tepi jalan tambang tiap blok. Banyaknya
batugamping yang dibongkar tiap-tiap blok tidak sama, tergantung persyaratan kualitas yang
diminta oleh konsumen.

2. Pemuatan

Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material atau
endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan
setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat muat Wheel
Loader dan diisikan ke dalam alat angkut.

Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan batugamping hasil pembongkaran kedalam


alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem siklus, artinya truck yang telah dimuati
langsung berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan setelah membongkar muatan
langsung kembali ke lokasi penambangan untuk dimuati kembali.

3. Pengangkutan

Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa material atau
endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses lebih
lanjut. Kegiatan pengangkutan menggunakan Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat
pengolahan untuk dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan
tergantung dari banyaknya material batugamping hasil peledakan yang akan diangkut.

C. Pengolahan Dan Pemasaran

1. Pengolahan
Adalah kegiatan yang bertujuan untuk menaikkan kadar atau mempertinggi mutu bahan galian
yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi persyaratan untuk diperdagangkan atau dipakai
sebagai bahan baku untuk bahan industri lain.

Bahan galian yang dihasilkan dari tambang biasanya selain mengandung mineral berharga yang
diingikan juga mengandung mineral pengotor (gangue mineral) sehingga hasil tambang tidak
bisa langsung dimanfaatkan atau diperdagangkan. Untuk menghilangkan mineral pengotor
tersebut sehingga hasil tambang dapat dimanfaatkan atau diperdagangkan, maka dilakukan
dengan pengolahan bahan galian ( ore/mineral dressing).

Proses pemisahan pemisahan antara mineral berharga dengan mineral-mineral pengotor


didasarkan kepada perbedaan baik fisik maupun sifat kimia antara mineral berharga dengan
mineral pengotornya.

Keuntungan lain dari pengolahan bahan galian selain meningkatkan kadar mutunya. Ialah juga
untuk mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat mengurangi jumlah volume dan
beratnya sehingga dapat mengurangi ongkos pengangkutannya.

2. Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjual suatu produk kepada para pemakai
produk atau konsumen dengan harga yang telah ditentukan atau berdasarkan atas perjanjian
antara kedua belah pihak yang bersangkutan. Kegiatan pemasaran dilakukan setelah kegiatan
pengolahan atau setelah syarat-syarat yang telah ditentukan oleh konsumen terhadap mutu
produk terpenuhi.

D. Reklamasi
Reklamasi merupakan pekerjaan-pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki atau
mengembalikan tata lingkungan hidup agar lebih berdaya guna. Usaha ini harus dilakukan setiap
pengusaha (pengusaha pertambangan) sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.

Dalam pelaksanaannya ada beberapa kesulitan untuk reklamasi daerah bekas tambang apabila
tanpa perencanaan pengelolaan yang baik. Kesulitan tersebut antara lain :
1. Tidak dilakukannya pengamatan terhadap tanah humus sehingga dalampelaksanaannya
baanyak tanah humus yang terbuang.
2. Tidak dilakukannya dengan tuntas sehingga terdapat bekas daerahtambang yang
dibiarkan terbuka untuk beberapa lama karena adasebagian tanah galian masih tersisa.
3. Kesulitan penentuan lokasi penimbunan tanah penutup.

Beberapa faktor penting yang saling mempengaruhi lingkungan dari kegiatan pertambangan
antara lain penerapan teknologi pertambangan. Kegiatan faktor ini saling berpengaruh bukan
hanya pada lingkungan diluar pertambangan dimana daya dukung menjadi berkurang, akan tetapi
kegiatan penambangan akan mengalami hambatan dalam kelancaran operasinya.

Reklamasi didaerah bekas tambang dilakukan dengan cara pengambilan kembali tanah penutup
(top soil) ke bekas daerah penambangan kemudian dilakukan pemupukan tanah untuk
mengembalikan kestabilan dan kesuburan tanah. Sehingga dapat ditanami tanaman yang lebih
produktif bagi penduduk setempat, agar tata lingkungan tidak jauh berbeda dengan lingkungan
sebelumnya maka dipilih bibit mahoni sebagai tanaman reklamasi.

Kegiatan reklamasi akan dilakukan setelah kegiatan penambangan selesai, dalam hal ini setelah
penambangan pada suatu daerah selesai dilaksanakan, dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengupasan lapisan tanah penutup (top soil) dilaksanakan.
2. Lapisan tanah penutup (top soil) tersebut dikumpulkan pada suatu tempat.
3. Kegiatan penambangan dan pengolahan.
4. Tailing dari proses pengolahan dimasukkan kembali pada blok yang telahditambang.
5. Perataan tinggi daerah penambangan dengan daerah sekelilingnya yang tidak ditambang.
6. Penyebaran lapisan tanah penutup (top soil).
7. Penanaman dengan tanaman keras yang cocok dengan daerah tersebut.
Tambang tertutup
Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan
dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut
Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan
timbal.
Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat
untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa:
 Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah
menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau
alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah.
 Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan
mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkut
orang, alat, atau bijih.
 Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau
pegunungan menuju ke lokasi bijih.

Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah: development (pengembangan) dan
production (produksi). Pada tahap development, semua yang digali adalah batuan tak berharga.
Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas bawah
tanah lain.

Sedang tahap production adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri. Tempat bijih digali
disebut stope (lombong). Disini uang mulai bisa dihasilkan.
Dengan semua pekerjaan yang dilakukan di bawah tanah dengan panjang terowongan yang
mencapai ribuan meter, maka diperlukan usaha khusus untuk mengalirkan udara ke semua sudut
terowongan. Pekerjaan ini menjadi tugas tim ventilasi tambang.
Selain mensuplai jumlah oksigen yang cukup, ventilasi juga mesti memastikan agar semua udara
kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan bisa
segera dibuang keluar. Untuk memaksa agar udara mengalir ke terowongan, digunakanlah fan
(kipas) raksasa dengan berbagai ukuran dan teknik pemasangan.

Untuk menjaga kestabilan terowongan diperlukan pula penyangga-penyangga terowongan.


Berbagai metode penyanggaan (ground support) telah dikembangkan. Penyanggaan yang optimal
akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga keselamatan semua pekerja.

Berikut adalah daftar beberapa tambang terdalam di dunia:


 TauTona dan Savuka, tambang emas di Afrika Selatan yang merupakan tambang
terdalam di dunia dengan kedalaman lebih dari 3.700 m.
 Xstrata Kidd Mine, tambang tembaga dan seng di Canada merupakan tambang terdalam
di Amerika Utara dengan kedalaman 2.682 m.
 Mount Isa, tambang tembaga, dan seng di Australia dengan kedalaman 1.800m.

 Peralatan tambang bawah tanah merupakan alat yang umum digunakan dan khususnya
dirancang untuk tambang bawah tanah.
 Pengankutan tambang bawah tanah adalah usaha atau cara mengeluarkan bijih atau bahan
galian lain atau kebutuhan tambang bawah tanah atau dari hasil penambangan bawah
tanah.
 Peralatan dan pengangkutan tambang bawah tanah adalah bagian dari disiplin ilmu
pertambangan yang mempelajari seluk beluk peralatan tambang bawah tanah dan proses
pengeluaran bahan galian dari bawah permukaan tanah kepermukaan tanah.

Tujuan dari peralatan dan pengenalan tambang bawah tanah yaitu :


 1. Untuk mengetahui seluk beluk tambang bawah tanah
 2. Untuk mengetahui system tambang bawah tanah
 3. Untuk merancang peralatan yang digunakaan sesuai dengan metode yang digunakan.

Tinjauan metode tambang bawah tanah adapun metode tambang bawah tanah dapat digolongkan
menjadi 3 golongan besar, yaitu :
1. Self Supported Opening merupakan metode tambang bawah tanah yang tidak menggunakan
penyangga.
- Geophering
- Underground glayhole
- Sringkage stopping
- Sublevel stopping
2. Supported opening merupakan metode tambang bawah tanah yang menggunakan penyangga.
- Cut and fill
- Square set stopping
- Stoll stopping
3. Caving method
- Top slicing
- Sub level caving
- Block caving
Factor-faktor yang diperhatikan dalam pemilihan tambang bawah tanah :
1. Dimensi / ukuran endapan deposit
2. Arah dan kemiringan
3. Kedalaman endapan bijih dari permukaan
4. Umur tambang
5. Letak atau posisi ore body
6. Sifat fisik/kimia dari ore body dan country rock
7. Swell factor
8. Air tanah
9. Biaya penambangan
10. Fasilitas yang tersedia
11. Kecenderungan ore body untuk pecah atau hancur

Macam-macam cara transportasi, yaitu :


1. Manual haulage
2. Mechanical haulage
3. Transport raise
4. Hoisting

Aktivitas penambangan bawah tanah


1. Blasting (pembongkaran)
Peledakan dilakukan untuk melepskan batuan dari batuan induknya atau untuk memperkecil
ukuran atau lebih mudah diangkut dengan menggunakan bahan peledak.
Tujuan peledakan tbt
- Menghasilkan ruang untuk gudang, jalan saluran dan pembuatan trowongan
- Mengambil material/pembongkar material
Factor-faktor yang mempengaruhi peledakan:
- Jenis batuan
- Density batuan
- Struktur batuan
- Jenis bahan peledak, cara atau teknik peledakan
Dasar-dasar peledakan tbt:
- Peledakan bawah tanah dilakukan kearah satu bidang bebas. Sedangkan peledakan
dipermukaan kearah dua bidang bebas.
- Tempat ledakan lebih terbatas, bahan peledak, jenis bahan peledak umumnya low
eksplosif
Factor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan baahan peledak pada tbt:
1. Sifat bahan peledak
- Api penyalaannya kecil
- Peledakannya berlangsung singkat
- Temperature peledakannya relative rendah
- Tidak menghasilkan gas beracun
2. Disesuaikan dengan material yang diledakkan
3. Partikuler set dari standart blasting
4. Besarnya biaya.
2. Mucking (pemuatan/loading)
Pemuatan pada tbt istilahnya hamper sama dengan pemuatan tambang terbuka (tb) yaitu
pemuatan broken ore, dimuat keatas alat angkut untuk selanjutnya diangkut keluar
permukaan (pengangkutan)
Macam-macam alat muat yang digunakan
a. Continous loader
b. Scraper
c. Coal catter
d. Lhd (load haul dump)
e. Overshoot loader
f. Gathering arm loader
3. Hauling (pengangkutan)
Kegiatan pengangkutan tbt adalah
- Usaha atau cara untuk mengeluarkan bijih hasil penambangan ke permukaan
- Kegiatan pengangkutan dimulai dari tempat penambangan ke penampungan sementara
selanjutnya ke mulut shaft kemudian ke happer, lori, atau langsung ke dump truck untuk
diangkut kepermukaan atau:
a. Dari tempat penambangan ke penampungan sementara
b. Dari penampungan ke mulut shaft (hosting dengan lori)
c. Dari penampungan ke hopper (belt conveyord) lori ataupun langsung ke truck lewat
incline.
Macam-macam jalan masuk ke tbt dan alat angkut yang sesuai:
1. Shaft vertical : incline kombinasi
2. Tunnel
3. Adit
Jenis-jenis alat angkut :
1. Shaft : cage, skip, pipa/pompa, kenekan.
2. Tunnel/adit : lokomotif dan lori, truck, belt conveyord, lhd, pipa/pompa, shuttle car
Jenis jalan pengangkutan :
1. Auxiliary haulage digunakan untuk mengangkut material dari stop eke chute atau dari
stop eke loading point
2. Main haulage ialah mengangkut material dari pit bottom ke shaft station/keluar tambang.
Macam-macam alat angkut :
Alat angkut mekanis :
1. Cage skip
2. Truck
3. Belt conveyord
4. Lori-lokomotif
5. Lhd
6. Rope haulage
7. Hoisting
8. Pipa pompa dan sutlle.
System pengangkutan tbt
Pengangkutan tbt merupakan upaya untuk mengeluarkan ore dari permukaan kerja ke permukaan
tanah, ataupun pengiriman alat dan bahan dari permukaan kedalam tambang dan pengangkutan
bawah tanah rancangan system pengangkutan yang baik harus mencakup secara keseluruhan.
Pengangkutan didalam tbt dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Gathering haulage adalah system pengangkutan yang langsung berhubungan atau
berhadapan dengan permukaan kerja.
2. Auxalary/secondary haulage adalah system pengangkutan yang mengangkut material dari
penambangan ke penampungan sementara.
3. Main haulage adalah system pengangkutan yang mengangkut material dari penampungan
sementara ke mulut shaft, ke happer langsung kepermukaan tanah.
Macam-macam cara pengangkutan
1. Manual hauling adalah penangkutan dengan menggunakan tenaga manusiandengan
bantuan alat sedrhana dan atau hewan
2. Mechanical hauling adalah pengangkutan dengan alat-alat mekanis
Transport raise adalah pengangkutan dengan mengguakan system grafitasi (ore press atau ore
chute atau menggunakan raise)
4. Hoisting adalah pengangkutan dengan menggunakan kerekan.
Peralatan berbeda dengan peraltan tambang terbuka yakni dalam hal :
1. Geometri
2. Fungsi
3. Kekuatan
Jenis peralatan dan pengangkutan pada tambang bawah tanah tergantung pada beberapa hal
seperti :
1. Geometri endapan : bentuk, ketebalan, kemiringan dan struktur.
2. Karakteristik endapan adalah jenis endapan, kadar kekuatan, kondisi struktur, kondisi
pelapukan.
3. Karakteristik batuan samping
4. Posisi endapan terhadap permukaan
5. Kondisi air tanah
6. Tingkat produksi dan umur tambang
Macam-macam peralatan tbt:
1. Alat pemboran
- Rock drill
- Drill jumbo
- Drill rigs
2. Alat muat/gali
- Overshoot loader
- Continous loader
- Gathering arm loader
- Scraper
- Goal chutter
- Lhd (load haul dump)
3. Alat angkut
- Truck
- Belt conveyord
- Lori + lokomotif
- Lhd
- Rope haulage
- Hoisting
- Pipa + pompa dan chage/skip

A. Scrafer
Penggunaan scraper pada tambang bawah tanah apabila metode gravitasi tidak bias dimanfaatkan
30o – 35o, penggunaan scraper dapat menurunkan biaya development, meningkatkan produksi,
dan menurunkan biaya timber.
Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan scrafer ;
1. Sifat Material dan kondisi lantai kerja
2. Sudut adalah digging angle
3. Kapasitas scrafer dan berat buatan
4. Typy hoist yang digunakan dipengaruhi oleh tempat kerja
Untuk daerah naik atau turun pengaruhnya terhadap sudut gali, untuk daerah naik digging angle
relative besar dan material yang digali ditarik lebih sedikit, sedangkan untuk daerah turun
digging angle relative kecil dan material yang digali relative besar. Hal-hal yang dibutuhkan
untuk menetukan tipe dan ukuran scrafer :
1. Kondisi material yang akan dipisahkan berat, basah, kering atau lengket, ukuran material.
2. Tonage yang diinginkan : perjam pada jarak rata-rata, perjam pada jarak terjauh, waktu
produksi.
3. Kondisi tempat kerja : luas, lebar, panjang front kerja, jarak tempuh rata-rata dan
maksimum, kondisi lantai (kasar, licin), arah angkut material, gardien lantai kerja (naik-
turun)
4. Tenaga yang tersedia: tekanan udara, listrik
5. Maksud pemakaian scrafer untuk pekerjaan persiapan, produksi dan pengisian.
Alat muat
Klasifikasi scrafer berdasrkan jumlah hoistnya scrafer diklasifikasikan menjadi 2 :
1. Single drum hoist
- Konstruksi, sebuah motor penggerak, 2 buah drum, sebuah tail rape, sebuah mainrape,
sebuah shape, sebuah scrafer.
- Aplikasi cocok untuk daerah dimensi sempit dengan produksi sedikit.
2. Double drum hoist
- Konstruksi sebuah motor penggerak, 2 buah drum, sebuah tail rape, sebuah main rape,
sebuah shape, sebuah scrafer.
- Aplikasi cocok untuk daerah dimensi sempit dengan produksi besar.
3. Tree drum hoist
- Konstruksi sebuah motor penggerak, 3 buah drum 3 buah amin rope, 2 buah tail rope, 2
buah toil shafe, sebuah scafer
- Aplikasi cocok untuk daerah dimensi stope luas dan produksi luas.

B. Overshoot loader
Adalah alat muat yang bekerja dengan cara mendorong bucket kedalam tumpukan material
hingga penuh kemudian bucket diangkat kebelakang melewati mesinnya dan menumpahkan
muatan kealat angkut yang berada dibelakangnya tanpa memutar alat muat.
- Digerakkan dengan udara bertekanan tinggi (hydraulic)
- Overshoot loader bekerja di drift heading sempit
- Ukuran busket bervariasi 0,14-0,60 m3

C. Gathering arm loader


Sering digunakan pada tambang batubara, pada bagian depan dilengkapi dengan alat
pengumpal material yang bertumput kemudian didorong menuju belt conveyor yang berada
dibelakang, selanjutnya kea lat angkut berikutnya, dilengkapi dengan klaurel dan digerakkan
dengan tenaga listrik.

D. Slushier
Adalah suatu alat garu digerakkan dengan udara dimana efek pengaraannya diperoleh
melalui sebuah garu yang dihubungkan dengan kawat masuk dalam tumpukan material lepas
yang terletak didasar lantai dan membawa material ketempat penumpahan, sering digerakkan
pada screen drift dari dasar scrape.

E. Load haul dump


Alat muat-angkut tambang bawah tanah merupakan kombinasi front end loader dengan dump
truck mampu memuat mengangkut dan menumpahkan material pada alat angkut berikutnya
enaga penggerak adalah tenaga diesel dan jarak pengangkut dekat.
Alat angkut
- Untuk mengangkut jarak dekat lebih kecil 5 km menggunakan truck berukuran kecil atau
lhd
- Untuk pengangkutan jarak sedang 5-20 km menggunakan truck besar, belt conveyor,
cable way
- Untuk pengangkutan jarak jauh > 20 km menggunakan pompa/pipa.
a. Truck (mine truck)
Truck yang digunakan pada tbt hampir sama pada tambang terbuka berdasarkan roda
penggeraknya (wheel drive)
- Roda penggeraknya roda depan (front wheel drive)
- Roda penggeraknya roda belakang (real wheel drive)
- Roda penggeraknya roda depan dan roda belakang (four wheel drive)
- Roda penggeraknya semua roda belakang (double rear wheel drive)
Berdasarkan pengosongannya muatan
- End dump atau rear dump mengosongkan muatan kebelakang
- Side dump : mengosongkan muatan kesamping
- Bottom dump : mengosongkan muatan ke bawah.
Berdasarkan ukurannya :
- Ukuran kecil kapasitas 25 ton
- Ukuran sedang kapasitas 25-100 ton
- Ukuran besar kapasitas > 100 ton
Keuntungan menggunakan truck
- Jarak angkut bias mencapai 2 km
- Fleksibel dalam menambah alat tanpa menganggu produksi
- Kecepatan relative tinggi
Kerugian menggunakan truck
- Kondisi jalan harus baik dan tidak licin
- Jumlah operator banyak
- Ventilasi harus baik
- Jalan harus lebar dan tidak boleh menyudut
Hambatan-hambatan yang terjadi pada penganggutan truck
- Grade resistence (hambatan pada tanjakan)
- Rolling resistance (hambatan akibat ban dan jalan)
Tambang bawah air(underwater mining)
Tambang bawah air adalah perrtambangan dngan menggunakan metode penambangan yang
kegiatanya penggalianya dilakukan dibawah laut.

Jenis –jenis alat yang digunakan dibagi 4

- Menggunakan kapal keruk laut dalam(>50 m)


- Menggunakan kapal keruk Hidrolik
- Menggunakan kapal keruk dengan jaring tarik(drag nett)
- Menggunakan kapal Isap laut dalam
Contoh: gambar penambangan bawah laut.

Anda mungkin juga menyukai