Anda di halaman 1dari 6

“PEMUDA SEBAGAI AGENT OF

CHANGE DAN
AGENT OF CONTROL”

OLEH :

REVINANDA AMDA ANISA

SMA NEGERI 1 SUNGAI PENUH


TAHUN 2017
PEMUDA SEBAGAI AGENT OF CHANGE DAN AGENT OF
CONTROL
Oleh: Revinanda Amda Anisa

Pemuda adalah aset negara paling berharga dalam kemajuan bangsa


dimasa mendatang. Pemuda adalah penerus tonggak kepemimpinan. Mereka
adalah sosok pengganti generasi tua saat ini. Pemuda juga merupakan sosok
berpotensi tinggi terhadap pembangunan suatu negara. Merekalah harapan bangsa,
penerus perjuangan, pembawa perubahan, dan sebagai kontrol jalannya sistem
pemerintahan dalam suatu negara.
Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi saat ini makin
menambah nilai ‘plus’ bagi mereka generasi muda. Kemudahan mendapatkan
informasi terkini dalam berbagai hal membuat mereka dengan cepat mengetahui
apa saja yang terjadi di negara ini. Teknologi juga membuat mereka dapat
memperoleh ilmu lebih luas sehingga membuat pola pikir mereka lebih
berkembang dari generasi terdahulu. Oleh sebab itulah mereka disebut sebagai
generasi emas diabad ke-21 ini.
Generasi abad 21 atau sering disebut sebagai generasi milenial adalah
generasi dengan kreatifitas, inovasi, dan produktifitas yang tinggi. Ditambah lagi
bahwa pemuda adalah mereka yang memiliki semangat yang menggebu dan
ambisi yang tinggi. Maka, sudah dipastikan bahwa para pemuda generasi milenial
adalah pembawa perubahan besar terhadap bangsa.
Pemuda merupakan aset penunjang maju atau tidaknya suatu negara. Para
pemuda generasi abad ini diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan
nasional. Mereka diminta untuk dapat memberikan ide-ide cerdas mereka ke
dalam ranah sistem pemerintahan dan sistem politik suatu negara.
Indonesia merupakan negara demokrasi dimana rakyat memiliki hak
dalam menyampaikan pendapat. Dahulu walaupun kebebasan dalam berpendapat
sudah ada para pemuda masih belum mampu bersikap kritis dalam menilai sistem
pemerintahan dan sistem politik negaranya. Namun sekarang pemuda tanpa
dimintapun sudah jauh lebih kritis dalam berpendapat. Pemuda sudah mampu
menjadi pemantau politik yang cerdas berpendapat dan memberikan argumen.
Hanya saja partisipasi mereka secara langsung masih sangat minim. Ini dilihat
dari minimnya para pemuda yang mengisi atau menjadi tokoh kepemimpinan.
Padahal sejatinya para generasi ini diharapkan tidak hanya mampu mengkritik,
namun dapat memberikan kontribusinya dan ikut memberi saran-saran terhadap
masalah-masalah yang terjadinya, serta dapat terjun langsung memperbaiki sistem
politik negaranya.
Pemerintah harus menyadari bahwa pemuda diabad ini bukan lagi pemuda
yang anarkis, tetapi pemuda sekarang adalah mereka yang memiliki intelektual
dan mampu bersikap kritis. Pemerintah harus memberikan pendidikan politik
yang baik kepada anak bangsa. Mereka harus diajarkan untuk bersikap jujur,
kritis, dan bertanggung jawab. Pemerintah harus membuat suatu wadah bagi
kreatifitas anak bangsa agar mereka tidak terjerumus ke dalam hal yang berbau
negatif seperti, seks, narkoba, dan hal lainnya.
Dengan adanya globalisasi pemerintah seharusnya dapat menggiatkan arti
penting peran pemuda dalam suatu negara melalui sistem informasi. Pemerintah
seharusnya dapat menjadikan globalisasi sebagai tempat mengajarkan ilmu-ilmu
politik kepada para pemuda karena pemuda zaman sekarang lebih aktif di dunia
maya. Bagaimana caranya? Yaitu dengan melakukan kerjasama dengan
kementrian kominfo untuk membuat dan menyebarkan situs pemerintah yang
mengajarkan bagaimana politik yang baik kepada anak muda. situs tersebut harus
didesain sesuai dengan gaya anak muda zaman sekarang. Misalnya dengan
mengajarkan politik yang baik secara visual.
Namun, yang terjadi saat ini malah pemerintah yang perlu diajarkan arti
politik yang sebenarnya. Boro-boro memberikan contoh yang baik kepada
generasi penerus, mereka malah melakukan penyimpangan dalam berpolitik. Saat
ini kita ketahui bahwa dunia politik sangatlah kacau. Politik yang sebenarnya
adalah usaha yang ditempuh untuk mendapatkan sebuah kebaikan bersama dalam
sistem kenegaraan malah hanya menjadi kebaikan bagi kalangan yang memiliki
jabatan. Politik hanya dijadikan simbol untuk mendapatkan kekuasaan. Seolah
politik hanyalah masalah bagaimana menjatuhkan rival demi jabatan, tidak lagi
memperdulikan kinerja. Politik yang seharusnya dijadikan sebuah jembatan dalam
memperbaiki negara ini telah dilencengkan oleh beberapa pihak bertopeng.
Lihatlah bagaimana para koruptor masih tetap merajalela bebas mondar-
mandir dengan hormatnya di depan rakyat. Ranah politik bukan lagi menjadi
tempat penyaluran aspirasi rakyat melainkan tempat ‘mencari pundi-pundi uang’
bagi para politikus nakal. Jeritan rakyat seolah menjadi hiburan bagi para pejabat
tersebut.
Tugas utama seorang politikus yang seharusnya menjadi wakil rakyat
malah ‘benar-benar’ mewakili rakyat. Mewakili rakyat untuk hidup mewah,
mewakili rakyat untuk bersenang dengan kekuasaan mereka, bahkan demokrasi
bukan lagi dimaknai sebagai sesuatu yang ‘dari rakyat untuk rakyat’ melainkan
diselewengkan menjadi ‘dari rakyat untuk pejabat’. Rakyat seolah hanya sebagai
simbol demi ‘kemerdekaan’ kalangan atas. Bagaimana generasi muda dapat
mengambil contoh jika pemimpin hanya abal-abal.
Di zaman ini, rakyat kecil semakin tertindas bukan malah disejahterakan.
Rakyat hanya bisa bungkam tak bisa mengadu. Ingin mengadu lantas kepada siapa
karena setiap aspirasi mereka dibiarkan meluap tanpa ditampung oleh pemerintah
sehingga rakyat sudah tidak lagi percaya kepada pemerintah. Negara hukum
‘hanyalah’ sebuah kata yang menutupi penderitaan rakyat. Hukum sudah bisa
dibeli, hukum juga dapat diatur seenaknya oleh para pejabat. Kita telah dijajah
kembali, bukan oleh bangsa asing melainkan oleh bangsa sendiri.
Menyikapi hal ini, peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk
memperbaiki sistem politik negeri ini. Pemuda diharapkan untuk dapat terjun
langsung memperbaiki sistem. Pemuda harus mampu membawa perubahan besar
dengan mengembalikan paradigma politik yang sesuai dengan pancasila dan dapat
menerapkan asas demokrasi yang sebenarnya sehingga dengan begitu
kepercayaan masyarakat dapat kembali terbentuk. Apabila kepercayaan
masyarakat sudah kembali maka akan mudah bagi pemuda untuk memajukan
bangsa ini karena dukungan rakyat Indonesia adalah sesuatu yang sangat penting
dalam pembangunan nasional.
Pemuda harus sadar bahwa ia memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap negaranya. Pemuda harus dapat memanfaatkan globalisasi sebagai
wadah untuk mewujudkan pembangunan nasional. Indonesia memang telah lama
melakukan pembangunan nasional tapi masih banyak yang belum selesai, masih
ada tugas yang harus dikerjakan oleh para pemuda. Pemuda harus dapat
membawa bangsa ini maju seperti negera lainnya karena kita memiliki segalanya,
mulai dari sumber daya alam yang berlimpah, kebudayaan yang beragam, kita
hanya perlu meningkatkan sumber daya manusianya.
Pemuda harus peka terhadap urusan negara. Mereka harus bersatu untuk
mencapai cita-cita bangsa ini yaitu Bhineka tunggal ika. Kita tidak boleh
membiarkan negara kita hancur oleh kelalaian penguasa diktator. Peran aktif
pemuda sangat dibutuhkan saat ini untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada
penguasa. Kita harus menjadi penerus yang jujur, yang dapat mengedepankan
rakyat. Mari kita berjuang demi keutuhan bangsa kita karena memperjuangkan
kemerdekaan bangsa ini sangatlah susah, harus mengorbankan nyawa.
“Beri aku 10.000 ribu orang tua, maka akan ku cabut semeru dari
akarnya. Beri aku 10 orang pemuda, maka akan ku guncang dunia.” (Soekarno,
1945).
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.visioner.id/opini/10926/pemuda-dan-tantangan-era-milenium-
abad-ke-21.html/
 http://alvara-strategic.com/generasi-millennial-indonesia-tantangan-dan-
peluang-pemuda-indonesia/
 http://djrumala.blogspot.co.id/2016/03/masalah-demokrasi-di-indonesia-
dan.html/
 http://www.qureta.com/post/solusi-untuk-perubahan-politik-indonesia/
 http://persis.or.id/konflik-politik-dan-solusinya/
 http://nasional.kompas.com/read/2017/04/17/18301731/generasi.milenial.d
an.tantangan.melek.politik/
 https://www.hitsss.com/kenali-lebih-jauh-karakteristik-generasi-
millennial-lewat-7-poin-ini/
 http://www.qureta.com/post/pentingnya-generasi-muda-dalam-partisipasi-
politik/
 http://iyouthprojects.weebly.com/artikel/peran-pemuda-dalam-dunia-
politik-indonesia/
 http://lintasgayo.co/2016/07/25/peran-pemuda-dalam-demokrasi-dan-
politik/
 https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd
=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj07cCMp4vVAhXJNo8KHfx5BLAQ
jB0IBg&url=https%3A%2F%2Fseword.com%2Fpolitik%2F4805%2F&ps
ig=AFQjCNE85FLa9l6BeaZ9BsYgef4xA7Ebvg&ust=150020866181822
9/
 Dll.

Anda mungkin juga menyukai