Makalah Hiv
Makalah Hiv
HIV/AIDS
Disusun Oleh:
1. Wilian Artania
2. Ipik Meinarsih
3. Ffffff
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
D4 BIDAN PENDIDIK
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr, wb
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan
kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan
walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas
tentang“HIV/AIDS” dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita
khususnya tentang bagaimana dan apa bahaya dari penyakit HIV/AIDS.
Dengan adanya makalah ini,mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat
baca dan belajar teman-teman.selain itu kami juga berharap semua dapat mengetahui dan
memahami tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
sangat minim,sehing saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami
harapkan demi perbaikan laporan ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Team Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum
ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga
penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan
manusia baik sekarang maupun waktu yang datang. Selain itu AIDS juga dapat
menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita
sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar,
tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi
fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru
dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui
dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang
berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah
besar dari kehidupan kita semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan
itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai
generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu
kami membahasnya dalam makalah ini dan mengangkat judul “HIV/AIDS Dan Cara
Penanggulangannya”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu HIV/AIDS?
2. Apa saja klasifikasi HIV/AIDS?
3. Apa penyebab HIV/AIDS?
4. Apa tanda gejala komplikasi HIV/AIDS?
C. TUJUAN
Tujuan punulisan makalah HIV/AIDS ini adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV/AIDS
HIV ( Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan
AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi genetiknya
ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro),
yaitu dari RNA menjadi DNA,yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah,
membentuk pro viru sdan kemudian melakukan replikasi.
Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih
yang bernama sel CD4, sehingga dapat merusak system kekebalan tubuh manusia yang
pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan
sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang
biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel
darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh
maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya
adalah kita dapat meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.
Sedangkan AIDS merupakan singkatan dari Acquired Imunne Deficiency
Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan virus HIV dalam
tubuh makhluk hidup. Penyebab dari penyakit AIDS adalah adanya infeksi virus HIV.
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular
AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga
dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin
yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan
tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan
mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat
tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim
kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan
menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Secara etiologi, HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofiksel-T manusia tipe III
(HTLV-III) atau virus limfadenopati (LAV),adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari
famili lentivirus.Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi
asamdeoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1dan HIV-2
adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh
dunia.
Genom HIV mengode sembilan protein yang esensial untuksetiap aspek siklus
hidup virus. Dari segi struktur genomik, virus-virus memiliki perbedaan yaitu bahwa
protein HIV-1,Vpu, yang membantu pelepasan virus, tampaknya diganti oleh protein
Vpx padaHIV-2. Vpx meningkatkan infeksi-vitas (daya tular) dan mungkinmerupakan
duplikasi dari protein lain, Vpr. Vpr diperkirakan meningkatkan transkripsi virus. HIV-2,
yang pertama kali diketahui dalam serum dari para perempuan Afrika Barat ( warga
Senegal) pada tahun 1985, menyebabkan penyakit klinis tampaknya kurang patogenik
dibandingkan dengan HIV.
B. Klasifikasi HIV/AIDS
Sedangkan sistem klasifikasi CDC (Centers for Disease Control and Prevention)
adalah terdapat dua definisi tentang AIDS, yang keduanya dikeluarkan oleh Centers for
Disease Control and Prevention (CDC). Awalnya CDC tidak memiliki nama resmi untuk
penyakit ini; sehingga AIDS dirujuk dengan nama penyakit yang berhubungan
dengannya, contohnya ialah limfadenopati. Para penemu HIV bahkan pada mulanya
menamai AIDS dengan nama virus tersebut. CDC mulai menggunakan kata AIDS pada
bulan September tahun 1982, dan mendefinisikan penyakit ini.Tahun 1993, CDC
memperluas definisi AIDS mereka dengan memasukkan semua orang yang jumlah sel T
CD4+ di bawah 200 per µL darah atau 14% dari seluruh limfositnya sebagai pengidap
positif HIV. Mayoritas kasus AIDS di negara maju menggunakan kedua definisi tersebut,
baik definisi CDC terakhir maupun pra-1993. Diagnosis terhadap AIDS tetap
dipertahankan, walaupun jumlah sel T CD4+ meningkat di atas 200 per µL darah setelah
perawatan ataupun penyakit-penyakit tanda AIDS yang ada telah sembuh.