MATERIALITAS
MATERIALITAS
TENTANG
MATERIALITAS, RISIKO DAN STRATEGI AUDIT
NAMA DOSEN :
DR. H. YUSKAR, SE., MA., AK. CA
NAMA KELOMPOK 8:
YOZHA PEBRIYANA 1310536018
SRI PURWANTI 1310536023
FITRI 1310536027
RENI WAHYUNI 1310536028
Materialitas menurut FASB adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam
Pada tahap perencanaan auditor harus menilai materialitas pada dua tingkat, yaitu:
kekeliruan dan ketidakberesan yang secara individu maupun kolektif atau gabungan
b. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji maksimum yang boleh ada
dalam saldo akun sehingga tidak dikategorikan sebgai salah salah saji material.
kekeliruan.
Pertimbangan Awal
materialitas:
Tiga kesulitan dalam upaya mengalokasikan tingkat materialitas ke akun neraca (segmen),
yaitu:
a. Auditor memiliki ekspektasi bahwa sejumlah akun tertentu mengandung lebih banyak
b. Baik salah saji lebih (overstatement) maupun salah saji kurang (understatement) harus
tetap dipertimbangkan.
a. Pengertian Risiko
Risiko Audit adalah risiko bahwa auditor mungkin tanpa sengaja telah gagal untuk
Risiko Audit yang dapat diterima adalah ukuran risiko bahwa bukti audit atas
segmen tertentu akan gagal mendeteksi keberadaan salah saji yang material.
Risiko Bawaan (Inheren Risk) adalah kerentanan suatu akun atau siklus transaksi
Risiko Pengendalian (Control Risk) adalah risiko bawha internal kontrol yang ada
tidak dapat mencegah salah dan mendeteksi saji material dengan tepat waktu atas
Risiko Deteksi (Detection Risk) adalah risiko bahwa auditor tidak akan dapat
Distribusi kepemilikan
laporan audit
Posisi likuiditas
Laba (rugi) pada tahun sebelumnya
Kompetensi manajemen
a. Auditor harus menilai setiap faktor yang dapat mempengaruhi resiko akseptibilitas
audit.
b. Nilai tingkat resiko akseptibilitas audit rendah klien beresiko membutuhkan lebih
banyak bukti audit yang ekstensif, penugasan personil yang lebih berpengalaman
dan/atau suatu review yang lebih ekstensif pada kertas kerja audit.
Sifat bisnis klien seharusnya tidak berpengaruh atau hanya berpengaruh kecil terhadap
risiko inheren untuk akun-akun seperti kas, wesel tagih, dan utang hipotik.
Salah saji yang ditemukan dalam audit tahun sebelumnya dapat terjadi dalam audit
tahun berjalan, karena banyak jenis salah saji bersifat sistemis, dan organisasi sering
lamban dalam mengadakan perubahan untuk menghilangkan salah saji. Oleh karena
itu, auditr akan dianggap lalai jika hasil audit tahun sebelumnya diabaikan selama
Auditor menetapkan risiko inheren yang tinggi pada tahun pertama audit dan
Karena transaksi tidak terjadi diantara dua pihak independen yang dilakukan secara
“arm’s length”, kemungkinan transaksi disalah sajikan jauh lebih besar sehingga
e. Transaksi nonrutin
Transaksi yang tidak biasa bagi klien lebih besar kemungkinannya dicata secara salah
transaksi nonrutin.
transaksi akun
g. Unsur-unsur populasi
Sebagian auditor menggunakan risiko inheren yang lebih tinggi untuk piutang usaha
yang sebagian besar rekeningnya sudah lama jatuh tempo dari akun lancar.
Untuk menilai resiko kecurangan, kondisi yang harus diperhatikan saat salah saji material
adanya kecurangan :
a. Insentif/tekanan
b. Kesempatan
c. Perilaku/rasionalisasi
Merespon resiko kecurangan dilakukan dengan hal berikut :
a. Merancang dan melakukan prosedur audit untuk mengarah kepada resiko kecurangan
yang teridentifikasi.
b. Mengubah keseluruhan perilaku dari audit untuk merespon resiko kecurangan yang
teridentifikasi.
Mempengaruhi Risiko
Resiko pengendalian, resiko inheren ditentukan bagi setiap siklus, akun dan tujuan audit.
Resiko pengendalian akan berbeda bagi akun yang berbeda, tergantung tingkat efektivitas
pengendalian yang ada. Faktor yang mempengaruhi resiko inheren (tingkat kerentanan
terhadap penyalahgunaan dan tingkat rutinitas transaksi) berbeda dari satu akun ke akun
lainnya. Resiko akseptibilitas audit umumnya ditetapkan auditor selama fase perencanaan dan
ditetapkan pada tingkat yang sama bagi setiap siklus dan akun utama. Tingkat resiko
pengendalian dan tingkat resiko inheren sangat bervariasi antar siklus, akun atau tujuan audit.
Mengevaluasi Hasil
Berdasar SAS 47, model resiko audit untuk mengevaluasi hasil audit :
AcAR = IR x CR x AcDR
Cara untuk mengurangi tingkat resiko audit yang tercapai hingga mencapai tingkat
resiko yang dapat diterima adalah dengan mengurangi tingkat resiko inheren, resiko
pengendalian dan resiko deteksi yang tercapai dengan meningkatkan uji audit yang
substantive. Merevisi resiko dan bukti audit dilakukan jika penilaian awal atas resiko
pengendalian atau resiko inheren telah ditetapkan terlalu rendah atau resiko akseptibilitas