Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

Dampak aktifitas pertambangan terhadap masalah


kesehatan atau penyakit

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

HERMAN ARJUNA :K201602043

WAHYU NINGSI :K201602046

NURFADILAH :K201602012

FIKRI FAKHRUDDIN :K201602050

FITRIANI :K201602049

KELAS E2 KESMAS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA KENDARI
TAHUN 2017/2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2

A.LATAR BELAKANG...........................................................................................................2

B.RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................2

C.TUJUAN.................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A.PENGERTIAN PERTAMBANGAN DAN SEGITIGA EPIDEMIOLOGI......................3-6

B.DAMPAK AKTIFITAS PERTAMBANGAN TERHADAP MASALAH KESEHATAN DI


DAERAH PULAU SUMBAWA...................................................................................6-7

C.HUBUNGAN MASALAH KESEHATAN DAERAH TAMBANG PULAU SUMBAWA


DENGAN SEGITIGA EPIDEMIOLOGI............................................................................7-8

D.PENCEGAHAN..................................................................................................................8-9

BAB III PENUTUP................................................................................................................10

A.KESIMPULAN...................................................................................................................10

B.SARAN.................................................................................................................................10

REFERENSI...........................................................................................................................11
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan tuntunannya sehingga
penyusunan makalah dampak aktifitas pertambangan terhadap masalah kesehatan dapat terselesaikan
dengan baik. Semua ini semata- mata adalah kehendak ALLAH yg maha besar

Tujuan penyusunan makalah ini adalah semata-mata sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh
dosen, juga untuk menambah wawasan mahasiswa Fakultas kesehatan masyarakat tentang dampak
aktifitas pertambangan terhadap masalah kesehatan

Adapun kesulitan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini yaitu mengenai sumber yang
kami gunakan, keterbatasan buku yang kami miliki adalah masalah utama yang kami hadapi serta
kurangnya kebersamaan dalam kelompok juga adalah salah satunya.

Kami kelompok I mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu dosen Rahmawati
SKM,M,kes atas bimbingan yang diberikan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami berharap melalui makalah ini seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Kesehatan
masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang dampak aktifitas pertambangan terhadap masalah
kesehatan.Kami juga berharap apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini pembaca dapat
memberikan saran atau kritik demi pembangunan karakter pendidikan yang lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Dinegara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi pertambangan cukup besar telah
menempatkan tambang sebagai indikator kemajuan suatu daerah. terlebih daerah memiliki ruang yang
sangat luas untuk menerima investor pertambangan secara bebas tanpa harus meminta persetujuan
dari pusat. kebebasan inilah yang sering dimanfaatkan kedua belah pihak, baik dari pemerintah daerah
terlebih bagi para investor yang senantiasa melihat adanya peluang untuk berinvestasi. pada dasarnya
pertambangan telah ada di Indonesia sejak zaman belanda, penambangan yang ada saat ini merupakan
warisan dari belanda yang telah melahirkan kota-kota tambang. apa yang telah diwarisi belanda saat
itu oleh Presiden Soekarno pada zaman pemerintahannya berusaha untuk menasionalisasi semua
perusahan-perusahaan asing yang ada di Indonesia tidak terkecuali yang dikembangkan oleh belanda.
kondisi ini membawa keuntungan buat Indonesia, betapa tidak pertambangan yang dulunya dikuasai
oleh pihak asing semuanya dikembalikan dan dikelola oleh pemerintah Indonesia. Kenyataan tersebut
jauh apa yang terjadi saat ini, pihak asing dengan mudahnya masuk di Indonesia Fenomena seperti itu
tidak asing lagi ditemukan di Negara ini, terlebih sumber daya hayati yang paling banyak dieksploitasi
pemanfaatannya adalah sumber daya yang terdapat dalam ekosistem hutan hujan yang terletak di
dataran rendah. Dari segi ekonomi memang ekosistem hutan semacam inilah yang dapat
mendatangkan keuntungan terbesar karena mengandung kekayaan paling tinggi yang disebabkan oleh
adanya keanekaragaman hayati yang terbesar pula. Lagipula bagian terbesar hutan-hutan Indonesia
termasuk dalam hutan hujan tropik yang terletak di dataran rendah itu. Di dalam hutan semacam ini
tumbuh berbagai jenis kayu yang bernilai ekonomis tinggi

B.RUMUSAN MASALAH

Apa saja dampak aktifitas pertambangan di daerah pulau sumbawa terhadap masalah kesehatan atau
penyakit dan bagaimana hal itu dapat dikaji dalam segitiga epidemiologi..?

C.TUJUAN

Untuk mengetahui dampak aktifitas pertambanagan di daerah pulau sumbawa terhadap masalah
kesehatan atau penyakit dan untuk mengetahui hal tersebut jika dikaji dalam segitiga epidemiologi
BAB II PEMBAHASAN

A.pengertian pertambangan dan segitiga epidemiologi

1.1.pengertian pertambangan

Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan galian berharga dan bernilai ekonomis dari
dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan
bumi, dan di bawah permukaan air. Hasil kegiatan pertambangan antara lain, minyak dan gas bumi,
bijih mangaan, bijih emas, perak, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih
tembaga, dan granit.

Tahapan kegiatan pertambangan yaitu:

1.Prospeksi adalah suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan bagian endapan
bahan galian atau mineral berharga.

2.Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk
mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kelayakan” dari
endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.

3.Eksploitasi adalah suatu kegiatan pertambangan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan pengambilan


dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke tempat penimbunan dan
pengolahan/pencucian, kadang-kadang sampai ke tempat pemasaran.

4.Sedangkan Pengolahan/pemurnian/pengilangan adalah suatu pekerjaan memurnikan atau


meninggikan kadar bahan galian dengan jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga,
kemudian membuang mineral yang tidak berharga tersebut yang dapat dilakukan dengan cara kimia

Jenis-jenis Hasil Tambang

1.Emas dan Perak

Emas adalah logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3
(skala Mohs).

Perak adalah logam yang terbentuk dan selalu bersama-sama dengan logam emas, yang mempunyai
warna putih.

2.Tembaga

Tembaga (Cu) mempunyai sistim kristal kubik, secara fisik berwarna kuning. Apabila tembaga
dilihat dengan menggunakan mikroskop maka bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan.

3. Batubara

Batubara berasal dari batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan
bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas yang berlangsung sangat lama. Proses
pembentukan (coalification) memerlukan jutaan tahun, mulai dari awal pembentukan yang
menghasilkan gambut, lignit, subbituminus, bituminous, dan akhirnya terbentuk antrasit
4. Bauksit

Bauksit adalah bahan heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida
aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O).

5. Granit

Granit merupakan batuan beku asam plutonik atau terbentuk dan membeku dalam kerak bumi. Bentuk
cebakan yang terjadi dapat berupa dike, sill, atau dalam bentuk masa yang besar dan tidak beraturan.
Batuan lelehan dari granit disebut rhiolit, yang mempunyai susunan kimia dan mineral yang sama
dengan granit tetapi tekstur dan strukturnya berlainan. Granit mempunyai sumber cadangan yang
potensial, namun sampai saai ini belum banyak yang ditambang. Potensi tersebut terdapat di Pulau
Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan

6. Timah

Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3,
serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 –
1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk.

7. Nikel

Nikel digunakan sebagai bahan paduan logam yang banyak digunakan di berbagai sektor logam.
Potensi nikel terdapat di Pulau Sulawesi, Kalimantan bagian tenggara, Maluku, dan Papua.

1.2.Pengertian segitiga epidemiologi

Segitiga epidemiologi adalah modal utama yang harus dimiliki oleh seorang epideniolog. Ini
merupakan teori dasar yang terkenal sejak disiplin ilmu epidemiologi mulai digunakan di dunia.
Dalam bidang epidemiologi terdapat sedikitnya 3 segitiga epidemiologi yang saling terkait satu sama
lain yaitu 1. Agent-Host-Environment (AHE)

1.host,agent dan environment

Segitga epidemiologi ini sangat umum digunakan oleh para ahli dalam menjelasakan kosep berbagai
permasalahan kesehatan termasuk salah satunya adalah terjainya penyakit. Hal ini sangat
komprehensif dalam memprediksi suatu penyakit. Terjadinya suatu penyakit sangat tergantung dari
keseimbangan dan interaksi ke tiganya.

a.host

Host atau penajmau ialah keadaan manusia yang sedemikan rupa sehingga menjadi faktor risiko untuk
terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di sebabkan oleh faktor intrinsik. Factor penjamu yang biasanya
menjkadi factor untuk timbulnya suatu penyakit sebagai berikut:

1. Umur. Misalnya, usia lanjut lebih rentang untuk terkena penyakit karsinoma, jantung dan lain-lain
daripada yang usia muda.

2. Jenis kelamin (seks). Misalnya , penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, diabetes melitus cenderung
terjadi pada wanita serta kanker serviks yang hanya terjadi pada wanita atau penyakit kanker prostat
yang hanya terjadi pada laki-laki atau yang cenderung terjadi pada laki-laki seperti hipertensi, jantung,
dll.
3. Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang beda kerentangannya
terhadapa suatu penyakit.

4. Genetik (hubungan keluarga). Misalnya penyakit yang menurun seperti hemofilia, buta warna,
sickle cell anemia, dll.

5. Status kesehatan umum termasuk status gizi, dll

6. Bentuk anatomis tubuh

7. Fungsi fisiologis atau faal tubuh

8. Keadaan imunitas dan respons imunitas

9. Kemampuan interaksi antara host dengan agent

10. Penyakit yang diderita sebelumnya

11. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri

b.agent

disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang dikarenakan oleh mikro organisme (virus,
bakteri, jamur, parasit, protzoa, metazoa, dll), unsur nutrisi karena bahan makanan yang tidak
memenuhi standar gizi yang ditentukan, unsur kimiawi yang disebabkan karena bahan dari luar tubuh
maupun dari dalam tubuh sendiri (karbon monoksid, obat-obatan, arsen, pestisida, dll), unsur fisika
yang disebabkan oleh panas, benturan, dll, serta unsur psikis atau genetik yang terkait dengan
heriditer atau keturunan. Demikian juga dengan unsur kebiasaan hidup (rokok,alcohol, dll), perubahan
hormonal dan unsur fisioloigis seperti kehamilan, persalinan, dll.

c.environment

Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit, hali ini Karen
faktor ini datangnya dari luar atau bisa disebut dengan faktor ekstrinsik. Faktor lingkungan ini dapat
dibagi menjadi:

1. Lingkungan Biologis (flora & fauna)Mikro organisme penyebab penyakit Reservoar, penyakit
infeksi (binatang, tumbuhan). Vektor pembawa penyakit tumbuhan & binatang sebagai sumber bahan
makanan, obat dan lainnya

2. Lingkungan FisikYang dimaksud dengan lingkungan fisik adalah yang berwujud geogarfik dan
musiman. Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari udara, keadaan tanah, geografis, air sebagai
sumber hidup dan sebagai sumber penyakit, Zat kimia atau polusi, radiasi, dll.

3. Lingkungan Sosial Ekonomi Yang termasuk dalam faktor lingkungan sosial ekonomi adalah sistem
ekonomi yang berlaku yang mengacu pada pekerjaan sesorang dan berdampak pada penghasilan yang
akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu juga yang menjadi masalah yang cukup besar
adalah terjadinya urbanisasi yang berdampak pada masalah keadaan kepadatan penduduk rumah
tangga, sistem pelayanan kesehatan setempat, kebiasaan hidup masyarakat, bentuk organisasi
masyarakat yang kesemuanya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan terutama munculnya
bebagai penyakit.
B.dampak aktifitas pertambangan di daerah pulau sumbawa terhadap masalah
kesehatan

Di daerah Pulau Sumbawa terdapat beberapa jenis penambangan seperti bijih nikel, aspal,
mangan, oniks, emas, dan lainnya. Diketahui bahwa para pekerja yang berada di daerah pulau
sumbawa terdiri dari anak muda dan orang tua,pria maupun wanita yang memiliki rata-rata umur 17-
45 tahun atau lebih namun pekerjaan wanita hanya sebagai tukang masak saja untuk menyediakan
makanan untuk para pekerja. Semua ini di sebabkan oleh faktor ekonomi pada daerah pulau sumbawa
yang krisis sehingga banyak masyarakat pada daerah tersebut bekerja pada daerah pertambangan,gaji
yang tinggi yg di janjikan perusahaan menjadi penunjang utama bagi masyarakat pada daerah tersebut
untuk bekerja.banyaknya penambangan di daerah pulau sumbawa seperti nikel,aspal,emas dan lainya
yang tentunya dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa kegiatan penambangan yang menggunakan
bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses pengolahan mineral yang tentunya bila tidak
dikelola dengan baik akan mencemari lahan, air, dan udara, menyebabkan masalah-masalah kesehatan
bagi para pekerja dan orang-orang yang tinggal di sekitar tambang. Bahan-bahan kimia beracun yang
digunakan dalam pertambangan termasuk sianida dan merkuri. Dampak buruk penambangan terhadap
kesehatan masyarakat, seperti keracunan logam berat, infeksi cacing tambang, diare, infeksi saluran
pernapasan atas (ispa) dan infeksi menular seksual sebagai konsekwensi logis dari semakin
banyaknya yang keluar dan masuk pada daerah penambangan yang tidak memperdulikan lagi nilai-
nilai luhur bangsa ini, seperti munculnya pergaulan bebas.Sebagai contoh sianida, penggunaan sianida
dilakukan untuk memisahkan emas dari bijih batuan.

Dalam bentuk yang murni, sianida tidak berwarna dan baunya seperti kacang almond pahit.Bila
sianida dicampur dengan bahan-bahan kimia lainnya, bau ini bisa tidak tercium.Bahan ini bisa
digunakan dalam bentuk bubuk, cair atau gas. Sianida dapat mematikan jika ditelan.Hanya diperlukan
sebesar sebutir beras untuk mematikan seseorang.Pemaparan dosis rendah dalam jangka panjang
dapat menyebabkan pembengkakan di leher (gondok), yang dapat juga disebabkan oleh kekurangan
gizi. Selanjutnya Merkuri, penggunaan merkuri anorganik dapat menyebabkan gagal ginjal sedangkan
merkuri organik dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf. Kadar metil merkuri yang berakibat
fatal adalah 0,5 gram/kg .

Pada daerah penambangan baru akan dilaksanakan pembukaan lahan, tentunya banyak daerah
memiliki karakteristik lingkungan yang berbeda akan kondisi lingkungan tersebut, misalnya ada
beberapa daerah yang memiliki endemik malaria. secara teori malaria hidup pada daerah lembab,
misalnya di hutan. Dalam pembukaan lahan, hutan akan di babat habis dengan menggunakan berbagai
macam alat berat. Kondisi ini akan membawa habitat nyamuk anopheles sebagai penyebab malaria
kehilangan habitat, sehingga tidak ada pilihan lain nyamuk anopheles akan berpindah habitat, yaitu
kerumah masyarakat yang berada di sekitar daerah penambangan. akibatnya jika nyamuk ini berada
disekitar masyarakat maka cepat atau lambat masyarakat yang berada disekitar penambangan akan
diserang penyakit malaria.

C.hubungan masalah kesehatan daerah tambang pulau sumbawa dikaji dengan segitiga
epidemiologi (host,agent dan environment)

Untuk dapat mengetahui masalah kesehatan daerah tambang pulau sumbawa maka kita harus
mengkajinya dalam segitiga epidemiologi karena masalah kesehatan sangat erat kaitanya dengan
segitiga epidemiologi
a.faktor host(penjamu)

Host adalah semua faktor yg terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbul dan
menyebabkan penyakit.Jika dilihat dari faktor host pada daerah pertambangan palau sumbawa para
pekerja terdiri dari pria dan wanita yang memilki rata-rata umur sekitar 17-45 tahun atau lebih dan
sudah tentu memiliki status kekebalan tubuh yg berbeda-beda selain itu pekerjaan yang berat juga
dapat berpengaruh terhadap kesehatan atau dapat menimbulkan penyakit

b.faktor agent(Pembawa penyakit)

Agent penyakit adalah suatu subtansi atau elemen-elemen tertentu yang keberadaanya bisa
menimbulkan atau mempengaruhi berjalannya suatu penyakit. Jika dilihat dari faktor agent daerah
pertambangan pulau sumbawa, pertambangannya yang begitu banyak di daerah itu seperti
emas,nikel,aspal dan lain-lain sudah tentu menggunakan bahan-bahan kimia seperti sianida dan
merkuru dan jika bahan-bahan kimia ini tidak digunakan dengan baik akan mencemari lahan,air dan
udara sehingga menyebabkan masalah kesehatan bagi para pekerja dan warga yg berada di sekitar
tambang seperti keracunan logam berat, infeksi cacing tambang, diare, infeksi saluran pernapasan atas
(ispa).selain itu sianida juga dapat menyebabkan kematian pada seseorang hanya di perlukan sebiji
beras untuk dapat membunuh,pemaparan sianida dalam jangka pendek dapat menyebabkan penyakit
gondok

pada seseoran.Selanjutnya Merkuri, penggunaan merkuri anorganik dapat menyebabkan gagal ginjal
sedangkan merkuri organik dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf

c.faktor environment(lingkungan)

Jika dilihat dari faktor lingkungan maka Pada daerah penambangan pulau sumbawa yang banyaknya
penambangan yg beragam disana sudah tentu penambangan baru akan dilaksanakan pembukaan
lahan, tentunya banyak daerah memiliki karakteristik lingkungan yang berbeda akan kondisi
lingkungan tersebut, misalnya ada beberapa daerah yang memiliki endemik malaria. secara teori
malaria hidup pada daerah lembab, misalnya di hutan. Dalam pembukaan lahan, hutan akan di babat
habis dengan menggunakan berbagai macam alat berat. Kondisi ini akan membawa habitat nyamuk
anopheles sebagai penyebab malaria kehilangan habitat, sehingga tidak ada pilihan lain nyamuk
anopheles akan berpindah habitat, yaitu kerumah masyarakat yang berada di sekitar daerah
penambangan. akibatnya jika nyamuk ini berada disekitar masyarakat maka cepat atau lambat
masyarakat yang berada disekitar penambangan akan diserang penyakit malaria.selain itu juga
dipengaruhi lingkungan sosial masyarakat di daerah pertambangan dimana infeksi menular seksual
sebagai konsekwensi logis dari semakin banyaknya yang keluar dan masuk pada daerah penambangan
yang tidak memperdulikan lagi nilai-nilai luhur bangsa ini, seperti munculnya pergaulan bebas yang
dapat menyebabkan HIV(AIDS)

D.pencegahan yang paling efektif

PencegahanTentunya, tidak berarti kegiatan penambangan tidak bisa dilakukan, tidak dapat dipungkiri
masuknya investor pertambangan sedikit atau banyak akan membawa keuntungan bagi suatu daerah,
namun sebelum melakukan kegiatan penambangan terlebih dahulu harus memperhatikan beberapa
aspek lingkungan, misalnya Prasyarat Lingkungan Hidup. Ini sangat penting oleh karena dampak dari
kerusakan lingkungan hidup akan bermuara pada penurunan derajad kesehatan masyarakat. Jika
penduduk Indonesia ingin mendapatkan manfaat dari sektor pertambangan,maka berbagai aktifitas
pertambangan harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang menjaga kelestarian lingkungan hidup
dan memperhatikan aspek kesehatan masyarakat. Indonesia telah mengadopsi pendekatan umum
dalam masalah pengelolaan lingkungan hidup. Kementerian Lingkungan Hidup merupakan otoritas
utama dalam mengatur dan memonitor berbagai aspek lingkungan dari sektor pertambangan. Proyek
pertambangan yang memberikan dampak lingkungan hidup harus melakukan Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini sesuai dengan cara-cara yang berlaku secara internasional.
Lebih Penting Lagi Pelaksanaannya. Prosedur AMDAL mencakup Analisa Dampak Lingkungan
(ANDAL), Rencana Kelola Lingkunga (RKL), Rencana Pengawasan Lingkungan (RPL). Hal yang
patut diperhatikan adalah ketegasan bahwa proyek konstruksi pertambangan tidak dimulai sebelum
ANDAL disetujui.Cara terbaik untuk menghindari bahaya dari bahan-bahan kimia beracun, termasuk
logam-logam berat adalah dengan tidak menggunakannya.Tetapi jika racun-racun tetap harus
digunakan, ada cara-cara untuk menghindari dan mengurangi bahayanya. Gunakan peralatan
pelindung jika memungkinkan, Cuci tangan berkali-kali sepanjang hari, Jangan menyentuh muka,
atau menyentuh orang lain jika sedang bekerja dengan bahan kimia beracun atau berada di sekitar
bahan beracun kecuali jika Anda mencuci tangan lebih dulu. .

Tuntut agar pengusaha tambang mengurangi debu tambang dan pencemaran udara, Jangan pernah
makan di sekitar tempat pemakaian, pencampuran dan penyimpanan bahan kimia, Simpan bahan
kimia secara aman Telah banyak informasi akan dampak dari penambangan baik positif maupun
negatif, pilihannya ada pada kita semua. secara personal mari kita mengawasi kegiatan penambangan,
jangan ragu untuk menyampaikan kegiatan penambangan yang merusak lingkungan. Ingat,
lingkungan menjadi rusak/tercemar kesehatan masyarakat menjadi taruhannya. Tetapi mari beri
dukungan pada perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan yang senantiasa memperhatikan
lingkungan dan masyarakat di sekitar penambangan. Sehingga jika pengawasan yang dilakukan
semua pihak berjalan sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa ini, maka tidak diragukan lagi
kesejahteraan masyarakat akan tumbuh, terlebih masyarakat akan berada dalam kondisi yang sehat.
BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN

Pertambangan di daerah pulau sumbawa terdiri dari pria dan wanita yang memiliki rata-rata umur 17-
45 tahun atau lebih dimana pada umur 45 tahun sudah tentu memiliki kekebalan tubuh yang rendah
selain itu faktor genetik juga menjadi pemicu terjadinya gangguan kesehatan misalnya seorang
pekerja selalu meengalami gangguan kesehatan atau penyakit yg ditularkan oleh kedua orang tuanya
atau disebut dengan faktor genetik.para pekerja tambang pada umumnya selalu menggunakan bahan-
bahan kimia atau terpapar dengan zat kimia tersebut yg jika tidak digunakan secara baik dapat
berakibat fatal bagi kesehatan misalnya sianida yg dapat menyebabkan kematian hanya dengan sebiji
beras bila masuk kedalam mulut,merkuri yg dapat menyebabkan gagal ginjal atau gangguan sisitem
saraf bila digunakan dalam jangka pendek.pergaulan bebas di daerah sektor tambang juga menjadi
penyebab masalah kesehatan seperti HIV(AIDS) dan beragamnya pertambangan di daerah pulau
sumbawa menjadi pemicu terjadinya malaria karena secara teori nyamuk anopeles tinggal di daerah
yg lembab dan ketika habitatnya menjaddi rusak maka nyamuk anopeles akan tinggal bersama warga
yg akhirnya menyebabkan penyakit malaria.

B.SARAN

Saran menurut kelompok kami yaitu seharusnya daerah pertambangan harus memperhatikan
peryaratan lingkungan hidup sebelum memulai penambangan dan bagi para pekerja harus
menggunakan peralatan pelindung,mencuci tangan berkali-kali jika terpapar dengan bahan kimia,tidak
menyentuh anggota tubuh jika baru saja kontak dengan merkuri maupun sianida dan memberikan
dukungan lebih kepada daerah tambang lain yg memenuhi persyaratan lingkungan hidup dan
memperhatikan kesehatan keselamata kerja(k3) sehingga menjadi contoh bagi pertambangan yg lain.
REFERENSI

Ricki m.2005.kesehatan dan pertambangan.yogyakarta:graha ilmu

Eko budianto.,2003,segitiga epidemiologi,jakarta:EGC

Dwi hapastari.,2010,pengaruh pertambangan dan perilaku hidup sehat terhadap status


kesehatan,jakarta

Nasrul efendi.1998,dampak aktifitas pertambangan bagi lingkungan dan kesehatan,jakarta:EGC

Forest watch indonesia.2001.pertambangan :Bogor

Anda mungkin juga menyukai