Anda di halaman 1dari 32

KULIAH IX BIOKIMIA

METABOLISME
Rosario Trijuliamos Manalu
Program Studi Farmasi – Fakultas Farmasi
Institut Sains dan Teknologi Nasional
Kampus Srengseng – Jakarta
Email: rio@istn.ac.id
MATERI BIOKIMIA
- METABOLISME
- METABOLISME KARBOHIDRAT
- GLUKONEOGENESIS
- METABOLISME LEMAK
- TRANSPORT ELEKTRON
- FOTOSINTESIS
METABOLISME

● Reaksi enzimatis di dalam sel hidup yang diatur dengan


sangat cermat dan merupakan aktivitas sel yang mutlak
diperlukan serta melibatkan banyak sistem multienzim

● Fungsi metabolisme
● Mendapatkan tenaga kimia dari pemecahan nutrien dari
sekitarnya / dari sinar matahari yang diserap
● Mengubah molekul nutrien menjadi senyawa dasar /
prekursor untuk pembentukan makromolekul
● Menyusun senyawa dasar menjadi protein, asam
nukleat, lipid, dan polisakarida
• Anabolisme: penyusunan • Katabolisme: perpecahan
zat-zat sederhana molekul/zat kompleks
menjadi zat-zat yang lebih menjadi molekul/zat yang
kompleks. lebih sederhana.
MENGAPA MEMERLUKAN ENERGI ?

• Synthesa bagian sel (dinding sel,


membran sel, dan substansi sel
lainnya)
• Synthesis Enzim, Asam Nukleat,
Polysakarida, Phospholipids, atau
komponen sel lainnya
• Mempertahankan kondisi sel
(optimal) dan memperbaiki bagian
sel yang rusak
• Pertumbuhan dan Perbanyakan
• Penyerapan hara dan ekskresi
senyawa yang tidak diperlukan
atau waste products
• Pergerakan (Motilitas)
ATP
• Molekul berenergi tinggi
• Komponen : adenosin  adenin + ribosa
• 2. 3 phospat
• Pembentukan ATP :  fotoposporilasi siklik dan non siklik
• Pembentukan ATP : transport elektron  katabolisme
ENERGI KIMIA
Komponen kimia berenergi tinggi:
Adenosin Diphosphate (ADP) dan Adenosine
Triphosphate (ATP) yang dibentuk dari Adenosine
Monophosphate
ADP adalah AMP ~ P dan ATP adalah AMP ~ P~ P
Energi kimia juga dapat disimpan dalam komponen
dengan ikatan thioester seperti Acetyl-S-Coenzym A
(Acetyl SCoA)

REAKSI BIOKIMIA DIKATALIS OLEH ENZIM:


Berperan penting dalam setiap reaksi metabolisme
METABOLISME (lanjt.)
● Katabolisme:
Tahap pemecahan nutrien organik (karbohidrat, lipid dan
protein) yang datang baik dari lingkungan maupun timbunan
nutrien sel itu sendiri dipecah menjadi senyawa yang lebih
kecil  untuk mendapatkan tenaga berupa ATP

● Anabolisme:
Tahap pembentukan/biosintesis, yaitu biosintesis komponen
sel seperti asam nukleat, protein, polisakarida dan lipid dari
prekursornya. Proses ini membutuhkan tenaga berupa ATP.
JALUR KATABOLISME
Jalur katabolisme ada 3 tahap:

● Tahap I
Makromolekul (karbohidrat, lipid dan protein) dipecah menjadi
building blocknya

● Tahap II
Senyawa yang terbentuk pada tahap I dipecah lagi menjadi senyawa
yang lebih sederhana (senyawa dengan 3 karbon) kemudian diubah
menjadi unit 2 karbon (asetil-CoA). Demikian juga asam amino dan
asam lemak. Jadi, asetil-CoA merupakan produk pemecahan tahap II
pada katabolisme

● Tahap III
Gugus asetil dari asetil-CoA dipakai sebagai bahan dasar untuk siklus
asam trikarboksilat (TCA cycle/siklus Krebs/siklus asam sitrat). Siklus ini
merupakan jalur dimana semua nutrien penghasil energi dioksidasi
menjadi CO2, H2O dan amonia sebagai hasil akhir
JALUR UTAMA METABOLISME
Katabolisme tahap I

Asam
Protein
amino

Poli
Glukosa
sakarida

Gliserol,
Lipida Asam
Lemak

MOLEKUL
MOLEKUL “BUILDING
BESAR BLOCK”
Katabolisme tahap II

Asam
amino

Asam Asetil
Glukosa
Piruvat ko-A

Gliserol,
Asam
Lemak
HASIL
MOLEKUL UMUM
“BUILDING DEGRADA
BLOCK” SI
Katabolisme tahap III

Asam
Piruvat C
O2

Asetil
ko-A

H2
HASIL HASIL AKHIR O
UMUM YANG SEDRHANA
ANABOLISME & KATABOLISME
Jalur anabolisme bukan kebalikan jalur katabolisme. Hal
ini disebabkan:
● Tenaga
Tenaga yang dihasilkan oleh katabolisme jumlahnya tertentu
● Enzim
Enzim untuk anabolisme tidak sama dengan enzim untuk
katabolisme
● Letak enzim
Letak enzim anabolisme dan katabolisme berlainan
Alur Metabolisme
POLISAKARIDA LIPID

PROTEIN ASAM NUKLEAT


MONOSAKARIDA GLISEROL

AS. AMINO NUKLOTIDA AS. LEMAK


G
L
G GLUKOSA
I
L
U
I
K
K
O
O
L
GLISERALDEHID -3-P G
E
I
N
S
E
I
S
S PIRUVAT I
S

ASETIL-COA

SIKLUS ASAM SITRAT CO2

FADH2, NADH
ADP O2

NH3 TRANSFER ELEKTRON

ATP H 2O
FAD, NAD
Alur Metabolisme
POLISAKARIDA LIPID

PROTEIN ASAM NUKLEAT


MONOSAKARIDA GLISEROL

AS. AMINO NUKLOTIDA AS. LEMAK


G
L
G GLUKOSA
I
L
U
I
K
K
O
O
L
GLISERALDEHID -3-P G
E
I
N
S
E
I
S
S PIRUVAT I
S

ASETIL-COA

SIKLUS ASAM SITRAT CO2

FADH2, NADH
ADP O2

NH3 TRANSFER ELEKTRON

ATP H 2O
FAD, NAD
Alur Metabolisme
POLISAKARIDA LIPID

PROTEIN ASAM NUKLEAT


MONOSAKARIDA GLISEROL

AS. AMINO NUKLOTIDA AS. LEMAK


G
L
G GLUKOSA
I
L
U
I
K
K
O
O
L
GLISERALDEHID -3-P G
E
I
N
S
E
I
S
S PIRUVAT I
S

ASETIL-COA

SIKLUS ASAM SITRAT CO2

FADH2, NADH
ADP O2

NH3 TRANSFER ELEKTRON

ATP H 2O
FAD, NAD
Jalur Metabolisme
 Secara umum ada empat golongan makromolekul yang
didegradasi dan disintesis dalam proses metabolisme yaitu
protein, asam nukleat, polisakarida, dan lemak.
 Katabolisme protein diawali dengan degradasi protein
menjadi asam amino yang selanjutnya mengikuti berbagai
alur katabolisme.
 Ada asam amino yang berperan dalam biosintesis nukleotida,
ada yang mengikuti alur glikolisis pada asam piruvat, ada yang
diubah menjadi asetil CoA, dan sebagian jenis asam amino
lain masuk ke siklus asam sitrat.
 NH3 yang tidak terpakai untuk biosintesis disekresikan dalam
bentuk NH3 , urea, dan asam urat.
 Anabolisme protein berintikan biosintesis asam amino dari
berbagai jalur yang merupakan kebalikan jalur katabolisme.
Jalur Metabolisme
 Katabolisme polisakarida dimulai dengan degradasi
polisakarida menjadi monosakarida yang bisa digunakan
untuk biosintesis nukleotida.
 Katabolisme monosakaarida selanjutnya mengikuti jalur
glikolisis, siklus asam sitrat, dan fosforilasi oksidatif (transfer
elektron) yang merupakan jalur utama katabolisme.
 Biosintesis glukosa menggunakan senyawa prekursor asam
piruvat mengikuti alur glukoneogenesis yang merupakan
kebalikan glikolisis.
Jalur Metabolisme

 Katabolisme nukleotida hasil degradasi asam nukleat dimulai


dengan konversi ribosa menjadi monosakarida lain yang
nantinya mengikuti alur glikolisis.
 Basa purin dan pirimidin mengalami konversi menjadi asam
amino sekaligus mengikuti alur katabolismenya.
 Anaboliusme yang terjadi merupakan kebalikan
katabolismenya.
 Gliserol hasil degradasi lemak mengikuti jalur glikolisis,
sedangkan asam lemak diubah menjadi asetil CoA yang
selanjutnya mengikuti siklus asam sitrat.
 Anbolisme lemak mengikuti alur yang berkebalikan dengan
katabolismenya
Jalur Metabolisme
 Fotosintesis adalah bagian lain dari metabolisme yang terjadi
pada tumbuhan.
 Fotosintesis merupakan salah satu jalur biosintesis
(anabolisme) polisakarida.
 Sintesis dilakukan dari H2O dan CO2 menghasilkan
gliseraldehid-3-fosfat melalui jalur glukoneogenesis menjadi
polisakarida
Kontrol Metabolisme
 Metabolisme terdiri atas ribuan reaksi kimia yang berjalan
secara simultan. Hal ini menunjukan ada suatu mekanisme
kontrol yang sangat baik sehingga dalam sistem yang begitu
komplek dapat terjadi reaksi-reaksi spesifik yang terjadi secara
bersama-sama.
 Kontrol metabolisme dapat terjadi melalui berbagai mekanisme
kontrol seperti : kontrol level enzim, aktivitas enzim,
kompartemen, maupun pengendalian hormonal.
TIPE METABOLISME MIKROBA

• Heterotrof
• Autotrof
• Fotosintesis
Metabolisme Sumber C Sumber N Sumber Sumber H+
energi
Heterotrof/ Organik Organik Oksidasi -
Kemoorganotrof Atau senyawa organik
anorganik

Ototrof/ CO2 anorganik Oksidasi -


kemolitotrof Senyawa
anorganik

Fotosintesis
Fotolitotrof
Bakteri CO2 Anorganik Cahaya matahari H2S atau H2
Sianobakteri CO2 Anorganik Cahaya matahari Fotolisis H2O
Fotoorganotrof
Bakteri CO2 Anorganik Cahaya matahari Bahan
organik
METABOLISME HETEROTROF

• Jamur dan bakteri tertentu


• mendapatkan energi dari oksidasi senyawa
organik.
• Senyawa organik mengandung karbon dan
nitrogen yang digunakan secara aerob atau
anaerob untuk menghasilkan tenaga pereduksi
seperti nicotinamide adenine dinucleotide
tereduksi (NADH + H+), dan energi (ATP)
Respirasi (Oksidasi) aerob vs anaerob
• Respirasi aerob: Katabolisme bahan organik dengan akseptor
elektron terminal berupa O2; dan donor elektron berupa
bahan organik, misalnya katabolisme gula
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + energi
Efisiensi respirasi aerob 55 %
• Respirasi anaerob: Katabolisme dengan akseptor elektron
terminal berupa NO3, SO4, senyawa organik fumarate, dan
CO2; dan donor elektron berupa bahan organik, misalnya,
bakteri metanogen
4H2 + CO2 → CH4 + 2H2O
METABOLISME OTOTROF
(kemotrof, kemoototrof,kemolitotrof)

• Bakteri yang tumbuh lambat dengan keberadaan


senyawa anorganik (ion mineral) tanpa menggunakan
sinar matahari sebagai sumber energi
• Sumber karbon: CO2
• Sumber N: NH3, NO3-, atau N2
Bakteri Ototrof

Tipe kemosintetis Oksidasi Famili, Genus, spesies


senyawa anorganik pewakil
sebagai sumber energi
Pengoksidasi NH3 NH3 dioksidasi menjadi NO2 Nitrobacteriaceae
(aerob) (Nitrosomonas,
Nitrosococcus, Nitrospira)

Pengoksidasi NO2 NO2 dioksidasi menjadi NO3 Nitrobacteriaceae


(aerob) (Nitrobacter, Nitrococcus)

Pengoksidasi sulfur S2 dioksidasi menjadi SO4, dan Thiobacillus thiooxidans


(aerob) dan besi Fe2+ dioksidasi menjadi Fe3+. Thiobacillus ferrooxidans
(aerob) Ferrobacillus,
Leptothrix

Pengoksidasi S2O3 dioksidasi, NO3 direduksi Thiobacillus denitrificans


senyawa sulfur dan
pereduski NO3
(denitrifikasi)
METABOLISME FOTOSINTESIS
(Fotoototrof, Fotoorganotrof)

• Mikroba prokaryotik: bakteri dan sianobakteri


(cyanobacteria)
• Memerlukan sinar matahari (foton) dan
pigmen
• Fototrof: membuat gula di dalam sel untuk
respirasi/energi
• Heterotrof: mengambil gula di luar sel untuk
respirasi/energi
Fotosintesis Anoksigenik: Tidak Menghasilkan O2
Fotosintesis bakteri ungu non belerang
CO2 + 2CH3CHOHCH3 → (CH2O) + H2O + 2CH3COCH3

Fotosintesis bakteri hijau belerang


CO2 + 2H2S → (CH2O) + H2O + 2S

Fotosintesis Oksigenik: Menghasilkan O2

Fotosintesis Sianobakteri
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
TERIMA KASIH .....

Anda mungkin juga menyukai