Anda di halaman 1dari 20

MENYUSUN RUBIK 3×3

Oleh: tigadesember_88@yahoo.com

A. PERKENALAN
Tulisan ini adalah tulisan saya yang kedua setelah tulisan pertama
yang berjudul sama pada bulan Juni 2010. Pada tulisan yang pertama,
saya membahas penyelesaian rubik 3×3 dengan teknik Layer by Layer
atau teknik Double-L. Pada tulisan ini saya akan membahas penyelesaian
rubik 3×3 dengan teknik saya sendiri–yang saya sebut teknik Double-N–
yang merupakan gabungan dari teknik Double-L dengan Fridrich
Method.
Sebelum mulai menerangkan langkah-langkah penyelesaian, saya
merasa perlu memperkenalkan bagian-bagian dasar rubik 3×3: jenis
warna, nama biji, nama lapisan, dan istilah untuk setiap gerakan pada
rubik 3×3.

1. Jenis Warna
Rubik 3×3 mempunyai 6 buah sisi, yaitu kanan, kiri, atas, bawah,
depan dan belakang. Setiap sisi memiliki warna tersendiri. Sehingga,
rubik 3×3 memiliki 6 warna.
Warna yang paling banyak digunakan adalah merah berlawanan
dengan jingga (orange), biru berlawanan dengan hijau, dan putih
berlawanan dengan kuning. Mengetahui bahkan hapal lawan dari
masing-masing warna akan sangat membantu kita menyusun rubik
dengan cepat.

tigadesember_88@yahoo.com -1-
Pada beberapa rubik, warna putih sering diganti dengan hitam,
dan warna orange diganti dengan merah muda (pink). Beberapa rubik
juga mempunyai susunan warna yang tidak biasa. Sehingga lebih
baik Anda menghapal susunan warna pada rubik Anda.

2. Nama Biji
Rubik 3×3 mempunyai 27 biji (3×3×3 = 27) yang terbagi ke
dalam 3 jenis, yaitu:
a. biji tengah (center), adalah biji yang hanya mempunyai satu
warna;
b. biji tepi (edge), adalah biji yang mempunyai dua warna; dan
c. biji pojok (corner), adalah biji yang mempunyai tiga warna.

center edge corner


3. Nama Lapisan
International Double-N
Right R Kanan Ka
Left L Kiri Ki
Up U Atas A
Down D Bawah Ba
Front F Depan De
Back B Belakang Beu
Center E Tengah Te
Middle M Tengah Te
Slice S Tengah Te

-2- tigadesember_88@yahoo.com
4. Istilah Gerakan
Dalam sistem internasional, gerakan rubik 3×3 dilambangkan
sesuai nama lapisan yang akan digerakkan. Lambang apostrof (’)
menunjukkan bahwa arah gerakan berlawanan arah jarum jam,
sedangkan jika tidak terdapat apostrof berarti arah gerakan searah
jarum jam. Angka 2 menunjukkan bahwa gerakan dilakukan dua kali
atau 180°. Misal, lambang R berarti menggerakkan lapisan kanan
searah jarum jam, lambang R’ berarti menggerakkan lapisan kanan
berlawanan arah jarum jam, dan lambang R’2 berarti menggerakkan
lapisan kanan berlawanan jarum jam sebanyak 2 kali.
Dalam teknik Double-N, setiap gerakan pada rubik 3×3
dilambangkan dengan dua kata. Kata pertama menunjukkan lapisan
mana yang harus digerakkan, dan kata kedua menunjukkan ke arah
mana lapisan tersebut akan digerakkan. Dengan menggunakan cara
ini, kita akan mendapatkan 18 istilah gerakan yang berbeda, yakni
seperti tertulis pada tabel di bawah ini.
Untuk dapat menyusun rubik 3×3 dengan cepat, menghapal
semua langkah ini menjadi kewajiban yang tak dapat ditolak.

Istilah
No Arti Gambar
International Double-N

1 R KaTa Kanan-Atas

2 R’ KaWah Kanan-Bawah

tigadesember_88@yahoo.com -3-
Istilah
No Arti Gambar
International Double-N

3 L’ KiTa Kiri-Atas

4 L KiWa Kiri-Bawah

5 U’ AKa Atas-Kanan

6 U AKi Atas-Kiri

7 D BaKa Bawah-Kanan

8 D’ BaKi Bawah-Kiri

9 F DeKa Depan-Kanan

10 F’ DeKi Depan-Kiri

11 B’ BeuKa Belakang-Kanan

12 B BeuKi Belakang-Kiri

-4- tigadesember_88@yahoo.com
Istilah
No Arti Gambar
International Double-N

13 S’ TeKa Tengah-Kanan

14 S TeKi Tengah-Kiri

15 M TeTa Tengah-Atas

16 M’ TeWa Tengah-Bawah

17 E TeDe Tengah-Depan

18 E’ TeBe Tengah-Belakang

19 U2 AKi-AKi Atas-Kiri 2×

20 B2 BeuKi-BeuKi Belakang-Kiri 2×

21 R’2 KaWah-KaWah Kanan-Bawah 2×

tigadesember_88@yahoo.com -5-
B. PEMBAHASAN
1. Membuat Gambar Silang Pertama (First Layer Cross)
Langkah pertama adalah membuat gambar silang atau cross (+)
pada permukaan dengan biji tengah (center) putih. Cross ini
merupakan susunan antara center dengan keempat edge pada
permukaan atas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Pastikan center putih menghadap ke atas.
2) Tempatkan satu edge yang mengandung warna putih tepat di
samping center putih.
3) Cari edge lain yang warnanya merupakan lawan dari warna edge
yang sudah terpasang di langkah kedua. Misalkan di langkah
kedua kita memasang edge putih-biru, maka carilah edge
lawannya yaitu edge putih-hijau (biru berlawanan dengan hijau).
Kemudian tempatkan tepat berhadapan dengan edge yang telah
terpasang, sehingga kita mendapatkan sebuah garis lurus yang
dibentuk oleh edge-center-edge.
4) Supaya dua edge lainnya terpasang dengan benar, sesuaikan dulu
center lapisan tengah dengan warna kedua edge yang telah
terpasang. Dengan ini, kita akan mendapat patokan untuk
menempatkan sisa dua edge yang lain.
5) Tempatkan dua edge yang tersisa sesuai dengan posisi warna
center lapisan tengah.
Setelah menjalankan langkah-langkah di atas, kita akan
mendapatkan posisi seperti gambar berikut.

-6- tigadesember_88@yahoo.com
2. Menempatkan Biji Pojok (Positioning First Layer Corners)
Selanjutnya kita akan menempatkan keempat corner ke tempatnya
masing-masing. Sehingga nantinya kita akan mendapatkan lapisan
pertama yang tersusun rapi. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
1) Baliklah rubik, sehingga permukaan dengan gambar cross berada
di bawah.
2) Sesuaikan warna center lapisan tengah dengan warna keempat
edge yang membentuk cross di lapisan bawah.
3) Carilah, di lapisan atas, corner yang tidak mengandung warna
putih. Syaratnya warna putih tidak menghadap ke atas.
4) Setelah corner tersebut ditemukan, sesuaikan warna selain putih-
nya dengan warna center lapisan tengah.
5) Jika setelah disesuaikan posisinya berada di sebelah:
a. kanan, jalankan rumus:
Warna orange sama
dengan warna center
(depan), dan warna putih
menghadap ke kanan.

.KaTa AKi KaWah.

tigadesember_88@yahoo.com -7-
b. kiri, jalankan rumus:
Warna merah sama dengan
warna center (depan), dan
warna putih menghadap ke
kiri.

.KiTa AKa KiWa.


6) Jika corner yang kita cari berada di:
a. lapisan atas dan warna putih menghadap ke atas, maka:
Warna putih menghadap
ke atas, sedangkan cross
kita berada di bawah.

sejajarkan corner dengan tempat tujuannya


posisikan corner di sebalah kanan kita
jalankan rumus: KaTa AKa KaWah
jalankan kembali rumus nomor 5)
b. lapisan bawah dan warna putih menghadap kanan, maka:

Warna putih di lapisan


bawah dan menghadap ke
kanan (depan: center biru)

posisikan corner di sebelah kanan kita


jalankan rumus: KaTa AKi KaWah
jalankan kembali rumus nomor 5)
c. lapisan bawah dan warna putih menghadap depan, maka:
Warna putih di lapisan
bawah dan menghadap ke
depan (depan: center orange)

-8- tigadesember_88@yahoo.com
posisikan corner di sebelah kanan kita
jalankan rumus: KaTa AKa KaWah
jalankan kembali rumus nomor 5)
d. lapisan bawah dan warna putih menghadap bawah, maka:

Warna putih di lapisan


bawah dan menghadap ke
bawah

posisikan corner di sebelah kanan kita


jalankan rumus: KaTa AKi KaWah
jalankan kembali rumus nomor 5)
Setelah menjalankan langkah di atas, kita akan mendapatkan
lapisan bawah yang tersusun rapi menurut warnanya.

3. Menempatkan Biji Tepi (Positioning Second Layer Edges)


Selanjutnya kita akan menempatkan edge lapisan tengah ke
tempatnya masing-masing. Sehingga nantinya kita akan mendapatkan
dua lapisan yang tersusun rapi. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
1) Lapisan putih yang sudah tersusun sewarna tetap berada di
bawah, sehingga center kuning menghadap ke atas (ingat, putih
berlawanan dengan kuning)

tigadesember_88@yahoo.com -9-
2) Carilah, di lapisan atas, edge yang tidak mengandung warna
kuning.
3) Setelah edge tersebut ditemukan, sesuaikan warnanya dengan
center lapisan tengah, sehingga kita mendapatkan bentuk huruf T
terbalik.
4) Jika huruf T terbalik itu menghadap ke depan seperti gambar:

maka jalankan rumus:

AKi KaTa AKi KaWah


AKa DeKi AKa DeKa
5) Jika huruf T terbalik itu menghadap ke kanan seperti gambar:

maka jalankan rumus:

AKa DeKi AKa DeKa


AKi KaTa AKi KaWah

6) Jika edge yang kita cari sudah berada di lapisan tengah namun
orientasi warnanya salah (warna salah menghadap), maka
jalankan saja salah satu rumus di atas, sehingga akhirnya edge
tersebut akan berpindah ke lapisan atas. Setelah berada di lapisan
atas, jalankan kembali rumus di atas sesuai kondisi yang didapat.

- 10 - tigadesember_88@yahoo.com
Setelah menjalankan langkah di atas, kita akan mendapatkan dua
lapisan bawah yang tersusun rapi sesuai warnanya.

4. Membuat Gambar Silang Kedua (Last Layer Cross)


Setelah dua lapisan tersusun rapi, pastikan keduanya berada di
bawah, sehingga hanya lapisan atas (lapisan dengan center kuning)
yang belum tersusun rapi.
Sekarang kita akan kembali membuat gambar silang atau cross
(+) seperti langkah pertama, namun kini kita akan membuatnya di
lapisan akhir dengan tidak mengganggu dua lapisan yang sudah rapi.
Setelah dua lapisan bawah tersusun, fokuskan perhatian kita
kepada bentuk yang dibuat oleh center dan edge kuning di lapisan
atas. Ingat, hanya center dan edge saja! Jangan memperhatikan
corner!
Kita akan mendapatkan tiga kondisi yang berbeda dengan rumus
yang berbeda pula (walalupun sebenarnya hampir mirip).

1) Titik, artinya di lapisan atas hanya center kuning yang mengha-


dap ke atas, sementara edge-nya tidak. Perhatikan gambar!

Hanya center kuning


yang menghadap ke
atas.

tigadesember_88@yahoo.com - 11 -
Pada kondisi ini, jalankan rumus:

DeKa (KaTa AKi) (KaWah AKa) DeKi


2DeKa (KaTa AKi) (KaWah AKa) 2DeKi

Catatan:
2DeKa = DeKa + TeKa
2DeKi = DeKi + TeKi
2) Garis lurus, artinya di lapisan atas terdapat center dan dua edge
kuning yang menghadap ke atas, dan ketiganya membentuk satu
garis lurus. Perhatikan gambar!

Center kuning dan dua edge


membentuk garis lurus
(ingat, jangan lihat corner!)

Pada kondisi ini, pastikan garis lurus tersebut menghadap ke kita


pada posisi horisontal (―—‖ bukan ―|‖), dan jalankan rumus:

DeKa (KaTa AKi) (KaWah AKa) DeKi

3) Huruf ―r‖, artinya di lapisan atas terdapat center dan dua edge
kuning yang menghadap ke atas dan ketiganya membentuk huruf
―r‖. Perhatikan gambar!
Center kuning dan dua edge
membentuk huruf ―r‖
(depan: center merah)

Pada kondisi ini, pastikan posisi huruf ―r‖ seperti gambar, lalu
jalankan rumus:

- 12 - tigadesember_88@yahoo.com
2DeKa (KaTa AKi) (KaWah AKa) 2DeKi

Setelah menjalankan salah satu langkah di atas, kita akan


mendapatkan bentuk cross di permukaan atas.

5. Memancing Ikan (Fish Step)


Setelah mendapat bentuk cross, selanjutnya kita akan mencari
bentuk gambar ikan di permukaan atas. Itulah sebabnya langkah ini
disebut langkah memancing ikan.
Langkah memancing ikan ini penting, karena bentuk ikan akan
sangat memudahkan kita menyusun lapisan atas supaya sama
orientasi warnanya.
Setelah membuat cross di langkah nomor 4, maka kita akan
menemukan salah satu dari kelima kondisi berikut.

Pastikan posisi kondisi rubik anda seperti gambar di atas. Setelah


sesuai dengan posisi gambar, jalankan rumus:

(KaTa AKi) (KaWah AKi)


(KaTa AKi-AKi) (KaWah)
Setelah menjalankan rumus ini, kita akan mendapatkan gambar
ikan berwarna kuning di permukaan.

atau

tigadesember_88@yahoo.com - 13 -
6. Menyamakan Warna Permukaan (Orienting Last Layer)
Setelah mendapatkan gambar ikan, jalankan rumus di bawah ini
sesuai kondisi ikan yang kita dapatkan.
1) Kondisi Pertama (Searah Jarum Jam)
Pada kondisi ini, warna kuning pada ketiga corner menghadap ke
samping dan berputar searah jarum jam. Perhatikan gambar!

Depan: center biru

atau
Pastikan kondisi rubik anda sesuai gambar, dan jalankan rumus
yang sama seperti ketika memancing ikan, yaitu:

(KaTa AKi) (KaWah AKi)


(KaTa AKi-AKi) (KaWah)

2) Kondisi Kedua (Berlawanan Jarum Jam)


Pada kondisi ini, warna kuning pada ketiga corner menghadap ke
samping dan berputar berlawanan jarum jam. Perhatikan gambar!

Depan: center merah

atau
Pastikan kondisi rubik anda sesuai gambar, dan jalankan rumus
berikut (yang sebenarnya lawan dari rumus pertama).

(KiTa AKa) (KiWa AKa)


(KiTa AKa-AKa) (KiWa)

- 14 - tigadesember_88@yahoo.com
Setelah menjalankan salah satu langkah ini, kita akan
mendapatkan permukaan lapisan atas yang terorientasi satu warna,
namun biasanya lapisan pinggirnya masih belum rapi.

7. Membereskan Lapisan Terakhir (Positioning Last Layer)


Setelah permukaan atas terorientasi satu warna, kita akan
mendapatkan berbagai kondisi untuk pinggirannya.
1) Tengah Arah Jam
Tiga edge berada pada posisi yang salah, dan ketiganya
membentuk putaran searah jarum jam. Lihat gambar!

Pastikan posisi rubik anda seperti gambar, dan jalankan rumus:

(KaTa-KaTa AKi) (KaTa AKi)


(KaWah AKa) (KaWah AKa)
(KaWah AKi KaWah)

2) Tengah Anti Jam


Tiga edge berada pada posisi yang salah, dan ketiganya
membentuk putaran berlawanan jarum jam. Lihat gambar!

tigadesember_88@yahoo.com - 15 -
Pastikan posisi rubik anda seperti gambar, dan jalankan rumus:

(KaTa AKa) (KaTa AKi KaTa AKi) (KaTa AKa)


(KaWah AKa) (KaTa-KaTa)

3) Tengah Cross
Empat edge berada pada posisi yang salah, di mana edge yang
berada di depan seharusnya di belakang dan sebaliknya, juga edge
yang berada di kanan seharusnya di kiri dan sebaliknya.
Perhatikan gambar!

Pada kondisi ini, jalankan rumus:

(TeTa-TeTa) AKi
(TeTa-TeTa) (AKi-AKi)
(TeTa-TeTa) AKi
(TeTa-TeTa)

4) Tengah Miring
Empat edge berada pada posisi yang salah, di mana edge yang
berada di depan seharusnya di kanan dan sebaliknya, juga edge
yang berada di belakang seharusnya di kiri dan sebaliknya.
Perhatikan gambar!

Pada kondisi ini, jalankan rumus:

(TeTa-TeTa) AKi
- 16 - tigadesember_88@yahoo.com
(TeTa-TeTa) AKi
TeWa (AKi-AKi)
(TeTa-TeTa) (AKi-AKi)
TeWa (AKi-AKi)

5) Pojok Sejajar
Empat corner berada pada posisi yang salah, di mana dua corner
yang berada di depan seharusnya di belakang, dan sebaliknya.
Perhatikan gambar!

Pada kondisi ini, hadapkan permukaan atas (kuning) ke depan


(menghadap ke arah kita), dan jalankan rumus:

(KaTa AKa) (KaWah BaKa)


(KaTa AKi) KaWah [AKi-TeDe] [AKi-TeDe]
(KaWah AKi) (KaTa BaKa)
(KaWah AKa) KaTa

6) Pojok Arah Jam


Satu corner sudah berada pada posisi yang benar, namun tiga
corner lain berada pada posisi yang salah, di mana corner di:
depan-kanan seharusnya berada di belakang-kiri,
belakang-kiri seharusnya berada di belakang-kanan,
belakang-kanan seharusnya berada di depan kanan.
Sehingga ketiga corner itu membentuk putaran searah jarum jam.
Perhatikan gambar!

tigadesember_88@yahoo.com - 17 -
Pada kondisi ini, hadapkan permukaan atas (kuning) ke belakang
(membelakangi kita), dan jalankan rumus:

(KaWah AKi) (KaWah BaKa-BaKa)


(KaTa AKa) (KaWah BaKa-BaKa)
(KaTa-KaTa)

7) Tidak Teratur
Tidak jarang kita mendapatkan kondisi pinggiran lapisan atas
yang tidak memenuhi satu pun dari 6 kondisi di atas. Jika hal ini
terjadi, perhatikan penjelasan berikut.
a. Rapi Kiri
Selain dua lapisan bawah, ternyata lapisan kiri juga sudah
tersusun rapi sesuai warnanya, sehingga kita hanya akan
membereskan lapisan tengah dan kanan.
Pada kondisi ini, pastikan lapisan kiri adalah lapisan yang
sudah rapi, lalu jalankan rumus:

(KaTa AKi-AKi) (KaWah AKa)


(KaTa AKi-AKi) (KiTa AKi)
(KaWah AKa) KiWa

- 18 - tigadesember_88@yahoo.com
b. Kiri Kurang Satu
Pada sisi sebelah kiri, kedua corner-nya sudah terpasang
dengan benar (sewarna), hanya edge-nya yang berbeda warna.
Pada kondisi ini, jalankan rumus:

(BeuKa KaTa) (BeuKa KiWa-KiWa)


(BeuKi KaWah) (BeuKa KiWa-KiWa)
(BeuKi-BeuKi AKa)
c. Pabaliut
Kondisi pinggiran lapisan atas estuning benar-benar tidak
teratur alias acak-acakan (pokona mah pabaliut we lah). Pada
kondisi ini, Anda tidak perlu bingung apalagi stress. Anda
cukup menjalankan aturan dan rumus nomor 5) yaitu rumus
Pojok Sejajar yang telah dibahas di atas.

Dengan menjalankan salah satu dari ketiga langkah ini, kondisi


pinggiran yang asalnya acakadut akan berubah menjadi kondisi
yang memenuhi salah satu dari 6 kondisi yang dijelaskan di atas.
Setelah itu, Anda cukup menjalankan langkah sesuai kondisi yang
didapatkan.

Selamat Mencoba

tigadesember_88@yahoo.com - 19 -
Sukabumi, Agustus 2010

- 20 - tigadesember_88@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai