PENDAHULUAN
1
I.3 Tujuan
I.3.1. Mengetahui pengertian seng, dan sifat fisik dan kimianya
I.3.2. Mengetahui dimana keterdapatan seng
I.3.3. Dapat mengetahui kegunaan seng
I.3.4. Bisa memahami bagaimana proses pengolahan seng
I.4 Manfaat
I.4.1. Manfaat bagi penulis, makalah ini memberikan pengetahuan
tentang mineral seng.
I.4.2. Manfaat bagi pembaca, makalah ini memberikan pengetahuan
dalam pengakajian mengenai mineral seng.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi
tubuh. Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara
berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga
dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak, defisiensi
ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, mempengaruhi
pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap
tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak di
seluruh dunia. Konsumsi seng yang berlebihan dapat menyebabkan
ataksia, lemah lesu, dan defisiensi tembaga.
Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat
seng yang digunakan sebagai bahan bangunan.
4
II.1.2 Sifat Fisik
Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau,
dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu
komersial tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi
dan berstruktur kristal heksagonal.Lehto 1968, p. 826
Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi
dapat ditempa antara suhu 100 °C sampai dengan 150 °C. Di atas
210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat dihancurkan
menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu
menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya,
seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang
relatif rendah. Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan
yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa
dan kadmium.
Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu
contohnya adalah kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam
lainnya yang juga diketahui dapat membentuk aloi dengan seng
adalah aluminium, antimon, bismut, emas, besi, timbal, raksa,
perak, timah, magnesium, kobalt, nikel, telurium, dan natrium.
Walaupun seng maupun zirkonium tidak bersifat feromagnetik, aloi
ZrZn2 memperlihatkan feromagnetisme di bawah suhu 35 K.
5
dengan asam, basa, dan non-logam lainnya Seng yang sangat murni
hanya akan bereaksi secara lambat dengan asam pada suhu kamar.
Asam kuat seperti asam klorida maupun asam sulfat dapat
menghilangkan lapisan pelindung seng karbonat dan reaksi seng
dengan air yang ada akan melepaskan gas hidrogen.
Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa
dengan keadaan oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak
elektron terluar s akan terlepas, dan ion seng yang terbentuk akan
memiliki konfigurasi [Ar]3d10. Hal ini mengijinkan pembentukan
empat ikatan kovalen dengan menerima empat pasangan elektron
dan mematuhi kaidah oktet. Stereokimia senyawa yang dibentuk ini
adalah tetrahedral dan ikatan yang terbentuk dapat dikatakan
sebagai sp3. Pada larutan akuatik, kompleks oktaherdal,
[Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang dominan. Penguapan seng
yang dikombinasikan dengan seng klorida pada temperatur di atas
285 °C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang terbentuk, yakni
senyawa seng yang berkeadaan oksidasi +1. Tiada senyawa seng
berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2 yang diketahui. Perhitungan
teoritis mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan keadaan
oksidasi +4 sangatlah tidak memungkinkan terbentuk.
Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode
pertama seperti nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan
hampir tak berwarna. Jari-jari ion seng dan magnesium juga hampir
identik. Oleh karenanya, garam kedua senyawa ini akan memiliki
struktur kristal yang sama. Pada kasus di mana jari-jari ion
merupakan faktor penentu, sifat-sifat kimiawi keduanya akan
sangat mirip. Seng cenderung membentuk ikatan kovalen
berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa kompleks
dengan pendonor N- dan S-. Senyawa kompleks seng kebanyakan
berkoordinasi 4 ataupun 6 walaupun koordinasi 5 juga diketahui
ada.
6
II.2. Keberadaan Unsur seng
Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm
(0,007%). Hal ini menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling melimpah
di kerak bumi. Tanah mengandung sekitar 5–770 ppm seng dengan rata-
ratanya 64 ppm. Sedangkan pada air laut kadar sengnya adalah 30 ppb dan
pada atmosfer kadarnya hanya 0,1–4 µg/m3.
Unsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain seperti
tembaga dan timbal dalam bijih logam. Seng diklasifikasikan sebagai
kalkofil, yang berarti bahwa unsur ini memiliki afinitas yang rendah
terhadap oksigen dan lebih suka berikatan dengan belerang. Kalkofil
terbentuk ketika kerak bumi memadat di bawah kondisi atmosfer bumi
awal yang mendukung reaksi reduksi. Sfalerit, yang merupakan salah satu
bentuk kristal seng sulfida, merupakan bijih logam yang paling banyak
ditambang untuk mendapatkan seng karena ia mengandung sekitar 60-62%
seng.
Mineral lainnya juga mengandung seng meliputi smithsonit (seng
karbonat), hemimorfit (seng silikat), wurtzit (bentuk seng sulfida lainnya),
dan hidrozinkit. Terkecuali wurtzit, kesemua mineral ini terbentuk oleh
karena proses cuaca seng sulfida primordial.
Total keseluruhan kandungan seng di seluruh dunia adalah sekitar 1,8
gigaton. Hampir sekitar 200 megatonnya dapat diperoleh secara ekonomis
pada tahun 2008. Kandungan besar seng dapat ditemukan di Australia,
Kanada, dan Amerika Serikat. Berdasarkan laju konsumsi seng sekarang
ini, cadangan seng diperkirakan akan habis antara tahun 2027 sampai
dengan 2055. Sekitar 346 megaton seng telah ditambang sepanjang
sejarahnya sampai dengan tahun 2002. Selain itu, diperkirakan pula sekitar
109 megatonnya masih digunakan.
7
paduan lainnya, 10% sebagai lembaran seng, sedangkan 10% sisanya
diserap dalam aplikasi yang berbeda.
Kegunaan Lain
1. Digunakan untuk bahan baterai.
2. Zink dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan
listrik dan metalurgi bubuk.
3. Zink dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik
(mencegah kulit agar tidak kering dan tidak terbakar sinar matahari),
plastik, karet, sabun, pigmen warna putih dalam cat dan tinta (ZnO).
4. Zink dalam bentuk sulfida digunakan sebagai pigmen fosfor serta
untuk industri tabung televisi dan lampu pendar.
5. Zink dalam bentuk klorida digunakan sebagai deodoran dan untuk
pengawetan kayu.
6. Zink sulfat untuk mordan (pewarnaan), stiptik (untuk mencegah
pendarahan), sebagai supply seng dalam makanan hewan serta pupuk.
7. Pelapisan cat khususnya dalm industri automobil.
8. Zn-oksida untuk pembuatan pigmen putih cat air atau cat, sebagai
aktifator pada industri karet; melapisi kulit guna mencegah dehidrasi
kulit, melindungi kulit dari sengatan sinar matahari, sebagai bahan
diaper pada bayi guna mencegah kulit luka/kemerahan, industry karet
dan untuk opaque sunscreen.
9. Bahan dinding-lantai logam untuk bahan insektisida dapur.
10. Zn-metil (Zn(CH₃)₂) untuk pembuatan berbagai senyawa organic; Zn-
Stearat digunakan sebagai aditif penghalus plastic.
11. Sebagai anode bahan bakar zinc-air-battery.
12. Zn-hidroksi-karbonat dan silikat untuk pembuatan lotion pencegah
kulit luka/alergi/kemerahan.
13. Sebagai bahan suplemen vitamin atau mineral yang memiliki aktivitas
antioksidan guna mencegah penuaan dini serta mempercepat proses
penyembuhan.
14. Zn-glukonat glisin dan Zn-asetat yang digunakan sebagai pelega
tenggorokan (throat lozenges) saat musim dingin.
8
II.4. Proses Pengolahan Seng
Proses pembuatan seng dari bahan mentah hingga bahan jadi dimulai dari
proses pemotongan bahan baku kemudian dijadikan dalam bentuk road
coil roll (dalam keadaan gulungan lapis), bahan mentah yang sering
digunakan adalah berupa seng yang banyak ditambang adalah sfalerit
(seng sulfida). Setelah mendapatkan bahan mentah yang akan di jadikan
bahan jadi dengan proses pencucian dengan air yang bersuhu 70-80 derajat
celcius, hal ini bertujuan agar unsur yang ada pada bahan mentah yang
merupakan hasil dari bahan tambang bersih dari unsur lain.
Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan proses pelapisan baja dengan
menggunakan ammonium dan zat aditif lainnya, hal ini bertujuan agar
seng dapat tampak mengkilat dan tidak mudah berkarat. Selanjutnya
setelah melalui proses pelapisan baja hasil dari pelapisan tersebut
dikeringkan dengan melewati mesin pengeringan dengan suhu 500 derajat
celcius sehingga seng dan lapisan baja beserta zat aditif lainnya dapat
menyatu dengan seng dalam bentuk plat. Setelah itu didinginkan, seng
dalam bentuk plat disusun rapi kemudian terakhir di masukkan ke mesin
gelombang sehingga dapat terbentuk plat seng yang pipih elastis dan
bergelombang rapi. Selanjutnya setelah melewati berbagai tahapan dan
telah berbentuk gelombang dan rapi maka seng siap didistribusikan
kepasaran.
9
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Seng merupakan unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom
30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama
golongan 12 pada tabel periodik.
Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng
sulfida).
Sifat fisiknya adalah Seng merupakan logam yang berwarna putih
kebiruan, berkilau.
Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm
(0,007%). Hal ini menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling
melimpah di kerak bumi dengan lima isotop stabil.
Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode
pertama seperti nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir
tak berwarna.
Proses pembuatan seng diambil dari bahan mentah dalam bentuk
gulungan lapis dan kemudian diolah dengan ammonisium dan zat
aditif lainnya kemudian di lapisi zat baja, setelah itu didinginkan dan
dimasukkan kedalam mesin gelombang dan siap didistribusikan.
III.2 Saran
Seng merupakan mineral yang berharga dan sangat bermanfaat, baik bagi
kesehatan maupun bagi industri. Selain memiliki manfaat, seng juga
berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan sekitar. Jadi, sebaiknya hasil
dari pengolahan seng di murnikan sebelum di buang ke alam.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.slideshare.net/AbdulGhofurAffu/industri-pengolahan-logam-
seng?qid=b8955668-0f89-4eb4-ae53-
307bfea42201&v=&b=&from_search=1 di akses 14 januari 2018
2. https://www.amazine.co/28306/seng-zn-fakta-sifat-kegunaan-efek-
kesehatannya/ di akses 14 januari 2018
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Seng di akses 14 januari 2018
4. https://www.scribd.com/doc/44468586/makalah-tentang-SENG di akses 14
januari 2018
11