Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah
sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang
tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai
dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan
biner : 1 0 1 0 1 1 1 1
urutan: 27 25 23222120
Nah dari contoh di atas, biner 0 tidak kita kasih perpangkatan shg skrng kita sudah mendapatkan
27 25 23222120
27 = 128
25 = 32
23 = 8
22 = 4
21 = 2
20 = 1 +
175
bit ke 8 7 6 5 4 3 2 1
pangkat 2^7 2^6 2^5 2^4 2^3 2^2 2^1 2^0
bilangan 128 64 32 16 8 4 2 1
biner 0 0 0 0 0 0 0 0
cara menghitung biner ke desimal adalah dengan menjumlahkan nilai bilangan pada biner
yang bernilai 1
dimana (?) adalah bilangan dari kelipatan biner (1, 2, 4, 8, 16, dst).
4 + 1 = 5 desimal. maka bilangan 4 dan 1 memiliki nilai biner 1 dimasukan dalam tabel dan
sisanya tidak di hitung
desimal 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
hexa F E D C B A 9 8 7 6 5 4 3 2 1
caranya pertama kita pecah bilangan hexa menjadi 2 bagian desimal yaitu 4 hex dan 2 hex
4 hex = 4 des,
biner dari 2 desimal = 0010. (cara menghitung desimal ke biner bisa dilihat pada point 2).
C = 12 desimal
4 = 4 desimal
contoh:
biner 01101110
0110 = 6 desimal
1110 = 14 desimal
6 desimal = 6 hexa
14 desimal = E hexa
*UPDATE*
Contoh:
Pada momen yang berbahagia ini, saya ingin coba menjabarkan tahap2 sederhana proses
konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2.
Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal
disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal
berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan
biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1
byte = 8 bit. Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh
penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16 buah
simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F
merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.
Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses kalkulasi… 8)
———————————————————————————————————————
——————-
Saya langsung saja ambil sebuah contoh bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner.
Setelah itu, akan saya lakukan konversi masing2 bilangan desimal, biner, oktal dan
heksadesimal.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2,
seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat
untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0. —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang
mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai
dari bawah ke atas.