Anda di halaman 1dari 3

Pemeliharaan Iman

Artinya:

“Sesungguhnya orang orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila debut nama Allah

gemetarlah hati mereka, dan apabila dibicarakan kepada mereka ayat-ayat Nya bertambahlah

iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (Al Anfal 2).

Setiap manusia dilahirkan dengan bekal karunia iman, dengan istilah populer manusia lahir dalam

keadaan fitroh, sebagaimana hadis Nabi, “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci, kedua orang

tuanyalah yang menjadikan me reka Yahudi, Nasrani atau Majusi”.

Hanya dengan iman derajat kita terangkat, terletak perbedaan antara mukmin dengan kafir dan

dapat menyelamatkan dan segala siksaan di alam kubur bahkan di hari akhirat kelak. Iman harus

dipelihara dengan baik, sebab iman juga layaknya seperti tanaman.

Biji yang baik agar dapat tumbuh dengan baik sangat di tentukan oleh beberapa faktor, antara lain

biji harus ditanam di tanah yang subur agar tumbuh dengan baik dan berbuah. Demikian juga

iman, agar iman tumbuh dengan baik, maka harus ditanam di tanah yang subur.

Tanah tempat menanam iman adalah lingkungan. Dan lingkungan hidup manusja pada dasarnya

terbagj menjadi tiga, yaitu rumah tangga, tetangga dan kawan sekerja. Rumah tangga muslim

merupakan tanah yang subur bagi tumbuhnya anak yang dilahirkan, dan hampir dapat dipastikan,

apabjia seorang anak lahir di tengahtength keluarga muslim dia akan tumbuh dan berkembang

menjadi muslim.

Demikian sebaliknya, apabila seorang anak lahir di tengah-tengah keluarga kafir, maka hampir

dapat dipastikan dia kelak akan tumbuh dan berkembang menjadi kafir. Setelah anak lahir,

tumbuh dan berkembang dia merasa tidak puas kalau hanya bergaul dengan ibu bapaknya, kakak

dan pembantunya, maka dia pun mulai memperluas cakrawala pergaulannya dan pertama yang

menjadi sasaran pergaulannya adalah tetangga.


Oleh karena itu Rasulullah memberikan tuntunan “Ajjaarqobladaar” pilihlah tetangga sebelum

engkau memilih rumah. Namun kadang kadang kita keliru, lupa akan pesan Rasul, yaitu lebih

mementingkan rumah dan menomor duakan tetangga. demikian juga kawan atau teman sanat

mempengaruhi perkembangan iman seseorang.

Kalau seseorang itu lahir di tengah tengah keluarga yang baik, mempunyai tetngga yang baik dan

mempunyai teman se-agama insya-Allah imannya akan terpelihara dengan baik.

Faktor kedua adalah siraman air. Setelah biji yang baik itu ditanam di tanah yang subur ia-pun

butuh siraman air yang cukup. Sekalipun bijinya baik, tanahnya subur tetapi tidak mendapat

siraman air lama kelamaan akan layu dan kemudian mati.

Iman juga membutuhkan siraman air, dan air untuk menyirami iman adalah dengan mengkaji

ayat-ayat Allah. Sebagaimana diisyaratkan dalam surat Al-Anfal ayat 2 di atas.

Dengan mengkaji dan memperdalam ilmu agama, insya Allah iman seseorang akan bertambah

kuat dan kokoh. Pepatah mengatakan: “Agama tanpa ilmu lemah dan ilmu tanpa agama buta”.

Oleh karena itu dalam menuntut ilmu Rasulullah berpesan : Pertama, “Menuntut ilmu itu wajib

bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan” “Thalaabul ‘ilmi fariddlatun ‘alaa kulli

muslimiina wamuslimaatin”.

Pesan Rasulullah kedua, “Tuntutlah ilmu sejak dan ayunan sampai ke liang lahat” — “Uthlubul-

’ilma minal mahdi ilallaahdi”.

Pengertiannya bahwa menuntut ilmu tidak mengenal pensiun, selama hayat masih dikandung

badan menuntut ilmu di samping wajib bagi kita juga tidak kenal waktu. Menuntut ilmu tidak

harus melalui pendidikan formal, kuliah misalnya, akan tetapi di mana saja ilmu itu bisa

dipelajari.

Pesan Rasulullah ketiga, “Tuntutlah ilmu walaupun sampai negeri Cina” — “Uthlubul-’ilma walau

bish-Shien”. Menuntut ilmu tidak mengenal tempat, sekalipun di negeri Cina, negeri yang sangat

jauh pada waktu itu. Jadi menuntut ilmu itu tidak mengenal waktu dan tempat serta wajib

hukumnya.

Kalau tidak bisa membaca, kita mendengarkan dan melihat. Selama dua puluh empat jam kita

diwajibkan menuntut ilmu lewat aktifitas sehari-hari hendaknya tidak lepas dan belajar dan
kehidupan ini. Memberikan pelajaran kepada anak kita, saling mengingatkan sesama teman

tentang kebaikan, baik di rumah, di kantor dan di mana saja kita berkiprah, agar selama dua

puluh empat jam segala gerak gerik kita bernilai ibadah.

Faktor ketiga adalah sinar mataharii. Mustahil tanaman itu dapat tumbuh dengan baik tanpa

mendapatkan sinar matahari. Panas yang dibutuhkan oleh iman adalah petunjuk (hidayah) Allah.

Ingat paman Nabi Abu Thalib yang selalu bersama Nabi tetapi sampai akhir hayatnya belum

mengucapkan “Kalimat Syahadat” karena Allah belum memberi kan petunjuk. Nabi mengajukan

pertanyaan kepada Allah, “Ya Allah mengapa Engkau tidak memberikan hidayah kepada

pamanku”. Allah menjawab:

Artinya:

“Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu

kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki Nya”. (A l-Qashash 56).

Faktor terakhir adalah pupuk. Tanaman tidak akan tumbuh dengan sempuma manakala tidak

dipupuk. Demi kian juga iman. Pupuk yang dibutuhkan oleh iman adalah ibadah kepada Allah.

Beban kewajiban ibadah adalah sebagai bukti konsistensinya iman.

Anda mungkin juga menyukai