0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang keratoconus, termasuk epidemiologi, etiologi, diagnosa, klasifikasi, penatalaksanaan, dan konsensus global mengenai keratoconus. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah keratoconus merupakan kelainan bentuk kornea yang menyebabkan penipisan dan membulatnya kornea, dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan, diagnosis didasarkan pada pemeriksaan mata dan tes tambahan, serta penatalaksanaan mel
Dokumen tersebut membahas tentang keratoconus, termasuk epidemiologi, etiologi, diagnosa, klasifikasi, penatalaksanaan, dan konsensus global mengenai keratoconus. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah keratoconus merupakan kelainan bentuk kornea yang menyebabkan penipisan dan membulatnya kornea, dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan, diagnosis didasarkan pada pemeriksaan mata dan tes tambahan, serta penatalaksanaan mel
Dokumen tersebut membahas tentang keratoconus, termasuk epidemiologi, etiologi, diagnosa, klasifikasi, penatalaksanaan, dan konsensus global mengenai keratoconus. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah keratoconus merupakan kelainan bentuk kornea yang menyebabkan penipisan dan membulatnya kornea, dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan, diagnosis didasarkan pada pemeriksaan mata dan tes tambahan, serta penatalaksanaan mel
1. Shaag, Ariela G., Michel Milodot, dan Einat Shenor. 2012.
The Epidemiology and
Etiology of Keratoconus. International Journal of Keratoconus and Ectatic Corneal Disease, January-April 2012;1(1);7-15 2. Karamichos Dimitrios dan Jesper Hjortdal. 2014. Keratoconus: Tissue Engineering and Biomaterials. J. Funct. Biomater. 2014, 5, 111-134. 3. Altun, Ahmet, et al. 2015. Succes of Hydrocone (TORIS-K) Soft Contact Lens For Keratoconus and Traumatic Keratopathy. Pak J Med Sci. 2015 Jul-Aug; 31(4); 995-998 4. Riordan, Paul dan John PW. 2009. Voughan dan Asbury Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 5. Waugh, Anne dan Allison Grant. 2004. Anatomy and Physiology In Health and Illness Ninth Edition. Churchill Livingstone An Imprint of Elseiver Limited. 6. Ilyas, Sidrata dan Sri Rahayu Y. 2017. Ilmu Penyakit Mata Edisi 5. Jakarta : Badan Penerbit FK-UI 7. Pawlina, W. 2015. Histology A Text and Atlas. Wolters Kluwer 8. Jimenez, MR., Jacinto SR., dan James SW. 2010. Keratoconus: A Review. Contact Lens & Anterior Eye 33 (2010) 157-166 9. Caroline, Ivone. 2017. Diagnosis Dan Penatalaksanaan Keratokonus Unilateral. Bandung : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Cicendo. 10. Alio, Jorge L., et al. 2015. Keratoconus Management Guidelines. International Journal of Keratoconus and Ectatic Corneal Disease, Januari-April 2015;4(1):1-39 11. Radhakrishnan, Anil. 2007. Keratoconus. Kerala Journal of Ophtamology Vol XIX No.3 12. M.M, Sinjab. 2012. Classifications and Patterns of Keratoconus and Keraectasia. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 13. Dandavate, Reema. 2017. Keratoconus. www.slideshare.net (diunduh pada tanggal 18 Maret 2018). 14. Koihaas, M. 2015. Keratokonus. Dortmund : St.-Johannes-Hospital Klinik fur Augenheilkunde 15. Rabinowitz, YS. 1998. Major Review Keratoconus. Survey of Ophthalmology Vol.42 No.4 16. Illahi, Waheeda. 2008. Keratoconus: Diagnosis, Contact Lens Fitting and Management. Continuing Education and Training www.otcet.co.uk. 17. Gomez, J.A.P.,et al. 2015. Global Consensus on Keratoconus and Ectatic Disease. Corne Volume 34, Number 4, April 2015.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis