Anda di halaman 1dari 9

Gangguan pertukaran gas ( D.

0003 )

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan Pertukaran gas


berhubungan dengan : A. Status pernapasan: pertukaran A. Manajemen Asam Basa
A. Ketidakseimbangan gas dipertahankan pada di 1. Pertahankan kepatenan jalan napas
perfusi ventilasi tingkatkan pada . 2. Posisikan klien untuk mendapatkan
B. Perubahan membran 1. Saturasi oksigen tidak ada ventilasi adekuat
kapiler-alveolar deviasi dari kisaran normal 3. Pertahankan kepatenan akses selang IV
2. Hasil rontgen tidak ada 4. Monitor gas darah arteri (ABGs), level
DO: deviasi dari kisaran normal serum, serta urine elektrolit jika
A. *Takikardi 3. Dyspnea tidak ada diperlukan
B. Bunyi napas tambahan 4. Sianosis tidak ada 5. Monitor penyebab potensial sebelum
C. Hiperkania (co2 5. Gangguan kesadaran tidak memberikan perawatan ketidak-
meningkat) ada seimbangan asam basa, dimana kana
D. Sianosis/Kebiruan lebih efektif merawat penyebabnya
pada kulit dan selaput B. Status pernapasan: ventilasi daripada mengelola ketidak
lendir dipertahankan pada . seimbangannya.
E. Hipoksia /Kekurangan ditingkatkan pada . 6. Tentukan patologi yang dibutuhkan untuk
oksigen dalam jaringan 1. Frekuensi pernapasan mengarahkan intervensi versus yang
tubuh deviasi ringan atau tidak ada membutuhkan perawatan pendukung
F. Napas cuping hidung deviasi dari kisaran normal 7. Monitor komplikasi dari koreksi yang
G. Pola napas abnormal 2. Irama pernapasan deviasi dilakukan terhadap ketidakseimbangan
(cepat/lambat, ringan atau tidak ada deviasi asam basa (Misalnya, penurunan dalam
reguler/ireguler,dalam/ dari kisaran normal respiratori alkalosis klinik karena
dangkal) 3. Hasil rontgen tidak ada metabolik asidosis )
H. Warna kulit abnormal ( deviasi dari kisaran normal 8. Monitor pengelolaan yang mencampur
misal : pucat, kebiruan 4. Penggunaan otot bantu asam basa (Misalnya alkalosis
I. Kesadaran menurun pernapasan deviasi ringan respiratorik dan Metabolik asidosis
J. Takikardi/ Peningkatan atau tidak ada deviasi dari primer)
frekuensi jantung kisaran normal 9. Monitor penentuan pengangkutan
5. Suara napas tambahan oksigen ke jaringan
deviasi ringan atau tidak ada 10. Monitor adanya gejala kegagalan napas
deviasi dari kisaran normal 11. Monitor konsumsi oksigen jika tersedia
6. Retraksi dinding dada ringan 12. Monitor intake dan output
atau tidak ada 13. Monitor kehilangan asam (misalnya,
7. Dispnea ringan atau tidak muntah, deuresis,pengeluaran orogastrik,
ada diare)
8. Orthopnea ringan atau tidak 14. Monitor status neurologi
ada 15. Sediakan dukungan ventilasi mekanik
9. Pengembangan dinding jika memang dibutuhkan
dada deviasi ringan atau 16. Sediakan hidrasi adekuat
tidak ada 17. Berikan pengobatan sesuai yang
10. Gangguan ekspirasi ringan diresepkan dengan cara yang tepat
atau tidak 18. Sedasikan klien untuk menurunkan
11. Atelektasis tidak ada hiperventilasi dengan cara yang tepat
19. Atasi demam dengan tepat
C. Keseimbangan Asam Basa 20. Berikan terapi oksigen dengan tepat
1. Denyut jantung apikal
deviasi ringan atau tidak ada B. Monitor Asam Basa
deviasi dari kisaran normal 1. Catat nilai PCO2 dan HCO2
2. Irama jantung apikal deviasi 2. Periksa kecenderungan hubungan serum
ringan atau tidak ada deviasi dengan kecenderungan PCO2 dan HCO2
dari kisaran normal untuk mrnentukan apakah asidosis atau
3. Frekuensi pernapasan alkalosis terkompensasi atau tidak
deviasi ringan atau tidak ada terkompensasi
deviasi dari kisaran normal 3. Catat apakah kompensasi tersebut
4. Irama pernapasan deviasi adalah pulmonar, metabolis atau
ringan atau tidak ada deviasi fisiologis
dari kisaran normal 4. Identifikasi kemungkinan penyebab
5. Kelemahan otot ringan atau sebelum mengobati ketidakseimbangan
tidak ada asam basa karna hal ini lebih efektif
6. Disritmia ringan atau tidak mengobati etiologi daripada mengelola
ada ketidakseimbangan
5. Monitor penyebab asidosis metabolik
D. Perfusi jaringan : Seluler 6. Monitor tanda dan gejala kelebihan
dipertahankan pada di HCO2 dan alkalosis metabolik
tingkatkan pada . 7. Monitor penyebab alkalosis metabolik
1. Saturasi oksigen tidak ada 8. Monitor tanda dan gejala turunnya nilai
deviasi dari kisaran normal PaCO2 dan alkalosis respiratorik
2. Keseimbangan cairan 9. Monitor penyebab alkalosis respiratori
deviasi ringan atau tidak 10. Monitor tanda dan gejala kelebihan
deviasi dari kisaran normal PaCO2 dan asidosis respirastorik
3. Irama jantung tidak ada 11. Monitor kemungkinan penyebab asidosis
deviasi dari kisaran normal respiratorik
4. Keseimbangan elektrolit dan 12. Bandingkan kondisi saat ini dengan
asam basa tidak ada deviasi sebelumnya untuk mendeteksi adanya
dari kisaran normal perbaikan dan penurunan kondisi klien
5. Waktu pengisian kapiler 13. Mulai dan/ atau ubah perawatan medis
tidak ada deviasi dari untuk mempertahankan parameter klien
kisaran normal dalam batas yang di perintahkan oleh
6. Output urin tidak ada deviasi dokter, menggunakan protokol yang ada.
dari kisaran normal
7. Muntah tidak ada C. Manajemen Jalan Napas
8. Penurunan tingkat 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
kesadaran tidak ada ventilasi/ ekstensi
9. Kulit dingin dan pucat tidak 2. Identifikasi kebutuhan actual /potensial
ada pasien untuk memasukkan alat membuka
jalan napas
E. Perfusi jaringan : Perifer 3. Auskultasi suara napas, catat area yang
dipertahankan pada di ventilasinya menurun atau tidak adanya
tingkatkan pada . suara tambahan
1. Pengisian kapiler jari tangan 4. Kelola bagaimana pemberian brokho-
tidak ada deviasi dari dilator sebagaimana mestinya
kisaran normal 5. Kelola nebulizer sebagaimana mestinya
2. Pengisian kapiler jari kaki 6. Posisikan untuk meringankan sesak
tidak ada deviasi dari napas
kisaran normal 7. Monitor status pernapasan dan
3. Suhu kulit ujung kaki dan oksigenasi
tangan tidak ada deviasi dari
kisaran normal D. Manajemen Ventilasi Mekanik Invasif
4. Kekuatan denyut brakhialis 1. Monitor kondisi yang mengidentifikasi
(kanan) tidak ada deviasi perlu dukungan ventilasi
dari kisaran normal 2. Monitor settingan ventilator
5. Kekuatan denyut brakhialis 3. Cek secara teratur semua sambungan
(kiri) tidak ada deviasi dari ventilator
kisaran normal 4. Monitor aktivitas yang meningkatkan
6. Edema perifer ringan atau konsumsi oksigen
tidak ada 5. Monitor faktor faktor yang
7. Nekrosis tidak ada meningkatkan kerja pernapasan dari
8. Muka pucat tidak ada klien
9. Kelemahan otot tidak ada 6. Monitor aktivitas yang meningkatkan
10. Rubor tidak ada konsumsi oksigen
7. Monitor efektifitas ventilasi mekanik
F. Perfusi jaringan : Pulmonari terhadap status fisiologi dan psikologi
dipertahankan pada di klien tehnik relaksasi
tingkatkan pada . 8. Berikan asuhan untuk meningkatkan
1. Pindaian perfusi ventilasi distress klien
tidak ada deviasi dari 9. Pastikan untuk mengganti sirkuit
kisaran normal ventilator sesuai instruksi pabrik
2. Irama pernapasan tidak ada 10. Gunakan tehnik aseptic
deviasi dari kisaran normal 11. Lakukan suction jika ada suara abnormal
3. Tingkat pernapasan tidak atau peningkatan tekanan inspirasi
ada deviasi dari kisaran 12. Hentikan memberikan makanan lewat
normal OGT selama tindakan suction
4. Saturasi oksigen tidak ada 13. Tingkatkan cairan yang adekuat dan
deviasi dari kisaran normal asupan nutrisi
5. Sesak napas tidak ada 14. Dokumentasikan semua respon terhadap
ventilator dan perubahan ventilator
G. Tanda tanda vital dipertahankan
pada di tingkatkan pada . E. Manajemen ventilasi Mekanik: Non invasive
1. Suhu tubuh deviasi ringan 1. Mulai pengkajian tubuh secara
atau tidak ada deviasi dari menyeluruh dan setiap caregiver
kisaran normal 2. Informasikan kepada keluarga mengenai
2. Irama jantung ringan atau rasionalisasi dan sensasi yang
tidak ada deviasi dari diharapkan sehubungan dengan
kisaran normal penggunaan ventilasi non invasive
3. Tingkat pernapasan deviasi 3. Tempatkan pasien pada posisi
ringan atau tidak ada deviasi semifowler
dari kisaran normal 4. Gunakan tehnik aseptik yang sesuai
4. Irama pernapasan deviasi 5. Monitor klien dan kesesuaian ventilator
ringan atau tidak ada deviasi dengan suara nafas klien
dari kisaran normal 6. Berikan asuhan untuk meningkatkan
5. Tekanan nadi deviasi ringan distress klien
atau tidak ada deviasi dari 7. Dokumentasikan semua respon terhadap
kisaran normal ventilator dan perubahan ventilator
6. Kedalaman inspirasi deviasi
ringan atau tidak ada deviasi F. Penyapihan ventilasi mekanik
dari kisaran normal 1. Pertimbangkan kesiapan klien dalam
proses penyapihan
2. Monitor pemicu kemampuan untuk
mentoleransi penyapihan berdasarkan
protocol
3. Monitor dan pastikan bahwa klien bebas
dari infeksi sebelum penyapihan
4. Monitor status cairan dan elektrolit yang
optimal
5. Kolaborasi dengan anggota kesehatan
lain untuk mengoptimalkan status nutrisi
klien
6. Posisikan klien agar dapat menggunakan
otot penyapihan terbaik dan optimalkan
fungsi diafragma
7. Suction jalan nafas jika diperlukan
8. Inisiasi proses percobaan penyapihan
(misalnya 30-120 menit proses bernapas
spontan denganbantuan ventilator)
9. Monitor gejala kelelahan otot pernapasan
ketika penyapihan sedang dalam proses
10. Hindari obat-obatan yang bersifat sedatif
selama percobaan penyapihan secara
tepat
11. Berikan dukungan positif kepada
keluarga pasien dan laporan berkala
mengenai perkembangan klien

G. Terapi Oksigen
1. Bersihkan mulut, hidung, dan sekresi
trakea, dengan tepat
2. Pertahankan patensi jalan nafas
3. Siapkan peralatan oksigen dan berikan
melalui sistem humudifer
4. Berikan oksigen sesuai yang
diperintahkan
5. Monitor aliran oksigen
6. Pantau posisi peralatan pemberian
oksigen
7. Pastikan penggantian masker oksigen/
kanul jika peralatan telah dilepaskan
Pantau kemampuan pasien untuk
toleransi pelepasan oksigen ketika
makan
8. Ganti peralatan pemberian oksigen dari
masker menjadi selang nasal selama
makan, sesuai toleransi
9. Amati tanda-tanda hipoventilasi akibat
pemberian oksigen
10. Amati tanda-tanda keracunan oksigen
dan atelektasis
11. Pantau peralatan oksigen dan pastikan
tidak mempengaruhi pasien untuk
bernafas
12. Monitor kerusakan kulit akibat friksi
pemberian oksigen
13. Konsul dengan tim pelayanan kesehatan
yang lain tentang penggunaan oksigen
selama tidur

H. Monitor pernapasan
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman
dan kesulitan bernapas
2. Catat pergerakan dada, ketidak-
semetrisan, penggunaan otot bantu
pernapasan,dan adanya retraksi
3. Mobitor suara napas tambahan
4. Monitor pola napas
5. Monitor saturasi oksigen pada klien yang
tersedasi sesuai dengan protocol yang
ada
6. Pasang sensor pemantauan oksigen non
invasive sesuai prosedur tetap yang telah
ada
7. Monitor kelelahan otot-otot diafragma
dengan pergerakan parasoksikal
8. Auskultasi suara napas, catat area yang
mengalami penurunan atau tisak adanya
ventilasi dan keberadaan suara napas
tambahan
9. Kaji perlunya penyedotan pada jalan
napas
10. Auskultasi suara napas setelah tindakan
untuk dicatat
11. Monitor hasil pemeriksaan ventilasi
mekanik, catat peningkatan tekanan
inspirasi dan penurunan volume tidal
12. Catat perubahan pada saturasi O2 dan
perubahan nilai analisa gas darah
dengan tepat
13. Catat onset, dan lamanya batuk
14. Monitor sekresi pernapasan klien
15. Monitor secara ketat klien-klien yang
beresiko tinggi mengalami gangguan
respirasi
16. Monitor hasil foto toraks
17. Buka jalan napas dengan posisi kepala
ekstensi
18. Posisikan klien miring ke samping, sesuai
indikasi untuk mencegah aspirasi

I. Resusitasi neonatus
1. Evaluasi ketiadaan respon klien untuk
menentukan tindakan yang tepat
2. Panggil bantuan jika tidak ada
pernapasan atau pernapasan tidak
normal dan tidak ada respon
3. Lakukan langkah-langkah RJP
4. Pastikan perawatan post henti jantung
terorganisior
5. Tawarkan anggota keluarga untuk hadir
selama tindakan resusitasi ketika
merupakan kepentingan terbaik bagi
pasien
6. Beri dukungan pada anggota keluarga
yang hadir dalam tindakan resusitasi
7. Dokumentasi urutan tindakan

J. Monitor tanda-tanda vital


1. Monitor nadi, suhu, dan status
pernapasan dengan tepat
2. Inisiasi dan pertahankan perangkat
pemantauan suhu tubuh secara terus
menerus dengan tepat
3. Monitor dan laporkan tanda dan gejala
hipertemi
4. Monitor keberadaan dan kualitas nadi
5. Monitor warna kulit, suhu dan
kelembaban
6. Identifikasi penyebab kemungkinan
perubahan tanda-tanda vital
7. Periksa secara berkala keakuratan
instrument yang digunakan untuk
perolehan data klien

K. Penghisapan Lendir Pada Jalan Napas


1. Tentukan suction mulut dan ETT
2. Auskultasi suara napas sebelum dan
setelah suction
3. Aspirasi dengan kanul suction sesuai
kebutuhan
4. Monitor adanya nyeri
5. Monitor status oksigenasi
6. Monitor dan catat warna, jumlah dan
konsistensi secret

L. Pengurangan Kecemasan Keluarga


1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
2. Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap perilaku keluarga klien
3. Jelaskan semua prosedur termasuk
sensasi yang akan dirasakan yang
mungkin dialami selama prosedur
4. Berikan informasi factual terkait
diagnosis, perawatan dan prognosis
5. Dorong keluarga untuk mendampingi
dengan cara yang tepat
6. Dengarkan keluarga klien
7. Ciptakan rasa aman untuk meningkatkan
kepercayaan
8. Dorong verbalisasi perasaan, persepsi
dan ketakutan
9. Bantu keluarga klien mengidentifikasi
situasi yang memicu kecemasan
10. Kontrol stimulus untuk kebutuhan klien
secara tepat

M. Manajemen Jalan Napas Buatan


1. Ganti tali ET setiap 24 jam inspeksi kulit
dan mukosa mulut, dan lakukan reposisi
ET disisi mulut secara bergantian
2. Longgarkan tali pengikat ET setidaknya 1
kali sehari dan lakukan perawatan kulit
disekitarnya
3. Auskultasi suara paru kanan dan kiri
setelah pemasangan dan penggantian
tali endotrakeal
4. Catat perubahan posisi ET dalam
sentimeter untuk memonitor
kemungkinan perubahan perubahan
tempat selang ET
5. Monitor suara ronkhi dan crackles dijalan
napas
6. Monitor warna, jumlah dan konsistensi
mucus/secret
7. Lakukan perawatan rongga mulut
8. Monitor keluhan nyeri pasien
9. Lakukan fisioterapi dada jika diperlukan
10. Tinggikan kepala sama dengan atau
lebih besar dari 30 derajat

N. Pencegahan Aspirasi
1. Monitor tingkat kesadaran, reflex batuk,
gag reflex, kemampuan menelan
2. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Monitor status pernapasan jaga peralatan
suction tetap tersedia
4. Beri makan dalam jumlah sedikitperiksa
posisi OGTsebelum pemberian makan
5. Periksa residu pada slang OGT sebelum
pemberian makan
6. Letakkan selang OGT sesuai gravitasi
jika diperlukan
7. Berikan perawatan mulut

O. Manajemen Cairan
1. Timbang berat badan setiap hari dan
monitor status pasien.
2. Hitung atau timbang popok dengan baik
3. Jaga intake/ asupan yang akurat dan
catat output pasien
4. Monitor tanda-tanda vital pasien
5. Kaji lokasi dan luasnya adem, jika ada
6. Monitor makanan/ cairan yang
dikonsumsi dan hitung asupan kalori
harian
7. Berikan terapi UV seperti yang ditentukan
8. Monitor status gizi
9. Berikan cairan dengan tapat
10. Berikan deuretik yang diresepkan
11. Monitor reaksi pasien terhadap terapi
elektrolit yang diresepkan
12. Konsultasikan dengan dokter jika tanda-
tanda dan gejala kelebihan volume cairan
menetap dan memburuk

P. Monitor cairan
1. Tentukan jumlah dan jenis in take/asupan
cairan.
2. Tentukan factor-faktor resiko yang
mungkin menyebabkan ketidak-
seimbangan cairan (misalnya: kehilangan
albumin, sepsis, hiperterrmia, terapi
deuretik, fungsi hati, diaphoresis,
paparan panas, infeksi, paska op[erasi,
muintah dan diare).
3. Periksa isi ulang kapiler
4. Periksa turgor kulit
5. Monitor berat badan
6. Monitor asupan dan pengeluaran
7. Monitor denyut jantung dan laju
pernapasan
8. Catat dengan akurat asupan dan
pengeluaran (misalnya: asupan oral,
asupan pipa makanan, asupan IV,
antibiotic, cairan yang di berikan dengan
obat-obatan, muntah, pengeluaran dari
dubur, pengeluaran urine
9. Periksa alat medis yang bermasalah
(misalnya: kateter tertekuk atau terblokir)
pada klien yang mengalami berhenti
mendadak mengeluarkan urine
10. Monitor membrane mukosa, turgor kulit
dan respon haus
11. Monitor distensi, ronkhi di paru, edema
perifer, dan penambahan berat badan
12. Berikan cairan dengan tepat
13. Pastikan bahwa semua IV dan asupan
enteral berjalan dengan benar, terutama
jika tidak tidak di atur dengan pompa
infus
14. Konsulkan ke dokter jika pengeluaran
urine kurang dari 0,5ml/kg/jam
15. Berikan agen farmakologis untuk
meningkatkan pengeluaran urine
16. Cek grafik asupan dan pengeluaran
secara berkala untuk memastikan
pemberian layanan yang baik.

Q. Pemasangan infus
1. Verifikasi instruksi untuk terapi IV
2. Beritahukan keluarga klien mengenai
prosedur
3. Pertahankan teknik aseptic dengan
seksama
4. Identifikasi apakah klien memiliki
masalah pembekuan atau
mengkonsumsi obat yang mempengaruhi
pembekuan darah
5. Lakukan prosedur pemasangan infus
sesuai protocol
6. Pertahankan tindakan-tindakan
pencegahan universal

R. Terapi intravena
1. Verifikasi instruksi untuk terapi IV
2. Beritahukan keluarga klien mengenai
prosedur
3. Pertahankan teknik aseptic dengan
seksama
4. Lakukan prinsip 7 benar sebelum
memulai infus atau pengobatan
5. Seleksi dan siapkan IV pompa infus
sesuai indikasi
6. Spike container dengan selang yang
tepat
7. Berikan cairan IV pada suhu ruang
kecuali bila diperintahkan
8. Identifikasi apakah klien mendapatkan
pengobatan yang cocok dengan instruksi
medic
9. Monitor tanda vital
10. Bilas saluran intravena antara pemberian
cairan yang tidak cocok satu dengan
yang lain
11. Catat asupan dan output dengan tepat
12. Monitor tanda dan gejala yang berkaitan
dengan phlebitis infus dan infeksi local
13. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
14. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan
umum

S. Penyapihan Ventilasi Mekanik


1. Pertimbangkan kesiapan klien dalam
proses penyapihan
2. Monitor pemicu kemampuan untuk
mentoleransi penyapihan berdasarkan
protokol
3. Monitor dan pastikan bahwa klien bebas
dari infeksi sebelum penyapihan
4. Monitor status cairan dan elektronik yang
optimal
5. Posisikan klien agar dapat menggunakan
otot penyapihan terbaik dan optimalkan
fungsi diafragma/penurunan diafragma
6. Suction jalan napas jika diperlukan
7. Monitor gejala kelelahan otot
pernapasan, hipoksemia, hipoksia
jaringan ketika penyapihan sedang dalam
proses
8. Hindari obat-obatan yang bersifat sedatif
selama percobaan penyapihan secara
tepat
9. Instruksikan keluarga klien menganai apa
yang diharapkan selama proses berkala
penyapihan
10. Siapkan persiapan pulang dengan
melibatkan profesional dari berbagai
disiplin ilmu antara klien dan keluarga

T. Manajemen Syok
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Posisikan klien untuk mendapatkan
perfusi yang optimal
3. Buat dan pertahankan kepatenan jalan
napas sesuai kebutuhan
4. Monitor tekanan okstrimetri sesuai
kebutuhan
5. Berikan oksigen dan atau ventilasi
mekanik sesuai kebutuhan
6. Ambil gas darah arteri dan monitor
oksigenisasi jaringan
7. Monitor timbulnya gejala gagal napas
8. Monitor nilai-nilai laboratorium
9. Berikan cairan IV sementara melakukan
monitor tekanan hrmodinamik dan urin
output sesuai kebutuhan
10. Berikan cairan kristaloid dan koloid
sesuai kebutuhan berikan tranfusi sesuai
kebutuhabmonitor serun glukosa dan
atasi nilai abnormalitas sesuai kebutuhan
monitor status cairan, termasuk BB
perhari, output urin perjam, intake dan
output
11. Berikan diuretik sesuai kebutuhan
12. Pasang selang OGT untuk menghisap
dan memonitor sekret/ produksi gaster
sesuai kebutuhan.
13. Berikan kortikosteroid sesuai kebutuhan.
14. Berikan dukungan emosi pada keluarga
klien, dorong harapan yang realistis.

U. Bantuan Ventilasi
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
2. Posisikan klien untuk mengurangi
dispnea
3. Posisikan untuk meminimalkan upaya
bernafas
4. Monitor efek- efek perubahan posisi pada
oksigenasi
5. Auskultasi suara napas
6. Catat area- area penurunan atau tidak
adanya ventilasi dan adanya suara
tambahan.
7. Monitor kelelahan otot pernafasan
8. Mulai dan pertahankan oksigen
tambahan seperti yang di tentukan
9. Kelola pemberian obat nyeri yang tepat
untuk mencegah hipoventilasi
10. Monitor pernafasan dan status
oksigenasi
11. Beri obat yang meningkatkan patensi
jalan napas dan pertukaran gas
12. Inisiasi upaya resusitasi dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai