Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A
DENGAN BRONCHOPNEUMONIA (BP)
DI RUANG ANGGREK BLUD RSUD KOTA BAUBAU

Ruang Perawatan : Ruang IA


No. RM : 071612
Tgl pengkajian/pukul : 10/10/2017
Anamnesa (Allo/Auto) : Allo anamnesa
(orang tua)
A. Biodata
1. Identitas Klien
Nama/Nama panggilan : An. A
TTL / Usia : 3 Bulan
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Jalan Gajah Mada, Kelurahan Lipu
2. Identitas Orang tua
a. Ayah
Nama : Tn . A
Usia : 34 Thn
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Jalan Gajah Mada, Kelurahan Lipu
b. Ibu
Nama : Ny. F
Usia : 28 Thn
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Jalan Gajah Mada, Kelurahan Lipu
3. Identitas Saudara kandung
No Nama Usia Hubungan Status kesehatan
1 An. Z 5 Thn Kakak Kandung Baik
B. Diagnosa Medis
Bronchopneumonia

C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama :
Ibu klien mengatakan An. A sesak napas
Riwayat keluhan utama :
Ibu klien mengatakan 1 minggu yang lalu klien panas tinggi dan batuk. Anak
masih bersedia makan dan minum, BAB dan BAK tidak ada kelainan. Anak
dibawa ke puskesmas dan diberi paracetamol sirup, namun belum ada
perbaikan. 1 hari yang lalu ( 9/10/2017 ) nafas anak A tampak lebih cepat
dari biasanya, An. anak masih panas tinggi dan batuk. Terkadang muntah
lendir campur susu. Anak tampak lemas. BAK dan BAB tidak ada kelainan.
Lalu keluarga membawa An. A ke rumah sakit.
Keluhan pada saat pengkajian :
Pada saat pengkajian (10/10/2017) An. A masih tampak sesak, panas dan
batuk. An. A masih lemas.
2. Riwayat kesehatan lalu
a. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Prenatal :
Selama kehamilan ibu melakukan pemeriksaan ke bidan lebih dari 6 kali,
imunisasi TT, tidak pernah menderita sakit selama hamil.
Natal :
An.A lahir ditolong oleh bidan, letak belakang kepala, spontan, langsung
menangis, berat badan lahir 2800 gram, panjang badan 48 cm, umur
kehamilan 9 bulan.
Post Natal :
Bayi diasuh oleh kedua orang tua dan diberikan ASI eksklusif.

b. Riwayat masa lalu


Penyakit waktu kecil :
An. A pernah mengalami demam di usia 1 bulan.
Pernah operasi/kecelakaan :
An. A tidak pernah mengalami operasi ataupun kecelakaan
Obat-obat yang digunakan :
An. A mendapatkan obat sirup paracetamol dari puskesmas
Alergi :
An. A tidak memiliki riwayat alergi
Imunisasi :
Jenis Waktu Reaksi Setelah
No Frekuensi
Imunisasi Pemberian Pemberian
1 BCG 1 bulan 1x -
2 DPT 1 bulan 1x Demam
(I,II,III)
3 POLIO - - -
(I,II,II,IV)
4 Campak - - -
5 Hepatitis 3 hr 1x -

3. Riwayat kesehatan keluarga

Genogram
56
63

30 24
36 33 30 26
3
28
34

4thn 3 bln

Keterangan :

: Laki-Laki : Meninggal -------: Satu Rumah : Klien

: Perempuan : Kawin

? : Tidak Diketahui
Komentar:

Tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga juga tidak ada anggota keluarga

yang pernah mengalami penyakit yang sama.

D. Tingkat Perkembangan
Hasil Pemeriksaan pada tanggal 10 Oktober 2017 :
1. Personal sosial :
Mampu mengamati tangannya
Kesimpulan : pada sektor personal tidak ada ketelambatan pada an. A

2. Motorik halus :
 Mampu memegang icik-icik
 Mampu membuat tangan bersentuhan
 Mampu mengikuti gerakan 180 derajat
 Mampu mengamati manik – manic
Kesimpulan : Motorik halus sesuai denagn anak usia 3 bulan

3. Motorik kasar :
 Mampu mengangkat kepala
 Mampu membalik
 Mampu duduk kepala tegap
 Mampu menumpu beban pada kaki
 Dada terangkat menumpu 1 lengan
Kesimpulan : motorik kasar sesuai dengan anak usia 3 bulan

4. Kognitif dan bicara :


 Mampu tertawa
 Mampu berteriak
 Mampu menoleh ke bunyi icik – icik
 Mampu meniru bunyi kata - kata
Kesimpulan : Kognitif dan bicara sesuai dengan anak usia 3 bulan
E. Kebutuhan Dasar
1. Susu ASI/PASI
An. A minum ASI eksklusif
2. Pola tidur
Sebelum sakit An. A mempunyai kebiasaan tidur siang pada pukul 11.00 dan
jika malam sering terjaga. Selama sakit istrahat/tidur An. A tidak teratur.
Klien sering terbangun karena batuk.
3. Mandi
An. A sebelum sakit dimandikan 2 kali sehari oleh ibunya. Selama sakit An.
A belum pernah mandi.
4. Aktifitas
An. A sebelum sakit selalu bermain bersama kakaknya. Selama sakit An. A
menolak untuk bermain.
5. Eliminasi (BAB dan BAK)
An.A sebelum sakit BAB 2X sehari, BAK 8 kali sehari, setelah sakit BAB
1x sehari

F. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh
An.A diasuh oleh kedua orang tuanya, kedua orang tua sangat
menyayanginya.
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan antara anggota keluarga baik, ada komunikasi antar anggota
keluarga. Saat dirawat di RS orang tua selalu menjaga pasien
3. Pembawaan secara umum
An.A terlihat kurang aktif
4. Lingkungan rumah
Keluarga mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih, ada jendela.

5. Pemeriksaaan Fisik
1. Keadaan umum : Lemah
2. Tanda-tanda vital :
Nadi : 124x/ menit dengan kekuatan lemah
Pernafasan : 60x/ menit dengan nafas cepat
Suhu tubuh : 382 0 C
3. Antropometri :
BB : 7 kg
PB : 64 cm
4. Pemeriksaan fisik :
a. Kepala :
Rambut : warna hitam, lurus,
Kulit kepala : tidak ada laserasi, kulit kepala berminyak.
b. Mata :
Konjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikteric
Pupil : normal berbentuk bulat, diameter 3 mm kanan kiri dan
reflek cahaya ( + ) langsung
c. Hidung :
Septum deviasi tidak ada, concha normal, tidak ada polip, ada cuping
hidung
d. Mulut :
Mulut bersih, tidak berbau, bibir berwarna pucat, lidah bersih, mukosa
kering
e. Telinga :
Daun telinga : simetris antara kanan dan kiri, bersih
Liang telinga : tidak terdapat serumen
Fungsi pendengaran tidak ada gangguan
f. Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ditemukan distensi
vena jugularis
g. Dada :
Inspeksi : Bentuk simetris dengan perbandingan anteroposterior:lateral
kanan kiri=2:1, terdapat retraksi dinding dada
Palpasi : tactil fremitus meningkat pada kedua sisi kanan dan kiri.
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : ronchi basah halus pada daerah lobus bawah
Jantung : batas kiri dan kanan sulit dinilai
h. Perut :
Inspeksi : Perut datar, tidak ada massa, lemas.
Auskultasi : Peristaltik usus normal 12 x/ menit.
Palpasi : Tidak terdapat distensi abdominal maupun pembesaran
hepar
Perkusi : Timpani
i. Ekstremitas ;
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada oedem, tidak terdapat
sianosis
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada edema, tidak terdapat
sianosis
j. Kulit :
Berkeringat, kering, turgor kulit agak buruk. Kulit tampak kemerahan
dan teraba panas, tidak ada bekas luka.
k. Genitalia :
Tidak ada jamur, Testis tidak oedem, skrotum tidak membesar, penis
normal. Pada anus tidak terdapat hemoroid.

6. Terapi Yang Didapat


Jenis terapi Rute terapi Dosis Indikasi terapi
Oksigen Nasal kanul 1 lpm
D5% IV 20 tpm
Ceftriaxone IV 2 x 300 mg Infeksi
Bisolvon amp IV 3 x ¼ amp Batuk
Dexamethasone IV 2 x ¼ amp Sesak
Paracetamol IV 3 x 70 mg Demam
Ventolin Nebulisasi 1 cc

7. Pemeriksaaan Penunjang
Hematologi
Hb : 8,20 gr/ dL
Hematokrit : 27,8 %
Erythrosit : 3,64 juta/ mmk
MCV : 76,4 fL
MCH : 22,5 pg
MCHC : 29,5 gr/ dL
Leukosit : 26,4 ribu/ mmk
ANALISA DATA

No Tanggal Sign/Symptoms Etiologi Problem


1 10/10/17 DS : Virus, bakteri, jamur Ketidakefektifan
 Ibu klien bersihan jalan
mengatakan An. A Invasi saluran napas napas
batuk sejak 1 atas
minggu yang lalu
DO : Kuman berlebih di
 Klien tampak batuk bronkus
 Klien tampak sulit
mengeluarkan Proses peradangan
dahaknya
 Ronchi (+) Akumulasi secret di

 RR : 60 kpm bronkus

Bersihan jalan napas


tidak efektif
2 10/10/17 DS : Infeksi saluran napas Ketidakefektifan
 Ibu klien bawah pola napas
mengatakan An. A
sesak napas Edema antara kapiler
DO : dan alveoli
 RR : 60 kpm
 Napas cuping Edema paru
hidung (+)
 Retraksi dada (+) Pengerasan dinding
paru

Penurunan compliance
paru

Suplai O2 menurun

Hiperventilasi
Dispnea

Ketidakefektifan pola
napas
3 10/10/17 DS : Virus, bakteri, jamur Hipertermi
 Ibu klien
mengatakan An. A Invasi saluran napas
panas sejak 1 atas
minggu yang lalu
DO : Infeksi saluran napas
 S : 382 0 C bawah
 HR : 124 kpm
 Kulit tampak Proses peradangan

kemerahan
 Kulit teraba panas Peningkatan suhu
tubuh

Hipertermi

PRIORITAS DIAGNOSA

No Tanggal Diagnosa Keperawatan Prioritas


1 10/10/17 Ketidakefektifan bersihan 1
jalan napas
2 10/10/17 Ketidakefektifan pola 2
napas
3 10/10/17 Hipertermi 3
TUJUAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Dx NOC NIC Rasional


I Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji suara napas dan produksi mucus 1. Bunyi napas tambahan ronchi merupakan
keperawatan selma 3x24 jamklien indikasi akumulasi sekret / ketidakmampuan
akan menunjukan jalan napas 2. Monitor respirasi klien membersihkan jalan napas.
yang efektif. 2. Akumulasi secret pada jalan napas
Kriteria Hasil: 3. Lakukan suction bila perlu mempengaruhi pernapasan
- Suara napas bersih 3. Membantu mengeluarjan secret pada jalan
- Tidak ada ronchi 4. Lakukan fisioterapi dada, sesuai kebutuhan napas
- Respirasi dalam batas normal 5. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan 4. Membantu mengencerkan dahak
(16-20 kpm) minum air hangat 5. Membantu mengencerkan dahak
6. Kolaborasi pemberian mukolitik 6. Membantu mengencerkan dahak
(Bisolvon)
7. Kolaborasi pemberian nebulisasi 7. Membantu mengencerkan dahak

II Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda- tanda vital ( suhu, TD, N, 1. Sebagai data dasar dalam menentukan
keperawatan selama 3x24 jam, RR) intervensi selanjutnya
pola napas klien efektif 2. Kaji adanya penggunanan otot bantu napas 2. Sebagai data dasar dalam menentukan
NOC : dan napas cuping hidung intervensi selanjutnya
1. Status respirasi = ventilasi dan 3. Posisikan pasien untuk memaksimalkan 3. Membantu memaksimalkan ventilasi
frekuensi napas ventilasi
Kriteria Hasil : 4. Kolaborasi pemberian oksigen tambahan 4. Membantu pemenuhan oksigen
1. Irama dan frekuensi napas
5. Membantu pemenuhan kebutuhan cairan dan
normal (16-20 kpm) 5. Kolaborasi pemberian terapi cairan dan
elektrolit, membantu menguranggi sesak)
2. Tidak ada retraksi dada obat-obatan ( D5 %, ceftriaxone 2 x 300
3. Tidak ada pernapasan cuping mg, dexamethasone 2 x ¼ amp)
hidung

III Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda- tanda vital 1. Sebagai data dasar intervensi selanjutnya
keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Pantau adanya perubahan pada suhu kulit 2. Membantu menentukan intervensi selanjutnya
masalah hipertermi klien teratasi 3. Berikan kompres hangat pada klien 3. Membantu proses evaporasi
NOC : 4. Berikan cairan intravena 4. Cairan tambahan diperlukan untuk koreksi
- Thermoregulasi kebutuhan cairan akibat asupan yang kurang
Kriteria Hasil 5. Anjurkan pada keluarga untuk memakaikan 5. Membantu proses evaporasi
- Suhu, nadi, dan pakaian yang tipis pada klien
pernapasan dalam batas 6. Kolaborasi pemberian antibiotik dan 6. membantu menurunkan demam
normal ( S = 36-37 ºc) antipiretik
- Nadi ( 60- 80 kpm, RR =
16 -20 kpm )
- Kulit tidak hangat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI I
No. DX Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Paraf
I 10/10/17
08.30 1. Mengkaji suara napas dan produksi mucus S:
Hasil : Ronchi (+).  Ibu klien mengatakan anaknya masih batuk
Produksi mucus (+) O:
2. Memonitor respirasi klien  Klien tampak batuk
08.45 Hasil :  Klien sudah mulai bisa mengeluarkan
RR : 60 kpm dahaknya
09.00 3. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan minum air  Ronchi (+)
hangat
Hasil : A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas
Keluarga mengikuti anjuran belum teratasi
13.00 4. Penatalaksanaan pemberian mukolitik
Hasil : P : Lanjutkan intervensi
14.00 Inj. Bisolvon ¼ amp/8 jam/IV
5. Pemberian nebulisasi ventolin 1 cc
Hasil :
Anak tampak dapat mengeluarkan dahaknya.
II 10/10/17
09.00 1. Memonitor tanda- tanda vital ( suhu, TD, RR) S:
Hasil :  Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
S : 382 0 C O:
N : 124 kpm RR : 60 kpm  RR : 58 kpm
2. Mengkaji adanya penggunanan otot bantu napas dan napas  Napas cuping hidung ( + )
09.15 cuping hidung  Retraksi dada (+)
Hasil :
Retraksi dada (+), napas cuping hidung (+) A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas
3. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi belum teratasi
09.30 Hasil :
Klien tampak lebih tenang dengan posisi kepala ditinggikan P : Lanjutkan intervensi
4. Penatalaksanaan pemberian oksigen tambahan
09.40 Hasil :
O2 diberikan dengan nasal kanula 1 lpm
5. Penatalaksanaan pemberian terapi cairan dan obat-obatan
13.00 Hasil :
IVFD D5% 20 tpm
Inj. Dexamethasone ¼ amp / 12 jam / IV
III 10/10/17
09.00 1. Memonitor tanda- tanda vital S:
Hasil :  Ibu klien mengatakan anaknya masih panas
S : 382 0 C O:
N : 124 kpm  Kulit teraba panas
RR : 60 kpm  Kulit tampak kemerahan
09.15 2. Memantau adanya perubahan pada suhu dan warna kulit  S : 38 20C
Hasil :
Kulit tampak kemerahan dan teraba panas A : Masalah hipertermia belum teratasi
09.25 3. Memberikan kompres hangat pada klien
Hasil : P : Lanjutkan intervensi
Klien dikompres hangat di dahi
09.30 4. Mempertahankan pemberian cairan intravena
Hasil :
IVFD D5 % 20 tpm
09.45 5. Menganjurkan pada keluarga untuk memakaikan pakaian yang
tipis pada klien
Hasil :
Keluarga mengikuti anjuran
13.00 6. Penatalaksanaan pemberian antibiotik dan antipiretik
Hasil :
Inj. Ceftriaxone 300 mg / 12 jam / IV
Inj. Paracetamol 70 mg / 8 jam/ IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI II
No. DX Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Paraf
I 11/10/17
08.30 1. Mengkaji suara napas dan produksi mucus S:
Hasil : Ronchi (+).  Ibu klien mengatakan batuk anaknya mulai
Produksi mucus (+) berkurang
2. Memonitor respirasi klien O:
08.45 Hasil :  Klien tampak batuk
RR : 48 kpm  Klien sudah bisa mengeluarkan dahaknya
09.00 3. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan minum air  Ronchi (+)
hangat
Hasil : A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas
Keluarga mengikuti anjuran belum teratasi
13.00 4. Penatalaksanaan pemberian mukolitik
Hasil : P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
14.00 Inj. Bisolvon ¼ amp/8 jam/IV
5. Pemberian nebulisasi ventolin 1 cc
Hasil :
Anak tampak dapat mengeluarkan dahaknya.
II 11/10/17
09.00 1. Memonitor tanda- tanda vital ( suhu, TD, RR) S:
Hasil :  Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
S : 377 0 C O:
N : 124 kpm RR : 48 kpm  RR : 48 kpm
2. Mengkaji adanya penggunanan otot bantu napas dan napas  Napas cuping hidung berkurang
09.15 cuping hidung  Retraksi dada berkurang
Hasil :
Retraksi dada (+), napas cuping hidung (+) A : Masalah ketidakefektifan pola napas belum
3. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi teratasi
09.30 Hasil :
Klien tampak lebih tenang dengan posisi kepala ditinggikan P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
4. Penatalaksanaan pemberian oksigen tambahan
09.40 Hasil :
O2 diberikan dengan nasal kanula 1 lpm
5. Penatalaksanaan pemberian terapi cairan dan obat-obatan
13.00 Hasil :
IVFD D5% 20 tpm
Inj. Dexamethasone ¼ amp / 12 jam / IV
III 11/10/17
09.00 1. Memonitor tanda- tanda vital S:
Hasil :  Ibu klien mengatakan anaknya tidak panas
S : 377 0 C lagi
N : 124 kpm RR : 48 kpm O:
2. Memantau adanya perubahan pada suhu dan warna kulit  Kulit teraba hangat
09.15 Hasil :  Kulit tidak tampak kemerahan
Kulit tidak tampak kemerahan dan teraba hangat  S : 37 00C
3. Memberikan kompres hangat pada klien
09.25 Hasil : A : Masalah hipertermia telah teratasi
Klien dikompres hangat di dahi
4. Mempertahankan pemberian cairan intravena P : Intervensi dihentikan
09.30 Hasil :
IVFD D5 % 20 tpm
5. Penatalaksanaan pemberian antibiotik dan antipiretik
13.00 Hasil :
Inj. Ceftriaxone 300 mg / 12 jam / IV
Inj. Paracetamol 70 mg / 8 jam/ IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI III

No. DX Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Paraf


I 12/10/17
08.30 1. Mengkaji suara napas dan produksi mucus S:
Hasil : Ronchi berkurang.  Ibu klien mengatakan anaknya masih batuk
Produksi mucus berkurang O:
2. Memonitor respirasi klien  Klien tampak batuk
08.45 Hasil :  Klien sudah mulai bisa mengeluarkan
RR : 40 kpm dahaknya
09.00 3. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan minum air hangat  Ronchi berkurang
Hasil :
Keluarga mengikuti anjuran A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas
4. Penatalaksanaan pemberian mukolitik belum teratasi
13.00 Hasil :
Inj. Bisolvon ¼ amp/8 jam/IV P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
14.00 5. Pemberian nebulisasi ventolin 1 cc
Hasil :
Anak tampak dapat mengeluarkan dahaknya.
II 12/10/17
09.00 1. Memonitor tanda- tanda vital ( suhu, TD, RR) S:
Hasil :  Ibu klien mengatakan anaknya tidak sesak
S : 382 0 C lagi
N : 124 kpm O:
RR : 60 kpm  RR : 40 kpm
09.15 2. Mengkaji adanya penggunanan otot bantu napas dan napas  Napas cuping hidung ( - )
cuping hidung  Retraksi dada (-)
Hasil :
Retraksi dada (+), napas cuping hidung (+) A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas
09.30 3. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi teratasi
Hasil :
Klien tampak lebih tenang dengan posisi kepala ditinggikan P : Intervensi dihentikan
09.40 4. Penatalaksanaan pemberian oksigen tambahan
Hasil :
O2 diberikan dengan nasal kanula 1 lpm
13.00 5. Penatalaksanaan pemberian terapi cairan dan obat-obatan
Hasil :
IVFD D5% 20 tpm
Inj. Dexamethasone ¼ amp / 12 jam / IV

Anda mungkin juga menyukai