ABSTRACT
Background. Gangguan jiwa atau tingkah laku yang abnormal adalah akibat dari keadaan
sakit atau terganggu yang jelas kelihatan berdasarkan gejala klinis yang ditampilkan. Pengetahuan
adalah tingkat tahu seseorang yang didapatkan berdasarkan ilmu, kiat atau pengalaman. Tujuan
penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang gangguan jiwa dengan sikap
masyarakat kepada penderita gangguan jiwa. Methods. Desain penelitian ini menggunakan
korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan tanggal 7 Mei 2017 di
Dusun Kedungrejo Desa Balonggebang Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk dengan populasi
kepala keluarga. Sampel yang digunakan sebesar 137 responden. Pengetahuan sebagai variabel
independen dan sikap sebagai variabel dependen. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data
dianalisa menggunakan uji spearman rho dengan α=0,05. Result. Hasil penelitian menunjukkan
dari 137 responden hampir setengahnya berpengetahuan kurang, yaitu sebanyak 63 responden
(46,0%), hampir seluruhnya memiliki sikap yang cukup terhadap penderita gangguan jiwa, yaitu
sebanyak 118 responden (86,1%) dan hasil uji spearman rho didapatkan p=0,004≤ α(0,05)
(r=0,245), H1 diterima yang berarti ada hubungan pengetahuan tentang gangguan jiwa dengan sikap
masyarakat kepada penderita gangguan jiwa. Conclusion. Masyarakat perlu diedukasi untuk
meningkatkan pengetahuannya dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman dan sikapnya
terhadap penderita gangguan jiwa sehingga penderita gangguan jiwa mendapat perhatian dan
perlakuan yang baik untuk kesembuhannya.
Kata kunci: pengetahuan, sikap, masyarakat, gangguan jiwa
Background. Mental disorders are a health problem for society. Patients with mental disorders
often lead to anxiety and fear, so people tend to isolate it. The purpose of this study is to determine
the relationship of knowledge about mental disorders with the attitude of society to people with
mental disorders. Methods. This research design use correlation with cross sectional approach. The
research was conducted on 7 May 2017 in Kedungrejo Village of Balonggebang District Gondang
Nganjuk Regency with the head of household population. The sample used is 137 respondents.
Knowledge as an independent variable and attitude as a dependent variable. Data were collected
using questionnaires. Data were analyzed using spearman rho test with α = 0,05. Result. The result
of the research shows that from 137 respondents, almost half of them are knowledgeable, 63
respondents (46,0%), almost all have sufficient attitude toward mental disorder, that is 118
respondents (86,1%) and spearman rho test result = 0.004 <α (0.05) (r = 0.245), H 1 is accepted
which means there is a relationship of knowledge about mental disorder with the attitude of society
to the sufferer of mental disorder. Conclusion. The community needs to be educated to increase
their knowledge in the hope of improving their understanding and attitude toward the mental
disorder so that the sufferer gets the attention and the good treatment for the healing.