Anda di halaman 1dari 11

PERAWATAN BEDAH ORTHOGNATIK

Usulan Penelitian Skripsi


Diajukan guna memenuhi sebagian syarat memperoleh
derajat Sarjana Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat

Diajukan oleh
Errico Fitri Linka
1811111210021

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
BANJARMASIN

November, 2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bedah adalah ilmu kesehatan yang terfokus pada penggunaan teknik bedah

untuk menyembuhkan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penyakit atau

cedera berat. bedah pertama dilakukan seorang dokter dari angkatan darat Prancis,

Pada 1863, bedah bertujuan untuk meningkatkan fungsi tubuh, mempercantik

penampilan fisik, atau memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau hancur. Ada

berbagai jenis tindakan bedah yaitu ada bedah Caesar,bedah tulang, bedah digestif

atau saluran cerna, bedah anak, bedah onkologi, Bedah kepala leher, bedah

payudara, bedah endokrin, untuk kelenjar penghasil hormon termasuk tiroid, bedah

pembuluh darah (vaskular & endovaskular), bedah transplantasi (pencangkokan

organ), dan salah satu nya bedah mulut.12

Bedah mulut adalah tindakan operasi yang dilakukan untuk memperbaiki

masalah pada mulut, rahang, gigi, dan bibir,dan bedah mulut juga dilakukan untuk

mengatasi kondisi seperti gangguan pada kepala dan leher. Pada mula nya bedah

mulut di perkenalkan pada abad 500 SM hingga 300 SM menurut The American

Dental. Seorang ahli bedah mulut mempunyai pengetahuan yang luas dan

mendalam bukan saja dalam ilmu bedah, tetapi juga mempunyai pengetahuan yang

mengenai ilmu kedokteran dasar seperti anatomi terutama anatomi mulut, tulang

dan organ sekitarnya, selain itu juga Fisiologi, Patologi, Farmakologi, Bakteriologi

dan Anestesiologi. Ilmu Anatomi merupakan dasar pertama bagi seorang ahli

bedah, dengan kata lain seorang ahli bedah haruslah seorang anatomist yang baik

2
karena tanpa mengetahui anatomi bagian tubuh dengan sempurna, Kemudian ilmu

bedah juga dihubungkan dengan bakteriologi. ilmu bedah Mulut terdiri dari

beberapa cabang ilmu berlandaskan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang

spesialis bedah Mulut, di antaranya adalah bedah dentoalveolar, bedah praprostetik,

implantologi, infeksi, kelainan kongenital, kista-neoplasma jinak & ganas, kelainan

kelenjar ludah, facial pain-kelainan syaraf kranial V & VII, traumatologi, kelainan

& bedah TMJ,salah satunya bedah ortognatik.16

Bedah orthognatik pertama kali diperkenalkan oleh Simon P. Hullihen pada

tahun 1849. Istilah orthognatik berasal dari kata Yunani, ortho yang bearti

meluruskan, dan gnathia yang berarti rahang. Bedah orthognatik adalah prosedur

bedah yang bertujuan untuk memperbaiki deformitas pada dentomaksilofasial,

Bedah orthognatik suatu perawatan yang mengkombinasikan perawatan orthodonti,

dengan bedah untuk memperbaiki pada jaringan lunak pada rahang, dan struktur

yang berkaitan di sekitarnya termasuk di dalam nya adalah kelainan dentofasial

ketidak sesuaian hubungan antar gigi antar rahang dan tulang wajah yang

berkaitan.sehingga Melakukan Bedah orthognatik.13,14

Berdasarkan kasus kasus yang ditangani terdapat,Teknik Teknik yang digunakan

dalam bedah orthonagtik, teknik-teknik yang digunakan adalah Osteotomi

Mandibula, Bilateral Sagital Split Osteotomy, Genioplasty, Osteotomi Le fort 1.

Teknik-tenik tersebut digunakan pada kasus-kasus yang membutuhkan bedah

otrhognatik seperti Kelainan dento skeletal ini juga dapat menimbulkan masalah

fungsional seperti adanya gangguan pengucapan, seperti Disgnati Kelas II, Disgnati

Kelas III , Hipoplasia Maxilla Posterior, Prognati Mandibula, Hipoplasia

3
Mandibula, Hiperplasia Mandibula + Asimetri, Laterognatik, Pan Fasial Fraktur

Pasca Perawatan , Retrognati Maxilla , Fraktur Le Fort 1, Open Bite, tetapi ada juga

bedah orthonagtik untuk memperbaiki estetika seperti cleft palate.4,9,10

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pada penelitian ini bertujuan perawatan bedah

orthognatik dengan beberapa Teknik dan apa keuntungan dan kerugian dari Teknik

tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perawatan bedah ortognatik.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

a. Mengetahui kasus kasus yang membutuh kan bedah orthognatik

b. Mengetahui sejarah awal mula bedah otrhognatik

c. Mengetahui tujuan perawatan bedah orthonagtik .

d. Mengetahui teknik teknik yang membutuhkan bedah orthognatik

e. Mengetahui kerugian dan keuntungan tekni teknik perawatan bedah orthognatik

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perawatan bedah

orthognatik dari segi Teknik yang digunakan

5
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian dapat menjadi sumber literature mengenai bedah otrhognatik

6
BAB 2
METODE REVIEW

2.1 Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literature review atau
tinjauan pustaka. Literature review merupakan proses membaca, menganalisis,
mengevaluasi dan meringkas materi ilmiah tentang topik tertentu dengan tujuan untuk
merangkum, mensintesis dan menganalisis argumen orang lain. Pengambilan data
dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang
sudah tersedia sehingga hanya perlu dicari dan dikumpulkan 7

2.2 Kriteria pencarian

Kata-kata kunci yang digunakan pada penelitian ini adalah perawatan bedah
orthognatik Penelusuran literature dilakukan menggunakan Google Scholar, PubMed
dan Science Direct. Kriteria sumber yang di-review adalah sumber berbahasa Indonesia
dan Inggris yang merupakan terbitan antara tahun 2012-2020 yang dapat diakses dalam
full text.
2.2.1 Kriteria inklusi

1). Artikel yang sesuai dengan kriteria pencarian.


2). Artikel berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris
3.) Artikel antara tahun 2012-2020.
4.) penulisan Full text
2.3 Analisa

2.3.1 variable studi literature

2.3.2 Prsuder studi literature

Studi Literatur ini disintesis dengan menggunakan metode naratif. Analisis dilakukan

dengan metode sebagai berikut 11

1. Phase 1: designing the review (Perancangan tinjauan)

7
2. Phase 2: Conducting the Review (Melakukan Peninjauan.)

3. Phase 3: Analysis (Melakukan Analisis terhadap data yang diperoleh dari penelitian

sebelumnya)

4. Phase 4: Writing the review (Menuliskan hasil Tinjauan)

Gambar 2.1 Diagram Alur Literature Review

2.3.3 Ekstra data

8
Dari sumber data yang telah didapat. Informasi dari penelusuran berupa

judul artikel, nama penulis, desain studi, subjek penelitian, jumlah sampel,

variabel, uji yang digunakan, hasil, dan kesimpulan. Berdasarkan dari hasil

penelusuran informasi tersebut akan dimasukkan kedalam tabel hasil untuk

dianalisis

Daftar Pustaka

1. Fitriani, Kurniawan FKD, Wibowo Perbandingan nilai indicator


maloklusi ringan dengan maloklusi berat berdasarkan indeks
HMAR (Handicapping Malocclusion Assessment Record).
Dentin Jurnal Kedokteran Gigi. April 2018; II (1): 92.

2. Laguhi PA, Anindita PS, Gunawan PN.Gambaran maloklusi dengan


menggunakan HMAR pada pasien di Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Universitas Sam Ratulangi Manado.Jurnal e-GiGi (eG).
Juli-Desember 2014; 2(2): 2-6

3. Pramono, A. (2015). Buku Kuliah Anestesi. Jakarta: EGC

4. Albert surya prawira,penatalaksanaan maloklusi kelas III dengan


Teknik ortodonti dan bedah orthognatik 2018,14 (2) : 48-52

5. wustha faran,Mohirvan abdilah pravalensi maloklusi nak usia 9-11


tahun di sd it insan utama Yogyakarta, jurnal kedoktrean gigi
insisiva 10(1),MEI 2021, 26-31

6. nasoalveolar molding pada labiognatopalatoskizis komplit bilateral.


Oto Rhino Laryngologica Indonesiana, 48(1), pp.88-94.)

7. Sumantri. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Prenada media;


2015. p.224.

8. Farhad B. Naini and Daljit S. Gill. Historical Evolution of


Orthognathic Surgery 2017

9. Arina Sani Nafisa, Abel Tasman Yuza, Seto Adiantoro Sadputranto

9
Frekuensi kelainan dento skeletal dengan penanganan bedah
ortognatik dan osteodistraksi di rsup dr. Hasan sadikin bandung
tahun 2012-2017

10. Muhammad Ruslin,Ida Ayu Astuti,D.Bram Tuinzing


penatalaksanaan digsnati klass II skeletal dengan bilateral sagittal
split osteotomy

11. Snyder H. Literature review as a research methodology: An overview


and guidelines. Journal of Business Research. 104: 333-339.

12. El Rahmayati, Zaid Al Asbana, Aprina.faktor faktor yang berhubungan


dengan lama perawatan pasca operasi di ruang rawat inap bedah rumah
sakit. Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017

13. R. Bryan Bell, MD, DDS. A History of Orthognathic Surgery in


North America. J Oral Maxillofac Surg 76:2466-2481, 2018

14. Farhad B,Naini.historical evalution of orhognatichic surgery 2017

15. Florence Meliawaty Efisiensi Sterilisasi Alat Bedah Mulut melalui


Inovasi Oven dengan Ozon dan Infrared 2012

16. Gw Pedersen D.D.S Buku Ajar Praktis Bedah Mulut.Gw


Pedersen.penerbeit buku kedokteran EGC

10
11

Anda mungkin juga menyukai