Anda di halaman 1dari 4

Urai Rifaldy Aryandi

20150340091

LO BLOK 15 SKENARIO 4

1. Perawatan pada scenario, prosedur serta alat dan bahan


A. Pulpitis irreversible akut
a. Pulpektomi
i. Prosedur
a. Pembuatan foto Rontgen.Untuk mengetahui panjang dan jumlah saluran akar
serta keadaan jaringan sekitar gigi yang akan dirawat.
b. Pemberian anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit pada saat perawatan.
c. Daerah operasi diisolasi dengan rubber dam untuk menghindari kontaminasi
bakteri dan saliva.
d. Jaringan karies dibuang dengan bor fisur steril. Atap kamar pulpa dibuang
dengan menggunakan bor bundar steril kemudian diperluas dengan bor fisur
steril.
e. Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dengan menggunakan ekskavatar atau
bor bundar kecepatan rendah.
f. Perdarahan yang terjadi setelah pembuangan jaringan pulpa dikendalikan
dengan menekankan cotton pellet steril yang telah dibasahi larutan saline atau
akuades selama 3 sampai dengan 5 menit.
g. Kamar pulpa dibersihkan dari sisa-sisa jaringan pulpa yang telah terlepas
kemudian diirigasi dan dikeringkan dengan cotton pellet steril. Jaringan pulpa di
saluran akar dikeluarkan dengan menggunakan jarum ekstirpasi dan headstrom
file.
h. Saluran akar diirigasi dengan akuades steril untuk menghilangkan kotoran dan
darah kemudian dikeringkan dengan menggunakan paper point steril yang telah
dibasahi dengan formokresol kemudian diaplikasikan ke dalam saluran akar
selama 5 menit.
i. Saluran akar diisi dengan pasta mulai dari apeks hingga batas koronal dengan ,
menggunakan jarum lentulo.
j. Lakukan lagi foto rontgen untuk melihat ketepatan pengisian .
k. kamar pulpa ditutup dengan semen, misalnya dengan semen seng oksida
eugenol atau seng fosfat.
Urai Rifaldy Aryandi
20150340091

l. Selanjutnya gigi di restorasi dengan restorasi permanen.


Sumber : http://paradipta.blogspot.co.id/2011/02/perawatan-pulpcapping-
pulpektomi-endo.html

ii. Alat bahan


Alat  Round bur, fissure bur, barbed broach, spuit, k-file, h file, lentulo, finger
spreader, excavator, plastis instrument, agat spatula, paper pad,
Bahan  Irigasi (aquadest, salin, sodium hipoklorit, EDTA, dan chlorhexidine),
dressing (TKF, cressophin, formokresol) Pengisi (Formokresol-ZnOE,
Guttapercha) Lining (SIK) Tumpat sementara (fletcher, cavit)

B. Pulpitis reversible
a. Indirect pulp capping
i. Prosedur
1. Preparasi kavitas
2. Pembersihan jaringan karies
3. Membersihkan permukaan preparasi
4. Penempatan subbase
5. Melapisi subbase dengan base
6. Tumpat sementara
7. control
ii. Alat bahan
Alat  Bur round, ekscavator, Pinset, Plastis instrument, agat spatula,
Bahan  subbase(kalsium hidroksida/MTA), base(seng oksid/SIK) tumpat
sementara (fletcher/cavit)

Sumber : http://mydentistdiary.blogspot.co.id/2011/01/pulpcapping.html

2. Pemeriksaan subjektif dan objektif

3. Bagaimana tindakan darurat untuk mengurangi nyeri pada tiap kasus

4. Perbedaan pulpektomi dan pulpotomy(indikasi dan kontraindikasi)


Pulpektomi  pengambilan seluruh saluran akar pada gigi vital
Indikasi  jaringan nekrotik pulpa yang luas
Urai Rifaldy Aryandi
20150340091

1. Indikasi
1) Gigi sulung dengan infeksi melebihi kamar pulpa pada gigi vital atau non vital
2) Resorpsi akar kurang dari 1/3 apikal
3) Resorpsi interna tetapi belum perforasi akar
4) Kelanjutan perawatan jika pulpotomi gagal (Andlaw, 1992).
2. Kontraindikasi
1) Bila kelainan sudah mengenai periapikal
2) Resorpsi akar gigi yang meluas
3) Kesehatan umum tidak baik
4) Pasien tidak koperatif
5) Gigi goyang disebabkan keadaan patologis (Andlaw, 1992).
Pulpotomi  pengambilan sebagian saluran akar pada gigi vital
Indikasi  pada gigi permanen muda yang akarnya belum menutup sempurna, atau pada
jaringan nekrotik pulpa yang masih berbentuk titik kecil

5. Gambaran radiograf pasien yg mau dicapping/pulpektomi dan pulpotomy


6. Indikasi tumpat, pulp capping dan devitalisasi
A. Tumpat
a. Resin komposit
Indikasi
1. Lesi interproksimal (klas III) pada gigi anterior
2. Lesi pada permukaan fasial gigi anterior (klas V)
3. Lesi pada permukaan fasial gigi premolar
4. Hilangnya sudut insisal gigi
5. Fraktur gigi anterior
6. Membentuk kembali gigi untuk mendukung restorasi tuang
7. Lesi oklusal dan interproksimal gigi posterior (klas I dan klas II) (dengan
keterbatasan)
Sumber : http://kaisarkolega.blogspot.co.id/2016/03/tumpatan-komposit.html

B. Pulp Capping
a. Indirect Pulp Capping
Indikasi
• Lesi dalam dan tanpa gejala yang secara radiografik sangat dekat ke pulpa tetapi tidak
mengenai pulpa.
• Pulpa masih vital.
• Bisa dilakukan pada gigi sulung dan atau gigi permanen muda.
Kontra Indikasi
• Nyeri spontan – nyeri pada malam hari.
• Pembengkakan.
• Fistula.
• Peka terhadap perkusi.
• Gigi goyang secara patologik.
• Resorpsi akar eksterna.
Urai Rifaldy Aryandi
20150340091

• Resorpsi akar interna.


• Radiolusensi di periapeks atau di antara akar.
• Kalsifikasi jaringan pulpa.
b. Direct Pulp Capping
Indikasi
• Gigi sulung dengan pulpa terbuka karena sebab mekanis dengan besar tidak lebih dari
1mm persegi dan di kelilingi oleh dentin bersih serta tidak ada gejala.
• Gigi permanen dengan pulpa terbuka karena sebab mekanis atau karena karies dan
lebarnya tidak lebih dari 1 mm persegi dan tidak ada gejala.
• Pulpa masih vital.
• Hanya berhasil pada pasien di bawah usia 30 tahun, misalnya pulpa terpotong oleh
bur pada waktu preparasi kavitas dan tidak terdapat invasi bakteri maupun kontaminasi
saliva.
Kontraindikasi
• Nyeri spontan – nyeri pada malam hari.
• Pembengkakan.
• Fistula.
• Peka terhadap perkusi.
• Gigi goyang secara patologik.
• Resorpsi akar eksterna.
• Resorpsi akar interna.
• Radiolusensi di periapeks atau di antara akar.
• Kalsifikasi jaringan pulpa.
• Terbukanya pulpa secara mekanis dan instrumen yang dipakai telah memasuki
jaringan pulpa.
• Perdarahan yang banyak sekali pada tempat terbukanya pulpa.
• Terdapat pus atau eksudat pada tempat terbukanya pulpa.
Sumber : http://mydentistdiary.blogspot.co.id/2011/01/pulpcapping.html
C. Devitalisasi
Indikasi:

7. Manakah yang harus di lining manakah yang harus di capping


Capping  Pada lesi karies mendekati pulpa tapi belum mengenai pulpa (karies profunda)
Tujuan dari capping adalah membentuk dentin reparative dan dentin sekunder yang berfungsi
mencegah berlanjutnya pulpitis
Lining  pada lesi karies media
Tujuan dari lining adalah sebagai thermal barrier sehingga dapat melindungi pulpa dari
intervensi perubahan suhu

Anda mungkin juga menyukai