Anda di halaman 1dari 3

1.

Defisiensi Volume Cairan


Hasil yang diharapkan
Pasien mengalami volume cairan normal dibuktikan dengan hilangnya rasa haus,
level serum sodium normal dan berat badan yang stabil
Intervensi
TINDAKAN MANDIRI

Rasional

a. Monitor intake dan output. Laporkan a. Dengan DI, pasien menjadi kosong urin
volume independen dari besar asupan
apabila volume urin lebih dari 200mL
cairan. Urin keluaran berkisar dari 2
setiap 2 jam berturut-turut atau 500 mL
menjadi 3 L/ hari dengan nefron lebih besar
dalam sekali 2 jam
dari 10 L/ hari
b. Monitor rasa haus yang berlebihan
(polydipsia)

b. Jika pasien bingung dan pusat rasa haus


dapat utuh, rasa haus dapat menjadi
indikator yang dapat diandalkan untuk
keseimbangan cairan. Poliuria dan
polidipsia sangat kuat untuk mengindikasi
DI, juga pasien dengan DI lebih memilih air
es

c. Monitor berat badan harian

c. Penurunan berat badan terjadi penurunan


berat badan dengan kehilangan cairan yang
berlebihan

d. Monitor berat jenis spesifik urin

d. Ini bisa menjadi 1.005 atau kurang

e. Monitor osmolalitas serum dan urin

e. Osmolalitas urin akan menurun dan


osmolalitas serum akan meningkat

f. Monitor tingkat sodium urin dan serum f.Pasien dengan DI telah menurunkan tingkat
sodium dan hypernatremia
g. Monitor serum potasium

g. Hypokalemia mungkin menjadi hasil dari


peningkatan output urin dari

h. Monitor tanda-tanda shock hypovolemic h. Pengkajian berulang dapat mendeteksi


perubahan yang terjadi lebih awal untuk
(contohnya takikardi, takipnea,
intervensi cepat. Poliuria menyebabkan
hypotensi)
volume sirkulasi darah menurun
i. Pasien dengan mekanisme rasa haus yang
utuh dapat mempertahankan jumlah besar
i. Ijinkan pasien untuk minum saat ingin
keseimbangan cairan dengan meminum air
minum
untuk mengkompensasi jumlah urin yang
dikeluarkan. Pasien lebih memilih air dingin
atau air es

j. Sediakan akses cairan yang mudah


dijangkau dan berikan cairan yang
adekuat di sisi tempat tidur

j. Ini akan mendukung intake cairan

TINDAKAN KOLABORASI
Administrasikan cairan intravena (IV)

Cairan IV diindikasikan jika pasien tidak bisa


memenuhi intake cairan dengan cukup secara
oral

5 % dextrose dalam air atau 0.45%


sodium klorida

Cairan hypotonic IV menyediakan air


dan membantu menurunkan tingkat
serum sodium secara bertahap

0.9 % sodium klorida

Cairan isotonic mungkin diindikasikan


pada pasien yang sudah mengalami
kehilangan cairan terus-menerus dan
sudah mengalami ketidakstabilan
hemodinamik. Saat volume sirkulasi
menjadi pulih cairan hypotonic IV bisa
diberikan

2. Resiko Kerusakan Integritas Kulit


Hasil yang diharapkan

Kulit pasien tetap utuh

Intervensi
Inspeksi kulit ; dokumentasikan kondisi
dan perubahan yang terjadi

Rasional
Deteksi dan intervensi dini mungkin
mencegah kejadian atau progresi gangguan
integritas kulit. Kehilangan cairan dari
polyuria dapat menyebabkan turgor kulit
menurun dan kekeringan

Kaji kontinensia atau inkontinensia .


Evaluasi kebutuhan kediaman catheter
urin

Kelembapan yang berlebihan dari


inkontinesia urin akan menambahkan resiko
kerusakan kulit

Kaji faktor lain yang mungkin beresiko


terhadap integritas kulit pasien (contoh
immobilitas, status nutrisi, dan gangguan
status mental)

Baik polyuria dan polydipsia mengganggu


aktivitas normal pasien termasuk tidur.

Sediakan akses yang mudah untuk ke


kamar mandi, urinal atau bedpan

Akses yang mudah akan mengurangi


ketidaknyamanan dan frustrasi pada pasien

Gunakan Skin Barrier jika dibutuhkan

Ini akan mencegah kemerahan atau eksorsi


dari frekuensi urinal

Pertahankan linen tempat tidur pasien


bersih, kering dan tidak berkerut

Ini mencegah penggeseran yang memaksa

Anda mungkin juga menyukai