Anda di halaman 1dari 5

Edisi ke II

Tahun 2007

Pengantar Redaksi berasal dari kalangan penduduk miskin. Secara


tidak disadari, keluarga miskin meningkatkan
Berdasarkan UU No.10 tahun 1992 tentang alokasi anggaran untuk rokok yang
perkembangan kependudukan dan pembangunan mengakibatkan anggaran untuk makanan pokok
keluarga sejahtera, KB nasional adalah upaya harus dikurangi. Bila dalam keluarga semacam ini
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat, terdapat anak kelompok balita, akan
salah satunya melalui peningkatan kesejahteraan mengakibatkan kebutuhan gizi yang kurang
keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sehingga dapat menyebabkan penyakit busung
dan sejahtera. lapar.
Sehubungan dengan hal tersebut dipandang Sudah merupakan kesepakatan masyarakat
perlu menetapkan visi, misi dan grand strategi BKKBN dunia untuk membuat Perjanjian Internasional
dengan peraturan Kepala BKKBN yakni Nomor 28/HK- dalam pengendalian rokok, yang dimulai oleh
010/B5/2007. Visi BKKBN adalah seluruh keluarga ikut Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara
KB dan misi BKKBN yaitu mewujudkan keluarga kecil sistematik sejak tahun 1999 dan perumusannya
bahagia sejahtera. Untuk mewujudkan visi dan misi selesai tahun 2003. Indonesia termasuk negara
tersebut diupayakan melalui grand strategi yang salah yang aktif memberikan sumbangan pikiran yang
satunya adalah meningkatkan ketahanan dan melahirkan Framework Convention on Tobacco
kesejahteraan keluarga dengan salah satu sasarannya Control (FCTC). Namun Indonesia tidak bersedia
adalah setiap Kabupaten/Kota memiliki satu kelompok menandatanganinya pada tahun 2003 oleh
percontohan Bina Lingkungan Keluarga. karena pemerintah menganggap Indonesia belum
Untuk menambah kekayaan informasi dan siap.
materi kami mengharapkan sumbangan informasi, ide, Menurut Framework Convention on Tobacco
pengalaman dari mitra kerja dan pembaca tentang hal Control (FCTC)-WHO, produk tembakau adalah
terkait dalam bentuk tulisan. Setiap tulisan yang dimuat produk yang dibuat dengan menggunakan
akan diberi imbalan secukupnya. Naskah maksimal 4 seluruh atau sebagian dari daun tembakau
hal, dikirim ke Direktorat Peningkatan Kualitas sebagai bahan dasar yang diproduksi untuk
Lingkungan Keluarga BKKBN Pusat, Jalan Permata digunakan sebagai rokok yang dikonsumsi
No.1 Halim Perdana Kesuma Jakarta Timur 13650 dengan cara dihisap, dikunyah, atau disedot.
telp. (021) 8009029/fax.8008551. Produk tembakau ksususnya rokok dapat
berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan,
Pimpinan Redaksi menggunakan pipa, tembakau yang disedot, dan
tembakau tanpa asap.

II. BAHAYA ROKOK


DAMPAK MEROKOK BAGI KESEHATAN
DAN LINGKUNGAN Meski semua orang tahu akan bahaya yang
ditimbulkan akibat rokok, perilaku merokok tidak
pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku
I. PENDAHULUAN yang masih ditolerir oleh masyarakat. Dalam
asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya
Lebih dari 70.000 publikasi hasil penelitian medis untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin
yang membuktikan pengaruh buruk akibat rokok. yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat
Dari data di Indonesia, sebagian besar perokok karsinogenik (Asril Bahar, harian umum
Republika, Selasa 26 Maret 2002 : 19). Racun
1
Jurnal lingkungan keluarga
dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran mengalami pertumbuhan paru yang
tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada lambat, dan lebih mudah terkena infeksi
awalnya rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan saluran pernafasan, infeksi telinga dan
setelah dibakar nikotin yang masuk ke dalam asma.
sirkulasi darah hanya 25%. Walau demikian Disamping itu beberapa penyakit akibat
jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 merokok menurut Badan POM RI antara lain:
detik untuk sampai ke otak manusia.  Penyakit jantung dan stroke.
Nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin- Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan
nikotinik yang kemudian terbagi ke jalur imbalan dengan penyakit jantung dan stroke. Kedua
dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok penyakit tersebut dapat menyebabkan
akan merasa nikmat, memacu sistem “sudden death” ( kematian mendadak).
dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa  Kanker paru.
lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, Satu dari sepuluh perokok berat akan
dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di menderita penyakit kanker paru. Pada
jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem beberapa kasus dapat berakibat fatal dan
adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang menyebabkan kematian, karena sulit
mengeluarkan sorotin. Meningkatnya sorotin dideteksi secara dini. Penyebaran dapat
menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus terjadi dengan cepat ke hepar, tulang dan
keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke, otak.
Kompas Minggu 5 Mei 2002 : 22). Hal inilah yang  Kanker mulut.
menyebabkan perokok sangat sulit Merokok dapat menyebabkan kanker mulut,
meninggalkan rokok, karena sudah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
ketergantungan pada nikotin.  Osteoporosis.
Efek dari rokok/tembakau memberi Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat
stomulasi depresi ringan, gangguan daya mengurangi daya angkut oksigen darah
tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah perokok sebesar 15%, mengakibatkan
laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan kerapuhan tulang sehingga lebih mudah
zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah patah dan membutuhkan waktu 80% lebih
pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok lama untuk penyembuhan. Perokok juga
tidak begitu dianggap gawat (Roan, Ilmu lebih mudah menderita sakit tulang belakang.
kedokteran jiwa, Psikiatri, 1979 : 33)  Katarak.
Merokok dapat menyebabkan gangguan
Beberapa risiko kesehatan bagi perokok pada mata. Perokok mempunyai risiko 50%
berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi lebih tinggi terkena katarak, bahkan bisa
Nasional tahun 2004 antara lain : menyebabkan kebutaan.
 Di Indonesia rokok  Psoriasis.
menyebabkan 9,8% kematian karena Perokok 2-3 kali lebih sering terkena
penyakit paru kronik dan emfisima pada psoriasis yaitu proses inflamasi kulit tidak
tahun 2001. menular yang terasa gatal, dan
 Rokok merupakan meninggalkan guratan merah pada seluruh
penyebab dari sekitar 5 % stroke di tubuh.
Indonesia.
 Kerontokan rambut.
 Wanita yang merokok
Merokok menurunkan sistem kekebalan,
mungkin mengalami penurunan atau
tubuh lebih mudah terserang penyakit seperti
penundaan kemampuan hamil, pada pria
lupus erimatosus yang menyebabkan
meningkatkan risiko impotensi sebesar
kerontokan rambut, ulserasi pada mulut,
50%.
kemerahan pada wajah, kulit kepala dan
 Ibu hamil yang merokok
tangan.
selama masa kehamilan ataupun terkena
 Dampak merokok pada kehamilan.
asap rokok dirumah atau di
Merokok selama kehamilan menyebabkan
lingkungannya beresiko mengalami
pertumbuhan janin lambat dan dapat
proses kelahiran yang bermasalah.
meningkatkan risiko Berat Badan Lahir
 Seorang bukan perokok
Rendah (BBLR). Risiko keguguran pada
yang menikah dengan perokok
wanita perokok 2-3 kali lebih sering karena
mempunyai risiko kanker paru sebesar
Karbon Monoksida dalam asap rokok dapat
20-30% lebih tinggi daripada mereka
menurunkan kadar oksigen.
yang pasangannya bukan perokok dan
juga risiko mendapatkan penyakit  Impotensi.
jantung. Merokok dapat menyebabkan penurunan
 Lebih dari 43 juta anak seksual karena aliran darah ke penis
Indonesia berusia 0-14 tahun tinggal berkurang sehingga tidak terjadi ereksi.
dengan perokok di lingkungannya
III. TIPE-TIPE PEROKOK
2
Jurnal lingkungan keluarga
merokok). Pada tipe ini tergolong
Menurut Silvan Tomkins (dalam Al sebagai orang yang tidak
Bachri,1991) ada 4 tipe perilaku merokok berperasaan, kurang etis dan tidak
berdasarkan Management of affect theory, mempunyai tata krama, bertindak
keempat tipe tersebut adalah : kurang terpuji serta kurang sopan.
1. Tipe perokok
yang dipengaruhi oleh perasaan positif.
Dengan merokok seseorang merasakan 2. Merokok di
penambahan rasa yang positif. Green tempat yang bersifat pribadi
(dalam Psychological Factor in Smoking,  Di kantor atau di kamar tidur pribadi.
1978) menambahkan 3 sub tipe ini : Pada tipe ini individu tergolong
a. Pleasure relaxation, perilaku kurang menjaga kebersihan diri,
merokok hanya untuk menambah penuh dengan rasa gelisah yang
atau meningkatkan kenikmatan yang mencekam.
sudah didapat, misalnya merokok  Di toilet. Perokok jenis ini dapat
setelah minum kopi atau makan. digolongkan sebagai orang yang
b. Stimulation to pik them up. Perilaku suka berfantasi.
merokok hanya dilakukan
sekedarnya untuk menyenangkan IV. UPAYA PENANGGULANGAN BAHAYA
perasaan. ROKOK BAGI KESEHATAN
c. Pleasure of handling the cigarette.
Kenikmatan yang diperoleh dengan Betapa sulitnya memberantas kebiasaan
memegang rokok, misalnya merokok merokok. Hampir semua orang mengetahui
dengan pipa. bahwa racun nikotin yang terdapat dalam asap
2. Perilaku rokok membahayakan bagi kesehatan. Bukan
merokok yang dipengaruhi oleh perasaan hanya untuk perokok itu sendiri melainkan juga
negatif. Banyak orang menggunakan untuk orang-orang disekitarnya yang ikut
rokok untuk mengurangi perasaan menghisap asap tersebut (perokok pasif). Selain
negatif, misalnya bila marah, cemas itu, asap rokok juga mengganggu hubungan
ataupun gelisah, rokok dianggap sebagai sosial antara perokok dan bukan perokok.
penyelamat. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono
3. Perilaku (Psikologi Lingkungan,1992) orang-orang yang
merokok yang adiktif. Oleh Green disebut merokok tidak mau menghentikan kebiasaannya
sebagai psychological addiction. Bagi karena beberapa alasan, antara lain :
yang sudah adiksi, akan menambah  Faktor kenikmatan (kecanduan nikotin).
dosis rokok yang digunakan setiap saat  Status ( simbol kelaki-lakian).
setelah efek dari rokok yang dihisapnya  Mengakrabkan hubungan sosial sesama
berkurang. Mereka umumnya akan pergi perokok.
keluar rumah membeli rokok, walau Pengendalian masalah rokok sebenarnya
tengah malam sekalipun. telah diupayakan diantaranya melalui penetapan
4. Perilaku Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dibeberapa tatanan
merokok yang sudah menjadi kebiasaan. dan sebagian wilayah Jakarta, Kota Bogor, Kota
Mereka menggunakan rokok sama sekali Cirebon dan sebagainya.Begitu juga beberapa
bukan karena untuk mengendalikan lintas sektor seperti Departemen Perhubungan
perasaan mereka, tetapi karena benar- dengan menetapkan penerbangan pesawat
benar sudah kebiasaan rutin. Pada tipe menjadi penerbangan tanpa asap rokok,
orang seperti ini merokok merupakan Departemen Pendidikan Nasional menetapkan
suatu perilaku yang bersifat otomatis. sekolah menjadi kawasan tanpa rokok, serta
beberapa Pemda yang menyatakan tempat kerja
sebagai kawasan tanpa asap rokok.
Tempat merokok juga mencerminkan perilaku si Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan
perokok, yang dapat digolongkan atas : atau arena yang dinyatakan dilarang untuk
1. Merokok di kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi,
tempat umum. ataupun penggunaan rokok. Penetapan
 Kelompok homogen (sama-sama Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya
perokok), secara bergerombol perlindungan masyarakat terhadap risiko
mereka menikmati kebiasaannya. ancaman gangguan kesehatan karena
Umumnya masih menghargai orang lingkungan tercemar asap rokok. Penetapan
lain, karena itu mereka Kawasan Tanpa Rokok perlu diselenggarakan di
menempatkan diri di smoking area. tempat umum, tempat kerja, angkutan umum,
 Kelompok yang heterogen (merokok tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak,
di tengah orang lain yang tidak

3
Jurnal lingkungan keluarga
institusi pendidikan dan tempat pelayanan
kesehatan.

Tujuan umum dari Kawasan Tanpa Rokok adalah


menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat rokok. Sedangkan tujuan khusus
penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah :
KESIMPULAN
 Mewujudkan lingkungan yang bersih,
sehat, aman, dan nyaman.
 Memberikan perlindungan bagi masyarakat 1. Dalam upaya peningkatan kualitas
bukan perokok. lingkungan non fisik keluarga, hubungan
 Menurunkan angka perokok. orang tua-anak yang serasi menunjukkan
 Mencegah perokok pemula. adanya kemampuan orang tua untuk
 Melindungi generasi muda dari mendeteksi gejala yang memungkinkan
penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika timbulnya permasalahan pada anak.
dan Zat Adiktif (NAPZA). Dengan demikian diharapkan kesadaran
masyarakat tentang bahaya merokok dapat
Disamping itu, manfaat penetapan Kawasan dimulai terlebih dahulu dari dalam lingkungan
Tanpa Rokok adalah : keluarga karena keluarga adalah bagian
 Bermartabat, yakni menghargai dan terkecil dari masyarakat.
melindungi hak asasi bukan perokok. 2. Tidak merokok di dalam rumah merupakan
 Ekonomis : salah satu bentuk dari Perilaku Hidup Bersih
 Meningkatkan produktivitas. Sehat dalam bidang Gaya Hidup Sehat. Jika
 Mengurangi beban biaya hidup. di dalam rumah terdapat keluarga yang
 Menurunkan angka kesakitan. merokok maka dapat mengakibatkan
 Menciptakan tempat umum, sarana ruangan terasa pengap, akibatnya keadaan
kesehatan, tempat kerja, institusi di dalam rumah menjadi tidak nyaman. Oleh
pendidikan, arena kegiatan anak-anak, karena itu dalam upaya peningkatan kualitas
tempat ibadah dan angkutan umum yang lingkungan fisik keluarga perlu adanya
sehat, aman dan nyaman. upaya menciptakan rumah yang sehat
antara lain dengan mengatur kualitas
Dari keterkaitan berbagai aspek yang ada sirkulasi udara dan pencahayaan yang
dalam permasalahan merokok, maka baik.
penanggulangan masalah merokok bukan saja 3. Dengan ditetapkannya Kawasan Tanpa
menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, Rokok diharapkan perokok tidak merokok di
melainkan tanggung jawab berbagai sektor yang tempat-tempat ramai atau tempat-tempat
terkait dengan minimal menetapkan Kawasan umum sehingga tidak merugikan orang lain
Tanpa Rokok di tempat kerja masing-masing. yang ada disekitarnya.
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok diberbagai
tatanan dapat diwujudkan melalui penggalangan Disarikan oleh Puji Prihatiningsih, S.Psi dari :
komitmen bersama untuk melaksanakannya.  Departemen Kesehatan Republik
Dalam hal ini peran lintas sektor sangatlah Indonesia, 2006. “Pengembangan
penting untuk menentukan keberhasilan dari Kawasan Tanpa Rokok.”
penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebagai salah  Sarlito Wirawan Sarwono, 1992. ”Psikologi
satu upaya penanggulangan bahaya rokok. Lingkungan.”
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang  Badan POM RI, 2006. “Dampak Merokok
bahaya rokok menjadi alasan sulitnya penetapan Bagi Kesehatan”.
Kawasan Tanpa Rokok yang ditunjukkan dengan Editor : Drs. Hilaluddin Nasir dan Nurzainun, Psi
keadaan hampir 70% perokok di Indonesia mulai
merokok sebelum umur 19 tahun. Bahkan data
Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2003
meyebutkan usia 8 tahun sudah mulai merokok.

SUSUNAN REDAKSI :
Penasehat : Kepala BKKBN
Dewan Pengarah : Sestama; Deputi Bidang KSPK; Deputi Bidang IKPK;
Deputi Bidang KBKR; Deputi Bidang LATBANG; IRTAMA.
Pimpinan Redaksi : Direktur Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga
Redaktur Pelaksana : Kasubdit Perumusan Pola dan Evaluasi; Kasubdit Pengembangan Lingkungan Keluarga; Kasie Perumusan Pola; Kasie
Evaluasi; 4
Jurnal lingkungan keluarga Kasie Kualitas Lingkungan Pemukiman; Kasie Kualitas Lingkungan Usaha;
Kasie Lingkungan Wilayah Khusus; dan Staf Ditlin.
Alamat Redaksi : Direktorat Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga.
A. Jalan Permata No. 1 Halim Perdanakusuma-Jakarta Timur-13650. Telp/fax. 8008551
5
Jurnal lingkungan keluarga

Anda mungkin juga menyukai